Sunday, January 5, 2014

STATEMENT PENYEHATAN BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA


Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 12 Desember 2013 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate pada level 7,50%, dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility tetap pada level 7,50% dan 5,75%. Kebijakan tersebut dinilai konsisten dengan upaya mengarahkan inflasi menuju ke sasaran 4,5±1% pada 2014 serta mengendalikan defisit transaksi berjalan menurun ke tingkat yang lebih sehat dan berkesinambungan. 

baca di sini

UAS Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

159 comments:

  1. Menurut Pendapat saya, langkah BI sudah tepat dengan mempertahankan BI Rate pada level 7,50% dengan suku bunga Lending Facility untuk menjaga imflasi di Indonesia tahun 2013, namun BI harus memperhatikan nilai tukar rupiah yang negitu tinggi mencapai 12.000 per $UAS yang mengakibatkan ekonomi di Indonesia tidak stabil
    Nama : Ni Ketut Sri Artayani
    Nim: 13.01.1.1.055
    Semester 2

    ReplyDelete
  2. Menurut saya, langkah Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 7,5 persen menunjukkan perubahan gaya kebijakan bank sentral. Karena Pelemahan rupiah yang terjadi pada bulan November dianggap sebagai bentuk perubahan kebijakan BI. Rupiah melemah sekitar 6 persen selama November, namun cadangan devisa di luar pinjaman jangka pendek naik US$ 2 miliar. "Hal ini menunjukkan rupiah sekarang digunakan sebagai instrumen kebijakan untuk mengurangi defisit transaksi berjalan, melengkapi kenaikan suku bunga sebelumnya".
    Nama : Dicky Bahtiar
    Nim : 13.01.1.1.011
    Smt : 2

    ReplyDelete
  3. Menurut pendapat saya,kebijakan Bank Indonesia memiliki efek negatif dan positif. Bagi investor kenaikan rate Bank Indonesia sangat menguntungkan karena mereka akan masuk ke sektor keuangan, sedangkan bagi masyarakat yang tidak berinvestasi, kenaikan rate Bank Indonesia sangat merugikan karena hal tersebut menyebabkan barang-barang kebutuhan pokok menjadi naik bahkan suku bunga kredit akan semakin naik. jadi hal seperti ini harus diperhatikan, mengingat jumlah masyarakat lebih banyak daripada jumlah investor,dan hal tersebut juga harus difikirkan agar kebijakan yang diambil oleh Bank Indonesia ini tidak membuat rakyat Indonesia semakin terpuruk.
    nama : komang yuliani
    nim : 13.01.1.1.006
    smstr : 2

    ReplyDelete
  4. "Hal ini menunjukkan rupiah sekarang digunakan sebagai instrumen kebijakan untuk mengurangi defisit transaksi berjalan, melengkapi kenaikan suku bunga sebelumnya".jadi hal seperti ini harus diperhatikan, mengingat jumlah masyarakat lebih banyak daripada jumlah investor,dan hal tersebut juga harus difikirkan agar kebijakan yang diambil oleh Bank Indonesia ini tidak membuat rakyat Indonesia semakin terpuruk.namun BI harus memperhatikan nilai tukar rupiah yang negitu tinggi mencapai 12.000 per $UAS yang mengakibatkan ekonomi di Indonesia tidak stabil

    ReplyDelete
    Replies
    1. LEMBAGA KEUANGAN

      Menurut pendapat saya, dengan perkembangan di dunia perbankan saat yang seperti kita lihat Bank Indonesia mempertahankan BI Rate pada level 7,50%, dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility tetap pada level 7,50% dan 5,75%. Kebijakan tersebut menurut saya lumayan tepat dimana kita lihat perekonomian di Indonesia menunjukkan adanya perekonomian yang membaik, tapi perekonomian Indonesia sangat lambat dan di akhir tahun 2013 perekonomian di Indonesia tidak seimbang dimana kita lihat saat ini nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing yang semakin merosot. Hal ini yang harus dijaga oleh pemerintah dalam hal ini Bank sentral. Ini akan membuat perekonomian Negara kita akan semakin lambat dan akan lebih lambat lagi. Seharusnya Bank Indonesia harus melakukan evaluasi dengan cepat dan tanggap agar perekonomian menjadi lebih baik dan Negara Indonesia bisa menjadi Negara yang lebih maju.

      KOPERSI

      Koperasi merupakan lembaga keuangan yang sudah diatur oleh pemerintah dalam hal ini sudah di buat Undang-Undang yang mengaturnya dan jika perkembangan koperasi menggunakan analisis SWOT diterapkan dalam koperasi saya yakin koperasi tersebut akan bisa berkemabang, akan tetapi kita lihat banyak koperasi yang ada di Singaraja pada khususnya tidak menerapkan hal tersebut dan banyak yang menyimpang dari analisis SWOT yang mengakibatkan terjadinya koperasi yang bangkrut. Disini yang harus berperan penting dalam perkemabangan koperasi selain dari koperasi tersebut seharusnya pemerintah secara teratur harus turun tangan untuk meninjau bagaimana perkembangan koperasi yang ada di daerah. Unsur-unsur dari analisis SWOt tersebut menurut saya harus dijalankan dan agar bisa koperasi melihat perkembangan perekonomian.

      Nama KM NOPRI ADIASTRA
      NIM 13.01.1.1.016
      SMTR 2

      Delete
  5. BANK
    Jika kita kaji lebih dalam mengenai kebijakan pemerintah untuk menaikkan BI Rate, pada dasarnya dapat saya simpulkan bertujuan untuk :
    1.Sebagai langkah antisipasi rencana tapering off Amerika Serikat
    Dalam hal ini bagi saya alasan pemerintah cukup masuk akal, mengingat perekonomian Indonesia yang masih dalam tahap pengembangan, yang mana sebagian besar di dominasi oleh investor asing. Jadi pemerintah mengambil langkah jangka panjang seperti dengan menaikkan BI Rate. Dilatar belakangi oleh kondisi perekonomian AS yang masih belum stabil, sehingga Bank Sentral (The Fed) memberikan kucuran dana. Yang menyebabkan jumlah uang yang beredar (likuiditas) meningkat sehingga mendorong para investor global berinvestasi di negara- negara berkembang layaknya Indonesia. Namun akhir- akhir ini AS sudah mulai membaik, sehingga The Fed berkeinginan untuk mengurangi bantuan dana tersebut. Keadaan inilah yang dinilai sebagai ancaman karena akan menyebabkan berkurangnya likuiditas, dan pada akhirnya akan membuat investor asing akan menarik dananya keluar dari Indonesia. Pasar modal indonesia yang hampir di dominasi oleh pihak asing tentunya akan goyah, jika situasi tersebut terjadi.
    2.Memperkecil defisit transaksi berjalan (current account) Indonesia
    Menurut saya defisit transaksi berjalan dengan menaikkan suku bunga untuk memperlambat pertumbuhan sebenarnya, bukan merupakan sesuatu yang perlu ditakuti, akibat tingginya impor salah satunya dikarenakan oleh banyaknya penanaman modal asing di Indonesia yang memerlukan impor barang modal dan bahan baku. Jika pemerintah mengangap ini sebagai alasan utama menaikkan BI Rate saya rasa kurang tepat. Ada solusi lain yang bisa diterapkan tanpa harus menaikkan BI Rate. Yaitu dengan cara dengan mengubah struktur industri yang dapat menghasilkan produk- produk yang selama ini diimpor termasuk barang modal dan bahan baku. Tentunya pemerintah harus benar- benar berkosentrasi pada solusi tersebut, namun pada kenyatannya pemerintah Indonesia belum berani mecoba ke arah itu.

    KOPERASI
    Penerapan Analisa SWOT, diimplementasikan tentang bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru. Menurut saya, adapun cara dalam mengembangkan koperasi dengan menggunakan strategi manajemen SWOT yaitu dengan memperhatikan ke tiga hal dibawah ini yaitu :
    1.Dimana koperasi kita saat ini berada, dan akan kemana arahan koperasi kita?
    2.Kemana tujuan koperasi kita, ingin pergi kemana koperasi kita.?
    3.Bagaimana atau dengan apa koperasi kita pergi atau mencapai tujuan tersebut?
    Jika dalam suatu koperasi tidak memiki strategy SWOT dalam menjalankan manajemennya maka dapat dipastikan koperasi tersebut tidak akan terkendalikan dan hanya akan membuat kerugian untuk koperasi itu sendiri. Inilah yang patut di terapkan pada koperasi yang ada saat ini, dimana keberadaanya sudah banyak terjadi penyimpangan dalam pelaksanaanya. Baik itu dari pengurus bahkan visi dan misi yang telah menjadi dasar acuan sebelum koperasi itu didirikan. Dengan adanya sistem SWOT ini koperasi yang ada di indonesia saat ini diharapakan dapat lebih produktif dan berperan serta dalam meningkatkan perekonomian masyarakat indonesia, dan Singaraja pada khususnya.
    Nama : Made Yoko Darmastara Yasa
    Nim :13.01.1.1.173
    Semester : (Ampulen)

    ReplyDelete
  6. Perbankan
    Menurut saya Kebijakan tersebut juga diambil dengan pertimbangan defisit transaksi berjalan diperkirakan turun di bawah 3 persen, dari yang semula 3,8 persen dari PDB (US$ 8,4 miliar) pada triwulan III/2013. Kebijakan yang diambil pemerintah pada bulan Austus dan paket kedua pada Desember dianggap BI bisa mengarah ke perbaikan transaksi berjalan. "Pada 2014 defisit transaksi berjalan bisa di bawah 3 persen atau lebih rendah.

    Koperasi
    Menurut saya yang membedakan unit usaha koperasi dari unit usaha yang lainnya bukan cuma dilihat dari sudut pandang kelengkapannya saja tetapi juga dilihat dari sudut pandang yang lainnya seperti:
    1. Dari sudut pandang proses, manajemen koperasi lebih mengutamakan demokrasi dalam pengambilan keputusan. Istilah satu orang satu suara (one man one vote) sudah mendarah daging dalam organisasi koperasi. Karena itu, manajemen koperasi ini sering dipandang kurang efisien, kurang efektif, dan sangat mahal. Terakhir, ditinjau dan sudut pandang gaya manajemen (management style), manajemen koperasi menganut gaya partisipatif (participation management), di mana posisi anggota ditempatkan sebagai subjek dan manajemen yang aktif dalam mengendalikan manajemen perusahaannya.
    2. Dari sudut pandang organisasi, manajemen koperasi pada prinsipnya terbentuk dari tiga unsur: anggota, pengurus, dan karyawan. Dapat dibedakan struktur atau alat perlengkapan onganisasi yang sepintas adalah sama yaitu: Rapat Anggota, Pengurus, dan Pengawas. Untuk itu, hendaknya dibedakan antara fungsi organisasi dengan fungsi manajemen. Unsur Pengawas seperti yang terdapat pada alat perlengkapan organisasi koperasi, pada hakekatnya adalah merupakan perpanjangan tangan dan anggota, untuk mendampingi Pengurus dalam melakukan fungsi kontrol sehari-hari terhadap jalannya roda organisasi dan usaha koperasi. Keberhasilan koperasi tergantung pada kerjasama ketiga unsur organisasi tersebut dalam mengembangkan
    organisasi dan usaha koperasi, yang dapat memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada anggota.

    Nama : Gd Budiarsana Putra
    Nim : 013.01.1.1.007
    Jurusan : Manajemen S1/Reguler sore
    Semester : 2

    ReplyDelete
  7. LEMBAGA KEUANGAN :
    Menurut saya, bahwa dunia menguji tentang keberlangsungan hidup dan pendaurulangan rupiah menjadi nilai tukar yang memiliki harga tinggi serta menominasi tingkatan yang patut diprhitungkan. Karena Indonesia memiliki kecenderungan hal-hal yang tidak dimiliki oleh negara bagian manapun didunia ini, contohnya sumber dayanya yang mengandung nilai tinggi yang dapat menopang keberadaan RUPIAH agar dapat bersaing didunia global. Saya sangat setuju apabila seluruh aspek nasional bukan hanya Gubernur salah satunya, mengadakan perbaikan dan pengembangan secara terus-menerus untuk peningkatan nilai tukar rupiah didunia global. Sehingga mata uang sekaligus nilai tukarnya memiliki dimensi nilai yang beraroma finansial tinggi untuk diperhitungkan kemajuannya. Semoga saja keberlangsungan Rupiah akan terus meningkat baik dari segi arti, fungsi, serta jumlahnya yang dapat meningkatkan pendapatan dalam nilai tukar dengan VALAS. semangat BELAKAS,,, semangat RUPIAH Vs VALAS.

    KOPERASI :
    Menurut saya dalam sudut pandang mahasiswa mengenai koperasi dan analisis SWOT adalah terdiri dari beberapa hal, seperti :
    Setiap bentuk organisasi dan salah satunya adalah koperasi akan menggunakan analisis tersebut wajib ataupun tidak dalam operasionalnya. Karena dengan analisis tersebut kita dapat menentukan dan melihat menganai kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang akan terjadi dalam melakukan operasional organisasi. Maka dari itu, analisis SWOT juga memiliki arti penting dalam organisasi.
    Selanjutnya, setiap organisasi dan contohnya juga koperasi dalam operasionalnya harus memperhatikan beberapa hal, yaitu setidaknya setiap organisasi harus dibawah naungan badan hukum dan UUD 1945, menciptakan kesejahteraan anggotanya, mengambil keputusan organisasi melalui musyawarah, dan memeperhatikan mengenai tingkat daya beli nasabah dalam mengikuti kegiatan koperasi itu sendiri. Mengapa demikian, karena apabila sebuah koperasi memperhatikan kesejahteraan anggotanya maka akan ditemukan kekuatan koperasi tersebut, dan apabila koperasi tidak mematuhi UUD dan badan hukum maka akan mudah terlihat kelemahannya, setelah itu koperasi akan mendapat peluang apabila memperhatikan daya beli nasabah dan anggotanya, sehingga ancaman-ancaman apapun dapat diselesaikan dengan musyawarah antar anggota koperasi yang kuat dan mufakat.
    Demikian dari saya. Hormat kami BELAKAS !!!

    Nama : I Kadek SumantraYasa
    NIM : 13.01.1.1.202

    ReplyDelete
  8. BANK TERKAIT KEBIJAKAN BI RATE
    Keputusan rapat Gubernur BI yang mempertahankan BI Rate pada level 7,50%, dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility tetap pada level 7,50% dan 5,75% menurut hasil analisis amatiran saya, kebijakan tersebut akan memberikan dampak. Menurut BI kebijakan yang diambil dinilai konsisten dengan upaya mengarahkan inflasi menuju ke sasaran 4,5±1% pada 2014 serta mengendalikan defisit transaksi berjalan menurun ke tingkat yang lebih sehat dan berkesinambungan. Namun, beberapa pihak yang terkena dampaknya secara langsung ialah sektor property dan perbankan. Sektor property terkena dampak langsung akibat kenaikan suku bunga karena suku bunga KPR juga ikut meningkat sehingga akan menyebabkan daya beli masyarakat menurun. Sedangkan untuk sektor perbankan, tingginya suku bunga & jaminan dalam deposito akan membuat orang lebih memilih mendepositokan uangnya daripada berbisnis dan mengakibatkan timbulnya cost of fund lebih besar. Selain itu, tingginya suku bunga akan membuat suku bunga pinjaman semakin besar dan menjadi beban usaha bagi para pebisnis dan industri. Disisi lain penetapan BI Rate 7.50% bertujuan untuk mensiasati tingkat inflansi yang terjadi di Indonesia. Kenaikan inflasi terutama disebabkan dampak gejolak harga pangan domestik serta pengaruh kenaikan harga BBM bersubsidi pada akhir Juni 2013. Kenaikan harga BBM bersubsidi telah mendorong kenaikan harga-harga baik dampak langsung maupun dampak lanjutan (second round effect). Namun demikian, tekanan inflasi berangsur-angsur dapat dikendalikan dan jauh lebih rendah dibandingkan saat kenaikan harga BBM beberapa tahun sebelumnya. Respon kebijakan Bank Indonesia dan koordinasi kebijakan yang erat dengan Pemerintah dalam mengendalikan second round effect dapat meredam tekanan inflasi sehingga kembali pada pola normalnya

    KOPERASI
    Dari hasil belajar management koperasi, menurut pengamatan saya dan secara teorotis pun dikatakan bahwa tidak ada koperasi yang akan bangkrut alias gulung tikar. Berkonsep pada sistem kekeluargaan dan pemegang tertinggi terletak pada kekuatan RAT ”Rapat Anggota Tahunan” menyebabkan kekuatan koperasi yang merupakan salah satu lembaga keuangan lainnya memiliki kekuatan organisasi yang kuat. Analisis SWOT memang diperlukan dalam hal pengembangan koperasi akan tetapi faktanya analisis ini lebih tepat digunakan untuk membangun koperasi lagi karena bnyak koperasi yang tidak berdenyut alias mati suri. Koperasi saat ini tidak begitu bagus apabila dilihat secara eksistensi kacamata publik. Gerakan koperasi tentunya harus mampu menyampaikan informasi secara efektif kepada masyarakat. Misal, penyampaian informasi perlu dilakukan dua arah, sehingga informasi yang diperoleh masyarakat bisa lebih kaya dan memberikan manfaat nyata. Tentu harus ada komitmen yang kuat dari seluruh stakeholder gerakan koperasi, terutama para pengurus, pengawas, dan anggota koperasi itu sendiri. Sedangkan pemerintah, sebagai fasilitator diantaranya bertugas mendorong produktivitas usaha koperasi terhadap sumber-sumber daya produktif.
    Semester II Eksekutif
    Sri Marwati _ 13.01.1.1. 199

