Monday, June 16, 2014

DEDARI



Bulan Purnama, Kamis,12 Juni 2014 moment Dedariku (Maesa Ardanari, I Gusti Ayu Agung, putri pertamaku yang imut) menek bajang (naik dewasa). Bagiku ini kecerdasan budaya yang tidak lekang waktu. Dedariku menjelma bajang, dengan rambut hitam panjangnya, mata sipitnya, wajah miripku. Ahhhhhhhhh……..yang suka berontak kalah. Aku disuguhi tontonan merengeknya, tangis kepentingannya, pembalut genit vaginanya, cosmetic belajarnya, tas beratnya, dengan rapot rangking 6-nya.

Dedariku belajar olah rasanya dengan proses. Titip buatmu, jadilah by proses, kombinasi di antara pengetahuan, kesadaran dan keterampilan. Buat nakal ilmiah, robek buku, kedobrak pintu, kepincuk bahasa Bali. Wkwkwkwkwkwkwkwkwkwwk………….

Salam menek bajang yang mulai aneh-aneh. Aneh bentuk kemauan dan kemaluan yang asik. Hehehehehehehehehe………..itu tablet musti disandar malam hari. Waktu belajar datang, titip gelar sarjana S3 nantinya……..

Salam menek bajang….salam menek bajang………..

2 comments:

  1. ''PENDEWASAAN ADALAH KODE KEHIDUPAN''


    Hidup memang tidak semudah yang kita harapkan dan pikirkan kadang semua hal yang kita rencanakan jauh-jauh hari, kenyataannya tidak seperti apa yang kita inginkan malahan kita seolah terjebak di antara berbagai permasalahan yang menyeruak menjadi sebuah dilema yang berakibat pada kondisi batin kita, Semua ini memang tuntutan dari orang yang seharusnya memberi kemudahan dalam menjalani dan memaknai apa arti kehidupan. Apakah dia tidak sadar akan apa yang di alami oleh seorang manusia yang lagi menapak kaki menuju sebuah kesuksesan yang tidak ada batasan nya. itu sangat tidak mungkin dan tidak beralasan dengan apa yang telah dia alami dalam kehidupannya, bagaimanapun seharusnya dalam kehidupannya bisa diambil sebuah pembelajaran yang harus bisa di tanamkan kepada manusia itu untuk dia tidak tersesat ke dalam lembah kenistaan. selalu saja menyalahkan orang lain merupakan hal yang sangat bodoh dalam proses memaknai hidup. Proses pendewasaan yang telah di ajarkan kepada manusia itu berprinsip bahwa semakin manusia itu , bertumbuh dewasa dia harus bisa menyadari apa arti dari hidupnya, karena seberapa besar pengaruh orang lain yang di tanamkan kepada kita, tidak sanggup melebihi pengaruh pola pikir diri kita terhadap perilaku yang membawa perubahan. sebuah paradoks besar jika kita harus memikirkan hal ini. Dan di titik ini proses penyadaran yang ada malahan membuat manusia itu sendiri semakin menjadi orang yang paling tidak berguna,orang yang hanya selalu berbuat salah, arang yang tidak bisa mengatur apa yang seharusnya dia atur, malahan dia tidak bisa menyadari uap arti kehidupan sebenarnya.

    ReplyDelete
  2. Proses belajar bagi anak-anak dan orang dewasa tidak sama. Belajar bagi anak-anak bersifat untuk mengumpulkan pengetahuan sebanyak-banyaknya. Sedangkan bagi orang dewasa lebih menekankan untuk apa ia belajar.
    Konsep diri pada seorang anak adalah bahwa dirinya tergantung pada orang lain. Ketika ia beranjak menuju dewasa, ketergantungan kepada orang lain mulai berkurang dan ia merasa dapat mengambil keputusan sendiri. Selanjutnya sebagai orang dewasa, ia memandang dirinya sudah mampu sepenuhnya mengatur diri sendiri.
    Dalam proses pembelajaran orang dewasa (andragogi), ia menghendaki kemandirian dan tidak mau diperlakukan seperti anak-anak, misalnya ia diberi ceramah oleh orang lain tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Apabila orang dewasa dibawa pada situasi belajar yang memperlakukan dirinya dengan penuh penghargaan, maka ia akan melakukan proses belajar dengan penuh penghargaan pula. Ia akan melakukan proses belajar dengan pelibatan dirinya secara mendalam. Situasi tersebut menunjukkan orang dewasa mempunyai kemauan sendiri untuk belajar. Oleh sebab itu perlu diketahui cara-cara yang efektif untuk pembelajaran orang dewasa.

    ReplyDelete