Friday, August 30, 2013

JEAN dan LIPSTICK


Dulu produk lelaki dan perempuan mempunyai relung pasar tersendiri, kini cenderung kabur. Dulu celana jean sangat identik dengan cowboy dan itu laki, kini jean menjadi identitas semua orang, dari anak kecil hingga usia tua tanpa gender. Contoh lain, Gillette adalah produk kejantanan lelaki. Lelaki merasa gagah mencukur kumis dan jangut dengan Gillette apalagi plus busa. Kini Gillette sudah diperkosa kaum lipstick (baca; perempuan). Entah bulu mana yang mereka cukur dan rapikan. Jika Gillette masih hidup, tentu dia sangat gembira. Dan mungkin mengatakan, sungguh produk yang baik dengan perilaku yang buruk.

baca di sini

Sunday, August 25, 2013

JALAN TIKUS YANG BERTUJUAN


Di pasar dengan mekanisme harganya tidak ada yang gratis. Di Bali ada nyanyian tradisional “Semut-Semut Api, Kemana jalan pulang, Tembok berlubang yang berkutat, Saling sikut, Tipat yang basi dengan daging kodok pun laku, Akhirnya apa yang kita dapat, Hidung pun jadi bengkak”. Makna lagu ini adalah, apapun akan dilakukan manusia untuk bertahan hidup, walaupun jalan berdebu dan penuh rintangan, akan kita jalani, walaupun dengan pertengkaran di antara kita, nasi yang basi dengan daging yang tidak layak pun jadi. Tapi pesan yang lebih dalam, yakni lagu itu pun bertujuan sebagai koreksi diri kita, yang selalu mengingatkan kita untuk menyalakan lilin-lilin kecil sebagai semangat hidup.

baca di sini

Monday, August 19, 2013

KEPEMIMPINAN BERBASIS PENGAMPUNAN KONFLIK di TEMPAT KERJA


Konflik itu fakta. Konflik itu seni perubahan. Tanpanya hanya mimpi. Perlu keterampilan mendasar terkait kepemimpinan berbasis pengampunan konflik yang sehat, sehingga organisasi memperoleh keuntungan dari disain konflik yang secara sadar, telah, sedang maupun yang akan anda dibuat. Teman kita di Italia yang berprofesi mafia mengatakan, jika peluru selalu benar jika diletuskan pada diri sendiri. Ini yang dimaksud dengan pengampunan konflik yang rada ngawur, cenderung ke rada gilda (kumpulan orang gila). Jika anda mau bergabung, letuskan dulu peluru kejujuran konflik ke diri anda sendiri. Dan katakan, konflik adalah kenyataan hidup yang harus anda tangani demi kemajuan anda baik untuk meniti karier ataupun untuk mengembangkan diri (Hoda Lacey, 2003). Lebih lanjut Hoda mengatakan, bahwa konflik di tempat kerja biasanya terjadi pada level pertengkaran birokrasi pada level staf, politik yang picik di level supervisor dan perselisihan kekuasaan di level pemilik. Tengoklah ke dalam, sebelum bicara, hancurkan debu yang masih melekat, kata Ebit G. Ade.

baca di sini

Thursday, August 15, 2013

KEPEMIMPINAN MARLBORO dan NESTLE


Tahukah anda, di tangan Philips Morris Marlboro sudah sangat tua diakui dan dikagumi oleh pasar. Namun Marlboro sadar, keberadaannya semakin hari semakin disulitkan oleh alasan kesehatan. Suatu malam di Taman Kota Buleleng, Philips Morris merenung, dan dia sadar, bahwa nantinya keberadaan Marlboro akan dilarang. Lihat saja sekarang, orang-orang yang tergabung dalam komunitas perokok semakin termaginalkan. Di mana-mana ada tanda dilarang merokok, dan jika dibolehkan, komunitas Marlboro yang tidak mau disebut sebagai perokok ini harus berdesakan dengan pelbagai macam merek rokok yang bercampur aduk dengan pelbagai peluh dari belahan dunia yang bau di ruangan yang sangat tidak manusiawi. Apa ini salah? Tentu, tidak ada yang salah. Itulah kebutuhan dan keinginan pasar, kata Marlboro.

baca di sini

Wednesday, August 14, 2013

COCA COLA PEMIMPIN LIDAH DUNIA


Dari pedagang kaki lima di pasar Banyuasri Buleleng hingga hotel bintang lima di Nusa Dua, dari anak kecil hingga orang tua, dari kursi di warung pinggiran hingga kursi gedung putih, ada Coca Cola. Coca Cola ada di mana-mana. Why? Karena Coca Cola diterima oleh lidah semua manusia di dunia. Bagaimana ini bisa terjadi? Karena Coca Cola adalah pemimpin minuman. Ia dilahirkan dan dibuat oleh manajemen yang mampu melakukan pertukaran nilai dan manfaat. Dan tentunya ia timbul karena situasi memungkinkan ia menjadi pemimpin pasar.

baca di sini

Saturday, August 10, 2013

DI BELAKANG NYALI KEPEMIMPINAN ada PENGORBANAN BESAR dan DI DEPAN KEKUATAN-nya ada TANGGUNG JAWAB BESAR



Kompleksitas, Perubahan dan Ketergantungan (KPK) yang begitu cepat, memaksa aktivitas mental kepemimpinan tidak lagi percaya pada dongeng posisi keuangan dan laba bisnis, epik tanggung jawab sosial, ekonomi, etika dan moral, manuskrip tuntutan hukum, mawar menghormati lingkungan, proyek hati para politisi. KPK telah membangkitkan semangat untuk melakukan studi kepemimpinan yang lebih dalam dan bermakna.

baca di sini

AUDIT CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY BUKAN BIAYA TAPI MANFAAT



Logika tindakan dari Corporate Social Responsibility (CSR) adalah bagaimana mengelola laba akuntansi maupun laba ekonomis dalam menghormati lingkungan. Premis dasar ini mengatakan bahwa CSR bukanlah biaya, melainkan manfaat yang diciptakan dan dibuat guna mendukung tata kelola dan tata niaga suatu bisnis ke arah yang lebih baik ke depannya.
Dengan kata lain, CSR dicapai bila perusahaan: (a) mengetahui tanggung jawab sosial, ekonomi, etika dan moral; (b) mempertimbangkan tuntutan-tuntutan hukum dan peraturan; (c) menghormati lingkungan alamiah dan lingkungan buatan; (d) mendukung dan mengambil tindakan dalam menangani masalah-masalah dari keadaan yang tidak menguntungkan; dan (e) melakukan fungsi ekonominya dengan cara yang paling efektif (Tom Cannon, 1995).

baca di sini