    ReplyDelete
  9. BANK:
    Terkait BI Rate, Prinsip umum yang menjadi landasan dalam menilai Tingkat Kesehatan Bank adalah 1. Memperhatikan Risiko: Penilaian faktor Profil Risiko merupakan penilaian terhadap Risiko inheren dan kualitas penerapan Manajemen Risiko dalam aktivitas operasional Bank. Risiko yang wajib dinilai terdiri atas 8 (delapan) jenis Risiko yaitu Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Operasional, Risiko Likuiditas, Risiko Hukum, Risiko Stratejik, Risiko Kepatuhan, dan Risiko Reputasi. Penilaian tingkat kesehatan didasarkan pada Risiko-Risiko Bank dan dampak yang ditimbulkan pada kinerja Bank secara keseluruhan. Hal ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor internal maupun eksternal yang dapat meningkatkan Risiko atau mempengaruhi kinerja keuangan Bank pada saat ini dan di masa yang akan dating; 2. Proporsionalitas: indikator penilaian Tingkat Kesehatan Bank yang sesuai Surat Edaran merupakan standar minimum yang wajib digunakan. Namun Bank dapat menggunakan indikator tambahan yang sesuai dengan karakteristik dan kompleksitas sehingga dapat mencerminkan kondisi Bank dengan lebih baik; 3. Materialitas: Bank perlu memperhatikan materialitas. Penentuan materialitas didasarkan pada analisis yang didukung oleh data dan informasi yang memadai mengenai Risiko dan kinerja keuangan Bank; 4. Komprehensif dan Terstruktur: penilaian dilakukan secara menyeluruh dan sistematis serta difokuskan pada permasalahan utama Bank. Analisis dilakukan secara terintegrasi, yaitu dengan mempertimbangkan keterkaitan antar Risiko dan antar faktor penilaian Tingkat Kesehatan Bank serta perusahaan anak yang wajib dikonsolidasikan. Analisis harus didukung oleh fakta-fakta dan rasio-rasio yang relevan untuk menunjukkan trend, dan tingkat permasalahan yang dihadapi oleh Bank. Dengan demikian, Bank diharapkan mampu mendeteksi secara lebih dini akar permasalahan Bank serta mengambil langkah-langkah pencegahan dan perbaikan secara efektif dan efisien.
    KOPERASI:
    Pertumbuhan koperasi tidak senantiasa semulus dalam impian. Banyak permasahan dan kendala yang dihadapi dalam setiap perkembangannya. Kebijakan Pemerintah Dalam Pembangunan Koperasi sangatlah penting. Disamping itu berbagai kelemahan mendasar masih tetap mewarnai wajah koperasi. Kelemahan-kelemahan mendasar itu misalnya adalah: kelemahan manajerial, kelemahan sumber daya manusia, kelemahan modal, dan kelemahan pemasaran. Selain itu, iklim usaha yang ada juga terasa masih kurang kondusif bagi perkembangan koperasi. Akibatnya, walaupun secara kuantitatifan kualitatif koperasi telah mengalami perkembangan, namun perkembangannya tergolong masih sangat lambat. Bertolak dari pengalaman pembagunan koperasi maka pelaksanaan pembangunan koperasi diharapkan lebih ditingkatkan, sehingga selain koperasi tumbuh menjadi bangun perusahaan yang sehat dan kuat, peranannya dalam berbagai aspek kehidupan bangsa dapat lebih ditingkatkan pula. Hal itu sejalan dengan salah satu sasaran pembangunan ekonomi, yaitu pertumbuhan koperasi yang sehat dan kuat. Untuk mencapai sasaran itu, maka sebagaimana dikemukakan dalam GBHN, kebijakan umum pembangunan koperasi yang dijalankan oleh pemerintah dalam PelitaVI ini diarahkan untuk mengembangkan koperasi menjadi makin maju, makin mandiri,dan makin berakar dalam masyarakat, serta menjadi badan usaha yang sehat dan mampu berperan di semua bidang usaha, terutama dalam kehidupan ekonomi rakyat,dalam upaya mewujudkan demokrasi ekonomi berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Untuk itu, maka pembangunan koperasi dalam analisis SWOT dapat membantu dan ditambah dengan peningkatan kesadaran moral dan etika koperasi serta diselenggarakan melalui peningkatan kemampuan organisasi, manajemen, kewiraswastaan, dan permodalan dengan didukung oleh peningkatan jiwa dan semangat berkoperasi menuju pemantapan perannya sebagai nenek moyang perekonomian nasional.
    NAMA : NI WAYAN SRI AYU OKTIAWATI (AMPULEN)
    NIM : 13.01.1.1.200

    ReplyDelete
  10. menurut pendapat saya penetapan BI rate saat ini cukup membawa dampak negatif dilihat dari peningkatan suku bunga kredit dibalik kehidupan rakyat Indonesia saat ini yang masih berkembang, dan masih mengalami masalah kemiskinan, selain itu pula dengan BI rate setinggi itu akan mengakibatkan harga-harga yang naik, serta pebisnis-pebisnis kecik sulit muncul karna kesulitan mendapat kredit, serta akan terjadi kesenjamgan antara yang kaya dan yang miskin karna yang kaya akan terus kaya den gan cara berinvestasi dalam sektor keuangan serta yang miskin akan semakin miskin dengan bunga pinjaman yang makin tinggi.

    nama : I Gede Budikusuma
    nim : 13.1.1.1.009
    semester II / Reg. Sore

    ReplyDelete
  11. 1. Perbankan
    Menurut pendapat saya, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 12 Desember 2013 yang dimana hasil rapat tersebut memutuskan untuk mempertahankan BI Rate pada level 7,50%, dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility tetap pada level 7,50% dan 5,75% saya rasa merupakan keputusan yang tepat. Seperti yang bisa kita lihat sekarang, perekonomian Indonesia masih belum stabil, dan lebih-lebih masalah perekonomian Indonesia saat ini yang menyangkut masalah inflasi masih semarak. Dimana nilai tukar mata uang rupiah merosot turun. Pemerintah umumnya mengandalkan jumlah uang beredar atau tingkat suku bunga sebagai instrumen dalam mengendalikan harga. Dalam mengatur inflasi pemerintah Indonesia sudah menggunakan kebijakan. Kebijakan pemerintah tersebut ada dua bentuk, yaitu Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter. Alat yang digunakan dalam kebijakan fiskal adalah mengubah pengeluaran pemerintah, mengubah pajak dan gabungan dari keduanya. Kebijakan moneter dijalankan dengan mempengaruhi kebijakan penawaran uang dan suku bunga. Kedua kebijakan pemerintah tersebut perlu dilakukan secara serentak untuk meningkatkan kefektifannya, dan Pemerintah juga perlu melakukan kerjasama dengan BI untuk menstabilkan kembali perekonomian Indonesia agar bisa kembali normal. Diharapkan kebijakan pemerintah diperlukan untuk menjaga kestabilan harga-harga dan mengurangi tingkat pengangguran pada tingkat yang sangat rendah dan dengan cara menjual surat berharga bank sentral dapat menekan perkembangan jumlah uang beredar sehingga laju inflasi dapat lebih rendah (kebijaksanaan moneter dan kebijaksanaan fiskal)

    2. Koperasi

    Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Melakukan Analisa SWOT untuk koperasi sangat penting.
    Perumusan SWOT ditujukan sebagai dasar pembuatan strategi. Analisa SWOT adalah pola evaluasi yang mengklasifikasikan kondisi koperasi dengen SWOT yaitu Streght ( Kekuatan) Weakness ( Kelemahan koperasi Kita ) Oportunity ( Peluang Koperasi kita) dan threat ( ancaman pada Koperasi ) . Pengurus harus mengkalsifikasikan hal-hal penting yang kemudian dijadikan dasar sebagai pengambilan keputusan dalam koperasi. Seorang pengurus koperasi harus paham betul kondisi koperasinya, Pengurus harus mampu melakukan forecasting atau peramalan kondisi kedepan. Proses pertama dalam SWOT yang harus dilakukan adalah evaluasi diri, dari sini akan ditemukan “strengths” dan weaknesses serta sumberdaya organisasi. Kemdian analisa kondisi eksternal, seperti kondisi pasar, social, ekonomi dan budaya akan meminculkan opportunities dan threats.
    Pentingnya Analisis SWOT dijalankan oleh badan-badan usaha, dan salah satunya adalah koperasi, yaitu:
    1. Menentukan apa saja faktor dalam lingkungan yang akan merupakan kendala terhadap pelaksanaan strategi dan tujuan perusahaan yang sekarang.
    2. menentukan apa saja faktor dalam lingkungan yang akan memberi peluang pencapaian tujuan yang lebih besar dengan cara menyesuaikan dengan strategi perusahaan.
    Menurut saya, Dengan adanya analisis SWOT ini koperasi yang menjalankan analisis ini diharapakan dapat lebih produktif dan bisa berperan untuk meningkatkan serta memajukan perekonomian di Indonesia.

    NI KADEK WIDIDARMI
    13.01.1.1.046
    SEMESTER 2/ REGULER SORE

    ReplyDelete
  12. Nama: Kadek Hendra
    Nim : 12.01.1.1.1070

    Kasus lembaga perbankan

    Sedikit dari saya , Hendaknya Bank Indonsia harus lebih jeli melihat keadaan pasar ekonomi karena salah sedikit akan berujung ketidak stabilan
    ekonomi ,. apalagi sekarang nilai rupiah kunjung melemah atau inflasi jadi bank indonsia harus mengambil keputusan yang tepat dalam menentukan suku bunga dan lain-lain , dan BI harus mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang tepat untuk bank-bank lain , apabila ada bank-bank yang bersaing secara tidak sehat hendaknya harus memberikan sanksi ,. agar ekonomi indonesia stabil ,.. dan transaksi expor -impor berjalan dengan baik ,.

    Lembaga koperasi
    menurut saya koperasi itu bagus , tapi disisi lain koperasi ada yang berujung tidak baik karena salah fungsikan , contohnya dana yang di gelapkan
    untuk itu di indonesia koperasi belum berjalan dengan efektif ,.. hendaknya untuk membentuk koperasi itu harus benar-benar ,.. agar tidak berhenti di tengah jalan karena ulah dari anggota koperasi tersebut . misalnya memakai dana yg tidak tepat sasaran , .. makanya di indonesia kepercayaan masyarakat untuk koperasi kurang ,.. untuk membentuk koperasi harus mengerti apa tujuan, dari koperasi tersebut

    ReplyDelete
  13. 1. Perbankan
    Menurut pendapat saya, kenapa BI Reta memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 7,50 persen. Karena "Suku bunga lending facility dan suku bunga deposit facility masing-masing tetap pada level 7,50 persen dan 5,75 persen,". Evaluasi menyeluruh ekonomi tahun 2013 dan prospek ekonomi tahun 2014-2015 menunjukkan kebijakan tersebut masih konsisten dengan upaya mengarahkan inflasi menuju ke sasaran 4,5±1 persen pada 2014 dan 4±1 persen pada 2015 mengendalikan defisit transaksi berjalan menurun ke tingkat yang lebih sehat dan berkesinambungan . Inflasi tahunan adalah 8,38 persen pada tahun 2013 dibandingkan dengan 4,29 persen pada tahun 2012, terutama disebabkan oleh pemotongan subsidi BBM. Bank Indonesia memutuskan untuk meninggalkan suku bunga acuan tidak berubah pada 7,5 persen, seperti yang diharapkan. Suku bunga kredit dan deposit facility juga ditinggalkan ditahan di 7,50 persen dan 5,75 persen, masing-masing. Selain itu Bank Indonesia juga harus mempurkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial, serta mempererat koordinasi dengan Pemerintah dalam pengendalian inflasi dan defisit transaksi berjalan, termasuk kebijakan untuk memperbaiki struktur ekonomi. Indonesia juga memperkuat pendalaman pasar uang Rupiah dan valas dengan mengimplementasikan mini Master Repo Agreement antar sejumlah bank serta memperluas cakupan swap lindung nilai jangka menengah dan panjang antara Bank dengan Bank Indonesia. Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati sejumlah risiko, termasuk ketidak pastian ekonomi global yang dapat kembali meningkat. Dalam kasus kenaikan suku bunga tingkat aktivitas bisnis kemungkinan akan turun, penurunan inflasi dan memperkuat mata uang nasional. Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan BI rate untuk kelima kalinya tahun ini sebesar 25 menjadi 7,5 persen.
    2. Koperasi
    Menurut saya, Koperasi adalah asosiasi orang-orang yang bergabung dan melakukan usaha bersama atas dasar prinsip-prinsip Koperasi, sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan biaya yang rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh anggotanya. Koperasi bertujuan untuk menjadikan kondisi sosial dan ekonomi anggotanya lebih baik dibandingkan sebelum bergabung dengan Koperasi.
    Dari pengertian di atas dapat diuraikan sebagai berikut:
    1. Asosiasi orang-orang. Artinya, Koperasi adalah organisasi yang terdiri dari orang-orang yang terdiri dari orang-orang yang merasa senasib dan sepenanggungan, serta memiliki kepentingan ekonomi dan tujuan yang sama.
    2. Usaha bersama. Artinya, Koperasi adalah badan usaha yang tunduk pada kaidah-kaidah ekonomi yang berlaku, seperti adanya modal sendiri, menanggung resiko, penyedia agunan, dan lain-lain.
    3. Manfaat yang lebih besar. Artinya, Koperasi didirikan untuk menekan biaya, sehingga keuntungan yang diperoleh anggota menjadi lebih besar.
    4. Biaya yang lebih rendah. Dalam menetapkan harga, Koperasi menerapkan aturan, harga sesuai dengan biaya yang sesungguhnya, ditambah komponen lain bila dianggap perlu, seperti untuk kepentingan investasi.
    Sementara menurut ICA Cooperative Identity Statement, Manchester, 23 September 1995, Koperasi adalah perkumpulan otonom dari orang-orang yang bersatu secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial, dan budaya bersama melalui perusahaan yang mereka miliki bersama dan mereka kendalikan secara demokratis.

    NI KETUT WANASARI
    13.01.1.1.045
    SEMESTER II/ REGULER SORE

    ReplyDelete
  14. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  15. A. Kasus Lembaga Perbankan
    Setelah menyimak artikel diatas mengenai Statement Penyehatan Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya khususnya pada kasus lembaga perbankannya,dapat saya simak bahwa berdasarkan hasil keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 12 Desember 2013 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate pada level 7,50%, dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility tetap pada level 7,50% dan 5,75%. Kebijakan tersebut dinilai konsisten dengan upaya mengarahkan inflasi menuju ke sasaran 4,5±1% pada 2014 serta mengendalikan defisit transaksi berjalan menurun ke tingkat yang lebih sehat dan berkesinambungan. Mungkin hasil dari rapat tersebut menuai pro dan kontra dari kalangan masyarakat. Kebijakan dari BI yang mempertahankan BI ratenya pada level 7,50%, merupakan sinyal bahwa kebijakan untuk menurunkan defisit transaksi berjalan, berlangsung efektif. Selain itu juga, diharapkan kebijakan tersebut akan membantu mewujudkan upaya untuk mengarahkan inflasi ke arah yang lebih baik. Bank Indonesia juga akan terus memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial serta koordinasi dengan Pemerintah dalam pengendalian inflasi dan defisit transaksi berjalan, termasuk kebijakan untuk memperbaiki struktur ekonomi.
    Tetapi dilain sisi, terdapat beberapa permasalahan yang timbul akibat kebijakan ini. Langkah Bank Indonesia (BI) yang menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin dinilai akan mengganggu pertumbuhan kredit dan pendanaan. Selain itu, kebijakan penaikan BI rate juga mulai terasa. Dengan suku bunga tinggi, permintaan kredit akan menurun. Sementara bank merupakan perusahaan yang memobilisasi dana untuk membayar bunga kepada nasabah dan memberikan kredit, di mana jika kreditnya macet, bank itu akan terkena masalah. Seperti yang dilansir pada artikel diatas bahwa Pertumbuhan kredit pada bulan Oktober 2013 tercatat sebesar 22,2% (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 23,1% (yoy). Bank Indonesia menilai perlambatan kredit tersebut sejalan dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi dan pengaruh kenaikan suku bunga domestik.
    Oleh karena itu sangat diharapkan dilakukan standarisasi penyehatan terlebih dahulu agar tidak terjadi masalah di kemudian hari. Dan sudah menjadi kewajiban bagi Bank Indonesia untuk mencermati stabilitas sistem keuangan termasuk ketahanan industri perbankan sehingga tetap kuat dalam mendukung proses penyesuaian ekonomi ke arah yang lebih seimbang dan sehat.

    Nama : Kadek Feby Olivia Nemisfa
    NIM : 13.01.1.1.014
    Jurusan : Manajemen S1 (Reguler Sore) / Semester 2

    ReplyDelete
  16. B. Koperasi
    Berdasarkan artikel diatas dapat saya simpulkan bahwa, sudah sejak awal kelahirannya Koperasi diharapkan menjadi soko guru perekonomian Indonesia. Pola pengorganisasian dan pengelolaannya yang melibatkan partisipasi setiap anggota dan pembagian hasil usaha yang cukup adil menjadikan koperasi sebagai harapan perngembangan perekonomian Indonesia. Dukungan dari pemerintah dan berbagai lembaga lainnya membuat koperasi dapat tumbuh subur di tanah air. Akan tetapi perkembangan koperasi tidak senantiasa semulus apa yang diharapkan dan dibayangkan. Banyak permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam setiap perkembangannya, harapan menjadikan koperasi menjadi soko guru perekonomian Indonesia belum dapat diwujudkan. Meski banyak contoh Koperasi yang telah berhasil membuat sejahtera anggotanya tetapi masih banyak hal yang perlu dibenahi. Analisis Pengembangan Koperasi dapat dengan menggunakan Pendekatan Analisis SWOT.
    Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam perumusan strategi SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
    Dalam manajemen koperasi, perencanaan strategis adalah pengambilan keputusan saat ini untuk pelaksanaan koperasi pada masa datang. Pengambilan keputusan dalam organisasi Koperasi Indonesia harus mempertimbangkan sumber daya, kondisi saat ini serta peramalan terhadap keadaan yang mempengaruhi koperasi dimasa yang akan datang. Untuk melakukan perencanaan Strategis dalam koperasi maka pengurus koperasi harus memperhatikan 4 aspek penting yaitu masa depan dan peramalanya, aspek lingkungan baik internal atau eksternal, target kedepan dan terakhir strategi untuk pencapaian target.
    Jika dalam suatu koperasi tidak memiki strategy SWOT dalam menjalankan manajemennya maka dapat dipastikan koperasi tersebut tidak akan terkendalikan dan haya akan membuat kerugian untuk koperasi itu sendiri. Oleh sebab itu sebaiknya koperasi memiliki strategi manajemen SWOT agar supaya dapat mengendalikan Koperasi itu sendiri di lihat dari berbagai aspek yaitu : kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman.
    Dalam proses pembangunan ekonomi, kita menyadari kerap terjadi sektor-sektor yang terpinggirkan atau terlupakan, baik oleh para pelaku ekonomi maupun para pengambil kebijakan. Biasanya yang terpinggirkan ini adalah mereka yang bergerak di usaha kecil, mikro, menengah, dan beberapa jenis badan usaha yng kurang mendapat arah, seperi koperasi. Padahal, usaha kecil tidak pernah mempersoalkan kenapa mereka menjadi kecil. Mereka memahami adanya perbedaan kemakmuran, besar-kecil, sebagai bagian yan tidak terhindarkan dlam sistem ekonomi seperti yang kita alami saat ini. Namun persoalannya bukanlah pada lebih atau kurang, tapi lebih kepada sebuah etos : jangan mengambil segalanya sehingga tidak tertinggal apapun bagi orang lain.
    Tidaklah berlebihan apabila ditengah upaya kita menghadapi pasar bebas dan globalisasi, upaya membangun koperasi yang memiliki daya saing, efisiensi, budaya perusahaan (corporate culture), dan inovasi, menjadi hal yang tak terhindarkan. Koperasi adalah bangun usaha yang paling cocok bagi karakter bangsa kita dalam menghadapi globalisasi tersebut. Oleh karena itu kita semua berupaya mengangkat atau membawa kembali koperasi kedalam mainstream pembangunan bangsa. Semoga pada akhir hari nanti, bukan hanya pertanyaan-pertanyaan mengenai harapan koperasi tetapi juga jawaban yang bermakna dan konkret bagi pengembangan koperasi di era globalisasi.

