Sunday, April 12, 2015

MARLBORO & NESTLE

UTS, Manajemen Strategi Reguler Sore, Unduh Di Sini

PANCASILA SEBAGAI MODEL PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN BADUNG DALAM ARAS DEMOKRATISASI



Memasukkan kelima sila Pancasila ke dalam penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) merupakan jantung kinerja pemerintah kabupaten Badung dalam konteks demokratisasi. Mengabaikannya berarti vonis gagal bagi pemerintah. Mengapa? Karena kelima sila Pancasila merupakan pancaran fundamental kehidupan bernegara, yang memancarkan suatu pola rangkaian sistem pemikiran, cita-cita dan keyakinan bulat, yang kait-mengkait secara logis, yang secara tegas, jelas dan gamblang di tulis dalam ensiklopedi nasional Indonesia (1990). Singkat kata, model penyusunan RKPD berbasis Pancasila merupakan tata kelola pemerintahan yang menguntungkan dan kuat.

Monday, April 6, 2015

PERILAKU MODERN MANUSIA UPACARA BALI


Gereget jago kandang dalam mengawal manusia upacara sebagai manusia budaya, mau tak mau perilaku lokal harus dikondisikan. Perilaku lokal dalam pengertian respons terhadap beban budaya dengan mengontrol alat-alat produksi atas image klasik Bali yang romantis, yang dilembagakan dan yang bisa diukur. Oleh karenanya, artikel singkat ini hendaknya dapat dilihat sebagai usaha kearah itu.

baca di sini

Monday, March 30, 2015

D’MEBOYE. Mencetak 1.000 Wirausahawan Muda Berbasis Hindu


MEBOYE. Kata yang familiar di masyarakat Buleleng. Penuh penafsiran dan arti, yang musti diindahkan oleh kalangan akademikus. Makna umumnya berarti “ngeyel alias melecehkan sesuatu). Sisi lain, kata itu merupakan kekayaan orang Buleleng, yang sudah sangat mengakar dalam keseharian orang Buleleng. Nah, oleh karena itu Dies Natalis STIE Satya Dharma ke 19 mencoba mengangkatnya menjadi tema akbar.  Pelaksanaan Dies Natalis STIE Satya Dharma ke-19 tanggal 28 dan 29 Maret 2015 di Sasana Budaya Singaraja yang bertepatan dengan ulah tahun kota Singaraja ke-411, dengan mengambil tema D’MEBOYE “mencetak 1.000 wirausahawan muda berbasis hindu”. Meboye adalah kata keseharian orang Buleleng, yang sering diartikan negatif (ngeyel atau cuek atau bisa juga tidak peduli atau acuh tak acuh). Dalam konteks inilah STIE memberanikan diri mengambil tema ini sebagai tema akbar yang dipoles dengan Visi Misi STIE Satya Dharma.

baca di sini

Friday, March 6, 2015

DULU DAN KINI; ORANG BALI



Buku ini berasal dari penelitian yang dimulai sejak 1989, kemudian diterbitkan sebagai buku berjudul The Balinese People: A Reinvestigation of Character (1992). Penelitian ini ingin memberi informasi seakurat mungkin mengenai orang Bali setelah berbagai buku tentang Bali terbit ratusan kali. Selain karena perubahan-perubahan sosial budaya sejak masuknya wisatawan yang semakin meningkat dari tahun ke tahun menyebabkan perubahan signifikan pada pola hidup orang Bali. Buku ini secara sederhana dapat dilacak terdiri dari beberapa pembahasan utama. Pertama adalah latar belakang orang Bali, yang mengangkat pelbagai kegiatan religi seperti upacara agama, dan sistem social yang mengikat. Tak lupa pula termaktub perihal “saudara kandung” dan persoalan keseimbangan hidup yang cukup memberi pengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, buku ini juga berangkat dari penelitian Margaret Mead dan Bateson yang dibuat pada 1950-an. Mereka bahkan menurut penulis buku ini membuat dan menyajikan gambaran yang agak negatif tentang Bali. Diantara kesan negatif tersebut diantaranya tentang ibu dan istri sebagai perempuan jahat, mereka pada umumnya memiliki kepribadian gangguan penyesuaian diri. Ketiga mengungkap persoalan emosi, klimaks dalam peristiwa dan seni. Mead menganggap bahwa Bali sebagai budaya tanpa klimak. Meskipun ia tak mengungkap dengan jelas arti klimaks mereka berdua menggamabrkan bahwa suatu seri rangkaian yang terputus-putus yang tidak mencapai klimaks. Namun Geerzt pada 1966 mempelajari secara mendalam perilaku orang Bali dan menyetujui kesimpulan mengenai tiadanya klimaks. Ia menyatakan bahwa kegiatan social tidak membentuk atau tidak diizinkan untuk membentuk klimaks, bahkan ketika Mc Pee sewaktu meneliti tari Bali menulis bahwa tari Bali tanpa klimaks.

Monday, February 23, 2015

MANGGIS JUJUR, DUREN BOHONG



Kemampuan tempur organisasi teruji di lapangan, bukan di kertas. Jika tidak, berarti ada yang salah dalam perencanaan, organisasi, pengarahan dan pengawasan. Ada sesuatu yang disembunyikan. Kadang bisnis perlu ngibul, namun ngibul yang jujur. Pendeknya, nilai kejujuran masih diperlukan dalam bisnis.

Sunday, February 22, 2015

Jika POLRI BENAR, BERARTI KPK SALAH



Logika kebenaran politisasi dan diplomatis kadang berbeda dengan fakta yang ada. Jika POLRI itu benar, berarti KPK itu salah. Begitu juga berlaku sebaliknya. Jika KPK benar, berarti POLRI salah. Tontonan logika ini kadang magis, naif dan kadang kritis. Terserah anda menilainya.

JIKA BALI ITU SURGA, SEPERTI APAKAH NERAKA ?



Bali itu suatu pulau dan tempat di mana dewa dewi dilahirkan, yang doyan berantem. Ia dibangun dengan tembok adat. Di atas tembok, dibuatkan dinding agama dengan budaya sebagai juragannya. Alur ceritanya adalah kisah tentang manusia Bali mencari kebebasan, kehidupan dan kebahagiaan dalam aras demokratisasi, guna mengatasi masalah keterbelakangan dengan kontrol baru yang lebih baik.

KOLAM MANAJEMEN STRATEGI



Manajemen strategi adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapai sasarannya. Manajemen strategi adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi (http://manajemenstrategi.com/). Sepertinya mudah, namun tidak seperti yang anda pikirkan.