Konflik itu fakta. Konflik itu
seni perubahan. Tanpanya hanya mimpi. Perlu keterampilan mendasar terkait kepemimpinan
berbasis pengampunan konflik yang sehat, sehingga organisasi memperoleh
keuntungan dari disain konflik yang secara sadar, telah, sedang maupun yang akan
anda dibuat. Teman kita di Italia yang berprofesi mafia mengatakan, jika peluru
selalu benar jika diletuskan pada diri sendiri. Ini yang dimaksud dengan
pengampunan konflik yang rada ngawur, cenderung ke rada gilda (kumpulan orang
gila). Jika anda mau bergabung, letuskan dulu peluru kejujuran konflik ke diri anda
sendiri. Dan katakan, konflik adalah kenyataan hidup yang harus anda tangani
demi kemajuan anda baik untuk meniti karier ataupun untuk mengembangkan diri
(Hoda Lacey, 2003). Lebih lanjut Hoda mengatakan, bahwa konflik di tempat kerja
biasanya terjadi pada level pertengkaran birokrasi pada level staf, politik
yang picik di level supervisor dan perselisihan kekuasaan di level pemilik. Tengoklah
ke dalam, sebelum bicara, hancurkan debu yang masih melekat, kata Ebit G. Ade.
baca di sini
No comments:
Post a Comment