    Nama : Kadek Feby Olivia Nemisfa
    NIM : 13.01.1.1.014
    Jurusan : Manajemen S1 (Reguler Sore) / Semester 2

    ReplyDelete
  17. Nama : Ni Komang Suryani Wulandari
    NIM : 12.01.1.1.1056
    Manajemen Reguler Sore
    Semester II
    “BANK”
    Sebelumnya saya akan sedikit membahas mengenai perekonomian negara China. Saat ini semua orang tahu, China merupakan negara dengan ekonomi terbesar ke-2 di dunia dan sampai saat ini terus berkembang. Pada saat GDP China di US$ 7,5 triliun, saat itu GDP Amerika Serikat lebih dari US$ 15 triliun. Namun sekarang hal itu berubah, pertumbuhan setiap tahun seakan terlihat begitu cepat. Posisi China dalam ekonomi dunia seakan sudah menyaingi Amerika Serikat (AS). Bahkan diperkirakan dalam waktu tiga tahun perekonomian China akan melampaui ekonomi Amerika Serikat. Itu berarti pada saat Presiden Barrack Obama sudah tidak lagi di Gedung Putih, penggantinya akan menjadi Presiden pertama sejak Perang Dunia II yang tidak mengatur perekonomian terbesar di dunia. Diperkirakan, ekonomi China akan melewati AS pada 2020. Pada tahun lalu, China mengalahkan Jerman dan AS untuk menjadi pasar sumber wisata terbesar di dunia. Menurut United Nations World Tourism Organization, belanja barang mewah oleh masyarakat China di Eropa pada tahun lalu menghabiskan lebih dari US$ 102 miliar, dimana hal itu naik US$ 73 miliar dari tahun 2011. Anehnya, hal ini dilakukan China pada saat ekonomi mereka menunjukkan pelemahan karena pengaruh krisis Eropa dan pergeseran kebijakan ekonomi dalam negeri. Tapi dengan segala daya upaya kreatifnya mereka mampu bertahan.
    Sedangkan negara kita, Indonesia masih sangat jauh tertinggal dari itu, apakah penyebabnya? Meskipun katanya mengalami kemajuan namun itu tidak menjamin ke depannya, karena seperti pengalaman sebelumnya, sedikit saja terjadi guncangan terutama dalam perekonomian akan menyebabkan dampat yang besar. Itu berarti system perekonomian negara kita masih sangat rapuh. Saat ini, nilai tukar Rupiah terus mengalami penurunan dan berada dalam posisi yang mengkhawatirkan. Pasalnya, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS saat ini menembus angka diatas Rp.11.000 per dollar AS, nilai Rupiah pun diklaim sebagai nilai tukar terburuk se-Asia. menurunnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar disebabkan oleh beberapa faktor . Inflasi merupakan salah satu faktor yang menyebabkan anjloknya nilai tukar Rupiah. Akibat naiknya tingkat rata-rata harga para investor pun enggan menanamkan modalnya di Indonesia. Defisitnya neraca pembayaran (pembukuan yang menunjukkan aliran pembayaran yang dilakukan dari negara-negara lain ke dalam negeri lebih kecil dibanding dari dalam negeri ke negara-negara lain) menjadi faktor utama penyebab anjloknya nilai tukar. Tidak hanya berasal dari suplai dollar AS, tetapi juga terkait faktor kepercayaan terhadap perekonomian Indonesia .Kemudian menurunnya tingkat ekspor dikarenakan harga komoditas ekspor yang anjlok dan terlebih lagi kebiasaan masyarakat kita yang lebih menyukai barang-barang impor memicu terjadinya aksi jual saham yang terus terjadi. Dari sisi eksternal faktor yang menyebabkan turunnya nilai tukar Rupiah adalah akibat kebijakan bank sentral AS yang mengurangi stimulus moneter. Hal tersebut juga yang mengakibatkan terjadinya aksi jual saham sehingga semakin sedikit sekali investor yang tertarik untuk membeli saham di Indonesia. Menurut saya solusi yang tepat yang dapat dilakukan adalah dengan cara meredam tingkat Inflasi dan mengefektifkan pengeluaran pada sektor produktif untuk belanja modal.
    Indonesia yang kini mempunyai PDB US$700 miliar, boleh saja bangga. Apalagi, dengan pendapatan perkapita yang mencapai US$3000 per tahun menempatkan Indonesia di urutan ke-15 negara-negara dengan pendapatan perkapita yang besar. Namun, kita tidak boleh lengah kedepannya untuk terus mengawasi system perekonomian dan mengokohkannya.

    ReplyDelete
  18. Nama : Ni Komang Suryani Wulandari
    NIM : 12.01.1.1.1056
    Manajemen Reguler Sore
    Semester II
    “KOPERASI”
    Menurut saya koperasi di Indonesia masih dalam tahap perkembangan. Menurut saya sebaiknya pemerintah harusnya bisa mengelola dengan baik seperti memajukan mutu kualitas barang, khususnya memajukan para petani dengan memberi subsidi agar barang lokal tidak terlalu mahal hingga para-para konsumen tertarik untuk membeli karena dengan mutu kualitas yang baik dan harga yang terjangkau .
    Oleh karena itu seharusnya pemerintah memberi pajak tinggi pada barang-barang import agar produk lokal tidak kalah saing dengan produk non lokal. Sehingga nantinya ketika produk lokal lebih di sukai konsumen dalam negeri dari pada produk import secara tidak langsung menambah pula benefit yang di dapatkan oleh koperasi.
    Dalam manajemen koperasi, perencanaan strategis adalah pengambilan keputusan saat ini untuk pelaksanaan koperasi pada masa datang. Pengambilan keputusan dalam organisasi Koperasi Indonesia harus mempertimbangkan sumber daya, kondisi saat ini serta peramalan terhadap keadaan yang mempengaruhi koperasi dimasa yang akan datang. Untuk melakukan perencanaan Strategis dalam koperasi maka pengurus koperasi harus memperhatikan 4 aspek penting yaitu masa depan dan peramalanya, aspek lingkungan baik internal atau eksternal, target kedepan dan terakhir strategi untuk pencapaian target. Perangkat fundamental dalam perencanaan strategis yang kemudian menjadi kelengkapan organisasi yang wajib ada adalah parameter-parameter idialisme dasar seperti; visi, misi, goal, objektif,
    Adapun cara dalam mengembangkan koperasi dengan menggunakan strategi manajemen SWOT yang bertujuan :
    a. Melakukan Analisa SWOT untuk koperasi Kita, Perumusan SWOT ditujukan sebagai dasar pembuatan strategi. Analisa SWOT adalah pola evaluasi yang mengklasifikasikan kondisi koperasi dengen SWOT yaitu Streght (Kekuatan), Weakness (Kelemahan koperasi Kita), Oportunity (Peluang Koperasi kita), dan Threat (ancaman pada Koperasi ). Pengurus harus mengklasifikasikan hal-hal diatas menjadi sebuah tabel yang kemudian dijadikan dasar sebagai pengambilan keputusan dalam renstra koperasi. Seorang pengurus koperasi harus paham betul kondisi koperasinya, Pengurus harus mampu melakukan forecasting atau peramalan kondisi kedepan. Dari forecasting ini kemudian di rumuskan asumsi-asumsi yang relevan. Dari pemetaan kondisi dan permalahan inilah kemudian di rumuskan analisis SWOT Koperasi. Proses pertama yang harus dilakukan adalah evaluasi diri, dari sini akan ditemukan "strengths" dan ”weaknesses” serta sumberdaya organisasi. Kemudian analisa kondisi eksternal, seperti kondisi pasar, sosial, ekonomi dan budaya akan memunculkan ”opportunities” dan ”threats”.
    b. Menentukan target Koperasi, Setelah analisis SWOT koperasi selesai dilakukan langkah berikutnya adalah menentukan target. Fase ini merupakan salah satu bagian terpenting dari penyusunan strategi koperasi. Target ini diperoleh dari proses telaah realistis terhadap analisis SWOT yang telah ditentukan sebelumnya dan target koperasi harus diyakini oleh seluruh komponen organisasi koperasi, bahwa koperasi mampu mencapainya.
    c. Perumusan Strategi Koperasi, Pada tahap ini merupakan upaya penyusunan siasat untuk menyelesaikan permasalahan koperasi sekaligus cara untuk pencapaian target koperasi. Hasil Renstra Koperasi biasanya berupa Garis-Garis Besar Program Kerja (GBPK) Koperasi yang juga harus disertai dengan Perencanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi ( APBK) hasil perumusan Renstra akan dibahas dan disahkan dalam RAT Koperasi. Jika dalam suatu koperasi tidak memiki strategy SWOT dalam menjalankan manajemennya maka dapat dipastikan koperasi tersebut tidak akan terkendalikan dan haya akan membuat kerugian untuk koperasi itu sendiri. Sebaiknya koperasi memiliki strategi manajemen SWOT agar supaya dapat mengendalikan Koperasi itu sendiri di lihat dari berbagai aspek yaitu : kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman.

    ReplyDelete
  19. nama:kadek wasu bayu sentana
    nim: 13.01.1.1040
    manajemen reguler sore

    bank
    pertumbuhan dan perkembangan perekonomian bank indonesia mengalami tren keterlambatan yang ditunjukkan oleh investasi yang melemah,selain itu perlambatan juga diakibatkan oleh persiapan pemilu dan realisasi belanja pemerintah mungkin ini salah satu strategi bank indonesia untuk memajukan prekonomian bank indonesia dengan melakukan perlambatan perekonomian demi membawa pertumbuhan ekonomi ke arah yang lebih sehat dan seimbang dan searah dengan kebijakan stabilitas pemerintah

    koperasi

    koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum Koperasi dengan berlandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.koperasi memiliki fungsi dan peranan antara lain yaitu mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat, berupaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia, memperkokoh perekonomian rakyat, mengembangkan perekonomian nasional, serta mengembangkan kreativitas dan jiwa berorganisasi bagi pelajar bangsa.Apabila tidak dapat melaksanakan fungsinya, koperasi tidak dapat berkembang. Fungsi anggota sebagai pemilik ialah mampu dalam penyertaan permodalan koperasi. Sebagai pelanggan mampu menggunakan jasa-jasa dari perusahaan koperasi. Fungsi ganda dari anggota disebut identity principle merupakan ciri khas koperasi dan menbedakan dari badan usaha lainnya.analisis swot adalah sebuah metode perencanaan strategi yang digunaakan untuk mengevaluasi kekuatan (strength),kelemahaan (waekness),peluang(opportunity) dan ancaman (threat) yang terjadi pada lembaga yang mengevaluasi diri sendiri maupun pesaing

    ReplyDelete
  20. Menurut pendapat saya, tindakan yang dilakukan BI dalam rapat Gubernur 12 Desember 2013 yang memutuskan untuk mempertahankan BI pada level 7,50% dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Dposit Facilility tetap pada level 7,50% dan 5,75% sudah lumayan tepat dan cukup bijak untuk mengarahkan inflasi menuju kesasaran 4,5 kurang lebih 1% pada 2014 dan mengendalikan defisit transaksi berjalan menurun ketingkat yang lebih sehat dan berkesinambungan. Saya mengatakan kebijakan tersebut tetap dan cukup baik juga karena perekonomian di Indonesia menunjukkkan adanya perekonomian yang membaik. Akan tetepi perekonomian Indonesia sangat lambat pada Desember 2013 perekonomian di Indonesia tidak seimbang. Jika hal ini tidak dijaga maka perekonomian negara kita akan semakin lambat dan terus melambat. Kebijakakan ini juga memiliki dampak positif dan negatifnya. Untuk dampak positif dapat dirasakan mereka oleh investor -investor yang berpengalaman dan menguntungkan mereka, karena mereka akan memasuki kesektor keuangan. Dan untuk kerugiannya sangat dirasakan pada masyaraka biasa yang tidak mempunyai investasi karena mereka akan sangat dirugikan dan menyebabkan barang - brang kebutuhan pokok akan menjadi naik.

    KADEK DWI TRI MEGAYANI
    013. 01. 1.1 047
    SEMESTER II / REGULER SORE

    ReplyDelete
  21. 1.Bank
    Jika dikaji lebih dalam sebenarnya kenaikan BI rate justru lebih banyak membawa pengaruh negatif dibandingkan positif. Walaupun tujuan dari BI adalah untuk menekan defisit namun sebaiknya BI mencari altrnatif laen untuk mengantisipasi hal tersebut.Kenaikan BI Rate akan berdampak terhadap perekonomian dan sektor riil. Pertumbuhan ekonomi akan melambat.Di sisi lain, kenaikan BI Rate akan mengakibatkan kenaikan suku bunga perbankan. Bank bisa menaikkan suku bunga simpanan ataupun pinjaman. Kenaikan suku bunga simpanan akan mendorong masyarakat menunda kegiatan konsumsi karena memilih menyimpan dana di bank. Kenaikan suku bunga simpanan akan meningkatkan biaya dana bank. Jika tidak ingin margin tertekan, bank harus menaikkan suku bunga pinjaman. Langkah bank menaikkan suku bunga pinjaman akan berhadapan dengan risiko kredit bermasalah. Dari beberapa artikel yang saya baca dampak lain kenaikan suku bunga deposito mengakibatkan simpanan perbankan tumbuh. Ada pula yang mengatakan kalau faktor energi langkah mengendalikan defisit transaksi berjalan tidak bisa hanya dilakukan BI. Pemerintah juga harus memiliki kebijakan yang jelas di sektor energi. Defisit berjalan terjadi ini diakibatkan dari impor migas yang masih tinggi. Untuk itu kenapa pemerintah tidak lebih dulu mencari alternatif untuk mengatasi hal ini. Data Badan Pusat Statistik, perdagangan komoditas migas selalu defisit pada kurun waktu Januari-September 2013. Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo pernah menyebutkan, pertumbuhan impor minyak masih tinggi. Padahal, kenaikan harga BBM bersubsidi dilakukan pada Juni 2013. Itu berarti kenaikan harga BBM tidak terlalu berdampak menekan permintaan BBM.Dampak dari kenaikan BI rate sangat dirasakan para pengusaha UMKM,karna suku bunga pinjaman mereka naik sehingga belum siap untuk mengantisipasi hal ini.
    2.Koperasi
    Pengembangan koperasi di Indonesia yang telah digerakan melalui dukungan kuat program pemerintah yang telah dijalankan dalam waktu lama, dan tidak mudah ke luar dari lingkungan pengalaman tersebut. Jika semula ketergantungan terhadap captive market program menjadi sumber pertumbuhan, maka pergeseran ke arah peran swasta menjadi tantangan baru bagi lahirnya pesaing-pesaing usaha terutama KUD. Meskipun KUD harus berjuang untuk menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi, namun sumbangan terbesar KUD adalah keberhasilan peningkatan produksi pertanian terutama pangan, disamping sumbangan dalam melahirkan kader wirausaha karena telah menikmati latihan dengan mengurus dan mengelola KUD. Posisi koperasi Indonesia pada dasarnya justru didominasi oleh koperasi kredit yang menguasai antara 55-60 persen dari keseluruhan aset koperasi. Pada akhir-akhir ini posisi koperasi dalam pasar perkreditan mikro menempati tempat kedua setelah BRI-unit desa sebesar 46% dari KSP/USP dengan pangsa sekitar 31%. Dengan demikian walaupun program pemerintah cukup gencar dan menimbulkan distorsi pada pertumbuhan kemandirian koperasi, tetapi hanya menyentuh sebagian dari populasi koperasi yang ada. Sehingga pada dasarnya masih besar elemen untuk tumbuhnya kemandirian koperasi. Namun juga terbesit pertanyaan knp sih koperasi di indonesia sulit untuk maju? jika dilihat dari pengertiannya Koperasi adalah perkumpulan orang atau badan hukum bukan perkumpulan modal. Koperasi hanya akan berhasil jika manajemennya bersifat terbuka/transparan dan benar-benar partisipatif. Keprihatinan kita atas terjadinya kesenjangan sosial, dan ketidak adilan dalam segala bidang kehidupan bangsa, seharusnya merangsang para ilmuwan sosial lebih-lebih ekonom untuk mengadakan kajian
    mendalam menemukenali akar-akar penyebabnya. Jika dalam artikel bapak menyimpulkan kalau analisis SWOT tersebut diatas dapat dijadikan pedoman bagi pengurus dan anggota demi keberhasilan koperasi, buat saya itu percuma jika dalam aplikasinya koperasi sudah tidak berjalan sesuai dengan apa yang seharusnya atau layaknya dilakukan oleh koperasi.

    Ketut Intan Dewiyani
    13.01.1.1.172
    Ampulen / Reguler Sore

    ReplyDelete
  22. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  23. 1.Bank
    Jika kita kaji kenaikan BI rate justru lebih banyak membawa pengaruh negatif dibandingkan positif. Walaupun tujuan dari BI adalah untuk menekan defisit namun sebaiknya BI mencari altrnatif laen untuk mengantisipasi hal tersebut.Kenaikan BI Rate akan berdampak terhadap perekonomian dan sektor riil. Pertumbuhan ekonomi akan melambat. Bank bisa menaikkan suku bunga simpanan ataupun pinjaman. Kenaikan suku bunga simpanan akan mendorong masyarakat menunda kegiatan konsumsi karena memilih menyimpan dana di bank. Kenaikan suku bunga simpanan akan meningkatkan biaya dana bank. Dan bank harus menaikkan suku bunga pinjaman. Langkah bank dalam menaikkan suku bunga pinjaman akan berhadapan dengan risiko kredit bermasalah.
    Pemerintah juga harus memiliki kebijakan yang jelas di sektor energi. Defisit berjalan diakibatkan dari impor migas yang masih tinggi. Untuk itu kenapa pemerintah tidak lebih dulu mencari alternatif untuk mengatasi hal ini. Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo pernah menyebutkan, pertumbuhan impor minyak masih tinggi. Padahal, kenaikan harga BBM bersubsidi dilakukan pada Juni 2013.Itu berarti kenaikan harga BBM tidak terlalu berdampak menekan permintaan BBM.Dampak dari kenaikan BI rate sangat dirasakan para pengusaha UMKM,karena suku bunga pinjaman naik sehingga Pemerintah belum siap untuk mengantisipasi hal ini.
    Dan Pemerintah tidak lebih dulu mencari alternatif untuk mengatasi hal ini. Data Badan Pusat Statistik, perdagangan komoditas migas selalu defisit pada kurun waktu Januari-September 2013.

    2.Koperasi

    Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan Hukum Koperasi dengan berlandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.Koperasi memiliki fungsi dan peranan antara lain yaitu mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat, dan berupaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia, memperkokoh perekonomian rakyat, mengembangkan perekonomian nasional. Apabila tidak dapat melaksanakan fungsinya, koperasi tidak dapat berkembang. Fungsi anggota sebagai pemilik ialah mampu dalam penyertaan permodalan koperasi. Sebagai pelanggan mampu menggunakan jasa-jasa dari perusahaan koperasi. Fungsi ganda dari anggota disebut identity principle merupakan ciri khas koperasi dan membedakan dari badan usaha lainnya.analisis SWOT adalah sebuah metode perencanaan strategi yang digunaakan untuk mengevaluasi kekuatan (strength),kelemahaan (weakness), peluang (opportunity) dan ancaman (threat) yang terjadi pada lembaga yang mengevaluasi diri sendiri maupun pesaing dari Koperasi tersebut.

