Thursday, February 13, 2014
FUNGSI KEPEMIMPINAN SEBAGAI PATRON GENERASI MUDA, TUNAS SATYA BRAHMACARYA
Patronisasi kepemimpinan diibaratkan sayur dengan garam. Misal, di Bali ada nyanyian tradisional “Semut-Semut Api, Kemana jalan pulang, Tembok berlubang yang berkutat, Saling sikut, Tipat yang basi dengan daging kodok pun laku, Akhirnya apa yang kita dapat, Hidung pun jadi bengkak”.
baca di sini
Wednesday, February 12, 2014
PERAN PERBANKAN DALAM PENGUATAN EKONOMI KREATIF BERBASIS PEMBERDAYAAN SDM YANG UNGGUL
Keunggulan komparatif yang berwawasan budaya unggulan bukan hanya terletak pada indikator produk unggulan kreatif UMKM, seperti pemasaran luas, bahan baku lokal, tenaga kerja yang diserap banyak, unik, ramah lingkungan, promosikan budaya, lainnya (Geriya, 2010), namun juga terletak pada pola pikir, sikap dan aksi para pemangku kepentingan (baca: sumber daya manusia) ekonomi kreatif atas pemaknaan identitas, menuju penggalian dan pemberdayaan kreativitas yang menghadirkan spirit dan nilai, yang merangsang inovasi, komitmen, originalitas dan transformasi untuk membangun diri secara berkesinambungan dalam berbagai aspek kehidupan demi penikmatan kualitas kehidupan yang semakin bermutu dan baik
baca di sini
Monday, February 10, 2014
MOTIVATION AND SOFT SKILLS FOR MAXIMUM IMPACT, PEMBELAJARAN MANAJEMEN KEUANGAN BERBASIS MASALAH DAN APLIKASINYA DI DUNIA BISNIS
Disparitas pembelajaran manajemen keuangan yang ditandai dengan gap
antara academic standard dan performance standard harus dipecahkan
dengan konsep-konsep pembelajaran di dunia kampus dengan realitas dunia bisnis
maupun dunia kerja, di mana mahasiswa akan hidup dan bekerja. Disparitas
terjadi karena pembelajaran selama ini hanyalah suatu proses
pengondisian-pengondisian yang tidak menyentuh realitas alami (Agus
Suprijono,2009;viii). Sehingga ada gap antara materi yang dipelajari dengan
mahasiswa sebagai insan yang mempelajarinya.
Monday, February 3, 2014
TAKSU SI KERIS DAN TAI SI TONGKAT
Taksu (roh) pemimpin dipastikan melahirkan
kekuasaan atau Raja (keris) dan Pengkhiatanan (tongkat) kurun waktu yang
bersamaan. Dalam banyak hal, strategi bisnis dan non bisnis mirip dengan
strategi perang. Tujuan utamanya adalah memperoleh keunggulan
kompetitif yang berkesinambungan, dengan eksploitasi sumber daya. Intinya, kondisi
lingkungan dan persaingan membutuhkan adanya perubahan dan pertengkaran yang
sehat.
SEBENING GELAS YANG PECAH
Pertengkaran birokrasi, politik picik dan perselisihan
kekuasaan, tentunya sedikit banyak kita dapat membacanya di buku. Ada sedikit
analisa dari bangsa manajemen tentang apa sebenarnya yang kira-kira terjadi:
1) Masing-masing departemen bisnis mengklaim
bahwa kinerja dimulai dari pihak saya, dan begitu pula sebaliknya), saya yakin
tkinerja ini dimulai oleh saya (baca; ego sektoral).
Subscribe to:
Posts (Atom)