Sunday, November 10, 2013

MURKA SANG MANAJEMEN



Apa yang pantas di-murka-kan oleh seorang pemimpin besar? Tentu, gagasan dan capaian yang lebih baik dan lebih besar dari hari kemarin. Bukannya berkutat pada pertengkaran birokrasi pada level staff. Why? Karena pemimpin musti sadar, bahwa kutukan gerombolan karyawan yang cenderung ke arah hobi akan berbunyi lantang ketika jam istirahat siang datang “bahwa karyawan pasti membicarakan kejelekan atasan”. Dari mana pemimpin tahu? Karena pemimpin juga pernah menjadi karyawan. Bagaimana jika pemimpin tidak pernah menjadi karyawan? Ya, dia akan disetir karyawan. Bila hal ini yang terjadi, di duga serta sangat cenderung pemimpin lupa akan tanggung jawab sosial manajemen.

12 comments:

  1. dikit aja yuk,,,,,,,,,,,pimpinlah diri kita sendiri sebelumkita memimpin orang lain,

    #kataAyah wkwkwkwk

    ReplyDelete
  2. menurut saya kemurkaan seorang manejemen sah saja.asal jangan di lakukan melanggar norma/aturan yg ada.karena sebagai peminpin pastinya pernah menjadi bawahan dan lebih dulu mengalami asam garam pengalaman.


    Komang Arcana Yasa/kelas eksekutif/Semester 2./ NIM 067

    ReplyDelete
  3. menurut saya seorang manager atau top manajemen mengalai muraka wajar" saja. tapi jika manager tidak murka perlu di pertanyakan lagi jangan" manager itu tidak memiliki sikap tegas atau wibawa yang kurang. tanpa kemurkaan manager good goverment tidak akan berjalan dengan baik.

    I Gede Wiradarma / manajemen / ampulen / nim 12. 1091

    ReplyDelete
  4. kemurkaan yg wajar tiada lain adalah dgn sebab / alasan yg pasti .. siapapun bisa dan boleh murka hanya sja perlu disesuaikan dgn kondisi dan situasi ..

    putu ayu sutriningsih
    manajemen eksekutif sem 2

    ReplyDelete
  5. sikap murka itu hal yang wajib di miliki oleh para manager , mengapa ? agar menunjukan bahwa pemimpin itu berani dan memiliki wibawa , tapi dalam konteks yang wajar dan tidak menyalahi aturan yang berlaku .

    I komang berdy widi wardana
    manajemen / eksekutif semester 2 / 13.01.1.1.075

    ReplyDelete
  6. Manager yang baik adalah orang yang mampu mengelola setiap individu sesuai dengan Aturan dan Proses yang berlaku. Artinya dia cukup mengerjakan setiap proses yang telah menjadi ketetapan Organisasi atau Perusahaan. Dengan melihat hal tersebut, maka dalam kondisi ideal, setiap orang akan mampu menjadi Good Manager selama terdapat Guidance dan Petunjuk Teknis Pekerjaan dari setiap Individual dalam Tim mereka.
    Kepemimpinan adalah ketrampilan yang dapat diimprove dengan cara Latihan (Practices). Kepemimpinan bukanlah sihir yang merupakan pemberian bagi seseorang dan tidak bagi orang lainnya. Kepemimpinan tidak dilahirkan, melainkan pilihan yang dipercaya dan diyakini bagi setiap individu yang berkomitmen akan kebaikan dan kemuliaan dalam dirinya.

    Putu Eka Febriana / 13.01.1.1.191 / manajemen eksekutif

    ReplyDelete
  7. Pemimpin yang sukses tidak berfokus mempertahankan “kerajaannya” — justru sebaliknya, mereka mengembangkan wilayah dengan memperkokoh hubungan yang saling menguntungkan. Pemimpin sukses berbagi hasil kesuksesan untuk menciptakan momentum dengan mereka yang ada di sekeliling termasuk bawahannya.
    Kita sering melihat pemimpin yang terasa “seram” karena titel dan kekuasaan mereka. Nah, pemimpin yang sukses mampu mengalihkan perhatian terhadap diri mereka, dan mendorong orang lain untuk menyuarakan pendapat. Mereka jagoan dalam membuat orang lain nyaman untuk terus terang dan berbagi pandangan. Para pemimpin sukses justru mampu menciptakan suasana yang ramah dan akrab.
    Jangan berharap orang lain bersikap ramah kepada anda jika anda sendiri tidak ramah kepada orang lain. Seorang pemimpin yang baik tak perlu untuk menjadi galak untuk bisa tegas dan memanajeri bawahanwannya. Dengan bersikap ramah seorang pimpinan akan selalu bisa melihat sisi positif dari bawahannya dan memotivasi mereka untuk bekerja lebih baik lagi.

    I Nyoman Widiatmika
    12.01.1.1.1085
    Manajemen/Semester 2

    ReplyDelete
  8. kadek ari yastini,eksekutif managemen II,12.01.1.1.1082

    mungkin dia memerintah karena status “BOS”. merasa posisi saya lebih tinggi. daripada bawahan, ini bukan hanya terjadi kepada seorang bos atau seorang manager, namun juga pada seorang guru, team leader, atau siapapun. Di saat kita naik pangkat, ternyata EGO kita ikut naik juga.tetapi lebih bermakna jika kita introspeksi dulu sebelum menegur atau menyalahkna orang lain.hormati dulu orlain ,kita bakalan lebih di hormati pula,

    ReplyDelete
  9. murka dari seorang manajer itu wajar asal disertai dengan alasan yang jelas, karna setiap orang mempunyai hak untuk itu(disertai dengan alasan yang mendukung). namun untuk menunjukkan seorang manajer/pemimpin itu baik, tegas maupun berwibawa tidak mesti harus menunjukkan kemurkaannya. hanya saja perlu bertindak tegas dalam kondisi bagaimanapun dan selalu memberikan motivasi kepada bawahan untuk terus bekerja secara maksimal

    (made parwati "13.01.1.1,064")

    ReplyDelete
  10. menurut saya kemurkaan dari seorang manajer itu perlu,asalkan masih dalam batas yang wajar. karena apabila seorang manajer tidak memiliki kemurkaan maka orang tersebut tidak akan berani mengambil suatu resiko atas tindakannya untuk mencapai yg lebih baik dari kemarin.

    ReplyDelete
  11. seorang menerjer murka karna dia percaya bahwa dia mampu megatur semua hal yang di iginkan.tp seorang menejer harus membatasi kemurkaan,sehinga asisten dibawahan ataupun kariawal tidak ikut murka, dan tidak berani menganbil keputusan se enakya saja.

    ReplyDelete