    Putu Eka Pratama Mandala Putra
    13.01.1.1.170
    Ampulen / Reguler Sore

    ReplyDelete
  24. BANK
    BI Rate pada level 7,5 % dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility tetap pada level 7,50% dan 5,75% bagi pemerintah masih berada di angka wajar, dengan regulasi seperti ini pemerintah mengharapkan dapat mengendalikan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat dan berkesinambungan dan juga mengharapkan inflasi ke sasaran 4.5 + 1% di tahun 2014. Kebijakan ini bagi Pemerintah tentunya dianggap sebagai suatu langkah yang cukup baik, tetapi di masyarakat tentunya akan memiliki dapmpak yang berbeda, kenaikan BI rate akan meningkatkan kenaikan suku bunga, baik Tabungan, Deposito ataupun suku bunga pinjaman. Kenaikan suku bunga Tabungan dan Deposito akan membuat kecenderungan masyarakat untuk menyimpan dananya di Bank, kenaikan suku bunga pinjaman membuat pengusaha, terutama pengusaha di level UMKM menahan diri dalam melakukan pinjaman, hal ini tentunya cukup berat bagi perbankan, karena dapat menimbulkan cost yang cukup tinggi karena berkurangnya pinjaman di bank sementara Tabungan dan Deposito meningkat.Tingginya suku bunga pinjaman dapat menyebabkan pengusaha terutama UMKM akan mati suri, hidup segan mati tak mau, hal ini dapat berdampak pada pengurangan tenaga kerja di perusahaan-perusahaan, melemahnya keinginan berinvestasi, pengembangan dan perluasan usaha akan berkurang, hal ini akan menyebabkan pertumbuhan perekonomian di sektor riil semakin lambat dan melemah. Tetapi Kebijakan apapun yang dibuat oleh Pemerintah, sebaiknya memihak kepada kepentingan masyarakat banyak, pelaksanaan dari setiap kebijakan tersebut membutuhkan kontrol dan pengawasan yang lebih ketat, yang selama ini sering terabaikan, sehingga dapat meminimalkan dampak negatifnya terhadap masyarakat secara cepat. Kita dapat lihat beberapa kebijakan yang kurang berdampak positif ke masyarakat, seperti kebijakan migas yang menyebabkan kenaikan harga BBM dan Gas, yang pengguna riilnya adalah masyrakat, sangat merasakan dampaknya, kenaikan harga-harga barang konsumsi sementara penghasilan tidak mengalami kenaikan. Nilai tukar rupiah yang melemah juga memberi tekanan bagi pengusaha, hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah.
    KOPERASI
    Perkembangan Koperasi di Indonesia dewasa ini mengalami kemajuan yang baik, karena koperasi menganut asas ekonomi kerakyatan yang kegiatan usahanya riil berada di tengah-tengah masyarakat. Selain itu pemerintah juga memberikan cukup perhatian untuk perbaikan dan pengembangan usaha-usaha koperasi. Berbagai pelatihan dan bantuan permodalan oleh Pemerintah yang diberikan untuk Koperasi hendaknya lebih dimaksimalkan, karena Koperasi telah terbukti kuat dalam membangun ekonomi kerakyatan, terutama di daerah pedesaan. Dengan berkembangnya teknologi yang semakin lama semakin canggih, hendaknya Pemerintah juga membantu koperasi dalam penggunaan dan pemanfaatan teknologi tepat guna. Pelatihan Pengembangan Koperasi berdasarkan analisis SWOT harus diberikan kepada pengelola-pengelola koperasi agar Koperasi dapat memiliki kinerja yang baik dan mampu mengembangkan bidang usaha koperasi dengan lebih baik di masa yang akan datang.
    HERMAWATI
    013.01.1.1.083
    Semester II / Reguler Sore

    ReplyDelete
  25. BANK
    Menurut pendapat saya , Bank Indonesia pada 12 Desember 2013 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate pada level 7,50%, dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility tetap pada level 7,50% dan 5,75% dinilai cukup konsiten yang diharapkan akan berdampak positif dalam jangka panjang. Jika BI rate dinaikkan lagi , itu akan semakin menekan likuditas bank menengah kecil dan kinerja sektor riil sehingga biaya dana semakin tinggi sedangkan Pertumbuhan ekonomi di indonesia memang cukup tinggi sehingga pertumbuhan tersebut membuat defisit neraca transaksi berjalan semakin melebar dan kemampuan pertumbuhan ekonomi di indonesia ini pun tidak mampu mengimbangi defisit transaksi berjalan yang akan berimbas ke semua sektor ekonomi. Kebijakan Bank Indonesia harus tetap difokuskan untuk menjaga stabilitas perekonomian dan sistem keuangan melalui penguatan bauran kebijakan di bidang moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran.

    KOPERASI
    Koperasi adalah sebuah pengertian yaitu organisasi yang bekerja sama dengan masyarakat dalam memenuhi segala aspek kebutuhan baik itu primer, sekunder, dan tersier. Karena hal itu kesejahteraan hidup masyarakat menjadi baik dan membuat standar sebuah daerah maju. Perkembangan koperasi di Indonesia dinilai cukup baik karena Tujuan koperasi yang utama adalah memenuhi kebutuhan hidup anggota-anggotanya, dengan jalan menyelenggarakan aktivitas ekonomi secara bersama-sama. Kolektivitas adalah kekuatan koperasi. Maju mundurnya sebuah koperasi ditentukan oleh seberapa mampu para anggotanya mempertahankan kolektivitas itu. Kolektivitas adalah modal sosial yang amat diperlukan untuk mencapai kemajuan. Betapapun umumnya perekonomian rakyat berukuran dan bermodal kecil, jika mereka bersatu maka mereka akan kuat. Anggota – anggota menyumbang secara adil dan mengendalikan secara demokrasi modal dari koperasi mereka. Sekurang – kurangnya sebagian dari modal tersebut biasanya merupakan milik bersama dari koperasi. Anggota – anggota biasanya menerima kompensasi yang terbatas, bilamana ada, terhadap modal. Anggota – anggota membagi surplus – surplus untuk sesuatu atau tujuan – tujuan adalah Pengembangan koperasi mereka , Kemungkinan dengan membentuk cadangan sekurang – kurangnya sebagian padanya tidak dapat dibagi – bagi , Pemberian manfaat kepada anggota – anggota sebanding dengan transaksi – transaksi mereka dengan koperasi, Mendukung kegiatan – kegiatan yang disetujui oleh anggota. Salah satu pendekatan analisa yang biasa dipergunakan dalam perencanan dan evaluasi suatu usaha termasuk KOPERASI adalah analisa SWOT (Strenght, Weakness, Oportunity, Threats). Dengan menggunakan analisa SWOT faktor eksternal dan internal sebuah koperasi bisa diidentifikasi dengan baik, sebagai pedoman untuk menentukan perencanaan strategis. Analisis SWOT merupakan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman yang terlibat dalam sebuah koperasi. Analisa SWOT adalah alat analisa dalam menentukan tujuan bisnis usaha dengan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang baik dan tidak baik untuk mencapai tujuan tertentu. Analisa SWOT dapat diterapkan untuk menganalisis kelangsungan bisnis Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Sebuah bisnis usaha kecil akan memiliki landasan yang kokoh untuk menaiki tangga kesuksesan , jika direncanakan dengan matang melalui beberapa analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi sebuah usaha.

    Ni Luh Ana Hanityasari
    12.01.1.1.1055
    Reg. Sore / Manajemen
    Semester II

    ReplyDelete
  26. Menurut saya itu perlu dilakukan untuk menjaga nilai tukar rupiah dan mengantisipasi kenaikan inflasi. namun kebijakan tersebut mempunyai dampak terhadap perusahaan-perusahaan pembiayaan. Kenaikan BI Rate akan berdampak terhadap perekonomian dan sektor riil. Pertumbuhan ekonomi akan melambat. Sehingga akan mengakibatkan kenaikan suku bunga perbankan. Bank bisa menaikkan suku bunga simpanan ataupun pinjaman.Kenaikan suku bunga simpanan akan mendorong masyarakat menunda kegiatan konsumsi karena memilih menyimpan dana di bank. Kenaikan suku bunga simpanan akan meningkatkan biaya dana bank.Jika tidak ingin margin tertekan, bank harus menaikkan suku bunga pinjaman. Langkah bank menaikkan suku bunga pinjaman akan berhadapan dengan risiko kredit bermasalah.Selain pengaruh ke perbankan itu sendiri, kenaikan BI rate juga akan berpengaruh ke sektor pasar modal, khususnya ke ekspetasi pelaku pasar.Secara implisit kenaikan BI rate tersebut mencerminkan kepanikan dari BI menghadapi tekanan Rupiah dan derasnya penurunan cadangan devisa. Yang menjadi permasalahan saat ini adalah pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS paling fluktuatif jika dibandingkan dengan mata uang negara lain di kawasan Asia. BI harus memperkuat fundamental Rupiah dengan memperkuat cadangan devisa sehingga nilai tukar Rupiah dapat menjadi lebih stabil.
    Nama : luh indayani
    Nim :12.01.1.1.1053
    reg sore
    semester II

    ReplyDelete
  27. saya luh sri budiani(12.01.1.1.1057) mahasiswa s1 manajemen semester dua
    setuju dengan pemerintah mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 12 Desember 2013 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate pada level 7,50%, dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility tetap pada level 7,50% dan 5,75%. Kebijakan tersebut dinilai konsisten dengan upaya mengarahkan inflasi menuju ke sasaran 4,5±1% pada 2014 serta mengendalikan defisit transaksi berjalan menurun ke tingkat yang lebih sehat dan berkesinambungan


    Akan tetapi perlu juga dilihat sangat melemahnya nilai tukar rupiah maka saya berharap Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi atas pelemahan nilai tukar rupiah dalam beberapa hari terakhir. Hal ini dilakukan untuk menstabilkan likuiditas dolar di pasar keuangan dalam negeri. “Untuk jangka pendek, BI harus melakukan kebijakan moneter, seperti intervensi pasar

    Langkah berikutnya, pemerintah harus membenahi industri yang bergerak di sektor riil. Jika pengusaha memindahkan usahanya ke negara lain, maka akan mengurangi kinerja ekspor. Pembenahan dan perbaikan itu dilakukan dengan cara mempermudah perizinan dan memberikan insentif bagi investor. Selain itu, pemerintah harus melakukan ekstensifikasi pasar ekspor yang selama ini masih tergantung pada negara-negara Uni Eropa. Selebihnya, mempertahankan daya beli masyarakat agar konsumsi rumah tangga tetap mampu menyokong pertumbuhan ekonomi.

    memperkuat langkah-langkah koordinasi menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. BI saya harapkan akan terus melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan kondisi fundamentalnya, melakukan pembelian Surat Berharga Negara dari pasar sekunder untuk stabilitas di pasar

    Dengan adanya pemerhatian dari nilai tukar rupiah saya berharap kemajuan ekonomi ditahun 2014 lebih baik dari tahun 2013 agar smua rakyat bias hidup tidak dibawah garis kemiskinan,selain meninjau di bidang perbank-kang pemerintah pusat harus melihat keadaan riil masyarakatnya secara langsung karena suatu negara dikatakan memiliki perekonomian yang bagus jika penduduk Negara tersebut hidup dalam kelayakan.

    ReplyDelete
  28. Menurut Pendapatan Saya apa pun yang dilakukan Bank Indonesia Rate Dalam Rapat Dewan Gubenur (RDG) Bank Indonesia pada 12 Desember 2013 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate pada level 7,50% dengan suku bunga Leding Facility dan suku Bunga Depositif Fancility tetap pada level 7,50%dan 5,75% Sebenarnya pribadi saya,saya tidak setuju Karena dalam Kenaikan Bentuk Apa pun Pasti Merugikan Masyarakat Kecil.Tapi Kalau dilihat dari pandangan secara umum dan demi Kepentingan Bersama apa yang dilakukan BI dalam Rapat Dewan Gubenur (RDG) itu sebenernya memang harus dilakukan tindakan kenaikan seperti itu,mengingat tujuannya sudah jelas yaitu mengarahkan inflasi menuju kesasaran 4,5±1% pada 2014 serta mengendalikan defisit transaksi berjalan menurun ketingkat yang lebih sehat dan berkesinambungan.dan jika hal ini tidak dilakukan Bank Indonesia mungkin Perekonomian Indonesia akan lemah dan tidak bisa berjalan secara berkesinambungan.

    Nama : Ni Made Erawati
    Nim : 12.01.1.1.1089

    ReplyDelete
  29. Bank :
    Pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang terjadi beberapa waktu terakhir berdampak terhadap harga barang di dalam negeri. Pemerintah seharusnya memperkuat kerajasama antar Bank Sentral, memperkuat makroprudensial, memperkuat pengelolaan likuiditas, memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah, dan menaikkan BI Rate itu merupakan upaya yang harus dijalankan pihak pemerintah untuk menstabilkan perekonomian dalam negeri agar apapun masalah-masalah yang muncul nantinya yang berdampak pada perekonomian Indonesia dapat terkendalikan. Khususnya dalam industry perbankan ini.
    Koperasi :
    Sekarang ini Koperasi seakan menjadi bentuk usaha yang tak banyak berarti dan tidak bermanfaat bagi masyarakat Indonesia. Namun, beragam upaya terus dilakukan pemerintah untuk menjadikan koperasi sebagai salah satu bentuk usaha yang memiliki daya tahan tinggi dan bermanfaat bagi anggota. Terlebih, menjadikan bentuk usaha yang dapat bersaing dengan badan hukum yang berbentuk persero.
    Oleh karena itu, pemerintah harus terus menyesuaikan landasan hukum koperasi. Hal itu tertuang dalam perubahan definisi koperasi dalam setiap peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Terakhir, pemerintah menerbitkan UU No.17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian sebagai pengganti UU No.25 Tahun 1992.
    Dengan demikian koperasi di harapkan dapat mewujudkan segala tujuan-tujuan yang terkandung dalam arti koperasi untuk mensejahterakan anggota-anggotanya.
    Dan satu hal lagi, koperasi tidak pernah mempunyai anggota yang mencari nasabah kesana sini, mungkin banyak yang salah dengan koperasi saat ini yang sering saya lihat.
    Secara garis besar mereka telah salah mengartikan apa itu lembaga koperasi.
    Mengenai Analisis SWOT, setiap badan usaha harus mengetahui arti pentingnya analisis SWOT tersebut karena ini sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan suatu badan usaha terhadap situasi lingkungan yang akan digunakan sebagai tempat untuk membuka suatu badan usaha bukan hanya koperasi saja.
    Ni Luh Widiary (12.01.1.1.1049) / SMT 2

    ReplyDelete
  30. I. BANK
    Menurut saya Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang memutuskan untuk tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuannya atau BI rate di level 7,50% dengan suku bungan Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility tetap pada level 7,50 % dan 5,75 % untuk menutup tahun 2013 adalah tepat. Hal ini dikarenakan
    Kebijakan tersebut konsisten dengan upaya mengarahkan inflasi menuju ke sasaran 4,5±1% pada 2014. Selain menyasar inflasi, level BI rate sebesar 7,5% diharapkan juga bakal mampu mengendalikan defisit transaksi berjalan ke arah yang lebih sehat, menurun, dan berkesinambungan. Defisit transaksi berjalan semakin menyempit seiring perbaikan neraca perdagangan yang mencatatkan surplus pada Oktober 2013. Ini adalah surplus yang ketiga kalinya dalam tahun ini setelah periode Maret dan Agustus 2013.
    Mempertahankan BI rate di level 7,5% adalah kebijakan yang tepat dilakukan bank sentral untuk kondisi saat ini. Ini karena tingkat inflasi yang mengalami penuruna dan laju perkreditan sudah menunjukkan pelambatan. Dengan BI rate yang bertahan di angka 7,5% diharapkan bisa menjaga dan menguatkan kembali nilai tukar rupiah dengan didukung oleh menurunnya permintaan dolar AS.
    Kebijakan Bank Indonesia ini bisa diartikan sebagai koreksi atas kebijakan sebelumnya yangs ebelumnya sempat dinaikan pemerintah. Kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia ini sejalan dengan arah kebijakan stabilisasi dalam membawa pertumbuhan ekonomi ke arah yang lebih sehat dan berimbang.
    Pertumbuhan ekonomi domestik yang mengalami perlambatan terutama bersumber dari kegiatan investasi yang melemah dan perlambatan kegiatan konsumsi diperkirakan tertahan oleh meningkatnya pengeluaran terkait persiapan pemilihan umum (pemilu) dan realisasi belanja pemerintah.
    Kondisi perekonomian saat ini penuh dengan dinamika. Pertumbuhan ekonomi nasional yang sudah melambat tidak boleh diteruskan, karena hal itu akan berdampak negatif dan bisa menuju resesi. Kebijakan moneter yang ditempuh bank sentral dengan mempertahankan BI rate adalah langkah tepat untuk mendorong sektor riil, di samping juga mengurangi tekanan pada likuiditas perbankan.
    BI rate yang ditahan di level 7,5 % bukan saja akan membuat para bankir menurunkan suku bunga sehingga bisa memperbaiki kinerja sektor riil, tapi pada akhirnya bisa memperbaiki defisit transaksi berjalan. Inflasi pun nantinya akan terjaga dengan kebijakan mempertahankan BI rate ini.
    Menurut saya peluang BI rate untuk diturunkan masih terbuka apabila inflasi tetap terjaga. Sebaliknya, peluang menaikkan BI rate pun masih terbuka mengingat masih banyak tantangan yang harus dihadapi pada 2014. Tantangan-tantangan ini akan mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar.
    Semua tantangan tersebut tidak cukup diatasi hanya dengan mempertahankan suku bunga acuan. Bank Indonesia masih harus memperluas instrumen lain untuk menjaga nilai tukar rupiah agar tidak makin melemah. Instrumen tersebut juga harus berdaya guna untuk menarik valuta asing milik warga negara Indonesia yang diparkir di luar negeri.
    Dari sisi moneter, kebijakan bank Indonesia sudah cukup untuk mengantisipasi pelemahan nilai tukar rupiah. Saat ini yang dibutuhkan adalah kebijakan di sektor riil. Bank Indonesia tidak boleh sendirian dalam menghadapi tantangan perekonomian nasional ke depannya. Pemerintah harus ikut terlibat. Sehingga diharapkan dapat mendorong ekspor dan menurunkan impor sehingga akan mengurangi tekanan terhadap rupiah.
    Nama : Ni Made Ari Artasih
    NIM : 13.01.1.1.060
    Semester : I

    ReplyDelete
  31. II. KOPERASI
    Menurut saya pembangunan koperasi mengalami kemajuan yang cukup mengembirakan jika diukur dengan jumlah koperasi, jumlah anggota, aktiva dan volume usaha.
    Pada masa sekarang secara umum koperasi mengalami perkembangan usaha dan kelembagaan yang mengairahkan. Namun demikian, koperasi masih memiliki berbagai kendala untuk pengembangannya sebagai badan usaha. Hal ini perlu memperoleh perhatian dalam pembangunan usaha koperasi pada masa mendatang.
    Peran koperasi dalam perekonomian Indonesia paling tidak dapat dilihat dari : kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor, penyedia lapangan kerja yang terbesar, pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat, pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor. Peran koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah sangat strategis dalam perekonomian nasional, sehingga perlu menjadi fokus pembangunan ekonomi nasional pada masa mendatang.
    Pemberdayaan koperasi secara tersktuktur dan berkelanjutan diharapkan akan mampu menyelaraskan struktur perekonomian nasional, mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional, mengurangi tingkat pengangguran terbuka, menurunkan tingkat kemiskinan, mendinamisasi sektor riil, dan memperbaiki pemerataan pendapatan masyarakat.
    Pada masa ini pembangunan koperasi kurang mendapat perhatian karena koperasi kurang memperlihatkan kinerja dan citra yang lebih baik dari masa sebelumnya.Keadaan ini merupakan salah satu bukti bahwa komitmen pemerintah masih kurang dalam pembangunan koperasi. Pembangunan adalah suatu proses yang harus berkelanjutan dan tersistem. Prospek koperasi pada masa yang akan dating sangatlah prospektif. Koperasi harus mempunyai jati diri dalam organisasi dan usahanya. Koperasi sebagai badan usaha, organisasi dan kegiatan usahanya harus dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip koperasi. Karena prinsip koperasi merupakan garis-garis penuntun yang digunakan oleh koperasi untuk melaksanakan nilai-nilai dalam praktek seperti keanggotaan sukarela dan terbuka, pengendalian oleh anggota secara demokratis, partisipasi ekonomi anggota, pendidikan,pelatihan dan informasi, kerjasama diantara koperasi dan kepedulian terhadap komunitas.
    Jika Koperasi mampu mengimplementasikan jati dirinya, koperasi akan mandiri, mampu bersaing dengan kekuatan eonomi lainnya ,mampu memproduksi produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar di dalam dan luar negeri. Dilihat dari dasar hukum yang tertuang dalam Undang-Undang 1945, Koperasi memperoleh hak untuk hidup dan perkembangan di Indonesia. Koperasi yang sudah dibangun selama ini juga jumlahnya sudah cukup besar. Jumlah ini merupakan aset yang harus dipelihara dan diberdayakan agar dapat berkembang membantu pemerintah untuk memerangi kemiskinan dan menyediakan lapangan kerja. Jika sekarang masih banyak koperasi yang tumbuh belum mampu mencapai tujuan bersama anggotanya,mereka harus diberdayakan melalui pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar untuk meningkatkan kemampuan memahami jati diri dan menerapkannya. Disinilah peranan pihak ketiga termasuk pemerintah untuk dapat membangun mereka mencapai tujuannya baik sebagai mediator,fasilitator maupun sebagai kordinator.

