Tuesday, November 11, 2014
Etos Kerja Spiritual Sebagai Moderator Hubungan Antara Motivasi Kerja Dengan Kinerja Pegawai Lembaga Perkreditan Desa Sekecamatan Buleleng
Masalah dari penelitian ini adalah apakah Motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai dan apakah etos kerja spiritual berfungsi sebagai variabel moderating dalam hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja pegawai. Ada dua tujuan dalam penelitian ini, Pertama untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja yang terdiri dari kebutuhan akan prestasi, kebutuhan akan kekuasaan dan kebutuhan akan persahabatan terhadap kinerja pegawai, yang kedua untuk mengetahui etos kerja spiritual yang terdiri dari penuh prakarsa, kreatif, kerja keras, menghargai waktu, kerjasama yang harmonis, satya wacana dan hidup hemat yang etis sebagai variabel moderator yang memperkuat hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja pegawai.
baca di sini
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menurut pendapat saya masalah dari penelitian ini adalah apakah Motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai dan apakah etos kerja spiritual sangat berfungsi sebagai variabel moderating dalam motivasi kerja adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Senada dengan definisi di atas, mengemukakan bahwa motivasi sebagai daya pendorong yang mengakibatkan seorang anggota organisasi mau dan rela untuk menggerakkan kemampuannya (dalam bentuk keahlian atau keterampilan) tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya dan menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya. Motivasi juga merupakan usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapatkan kepuasan dengan perbuatannya. Berdasarkan berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa; (1) Motivasi kerja merupakan bagian yang urgen dalam suatu organisasi yang berfungsi sebagai alat untuk pencapaian tujuan atau sasaran yang ingin dicapai, (2) Motivasi kerja mengandung dua tujuan utama dalam diri individu yaitu untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan pribadi dan tujuan organisasi, dan (3) Motivasi kerja yang diberikan kepada seseorang hanya efektif manakala di dalam diri seseorang itu memiliki kepercayaan atau keyakinan untuk maju dan berhasil dalam organisasi.
ReplyDeleteDalam rangka untuk memotivasi bawahan dalam suatu organisasi, sangat ditentukan oleh kepiawaian seorang pimpinan untuk memahami faktor-faktor motivasi sebagai daya pendorong atau penguat (reinforcement) sehingga individu tergerak untuk bekerja dalam mencapai tujuan organisasi. Oleh sebab itu, pemahaman terhadap motivasi sangat penting artinya bagi pimpinan. bahwa seseorang bersedia melakukan suatu pekerjaan karena dirangsang oleh motivasi. Motivasi itu timbul karena faktor-faktor, sebagai berikut :
1) Adanya perasaan ingin mencapai sesuatu hasil dengan melakukan pekerjaan menantang dengan baik.
2) Suatu kebutuhan dari dalam diri sendiri yang ingin melakukan suatu pekerjaan yang baik.
3) Melakukan pekerjaan menurut perasaan adalah penting.
4) Apa yang dilakukan itu selalu berkaitan dengan suatu tujuan.
5) Apa yang dikerjakan itu adalah sesuatu yang menarik.
6) Melakukan pekerjaan dengan harapan akan ada promosi.
7) Mengerjakan sesuatu adalah membantu organisasi mencapai tujuannya.
8) Mengharapkan kemungkinan kenaikan penghasilan.
9) Mengerjakan sesuatu sebagai kredit untuk keperluan penilaian penampilan prestasi yang akan datang.
10) Untuk memperoleh penghargaan dan pengakuan dari atasan.
11) Melakukan sesuatu dengan kemungkinan bertambahnya kebebasan dalam pekerjaan.
12) Harapan akan pengakuan dari teman sejawat.
13) Melaksanakan tugas dengan tekad tidak menginginkan kelompoknya berpenampilan buruk.
14) Jaminan adanya keamanan kerja yang prima.
15) Mengerjakan sesuatu karena dorongan oleh kondisi fisik pekerjaan yang baik