    Nama : Ni Made Ari Artasih
    NIM : 13.01.1.1.060
    Semester : I

    ReplyDelete
  32. 1. Kasus Lembaga Perbankan
    Menurut saya dalam kasus lembaga perbankan semakin hangat saja diberitakan oleh berbagai media. Meskipun duania perbankan telah lama hadir di Indonesia dan hampir semua masyarakat Indonesia sering berhbungan dengan bank, tetap saja masalah perbankan tak habis-habisnya menghantui semua pihak.
    Banyak sekali kebiajakan-kebijakan baru yang dilakukan untuk mengantisipasi atau menangani masalah-masalah perbankan atau perekonomian di Indonesia, tapi sampai saat ini belum mencapai hasil yang maksimal. Di negara yang sedang berkembang memang agak sulit untuk memposisikan perekonomian yang stabil. saya rasa kebijakan-kebijakan yang sudah dia ambil oleh Bank Indonesisa selaku Bank Sentral sudah difikirkan dengan baik, contohnya dengan diberikannya Bantuan Likuiditas Bank Indonesia(BLBI). Adapun kebijakan yang dilakukan oleh BI adalah dengan memberikan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). BLBI adalah dana yang dikucurkan oleh BI ke bank-bank yang mengalami kesulitan likuiditas dalam opersainya sehari-hari . Kesulitan likuiditas ini bisa terjadi antara lain karena penarikan dana secara tiba-tiba dan besar-besaran oleh nasabah, sementara bank tersebut tidak siap melayani kejadian tersebut.
    Dalam pengertian lain dikatakan bahwa BLBI adalah fasilitas yang diberikan oleh Bank Indonesia kepada perbankan, untuk mejaga kestabilan system pembayaran dansektor perbankan, agar tidak terganggu oleh adanya ketidakseimbangan (mismatch) likuiditas, antara penerimaan dana pada bank. Tapi kenyataannya, kebijakan ini diselewengkan oleh penerimanya. Proses penyalurannya pun banyak yang melalui penyimpangan-penyimpangan. Beberapa mantan direktur BI telah menjadi terpidana kasus penyelewengan dana BLBI. Jadi menurut saya, kebijakan apapun yang diambil kalau tidak dijalankan dengan baik, hasilnya tentu tidak akan baik. Semoga ke depan, Bank Indonesia bisa terus mencermati stabilitas sistem keuangan termasuk ketahanan industri perbankan sehingga tetap kuat dalam mendukung proses penyesuaian ekonomi ke arah yang lebih seimbang dan sehat, dan pastinya lebih selektif lagi untuk memilih orang-orang yang akan membawa perekonomian Indonesia ke arah yang lebih sehat.

    Luh Putu Sukeresminingsih
    13.01.1.1.002
    Reguler Sore
    Semester II

    ReplyDelete
  33. 2. Lembaga Koperasi
    Koperasi merupakan lembaga yang harus dikelola sebagaimana layaknya lembaga bisnis. Di dalam sebuah lembaga bisnis diperlukan sebuah pengelolaan yang efektif dan efisien yang dikenal dengan manajemen. Demikian juga dalam badan usaha koperasi, manajemen merupakan satu hak yang harus ada demi terwujudnya tujuan yang diharapkan. Koperasi adalah sebuah organisasi ekonomi yang berbasis bisnis yang dijalankan seseorang unutk mencapai suatu tujuan bersama. Koperasi dijalnkan oleh anggotanya secara bersama-sama dan mengambil keputusan dengan cara musyawarah demi mencapai mufakat. Koperasi sebagai suatu kegiatan ekonomi pada suatau wilayah harus bisa menyetarakan pendapatan (SHU) anggotanya secara adil dan merata. Koperasi juga harus benar-benar bisa menjadi wadah bagi kegiatan masyarakat. Sehingga masyarakat yang ikut berpatisipasi di dalamnya dapat merasa terbantu dengan di adakannya koperasi tersebut.
    Sebagai organisasi ekonomi. Koperasi juga membutuhkan jasa akutansi dalam mendukung pelaporan keuangannya. Namun dalam hal tersebut, laporan keungan yang dibuat harus sesuai dengan standar akutansi yang berlaku. Laporan keuangan berfungsi sebagai sarana berinteraksi dengan dengan orang-orang yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut. Koperasi terdiri dari suatu ide-ide abstrak yang muncul dari setiap orang yang membangunnya demi membangun sebuah koperasi yang efektif. Koperasai merupakan perpaduan antara suatu pelayanan masyarakat dengan organisasi bisnis. Di indonesia sendiri telah dibuat UU no.25 tahun 1992 tentang perkoperasian. Prinsip koperasi menurut UU no.25 tahun 1992 adalah: keanggotaan bersifat sukarela, pengelolaan dilakukan secara demokrasi, pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-masing anggota, pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal, kemandirian, pendidikan perkoperasian, kerjasama antar koperasi.
    Koperasi pada awalnya didirikan bertujuan untuk membantu masyarakat setempat untuk meminjamkan dana bagi yang membutuhkan dana. Dengan melakukan analisis koperasi pelayanan masyarakat atau sebagai organisasi bisnis bertujuan agar dapat mengetahui perbandingan keduanya. Koperasi pada umumnya pada saat ini dijadikan sebagai ladang bisnis bagi para pengusaha unutk mendapatkan keuntungan. Tentu disini berbanding terbalik dengan tujuan koperasi secara umumnya yaitu menjadi wadah kegiatan masyarakat. Yang artinya koperasi seharusnya menjadi tempat untuk mebantu masyarakat yang kesusahan mendapatkan dana untuk suatu keperluan tertentu.
    Seperti misalnya koperasi simpan pinjam. Koperasi simpan pinjam didirikan agar masyarakat dapat membayar simpananan wajib atau meminjam apabila memerlukannya dengan bunga yang rendah. Tapi saat ini koperasi yang dijadikan sebagai ladang bisnis untuk mendapatkan keuntungan dengan menekannya dengan bunga yang cukup besar bagi para peminjam dana. Begitu pula barang-barang yang dijual di koperasi seharusnya lebih murah jika dibandingkan dengan harga pasarannya. Hal seperti ini justru memperlihatkan perbandingan antara peranan koperasi sebagai pelayanan masyarakat atau sebagai organisai bisnis. Di sini lebih terlihat bahwa koperasi saat ini lebih banyak didirikan untuk organisasi bisnis. Mulai dari koperasi sekolah, koperasi perusahaan ataupun koperasi biasa yang berdiri sendiri.

    Luh Putu Sukeresminingsih
    13.01.1.1.002
    Reguler Sore
    Semester II

    ReplyDelete
  34. saya luh sri budiani(12.01.1.1.1057)

    Koperasi
    kedudukan koperasi sangat penting adanya dilingkungan masyarakat agar bisa membantu perekonomian masyarakat yang kurang mampu karena koperasi tumbuh berdasarkan modal dari anggota dan nantinya laba yang didapat dibagikan kembali kepada anggota sesui berapa besar anggota menanamkan simpanan wajib kepada koperasi.Apalagi ditambah dengan argumen yang diberikan oleh rekan saya hana bahwa koperasi mengutamakan seluruh kesejahteraan anggotanya dengan merata.

    untuk itu diharapkan pemerintah peduli dengan adanya koperasi.baik itu dengan sistem SWOT
    menurut saya jika menggunakan analisi SWOT maka hal yang saya perlu perhatikan adalah

    Melakukan Analisa SWOT untuk koperasi Kita
    Perumusan SWOT ditujukan sebagai dasar pembuatan strategi. Analisa SWOT adalah pola evaluasi yang mengklasifikasikan kondisi koperasi dengen SWOT yaitu Streght ( Kekuatan) Weakness ( Kelemahan koperasi Kita ) Oportunity ( Peluang Koperasi kita) dan threat ( ancaman pada Koperasi ) . Pengurus harus mengkalsifikasikan hal2 ditas menjadi sebuah tabel yang kemudian dijadikan dasar sebagai pengambilan keputusan dalam renstra koperasi.Seorang pengurus koperasi harus paham betul kondisi koperasinya, Pengurus harus mampu melakukan forecasting atau peramalan kondisi kedepan. Dari forecasting ini kemudian di rumuskan asumsi-asumsi yang relevan. Dari pemetaan kondisi dan permalahan inilah kemudian di rumuskan analisi SWOT Koperasi. Proses pertama yang harus dilakukan adalah evaluasi diri, dari sini akan ditemukan "strengths" dan weaknesses serta sumberdaya organisasi. Kemdian analisa kondisi eksternal, seperti kondisi pasar, social, ekonomi dan budaya akan meminculkan opportunities dan threats

    Menentukan target Koperasi.
    Setelah analis SWOt koperasi selesai dilakukan langjah berikutnya adalah menntukan target. Fase ini merupakan salah satubagian terpenting dari penyusunan strategi koperasi. Target ini diperoleh dari proses telaah realistis terhadap analisa SWOT yang telah ditentukan sebelumnya dan target koperasi harus diyakini oleh seluruh komponen organisasi koperasi, bahwa koperasi mampu mencapainya.

    Perumusan Strategi Koperasi
    Fase ini adalah upaya penyusunan siasat untuk menyelesaikan permasalahan koperasi sekaligus cara untuk pencapaian target koperasi.
    Setelah target koperesai telah tercapai maka kesejahteraan anggota kemungkinan besar bisa terwujud,akan tetapi banyak koperasi-koperasi kecil dan usaha-usaha kecil yang gagal mendapat keuntungan karena kurangnya perhatian dari pemerintah pusat ,oleh sebab itu selain dukungan anggota dan masyarakat pemerintah juga harus ikut serta dalam peninjauan perkembangan koperasi dan usaha-usaha industri kecil masyarakat toh juga jika sistem koperasi dalam indonesia jika sukses maka perekonomian negara akan teranjamin.

    ReplyDelete
  35. bank

    saya luh sri budiani(12.01.1.1.1057) mahasiswa s1 manajemen semester dua
    setuju dengan pemerintah mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 12 Desember 2013 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate pada level 7,50%, dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility tetap pada level 7,50% dan 5,75%. Kebijakan tersebut dinilai konsisten dengan upaya mengarahkan inflasi menuju ke sasaran 4,5±1% pada 2014 serta mengendalikan defisit transaksi berjalan menurun ke tingkat yang lebih sehat dan berkesinambungan


    Akan tetapi perlu juga dilihat sangat melemahnya nilai tukar rupiah maka saya berharap Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi atas pelemahan nilai tukar rupiah dalam beberapa hari terakhir. Hal ini dilakukan untuk menstabilkan likuiditas dolar di pasar keuangan dalam negeri. “Untuk jangka pendek, BI harus melakukan kebijakan moneter, seperti intervensi pasar

    Langkah berikutnya, pemerintah harus membenahi industri yang bergerak di sektor riil. Jika pengusaha memindahkan usahanya ke negara lain, maka akan mengurangi kinerja ekspor. Pembenahan dan perbaikan itu dilakukan dengan cara mempermudah perizinan dan memberikan insentif bagi investor. Selain itu, pemerintah harus melakukan ekstensifikasi pasar ekspor yang selama ini masih tergantung pada negara-negara Uni Eropa. Selebihnya, mempertahankan daya beli masyarakat agar konsumsi rumah tangga tetap mampu menyokong pertumbuhan ekonomi.

    memperkuat langkah-langkah koordinasi menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. BI saya harapkan akan terus melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan kondisi fundamentalnya, melakukan pembelian Surat Berharga Negara dari pasar sekunder untuk stabilitas di pasar

    Dengan adanya pemerhatian dari nilai tukar rupiah saya berharap kemajuan ekonomi ditahun 2014 lebih baik dari tahun 2013 agar smua rakyat bias hidup tidak dibawah garis kemiskinan,selain meninjau di bidang perbank-kang pemerintah pusat harus melihat keadaan riil masyarakatnya secara langsung karena suatu negara dikatakan memiliki perekonomian yang bagus jika penduduk Negara tersebut hidup dalam kelayakan.

    ReplyDelete
  36. Menurut pendapat saya
    Secara sederhana dapat dikatakan bahwa bank yang sehat adalah bank yang dapat menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Penilaian tingkat kesehatan bank di Indonesia sampai saat ini secara garis besar didasarkan pada faktor CAMEL (Capital, Assets Quality, Management, Earning dan Liquidity). Seiring dengan penerapan risk based supervision, penilaian tingkat kesehatan juga memerlukan penyempurnaan. Saat ini BI tengah mempersiapkan penyempurnaan sistem penilaian bank yang baru, yang memperhitungkan sensitivity to market risk atau risiko pasar. Dengan demikian faktor-faktor yang diperhitungkan dalam system baru ini nantinya adalah CAMEL. Kelima faktor tersebut memang merupakan faktor yang menentukan kondisi suatu bank. Apabila suatu bank mengalami permasalahan pada salah satu faktor tersebut (apalagi apabila suatu bank mengalami permasalahan yang menyangkut lebih dari satu faktor tersebut), maka bank tersebut akan mengalami kesulitan.Sebagai contoh, suatu bank yang mengalami masalah likuiditas (meskipun bank tersebut modalnya cukup, selalu untung, dikelola dengan baik, kualitas aktiva produktifnya baik) maka apabila permasalahan tersebut tidak segera dapat diatasi maka dapat dipastikan bank tersebut akan menjadi tidak sehat. Pada waktu terjadi krisis perbankan di Indonesia sebetulnya tidak semua bank dalam kondisi tidak sehat, tetapi karena terjadi rush dan mengalami kesulitan likuiditas, maka sejumlah bank yang sebenarnya sehat menjadi tidak sehat.
    nama: i gede sukayasa
    nim;12.01.1.1.1069

    ReplyDelete
  37. BI rate didefinisikan sebagai suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau kebijakan moneter yang ditetapkan oleh BI dan diumumkan kepada publik.
    Bagaimana penetapan turun-naiknya BI rate ? sebagaimana dilansir situs resmi BI, kebijakan menaikkan atau menurunkan tingkat BI rate bergantung pada proyeksi atas inflasi ke depan, apabila melampaui sasaran yang telah ditetapkan maka BI rate cederung dinaikkan untuk menekan jumlah inflasi begitu pula kebalikannya apabila dibawah sasaran maka BI rate cenderung diturunkan.
    Kalau diamati melalui mekanisme penetapan BI rate maka bisa disimpulkan bahwa Kenaikan BI rate memberikan pengaruh yang tidak begitu kuat terhadap laju inflasi. Mengapa ? karena ukuran menaikkan suku BI rate ialah sebatas perkiraan laju inflasi dan didukung pula oleh kompleksitas dari penyebab inflasi itu sendiri sehingga tingkat BI rate pun tak cukup ampuh untuk hanya diandalkan dalam menekan inflasi.
    Adapula pendapat bahwa sebenarnya kenaikan BI rate hanya bisa menekan jumlah inflasi dari sisi permintaan saja, sedangkan dari sisi penawaran BI rate tidak dapat memberikan pengaruh atau justru menimbulkan reaksi sebaliknya.

    Kalau dicontohkan dalam ilustrasi penurunan tingkat BI rate dengan asumsi bahwa laju inflasi di bawah sasaran yang telah ditetapkan, maka BI mengharapkan adanya kenaikan inflasi dengan suku bunga BI yang turun maka bank-bank lainnya yang mengacu pada BI rate juga akan menurunkan tingkat suku bunga. Secara logis, para nasabah yang telah menimbang untung-rugi ketika mengetahui turunnya tingkat bunga akan cenderung lebih mementingkan membelanjakan uang mereka untuk konsumsi atau modal usaha. Penurunan tingkat suku bunga juga dimaksudkan untuk menggairahkan pergerakan bisnis bila mulai lesu dan kesulitan dalam mengakses pinjaman modal.
    Namun kontradiksi bisa saja terjadi, ketika BI mengharapkan kenaikan inflasi agar tidak terjadi deflasi dengan menurunkan BI rate, di sisi lain turunnya suku bunga BI rate bisa saja mengakibatkan penurunan biaya pada proses bisnis sehingga harga-harga barang cenderung murah sehingga justru mengakibatkan deflasi. Maka dari itu tujuan BI mengharapkan kenaikan inflasi terbentur sisi-sisi lain yang akan mengakibatkan penurunan inflasi. Para pengamat ekonomi juga menyimpulkan bahwa naik-turun BI rate secara drastis dan fluktuatif merupakan ancaman bagi para pebisnis. Mayoritas lebih mengharapkan bahwa BI rate bergerak seimbang dan stabil.

    Komang Putri wedayani
    013.1.1.022
    Reg. sore. semester 2

    ReplyDelete
  38. Menurut pendapat saya : sangat setuju dengan di tetapkan nya BI Rate karena dengan begitu perekonomian di indonesia dapat di stabilisasikan. tetapi pemerintah harus tetap mengontrol dan mengantisipasi agar krisis maupun inflasi dapat menurun ke depannya.
    Mengenai lembaga koperasi : seharusnya koperasi di Indonesia di jalankan sesuai tujuan-tujuan yang telah di tetapkan agar koperasi bisa menjadi lembaga keuangan seperti lembaga keuangan yang lainnya yang kini dapat berkembang secara makmur. dengan adanya analisis SWOT juga sebagai penentu dari suatu usaha yang akan di buka. Jadi sangat penting untuk terlebih dahulu mengetahui pentingnya analisis swot tersebut.
    Rio Juniawan JB Pande
    12.01.1.1.1065
    SMTR 2.

    ReplyDelete
  39. Koperasi
    Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang dijalankan berdasarkan asas kekeluargaan. inti dari koperasi adalah kerja sama, yaitu kerja sama diantara anggota dan para pengurus dalam rangka mewujudkan kesejahteraan anggota dan masyarakat serta membangun tatanan perekonomian nasional. Sebagai gerakan ekonomi rakyat, koperasi bukan hanya milik orang kaya melainkan juga milik oleh seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali.
    Tujuan utama koperasi adalah mewujudkan masyarakat adil makmur material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945.
    Dalam BAB II Pasal 3 Undang – undang RI No. 25 Tahun 1992, menyatakan bahwa koperasi bertujuan untuk:
    “Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang – undang Dasar 1945”.
    Menurut Bang Hatta, tujuan koperasi bukanlah mencari laba yang sebesar-besarnya, melainkan melayani kebutuhan bersama dan wadah partisipasi pelaku ekonomi skala kecil.
    Selanjutnya fungsi koperasi tertuang dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, yaitu:
    • Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
    • Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
    • Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai gurunya.
    • Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.


    C. PRINSIP – PRINSIP KOPERASI
    Prinsip – prinsip koperasi adalah garis –garis penuntun yang digunakan oleh koperasi untuk melaksanakan nilai – nilai tersebut dalam praktik.
    • Prinsip pertama : keanggotaan Sukarela dan Terbuka
    Koperasi – koperasi adalah perkumpulan – perkumpulan sukarela, terbuka bagi semua orang yang mampu menggunakan jasa – jasa perkumpulan dan bersedia menerima tanggung jawab keanggotaan, tanpa diskriminasi jender, social, rasial, politik atau agama.
    • Prisip kedua : Pengendalian oleh Anggota Secara demokratis
    Koperasi – koperasi adalah perkumpulan – perkumpulan demokratis yang dikendalikan oleh para anggota secara aktif berpartisipasi dalam penetapan kebijakan – kebijakan perkumpulan dan mengambil keputusan – keputusan. Pria dan wanita mengabdi sebagai wakil – wakil yang dipilih, bertanggung jawab kepada para anggota. Dalam koperasi primer anggota – anggota mempunyai hak – hak suara yang sama ( satu anggota, satu suara ), dan koperasi pada tingkatan – tingkatan lain juga di atur secara demokratis.
    • Prinsip ketiga : Partisipasi Ekonomi Anggota
    Anggota – anggota menyumbang secara adil dan mengendalikan secara demokrasi modal dari koperasi mereka. Sekurang – kurangnya sebagian dari modal tersebut biasanya merupakan milik bersama dari koperasi. Anggota – anggota biasanya menerima kompensasi yang terbatas, bilamana ada, terhadap modal. Anggota – anggota membagi surplus – surplus untuk sesuatu atau tujuan – tujuan sebagai berikut :
    * Pengembangan koperasi – koperasi mereka
    * Kemungkinan dengan membentuk cadangan sekurang – kurangnya sebagian padanya tidak dapat dibagi – bagi
    * Pemberian manfaat kepada anggota – anggota sebanding dengan transaksi – transaksi mereka dengan koperasi

    Komang Putri Wedayani
    013.1.1022
    Reg. sore
    semester2

    ReplyDelete
  40. Komang Ria Defriyani
    13.01.1.1.035
    Reguler Sore/Semester II
    Manajemen Ekonomi


    1. BANK

    Setelah saya simak artikel di atas mengenai Perbankan, menurut saya, mengenai hasil rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 12 Desember 2013 dengan keputusannya mempertahankan BI Ratenya dan untuk kedepannya, Bank Indonesia akan terus mencermati sejumlah risiko, termasuk ketidakpastian ekonomi global yang dapat kembali meningkat sangat saya dukung agar ekonomi di Indonesia tetap berjalan seimbang dan stabil. Upaya Bank Indonesia kini akan terus memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial serta koordinasi dengan Pemerintah dalam pengendalian inflasi dan defisit transaksi berjalan, termasuk kebijakan untuk memperbaiki struktur ekonomi, serta upaya Bank Indonesia yang terus mencermati kecenderungan pergeseran pola perkembangan ekonomi global terus gencar dilakukan oleh Bank Indonesia yang memang sudah menjadi kewajibannya untuk terus memantau laju perkembangan dunia keuangan di dalam perbankan, dimana pergeseran pola perkembangan ekonomi global ditandai dengan melambatnya ekonomi negara berkembang dan menguatnya ekonomi negara maju, serta prakiraan berakhirnya siklus peningkatan harga komoditas dunia. Pergeseran pola ekonomi dan keuangan global tersebut perlu dicermati karena dapat memberi tekanan kepada kinerja sektor eksternal ekonomi Indonesia. Sehingga kita sebagai masyarakat harus bias merespon kebijakan – kebijakan yang dekeluarkan oleh Bank Indonesia.
    Sumber lain juga mengatakan Hasil evaluasi menunjukkan perekonomian Indonesia tahun 2013 menghadapi tantangan yang tidak ringan akibat dampak perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Perekonomian negara-negara maju melambat dan diikuti koreksi pertumbuhan ekonomi negara-negara emerging markets. Pertumbuhan ekonomi global yang melambat pada gilirannya mendorong menurunnya harga komoditas dunia. Selain itu, ketidakpastian keuangan global juga meningkat tajam sejalan dengan sentimen negatif terhadap rencana pengurangan stimulus moneter (tapering off) di AS. Perkembangan terkini menunjukkan membaiknya kondisi ekonomi global dimotori oleh AS dan Jepang, serta indikasi pemulihan ekonomi di kawasan Eropa, China dan India. Perbaikan ini diperkirakan dapat berlanjut pada tahun 2014 sehingga dapat menopang ekonomi Indonesia ke depan, baik dari jalur perdagangan maupun jalur finansial. Tetapi walau bagaimanapun juga saya harapkan, Bank Indonesia akan tetap berusaha untuk bisa menjaga nilai tukar rupiah agar tetap stabil sesuai dengannnilai fundamentalnya sehinga dapat mendukung penyesuianian ekonomi secara terkendali.
    Dalam artikel diatas juga mengatakan bahwa penyaluran kredit yang melambat. Mengapa itu bisa terjadi dan apa penyebabnya? Menurut saya, ya karena mungkin masyarakat menganggap suku bunga dari kredit itu cukup tinggi sehingga menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Mungkin Bank – bank yang tersebar di seluruh Indonseia haruslah gencar memberikan motivasi – motivasi kepada masyarakat luas untuk dapat menarik hati masyarakat untuk berinvestasi ataupun dalam pencarian kredit dengan segala upayanya tetapi masih tetap dalam peranan dan fungsi perbankan tidak lebih dalam memobilisasai laju perkembangan perekonomian di Indonesia dengan sehat dan seimbang pula.

    ReplyDelete
  41. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  42. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  43. 1. BANK
    Jika kita kaji mengenai kebijakan pemerintah untuk menaikkan BI Rate, pada dasarnya dapat di simpulkan :
    Mengingat perekonomian Indonesia yang masih dalam tahap pengembangan, yang mana sebagian besar di dominasi oleh investor asing. Jadi pemerintah mengambil langkah jangka panjang seperti menaikkan BI Rate, level BI rate sebesar 7,5% diharapkan juga bakal mampu mengendalikan defisit transaksi berjalan ke arah yang lebih sehat, menurun, dan berkesinambungan.Mempertahankan BI rate di level 7,5% adalah kebijakan yang tepat dilakukan bank sentral untuk kondisi saat ini. Karena tingkat inflasi yang mengalami penurunan dan laju perkreditan sudah menunjukkan perlambatan.
    Bank Sentral akan memberikan kucuran dana,yang menyebabkan jumlah uang yang beredar meningkat sehingga mendorong para investor global berinvestasi di negara-negara berkembang layaknya Indonesia. Keadaan inilah yang dinilai sebagai ancaman karena akan menyebabkan berkurangnya likuiditas, dan pada akhirnya akan membuat investor asing akan menarik dananya keluar dari Indonesia. Pasar modal indonesia yang hampir di dominasi oleh pihak asing tentunya akan goyah, karena disebabkan pasar modal tersebut.
    2. Koperasi
    Koperasi menjadi bentuk badan usaha yang tidak bermanfaat bagi masyarakat Indonesia. Namun, beragam upaya terus dilakukan Pemerintah untuk menjadikan Koperasi sebagai salah satu bentuk usaha yang memiliki daya tahan tinggi dan bermanfaat bagi anggota.
    Mengenai Analisis SWOT, setiap badan usaha harus mengetahui arti dari analisis SWOT karena sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan suatu badan usaha yang akan digunakan sebagai tempat untuk membuka suatu badan usaha yang bukan hanya koperasi saja. Analisis SWOT merupakan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman yang terlibat dalam sebuah Koperasi.

    Nama : Luh Eni Indrayani
    NIM : 13.01.1.1.042
    Semester/Kelas : II / Reguler Sore

    ReplyDelete
  44. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  45. 1. Analisa perbankan
    menurut analisa saya,permasalahan yang di paparkan pada artikel adalah keputusan Dewan Gubernur BI tidak menaikkan suku bunga rate(BI rate) ini sangat mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi di indonesia,ini dibuktikan tingkat angka kemiskinan di indonesia.ini di sebabkan atau dipengaruhi berkembangnya dan pulihnya perekonomian negara seperti Eropa,As dan Jepang. dari faktor2 tersebut Bank Indonesia memutuskan untuk belum menaikkan suku bunga(BI rate).
    apabila suku bunga dipaksakan dinaikkan mungkin dampak yang paling signitifikan adalah kegiatan investasi menjadi melemah terutama pada investasi non bangunan.untuk mengatasi permasalahan diatas pemerintah hendaknya membuat atau mengeluarkan kebijakan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi domestik.
    2. koperasi
    koperasi adalah lembaga atau badan usaha yang teranggotakan orang2 atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatan2 berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdarasarkan atas asas kekeluargaan (UU perekonomian No22 tahun 1992) dari pengertian koperasi diatas maka tujuan pkok kopersai tersebut adalah : dari anggota dan untuk anggota.
    alasan koperasi dapat dan mampu bertahan sampai saat ini tidaklah lain karena sistem kekeluargaan,karena menurut analisi SWOT untuk mempertahankan uhasa atau perusahaan tersebut sangat ditentukan dari faktor internalnya.
    Nama :Luh putu verayanti
    nim:13.01.1.1.054
    Reguler sore/semester II

    ReplyDelete
  46. Komang Ria Defriyani
    13.01.1.1.035
    Reguler Sore/Semester II
    Manajemen Ekonomi

    2. KOPERASI

    Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
    Menurut saya setelah membaca artikel di atas mengenai Koperasi, Koperasi yang dilandaskan dari, oleh dan untuk anggota harus tetap berada di bawah persyaratan yang dijelaskna dalam artikel di atas, yaitu :1.Adanya kebutuhan bersama dari sekumpulan orang atau individu yang sekaligus merupakan dasar kebersamaan atau pengikat dari perkumpulan tersebut. 2.Usaha bersama dari individu-individu untuk mencapai tujuan tersebut. 3.Perusahaan koperasi sebagai wahana untuk pemenuhan kebutuhan. Perusahaan koperasi tersebut didirikan secara permanen dan dikelola berdasarkan prinsip-prinsip koperasi. 4.Promosi khusus untuk anggota.
    Telah kita ketahui bersama bahwa keberadaan koperasi saat ini masih dipandang sebelah mata. Keberadaan Departement Store, mall mall, supermarket, mini mart, hardys, indomart dan masih banyak lagi yang tersebar di seluruh permukaan bumi ini mengalahkan koperasi yang notabenenya produk yang dijual masih sama dalam satu produksi. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Menurut saya, Koperasi kurang gencar menghadapi modernisai mungkin. Karena Koperasi dikalahkan dengan mall mall yang ada yang harganya bisa lebih mahal dibandingkan produk yang dijual belikan oleh koperasi iru sendiri. Koperasi setidaknya mampu mengemas produk yang dijual dengan semenarik mungkin agar anggota di koperasi itu sendiri bisa tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan. Jangan biarkan sampai berdebu, apalagi kotor dan tercecer begitu saja di rak rak yang biasanya ada. Ya, mungkin dengan hal yang sekecil itu bisa berpengaruh terhadap ketertarikan konsumen atau anggotanya di dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari hari. Kenyamanan anggota terjaga, kebutuhan hidup terpenuhi dan koperasi pun berjalan lancar. Karena apabila Koperasi tidak dapat melaksanakan fungsinya, koperasi tidak dapat berkembang. Fungsi anggota sebagai pemilik ialah mampu dalam penyertaan permodalan koperasi. Sebagai pelanggan mampu menggunakan jasa-jasa dari perusahaan koperasi. Fungsi ganda dari anggota disebut identity principle merupakan ciri khas koperasi dan menbedakan dari badan usaha lainnya. Dalam memenuhi kebutuhan individu-individu tersebut ditempuh usaha bersama berdasarkan perhitungan-perthitungan yang matang, bahwa pemenuhan kebutuhan individu tersebut dapat dipenuhi lebih ekonomis melalui usaha bersama.
    Selain memperhatikan Syarat – syarat yang harus diperhatikan oleh koperasi di atas, Koperasi juga harus menganalisa dengan analisis SWOT seperti yang sudah dijelaskan dalam artikel dan post salah satu teman-teman di atas.
    Jika dalam suatu koperasi tidak memiki strategy SWOT salam menjalankan manajemennya maka dapat dipastikan koperasi tersebut tidak akan terkendalikan dan haya akan membuat kerugian untuk koperasi itu sendiri. Oleh sebab itu sebaiknya koperasi memiliki strategi manajemen SWOT agar supaya dapat mengendalikan Koperasi itu sendiri di lihat dari berbagai aspek yaitu : kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman. Dan diharapkan nama “KOPERASI” tidak berubah menjadi “KUPERASI” yang berdampak besar.
    Demikian dari saya, terima kasih.

    ReplyDelete
  47. BANK
    BI Rate itu adalah suku bunga acuan. Salah satunya adalah suku bunga ACUAN untuk rate bunga simpanan, deposito, maupun rate bunga pinjaman.BI Rate erat kaitannya dengan inflasi dan perekonomian. Kalau inflasi tinggi, maka salah satu kebijakan yang bisa diambil oleh pemerintah adalah dengan menaikkan BI Rate. Hal ini dilakukan untuk menjaga kestabilan perekonomian dan menekan laju inflasi agar harga-harga tidak melambung naik. Begitu juga ketika inflasi menurun (deflasi), bukanlah sesuatu yang dianggap baik juga karena ini adalah indikator perlambatan ekonomi. Di sisi lain, kenaikan BI Rate akan mengakibatkan kenaikan suku bunga perbankan. Kenaikan suku bunga simpanan akan mendorong masyarakat menunda kegiatan konsumsi karena memilih menyimpan dana di bank. Kenaikan suku bunga simpanan akan meningkatkan biaya dana bank. Sedangkan Langkah bank menaikkan suku bunga pinjaman akan berhadapan dengan risiko kredit bermasalah.

    KOPERASI
    Koperasi muncul dan tumbuh dikalangan rakyat dengan ekonomi terbatas. Orang-orang yang memilikin kehidupan sederhana dan ekonomi yang sangat terbatas bersatu dan menolong dirinya sendiri dengan membangun koperasi. Banyak sekali pengertian koperasi dalam berbagai versi, menurut saya sendiri sebagai mahasiswa, Koperasi adalah suatu organisasi yang terdiri dari anggota dan pengurus yang melakukan kegiatan atas dasar kekeluargaan dan gotong royong untuk meningkatkan ekonomi rakyat. Seiring berjalannya waktu, koperasi makin diakui dan berkembang hingga saat ini. Dengan dibuatnya Undang Undang yang memuat tentang Perkoperasian. Banyak UKM yang berdiri atas jasa perkoperasian sehingga perekonomian khudunya rakyat kecil menjadi tunbuh sedikit demi sedikit. Saat krisis moneter tahun 1997 dampak sangat dirasakan oleh usaha menengah keatas, bank besar. Sedangkan koperasi tidak terlalu berpengaruh karena mereka independen, dan dapat kembali stabil kurang lebih 3tahun kemudian setelah krisis, beda dengan usaha menengah keatas yang membutuhkan waktu 5tahun atau lebih untuk.kembali stabil pasca krisis terjadi. Peranan koperasi si Indonesia sangat penting Karena koperasi di indonesia memiliki peranan sebagai penunjang peningkatan usaha kecil dan menengah (UKM), serta untuk memperkecil tingkat pengangguran di indonesia, sehingga perekonomian di Indonesia dapat semakin meningkat. Analisis SWOT merupakan metode perencanaan strategis yg d gunakan untuk mengevaluasi kekuatan , kelemahan, peluang dan ancaman yang teribat dalam sebuah bisnis atau usaha.
    Tidaklah berlebihan apabila ditengah upaya kita menghadapi pasar bebas dan globalisasi , upaya membangun koperasi yang memiliki daya saing efisiensi, budaya perusahaan dan inovasi, menjadi hal yang tak terhindarkan.

    Komang Bayu Saputra
    12.01.1.1.1065
    Reg. Sore / manajemen
    semester II

    ReplyDelete
  48. Menurut pendapat saya angka tersebut dinilai dapat mengendalikan penyesuaian ekonomi indonesia, sehingga defisit transaksi berjalan menurun ke tingkat yang lebih sehat. Bank Indonesia juga akan terus memperkuat unsur atau elemen kebijakan moneter dan makroprudensial, serta mempererat koordinasi dengan Pemerintah dalam pengendalian inflasi dan defisit transaksi berjalan, termasuk kebijakan untuk memperbaiki struktur ekonomi.
    Bank Indonesia juga memperkuat pendalaman pasar uang Rupiah dan Valas dengan mengimplementasikan mini Master Repo Agreement antar sejumlah bank serta memperluas cakupan nilai jangka menengah dan jangka panjang antara Bank Indonesia kedepannya.

    Kadek Dedi Kerta Sujaya
    12.01.1.1.1061
    Reguler Sore
    Semester II

    ReplyDelete
  49. “Bank “
    Sentimen negatif yang menghinggapi pelaku pasar atas rencana pengurangan stimulus moneter Bank Sentral AS atau lebih dikenal sebagai tapering off, menjadi faktor utama tertekannya nilai tukar Rupiah sepanjang bulan November. Pelemahan nilai tukar tersebut, menurut BI, masih sejalan dengan perkembangan mata uang negara-negara kawasan. Ke depan, BI akan terus menjaga stabilitas nilai tukar sesuai dengan nilai fundamentalnya sehingga dapat mendukung penyesuaian ekonomi secara terkendali. BI tetap mewaspadai rencana tapering-off the Fed dan akan memperkuat respons kebijakan yang telah ditempuh selama ini. Pergeseran pola ekonomi dan keuangan global, perlu dicermati karena dapat memberi tekanan kepada kinerja sektor eksternal ekonomi Indonesia, baik melalui jalur perdagangan maupun jalur finansial. Di bagian lain hasil RDG tersebut, BI menilai ekonomi global pada November 2013 cenderung membaik sesuai prakiraan, meskipun beberapa ketidakpastian perlu terus mendapat perhatian.Perekonomian negara-negara maju seperti AS, Eropa dan Jepang mengindikasikan perkembangan yang positif.
    Nama : Ni Komang Erayani
    Nim : 12.01.1.1.1058

    ReplyDelete
  50. Nama : Ida Ayu Pt Mas Wedayanti
    Nim : 12.01.1.1.1054
    Semester dua
    BANK
    saya sangat setuju dengan beberapa argumen yang diberikan kepada teman teman segala sesuatu mengenai kebijakan bank tergantung pada BI dan untuk kesejahteraan BI hendaknya pemerintah ikut serta mengawasi langsu tindakan-tindakan BI agar tidak terjadi korupsi/kesalahan yang fatal
    KOPERASI
    Penjelasan UUD 1945 menyatakan bahwa bangunan usaha yang sesuai dengan kepribadian bangsa indonesia adalah koperasi. Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang dijalankan berdasarkan asas kekeluargaan. inti dari koperasi adalah kerja sama, yaitu kerja sama diantara anggota dan para pengurus dalam rangka mewujudkan kesejahteraan anggota dan masyarakat serta membangun tatanan perekonomian nasional. Sebagai gerakan ekonomi rakyat, koperasi bukan hanya milik orang kaya melainkan juga milik oleh seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali.
    Berikut ini adalah landasan koperasi Indonesia yang melandasi aktifitas koperasi di Indonesia.

    • Landasan Idiil ( pancasila )
    • Landasan Mental ( Setia kawan dan kesadaran diri sendiri )
    • Landasan Struktural dan gerak ( UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1 )

    Koperasi adalah juga gerakan yang terorganisasi yang didorong oleh cita – cita rakyat mencapai masyarakat yang maju, adil dan makmur seperti yang diamanatkan oleh UUD 1945 khususnya pasal 33 ayat (1) yang menyatakan bahwa :
    ialah koperasi”. Karena dorongan cita – cita rakyat itu, undang – undang tentang perkoperasian No. 25 Tahun 1992 menyatakan bahwa koperasi selain badan usaha juga adalah gerakan ekonomi rakyat.
    dengan adanya koperasi yang didukung dengan pemerintah dlam pengembangannya diharapkan dapat meningkatkan ekonomi indonesia.:

    ReplyDelete
  51. lanjutan!!!!!!!!!!
    “Koperasi”
    Seiring dengan maraknya lembaga keuangan bukan bank khususnya koperasi simpan pinjam yang menjadi pesaing berat bagi lembaga keuangan bank. Hal ini harus menjadi perhatian khusus bagi pengelola dan pemerintah agar keberadaan lembaga keuangan bank dan koperasi simpan pinjam tetap bisa berjalan sesuai dengan proporsi masing – masing. Jika di tinjau secara teoritis koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang usahanya menerima simpanan dan memberikan pinjaman kepada para anggota yang memerlukan dengan persyaratan mudah dan bunga relatif ringan (di bawah bunga bank). Namun hal ini tampaknya tidak berlaku secara riil. Banyak koperasi simpan pinjam yang tidak hanya memberikan pinjaman dana kepada para anggotanya saja, tetapi mereka juga berusaha memberikan pinjaman dana kepada masyarakat secara umum. Hal ini tentunya akan sangat merugikan lembaga keuangan bank, dan sangat menguntungkan bagi koperasi simpan pinjam. Diman Koperasi adalah badan hukum yang berdasarkan atas asas kekeluargaan yang anggotanya terdiri dari orang perorangan atau badan hukum dengan tujuan untuk mensejahterakan anggotanya. Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya, di mana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi (biasa disebut Sisa Hasil Usahaatau SHU biasanya dihitung berdasarkan andil anggota tersebut dalam koperasi,
    Nama : Ni Komang Erayani
    Nim : 12.01.1.1.1058
    Semester II / Reg Sore

    ReplyDelete
  52. Menurut saya apabila nilai rupiah semakin meninggkat ini akan berpengaruh terhadap suatu inflasi , di mana suatu inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Tindakan BI jika menaikan suku bunga akan membuat dunia pasar modal menjadi semakin terkoreksi menuju titik terendah. Hal ini dibuktikan dengan pengumuman tingkat inflasi yang telah merendahkan Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan kemarin. Kebijakan Bank Indonesia dalam menaikan suku bunga akan menambah beban yang akan ditanggung oleh
    BANK
    Bank Indonesia dalam membayarkan bunga sehingga posisi ini akan membuat Bank Indonesia mengalami defisit dalam laporan keuangan yang mereka laporkan. Kondisi ekonomi dan nilai tukar rupiah sangat terkait erat. Indonesia tidak bisa hidup sendiri, meskipun secara makro kondisi ekonomi kita terjaga, tetap harus memperhatikan kondisi dunia.

    KOPERASI
    dengan melakukan pembagian laba berdasarkan besar pembelian atau penjualan yang dilakukan oleh anggota. Kelemahan / kesalahan yang dilakukan Bank sehingga menimbulkan persaingan dengan Koperasi Simpan Pinjam yaitu : Pertama,Struktur permodalan bank sangat rendah sehingga terjadi krisis kepercayaan masyarakat terhadap bank. Kedua,Bank tidak mampu melayani kebutuhan nasabah yang mempunyai spesifikasi tertentu. Ketiga,Bank memberlakukan proses peminjaman yang berbelit – belit.keempat ,Akses pembiayaan dan perkreditan yang dilakukan oleh pihak bank berjalan tidak sesuai amanah UUD 1945, bank lebih mementingkan pembiayaan ke konglomerat.kelim, Lembaga Keuangan Perbankan / bank telah memasuki segmen usahan yang telah digeluti Koperasi Simpan Pinjam (KSP).Dan Perkembangan koperasi tidak senantiasa semulus apa yang diharapkan dan dibayangkan. Banyak permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam setiap perkembangannya, harapan menjadikan koperasi menjadi soko guru perekonomian Indonesia belum dapat diwujudkan. Meski banyak contoh Koperasi yang telah berhasil membuat sejahtera anggotanya tetapi masih banyak hal yang perlu dibenahi. Pada kesempatan ini akan dipaparkan hasil Analisis Pengembangan Koperasi dengan menggunakan pendekatan Analisis SWOT.

    Ni Made Dwi Fibriantini
    12.01.1.1.1059
    Reg Sore / Manajemen
    Semester 2

    ReplyDelete
  53. BANK
    dari pemaparan d atas saya melihat Pertumbuhan ekonomi domestik masih berada dalam tren melambat pada triwulan IV 2013. kalau menurut saya,jika dilihat dari sisi pengeluaran, komponen yang memiliki bobot besar dalam pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan dibanding triwulan I 2013.

    Misalnya, konsumsi rumah tangga yang memiliki bobot terbesar dalam masalah ekonomi Indonesia (55,44 persen), pada triwulan II hanya tumbuh 5,06 persen , melambat dibanding realisasi triwulan I yang mencapai 5,17 persen.
    Lalu, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi yang memiliki bobot 32,68 persen, hanya mampu tumbuh 4,67 persen, lebih rendah dibanding triwulan I yang mencapai 5,78 persen.
    Dua komponen yang tumbuh lebih tinggi adalah ekspor barang dan jasa yang tumbuh 4,78 persen (triwulan I hanya 3,57 persen), serta belanja pemerintah yang mencapai 2,13 persen (triwulan I hanya 0,42 persen). Namun, bobot komponen belanja pemerintah dalam struktur pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya kecil, 8,63 persen.
    Tumbuhnya ekspor yang memiliki bobot 23,1 persen sebanarnya cukup membantu. Sayangnya, impor sebagai pengurang pertumbuhan ekonomi juga tumbuh tinggi, dari -0,06 persen pada triwulan I menjadi 0,62 persen pada triwulan II.
    Dari sisi sektor usaha, industri pengangkutan dan komunikasi masih konsisten sebagai sektor dengan pertumbuhan tertinggi, 11,46 persen, disusul industri keuangan, real estat, dan jasa perusahaan yang tumbuh 8,07 persen.
    Industri pengolahan yang memegang peran terbesar dalam perekonomian Indonesia, hanya mampu tumbuh 5,84 persen, melambat dibanding triwulan I yang sebesar 5,89 persen. Adapun sektor pertambangan dan penggalian masih melanjutkan tren negatif dengan realisasi -1,19 persen.
    Tentu, realisasi pertumbuhan ekonomi yang hanya 5,81 persen ini di bawah ekspektasi banyak pihak. Misalnya, Kementerian Keuangan dalam proyeksinya masih mematok angka 6,2 persen untuk pertumbuhan ekonomi triwulan II 2013. Realisasi ini sekaligus juga berada di batas bawah proyeksi Bank Indonesia yang menyebut kisaran 5,8 - 6,2 persen.dengan kondisi ekonomi global yang masih lesu, Indonesia tidak bisa berharap lagi pada ekspor yang mayoritas sumber daya alam. Karena itu, kuncinya adalah membenahi sektor domestik, mulai dari konsumsi rumah tangga, investasi, dan belanja pemerintah.
    "Masalahnya, konsumsi sekarang terpukul inflasi tinggi, investasi juga butuh waktu panjang, dan belanja pemerintah kontribusinya tidak terlalu besar,"

    ReplyDelete
  54. LEMBAGA KOPERASI
    Koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Hal ini diperoleh dengan adanya pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) kepada para anggotanya. Tujuan koperasi ini membedakan koperasi dengan badan usaha lainnya. Secara umum badan usaha lainnya bertujuan untuk memperoleh keuntungan sebesar- besarnya.
    Adapun tujuan koperasi yang sering kita dengar adalah :
    1.Memaksimalkan keuntungan (Maximize profit)
    berarti segala sesuatu kegiatan yang dilakukan untuk mencapai pemaksimuman keuntungan
    2.Memakimalkan Nilai perusahaan (maximize the value of the firm)
    berarti membuat kualitas perusahaan bernilai tinggi dan mencapai tingkat maksimal, yaitu dari nilai perusahaan itu sendiri
    3.Meminimumkan biaya (minimize cost)
    berarti segala sesuatu yang dilakukan agar hasil maksimala dan keuntungan besar kita harus meminimalkan segala biaya agar mendapatkan sesuatu yang terbaik.
    Tujuan utama Koperasi Indonesia adalah mengembangkan kesejahteraan anggota, pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya. Koperasi Indonesia adalah perkumpulan orang-orang, bukan perkumpulan modal sehingga laba bukan merupakan ukuran utama kesejahteraan anggota. Manfaat yang diterima anggota lebih diutamakan daripada laba. Meskipun demikian harus diusahakan agar koperasi tidak menderita rugi. Tujuan ini dicapai dengan karya dan jasa yang disumbangkan pada masing-masing anggota.

    “Keanggotaan Koperasi Indonesia bersifat sukarela dan didasarkan atas kepentingan bersama sebagai pelaku ekonomi. Melalui koperasi, para anggota ikut, secara aktif memperbaiki kehidupannya dan kehidupan masyarakat melalui karya dan jasa yang disumbangkan. Dalam usahanya, koperasi akan lebih menekankan pada pelayanan terhadap kepentingan anggota, baik sebagai produsen maupun konsumen. Kegiatan koperasi akan lebih banyak dilakukan kepada anggota dibandingkan dengan pihak luar. Oleh karena itu, anggota dalam koperasi, bertindak sebagai pemilik sekaligus pelanggan.

    Nama : I KOMANG DARMAYA
    NO : 13.01.1.1.038
    SEMESTER II/REGULER SORE

    ReplyDelete
  55. BANK
    Yang bisa dilakukan pemerintah adalah menjaga kestabilan ekonomi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di dalam negeri. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah "keberuntungan". Maksudnya, bila ekonomi Indonesia mantap, tapi kalau ekonomi dunia kacau, kita juga ikut-ikutan kacau. Pemerintah daat mnstabilkan nilai rupiah dng cara mengatur kurs uang dan BI rate,selain itu juga dapat melakukan operasi pasar ketika kuantitas barang sedikit agar harga tidak mengalami kenaikan.Namun ada cara untuk mempertahankan nilai rupiah yaitu Banyak, salah satunya dengan memperkecil inflasi. Dengan inflasi sangat erat hubungannya dengan nilai tukar barang, jadi kalau nilai tukar uang akan barang naik, maka inflasi juga akan naik, dan nilai uang akan turun. Jadi, inflasi harus kita pantau terus untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. Hal lain, melalui BI rate yang diumumkan setiap minggunya. Dengan BI rate akan memberikan gambaran bagi investor untuk memasukkan dananya ke mari. Kalau sudah begitu, banyak yang beli rupiah, jadi posisi rupiah juga masih aman dipasaran.Dimana nilai rupiah dipertahankan karena banyak, salah satunya adalah untuk menghindari harga-harga di pasaran

    KOPERASI
    Tujuan utama koperasi adalah mewujudkan masyarakat adil makmur material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945.
    Dalam BAB II Pasal 3 Undang – undang RI No. 25 Tahun 1992, menyatakan bahwa koperasi bertujuan untuk:
    “Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang – undang Dasar 1945”.
    Menurut Bang Hatta, tujuan koperasi bukanlah mencari laba yang sebesar-besarnya, melainkan melayani kebutuhan bersama dan wadah partisipasi pelaku ekonomi skala kecil.
    Selanjutnya fungsi koperasi tertuang dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, yaitu:

    Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
    Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
    Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai gurunya.
    Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dan demokrasi

    Kadek sanjaya
    13.01.1.1.061
    Reg.sore/manajemen
    semester 2

    ReplyDelete
  56. BANK

    Menurut saya strategi yang harus dilaksanakan Bank Sentral untuk membangun perekonomian negara dan mengatasi keluhan ekonomi negara yaitu :
    1. Dalam Kondisi Under Employment :
    Kondisi kelesuan ekonomi / under-employment adalah keadaan perekonomian dimana banyak pengangguran karena faktor produksi dan menurunnya permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa.
    Agar kegiatan perekonomian dapat meningkat, maka bank sentral perlu menaikkan jumlah uang beredar melalui pembelian surat-surat berharga dari bank – bank umum dan masyarakat.
    Jika jumlah uang beredar bertambah banyak, maka permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa juga ikut naik dan selanjutnya akan mendorong kegiatan produksi dalam perekonomian terjadi kenaikan penyerapan tenaga kerja dan kenaikan.
    2. Dalam Kondisi Inflasi
    Kondisi inflasi/naiknya harga-harga umum dapat terjadi apabila kapasitas produksi telah digunakan secara penuh tapi permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa terus meningkat, sehingga pendapatan nasional aktual lebih besar dari pendapatan nasional full employment.
    Untuk mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan dengan menurunkan / mengurangi jumlah uang beredar yang ada dimasyarakat melalui penjualan surat-surat berharga oleh bank sentral kepada bank-bank umum.
    Dengan adanya penjualan surat-surat berharga ini maka tabungan giral masyarakat dan cadangan yang dimiliki oleh bank umum akan berkurang yang berarti jumlah uang beredar didalam perekonomian juga berkurang, pada gilirannya permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa juga berkurang. Berkurangnya permintaan akan menyebabkan terjadinya penurunan harga barang-barang dan jasa.
    3. Mengubah Suku Bunga dan Tingkat Diskonto
    Cara yang dapat dilakukan oleh bank sentral didalam membantu bank-bank umum, yaitu dengan memberi pinjaman atau dengan membeli surat-surat berharga tertentu yang dimiliki oleh bank umum yang memerlukan bantuan.
    Jika bank-bank umum menjual surat-surat berharga kepada bank sentral maka cara ini disebut mendiskontokan surat-surat berharga. Baik dalam memberikan pinjaman maupun dalam membeli surat-surat berharga dari bank-bank umum, bank sentral akan menetapkan tingkat diskonto surat-surat berharga tersebut dan suku bunga pinjaman yang harus dibayar oleh bank-bank umum.
    Peranan bank sentral sebagai sumber pinjaman atau tempat mendiskontokan surat-surat berharga dapat digunakan oleh bank sentral untuk mempengaruhi jumlah uang beredar dan tingkat kegiatan ekonomi.
    Jika bank sentral menurunkan tingkat diskonto dan suku bunga pinjaman yang diberikan kepada bank-bank umum, maka biaya / bunga yang harus dibayar oleh bank-bank umum menjadi lebih murah. Pada gilirannya bank-bank umum dapat memberikan pinjaman kepada nasabahnya dengan suku bunga yang rendah pula. Jika suku bunga kredit perbankan turun maka permintaan masyarakat terhadap kredit perbankan akan naik dan ini akan menyebabkan bertambahnya jumlah uang beredar yang ada dimasyarakat. Tindakan menaikkan atau menurunkan suku bunga ini disesuaikan dengan kondisi resesi yang sedang terjadi.


    Nama :Putu Eka Darmayanti
    Nim : 13.01.1.1.012
    Kelas : Reguler Sore
    Jurusan : Manajemen

    ReplyDelete
    Replies
    1. lanjutan
      KOPERASI
      Koperasi merupakan salah satu usaha yang mempunyai badan hukum. Koperasi dapat berkembang apabila antar pengurus dan anggota dapat menjalankan fungsinya masing-masing. Sebagai pengurus koperasi, pengurus harus mampu menerapkan analisis SWOT agar usahanya dapat melihat peluang-peluang yang ada dan membuat strategi untuk ancaman-ancaman yang dating pada setiap peluang yang ada. Namun kenyataan yang ada bahwa sekarang kebanyakan koperasi bertindak sama dengan bank yaitu sangat gencar mencari konsumen dan menjalankan kredit sama seperti yang dilakukan bank. Seharusnya koperasi menjalankan fungsinya yaitu sebagai wahana pemenuhan kebutuhan anggota dan mensejahterakan anggotanya. Dan sebagai anggota koperasi juga harus tetap menjalankan hak dan kewajibannya yaitu sebagai pelanggan dan pemilik. Apabila tidak dapat melaksanakan fungsinya, koperasi tidak dapat berkembang. Fungsi anggota sebagai pemilik ialah mampu dalam penyertaan permodalan koperasi. Dan sebagai pelanggan yaitu mampu menggunakan jasa-jasa dari perusahaan koperasi. Koperasi yang menjual dan menyediakan kebutuhan anggotanya harus mampu menjaga kebersihan produknya agar anggota dapat menjalankan fungsinya sebagai pelanggan yaitu dapat menggunakan produk dan jasa-jasa dari koperasi, sehingga dapat menarik anggota untuk menggunakan jasa dan produk koperasi. Dengan demikian koperasi akan dapat berkembang.

      Nama :Putu Eka Darmayanti
      Nim : 13.01.1.1.012
      Kelas : Reg. Sore
      Jurusan : Manajemen

      Delete
  57. 1. Kasus Lembaga Perbankan
    Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 12 Desember 2013 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate pada level 7,50%, dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility tetap pada level 7,50% dan 5,75%. Kebijakan tersebut dinilai konsisten dengan upaya mengarahkan inflasi menuju ke sasaran 4,5±1% pada 2014 serta mengendalikan defisit transaksi berjalan menurun ke tingkat yang lebih sehat dan berkesinambungan. Bank Indonesia juga memperkuat pendalaman pasar uang rupiah dan valas dengan mengimplementasikan mini Master Repo Agreement antar sejumlah bank serta memperluas cakupan swap lindung nilai jangka menengah dan panjang antara Bank dengan Bank Indonesia. Bank Indonesia menilai ekonomi global pada November 2013 cenderung membaik sesuai prakiraan, meskipun beberapa ketidakpastian perlu terus mendapat perhatian. Perekonomian negara-negara maju seperti AS, Eropa dan Jepang mengindikasikan perkembangan yang positif. Perbaikan juga ditunjukkan oleh indikator ekonomi negara-negara emerging markets, seperti China dan India. Namun demikian, Bank Indonesia terus mencermati kecenderungan pergeseran pola perkembangan ekonomi global, yang ditandai melambatnya ekonomi negara berkembang dan menguatnya ekonomi negara maju, serta prakiraan berakhirnya siklus peningkatan harga komoditas dunia. Bank Indonesia juga tetap mewaspadai rencana tapering-off the Fed dan akan memperkuat respons kebijakan yang telah ditempuh selama ini. Pergeseran pola ekonomi dan keuangan global tersebut perlu dicermati karena dapat memberi tekanan kepada kinerja sektor eksternal ekonomi Indonesia, baik melalui jalur perdagangan maupun jalur finansial. Dalam hal tersebut pemerintah seharusnya lebih cermat lagi dalam proses untuk mempertahankan BI Rate, karena selama kita cermati belum semua dampak positif kita peroleh, melaikan hal-hal negatif yang lebih banyak. Bahkan hal tersebut hanya dapat menguntungan bagi Negara maju, sedangkan kita hanya terus bertahan dan berusaha untuk lebih maju seperti Negara-negara maju. Nilai tukar rupiah pada bulan November 2013 masih dalam tekanan. Secara point-to-point, nilai tukar rupiah melemah sebesar 5,77% (mtm) menjadi Rp11.963 per dolar AS atau secara rata-rata melemah 2,42% (mtm) menjadi Rp11.624 per dolar AS. Pelemahan nilai tukar tersebut terutama dipicu sentimen negatif pelaku pasar terhadap rencana pengurangan stimulus moneter AS (tapering-off) serta pengaruh defisit transaksi berjalan Indonesia. Bank Indonesia menilai pelemahan rupiah masih sejalan dengan perkembangan mata uang negara-negara kawasan. Ke depan, Bank Indonesia akan terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya sehingga dapat mendukung penyesuaian ekonomi secara terkendali. Selain untuk mempertahankan mempertahankan BI Rate, nilai dolar AS cukup tinggi, sehingga Indonesia melemah dalam proses ekonomi, selain itu pula suku bunga di bank-bank juga meningkat yang mengakibatkan ketidak sehatan dalam perkembangan ekonomi bagi para peminjam modal di bank. Pemerintah pusat seharusnya bias mengantisipasi hal tersebut, sehingga tidak terjadinya krisis moneter. Memang sekarang system ekonomi kita sudah membaik namun masyarakat bawah masih kemiskinan, hal tersebut diakibatkan karena ketidak beranian masyarakat bawah dalam meminjam modal di bank umum karena suku bunga yang begitu tinggi. Selain masyarakat bawah, untuk masyarakat menengah pun tidak berani mengambil pinjaman dengan suku bunga yang tinggi, selain mereka masih dalam proses untuk berkembang, mereka pun perlu adanya kerja sama yang dapat memajukan system perekonomian Negara yang kita inginkan bersama, sehingga ekonomi kita akan terus membaik dan masyarakat pun akan ikut serta membaik dalam perekonomian keluarga mereka.

    Ni Luh Mas Risdayanti
    13.01.1.1.008
    Reguler Sore/ Semester II
    Manajemen Ekonomi

    ReplyDelete
  58. 2. Lembaga Koperasi
    Pengertian nominalis yang sesuai dengan pendekatan ilmiah modern dalam ilmu ekonomi koperasi, koperasi adalah lembaga-lembaga atau organisasi-organisasi yang tanpa memperhatikan bentuk hukum. Menurut pengertian Nominalis Koperasi didekatkan dengan upaya kelompok-kelompok individu yang bermaksud mewujudkan tujuan-tujuan umum yang konkritnya melalui kegiatan ekonomi dilaksanakan secara bersama-sama bagi pemanfaatan bersama, sehingga koperasi merupakan organisasi ekonomi yang otonom yang dimiliki oleh para anggota dan ditugaskan untuk menunjang para anggotanya sebagai rekanan/pelanggan dari perusahaan koperasi. Pengertian menurut Undang-Undang perkoperasian No. 25 tahun 1992, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatan-kegiatan berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Pendekatan hukum secara murni mendefinisikan koperasi sebagai organisasi yang sah menurut Undang-Undang, tidak memuaskan. Disamping definisi itu terlalu sempit untuk menampung dan mencakup semua bentuk organisasi, juga di lain pihak banyak organisasi yang terdaftar sebagai koperasi menurut Undang-Undang namun tidak memenuhi ciri-ciri yang terdapat dalam definisi koperasi menurut pengertian ekonomis dan sosiologis (Muenkner 1988 : 20). Selain itu definisi koperasi menurut pengertian ekonomis dan sosiologis seringkali sangat sempit, berbau ideologis, sehingga hanya dapat diterapkan di suatu negara tertentu selama kurun waktu tertentu dan tidak dapat diterima secara umum. Untuk itu kita perlu melihat pengertian koperasi secara umum, bagaimana keadaannya di Indonesia, peranan pemerintah dan KUD serta partisipasi anggota koperasi. Sesuai dengan pengertian koperasi dan UUD yang mengatur tentang koperasi, betapa pentingnya koperasi dalam system pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat bawah, Karena koperasi dapat terbentuk tidak dari orang-orang kalangan tinggi, melainkan masyarakat bawah yang memiliki pekerjaan sebagi petani, buruh serabutan, bahkan para pengusaha kecil-kecilan. Maka dari sanalah kita dapat membentuk koperasi yang berdasarkan suatu keinginan dan cita-cita yang sama. Sebernarnya koperasi memiliki banyak peluang diantaranya, para petani dapat menjual hasil panennya di koperasi, dan koperasi mengelola dengan menjual kembali ke pasar-pasar tradisional, atau bahkan dengan para saudagar-saudagar yang lain, selain itu pula, para petani tidak bersusah payah untuk menjual kepada orang laen dengan harga yang rendah. Disini Koperasi juga harus dapat bersaing dalam proses pemasaran, jika koperasi tersebut menjual hasil-hasil panen para petani, selain hasil panen dari petani, koperasi dapat pula mengambil hasil karya para anggotanya, jika para anggotanya memiliki suatu keahlian di bidang kuliner bahkan dibidang kerajinan. Dari situlah masyarakat bias lebih semangat dan dapat mengurangi penggangguran bagi masyarakat desa terutama yang memiliki pendidikan yang minim, selain itu pula koperasi dapat lebih maju, kepercayaan masyarakat pun bertambah, jika koperasi tersebut mengikuti aturan atau UUD yang mengatur tentang Koperasi. Namun disayangkan saat ini banyak koperasi yang tidak mengikuti aturan yang telah ditentungan oleh UUD yang mengatur tentang koperasi, maka banyak koperasi yang gulung tikar karena rugi atau tidak sesuai dengan cita-cita yang diinginkan bersama, atau adapula yang menggelapkan uang tersebut, sehingga sekarang masyarakat kurang memiliki kepercayaan terhadap koperasi. Disamping itu pula, banyak koperasi yang menjanjikan suku bunga yang tinggi, entah kemana nantinya uang yang terkumpul tersebut. Maka dari itu pemerintah perlu mengawasi koperasi-koperasi saat ini, disamping untuk mengikuti aturan, kemajuan koperasi tersebut, dan masyarakat tidak tertipu.

    Ni Luh Mas Risdayanti
    13.01.1.1.008
    Reguler Sore/Semester II

    ReplyDelete
  59. nama sya sudarmiati(12.01.1.1.1067)
    BANK
    Menurut saya kebijkan yang dibuat dengan Bank Indonesia sangat sayadukung apalagi kebijakan Bi membawa kemajuan bagi perbangkang yang otomatis nanti memperbaiki taraf perekonomian masyarakat.akan tetapi diharapkan sebelum BI memutuskan beberapa hal kebijakan-kebijakanya diharapkan pemerintah pusat bersama para menti dan wakil dewan meninjau ulang serta analisis dari dampak kebijakn yang dibuat,sebab banyak kebijakan yang dibuat kadang kala hanya menguntungkan lembaga tetentu yang ujung-ujungnya meugikan masyarakat kecil,jika kebijakan yang dilakukan BI dilakukan dengan baik dan dibwah pengawasan pemerintahberjalan sesui prosedur maka kemungkinan besar bs membantu sistim ekonomi <dengan demikian maka indonesi perekonomiannya jauh dari keterpurukan.
    KOPERASI
    Seperti yang kita ketahui koperasi adalah salah satu lembaga yang berdiri dari anggota dan untuk anggota yang artinya koperasi lebih mengutamakan kesejahteraan anggota,koperasi sangat berperan utama dalam kemajuan ekonomi dengan sistem analisi SWOT maka diharapkan pemerintah ikut berperan serta dalm kelangsungan koperasi,jika koperasi di indonesia berjalan dengan lancar maka kemungkinan besar tarah hidup masyarakat kebawah dalam hal simpan pinjam dapat dilakukan dengan mudah,itu bisa membuat perekonomian rakyat indonesia bisa berkembang dengan baik.

    ReplyDelete
  60. Keunggulan koperasi
    Kemungkinan koperasi untuk memperoleh keunggulan komparatif dari perusahaan lain cukup besar mengingat koperasi mempunyai potensi kelebihan antara lain pada skala ekonomi, aktivitas yang nyata, faktor-faktor precuniary, dan lain-lain.
    Kewirausahaan koperasi
    Kewirausahaan koperasi adalah suatu sikap mental positif dalam berusaha secara koperatif, dengan mengambil prakarsa inovatif serta keberanian mengambil risiko dan berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi, dalam mewujudkan terpenuhinya kebutuhan nyata serta peningkatan kesejahteraan bersama.Dari definisi tersebut, maka dapat dikemukakan bahwa kewirausahaan koperasi merupakan sikap mental positif dalam berusaha secara koperatif
    Tugas utama wirakop adalah mengambil prakarsa inovatif, artinya berusaha mencari, menemukan, dan memanfaatkan peluang yang ada demi kepentingan bersam Kewirausahaan dalam koperasi dapat dilakukan oleh anggota, manajer birokrat yang berperan dalam pembangunan koperasi dan katalis, yaitu orang yang peduli terhadap pengembangan koperasi.
    Pengurus
    Pengurus koperasi dipilih dari kalangan dan oleh anggota dalam suatu rapat anggota. Ada kalanya rapat anggota tersebut tidak berhasil memilih seluruh anggota Pengurus dari kalangan anggota sendiri. Hal demikian umpamanya terjadi jika calon-calon yang berasal dari kalangan-kalangan anggota sendiri tidak memiliki kesanggupan yang diperlukan untuk memimpin koperasi yang bersangkutan, sedangkan ternyata bahwa yang dapat memenuhi syarat-syarat ialah mereka yang bukan anggota atau belum anggota koperasi (mungkin sudah turut dilayani oleh koperasi akan tetapi resminya belum meminta menjadi anggota)
    nama; i made baliana
    nim ; 12.01.1.1.1092

    ReplyDelete
  61. Komentar tentang PERBANKAN :

    Menurut analisa saya hasil evaluasi menunjukkan perekonomian Indonesia tahun 2013 menghadapi tantangan yang tidak ringan akibat dampak perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Perekonomian negara-negara maju melambat dan diikuti koreksi pertumbuhan ekonomi negara-negara emerging markets. Pertumbuhan ekonomi global yang melambat pada gilirannya mendorong menurunnya harga komoditas dunia. Selain itu, ketidakpastian keuangan global juga meningkat tajam sejalan dengan sentimen negatif terhadap rencana pengurangan stimulus moneter (tapering off) di AS. Perkembangan terkini menunjukkan membaiknya kondisi ekonomi global dimotori oleh AS dan Jepang, serta indikasi pemulihan ekonomi di kawasan Eropa, China dan India. Perbaikan ini diperkirakan dapat berlanjut pada tahun 2014 sehingga dapat menopang ekonomi Indonesia ke depan, baik dari jalur perdagangan maupun jalur finansial.

    Saya harap ke depan nanti, kebijakan Bank Indonesia pada tahun 2014 tetap difokuskan untuk menjaga stabilitas perekonomian dan sistem keuangan melalui penguatan bauran kebijakan di bidang moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran. Di bidang moneter, kebijakan akan tetap secara konsisten diarahkan untuk mengendalikan inflasi menuju sasarannya dan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang sehat, melalui kebijakan suku bunga dan stabilisasi nilai tukar sesuai fundamentalnya. Penguatan operasi moneter, pengelolaan lalu lintas devisa, dan pendalaman pasar keuangan akan diintensifkan untuk mendukung efektifitas transmisi suku bunga dan nilai tukar, sekaligus untuk memperkuat struktur dan daya dukung sistem keuangan dalam pembiayaan pembangunan. Di bidang makroprudensial, kebijakan diarahkan untuk memitigasi risiko sistemik di sektor keuangan serta pengendalian kredit dan likuiditas agar sejalan dengan pengelolaan stabilitas makroekonomi. Sementara di bidang sistem pembayaran, kebijakan diarahkan untuk pengembangan industri sistem pembayaran domestik yang lebih efisien. Seluruh kebijakan tersebut akan diperkuat dengan berbagai langkah koordinasi kebijakan yang ditempuh bersama dengan Pemerintah dan otoritas sektor keuangan terkait.

    Nama : I GEDE SUDARMAWAN
    NIM : 12.01.1.1.1074
    Kelas : REGULER SORE
    Semester : 2 (dua)
    Jurusan : S1 Management Ekonomi

    ReplyDelete
  62. Menurut pendapat saya apa yg dihasilkan dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) pastinya demi kebaikan perbankan Indonesia.Kebijakan tersebut dilakukan kemungkinan besar untuk merespon kondisi global dan domestik, termasuk dari sisi defisit transaksi berjalan yang sudah masuk kuartal IX.Indonesia juga masih mengalami defisit neraca transaksi berjalan yang menjadi sorotan dunia.Maka perlu adanya kebijakan yang harus diambil demi mengendalikan defisit transaksi berjalan menurun ke tingkat yang lebih sehat dan berkesinambungan.Serta agar suku bunga di Indonesia juga menjadi menarik di mata asing.Bank Indonesia juga memperkuat pendalaman pasar uang rupiah dan valas dengan mengimplementasikan mini Master Repo Agreement antar sejumlah bank.BI juga akan terus memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial serta koordinasi dengan pemerintah dalam pengendalian inflasi dan defisit transaksi berjalan, termasuk kebijakan untuk memperbaiki struktur ekonomi.instabilitas perekonomia Indonesia juga tercermin pada penyaluran kredit perbankan dalam menyalurkan kredit pada kondisi gejolak ekonomi. Sehingga kalau sudah terjadi seperti itu menaikan suku bunga menjadi pilihan.Namun suku bunga turun tergantung indikator nilai tukar stabil dan inflasi rendah..

    Jadi jelaslah menurut pandangan saya untuk mengendalikan defisit transaksi berjalan menurun ke tingkat yang lebih sehat dan berkesinambungan perlu lah diambil kebijakan yang kuat untuk perkembangan perekonomian Indonesia di masa depan.

    KOPERASI
    Selain Bank Koperasi juga gerakan yang terorganisasi yang didorong oleh cita – cita rakyat mencapai masyarakat yang maju, adil dan makmur seperti yang diamanatkan oleh UUD 1945 khususnya pasal 33 ayat (1) yang menyatakan bahwa :
    “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan”. Dan “bangun perusahaan yang sesuai dengan itu ialah koperasi”. Karena dorongan cita – cita rakyat itu, undang – undang tentang perkoperasian No. 25 Tahun 1992 menyatakan bahwa koperasi selain badan usaha juga adalah gerakan ekonomi rakyat.

    Untuk membangun negeri, diperlukan adanya prasyarat kesejahteraan ekonomi. Sedangkan untuk mensejahterakan ekonomi rakyat Indonesia, Bapak Koperasi kita Bung Hatta, menganjurkan didirikannya tiga macam Koperasi. Pertama, adalah Koperasi konsumsi yang terutama melayani kebutuhan kaum buruh dan pegawai. Kedua, adalah Koperasi produksi yang merupakan wadah kaum petani (termasuk peternak atau nelayan). Ketiga, adalah Koperasi kredit yang melayani pedagang kecil dan pengusaha kecil guna memenuhi kebutuhan modal.

    Bung Hatta juga menganjurkan pengorganisasian industri kecil dan koperasi produksi, guna memenuhi kebutuhan bahan baku dan pemasaran hasil. Karena tujuan koperasi bukanlah mencari laba yang sebesar­besarnya, melainkan melayani kebutuhan bersama dan wadah partisipasi pelaku ekonomi skala keci!. Tapi, ini tidak berarti, bahwa Koperasi itu identik dengan usaha skala kecil. Koperasi bisa pula membangun usaha skala besar berdasarkan modal yang bisa dikumpulkan dari anggotanya, baik anggota Koperasi primer maupun anggota Koperasi sekunder.

    Di Indonesia, beberapa Koperasi sebenarnya sudah bisa dikatakan memiliki unit usaha besar dan beragam serta tumbuh menjadi raksasa bisnis berskala besar menguasai hajat hidup orang banyak dan merangsek ke berbagai bidang usaha-bisnis komersial, omzet mereka mencapai milyaran rupiah setiap bulan. Namun demikian seperti dikatakan Bung Hatta: walaupun usahanya besar, koperasi yang belum bisa mensejahterakan anggotanya berarti bukan koperasi yang sesungguhnya, sebab. koperasi adalah untuk kepentingan anggota.
    Problematika ekonomi kita dan kedaulatan bangsa kita, akan bisa kita atasi ketika kita menggunakan sistem ekonomi yang sesuai dengan kondisi masyarakat kita dan yang berdasarkan UUD 45, dengan badan usaha koperasi.

    Nama : Muhammad Hari Tsani
    NIK : 12.01.1.1.1063
    Semester : II
    Kelas : Reguler Sore
    Jurusan : S1 Manajemen

    ReplyDelete
  63. Komentar tentang Koperasi (SWOT) :

    Analisis saya tentang koperasi yang berbasis SWOT ini adalah ,

    a. Pada intinya koperasi merupakan sebuah Badan Usaha milik bersama yang dimiliki oleh seluruh anggota koperasi. Dengan demikian sudah sepatutnya koperasi itu dikelola dan di managemen dengan sebaik mungkin. Diantaranya yaitu dengan cara memberika sebuah gebrakan baru kepada seluruh anggota koperasi agar dapat mendayagunakan koperasi itu sendiri untuk segala kebutuhan dan keperluan anggota koperasi sehingga koperasi itu bisa berjalan dengan baik. Salah satunya adalah dengan jalan misalnya koperasi tersebut bergerak dibidang usaha koperasi simpan pinjam, maka sudah sepatutnya anggota koperasi yang menjadi anggota di koperasi tersebut apabila saat memerlukan dana bisa melakukan peminjaman di koperasi tersebut. Contoh lain misalnya ada sebuah koperasi yang bergerak di bidang penjualan kebutuhan sehari - hari seperti beras, gula, kopi, sabun, pasta gigi, dll maka sudah sepatutnya seluruh anggota koperasi membeli produk kebutuhan sehari-hari di koperasi tersebut. Sehingga pada akhirnya koperasi dapat berjalan dengan lancar dan dana segar koperasi memiliki perputaran yang teratur

    b. Koperasi yang berbasis SWOT. SWOT umumnya dikenal dalam ilmu kewirausahaan. Namun menurut analisis saya strategi SWOT sangat efektif apabila digunakan di dalam ilmu perkoperasian. SWOT (STRENGHT, WEAKNESS, OPPORTUNITY, THREAT). Di dalam pendirian, pemasaran produk dan pelaksanaan sebuah koperasi harus berdasarkan strategi di atas. Strenght artinya kekuatan. Itu artinya sebuah koperasi yang didirikan harus memiliki kekuatan - kekuatan tertentu baik kekuatan teknis maupun non teknis. Weakness artinya kelemahan. Itu artinya sebuah koperasi harus bisa mengidentifikasikan kelemahan yang dimilikinya sehingga dari kelemahan itu bisa tercipta sebuha kekuatan. Opportunity artinya kesempatan atau peluang. Itu artinya sebuah lembaga perkoperasian harus bisa menagkap sebuah peluang yang ada dilapangan. Threat artinya ancaman. Itu artinya sebuah lembaga koperasi harus bisa mengidentifikasi sebuah ancaman yang mungkin timbul. Baik ancaman yang bersifat eksternal maupun internal lembaga. Dengan strategi analisis yang digunaka ini sehingga sebuah lembaga koperasi dapat memiliki nilai konsistensi yang tinggi sebagai salah satu badan usaha/lembaga yang menjadi pilar utama perekonomian Indonesia. Terimakasih.

    Nama : I GEDE SUDARMAWAN
    NIM : 12.01.1.1.1074
    Kelas : REGULER SORE
    Semester : 2 (dua)
    Jurusan : S1 Management Ekonomi

    ReplyDelete
  64. Kemajuan peradaban saat ini sangat mempengaruhi kehidupan perekonomian masyarakat terutama dibidang financial. Saat ini pemerintah terus berupaya dengan segala kebijakannya untuk mengontrol arus perekonomian saat ini. Bank maupun lembaga keuangan lainnya sedang gencarnya melakukan inovasi produk yang akan mereka tawarkan. Bank umum maupun bank perkreditan lainnya sama-sama harus jeli membaca situasi ekonomi saat ini. Bank-bank yang berada dibawah naungan LPS juga harus berupaya bagaimana caranya untuk menyehatkan perekonomian Indonesia saat ini dengan mengurangi jumlah uang yang beredar dimasyarakat. Masih banyak orang yang belum percaya dan menyimpa uangnya dibawah tempat tidur. Itu adalah gaya lama,saat ini bagaimana peranan bank untuk dapat menarik kepercayaan dan minat masyarakat. Berbagai perkembangan positif pada sektor perbankan sejak dilaksanakannya program stabilisasi antara lain tampak pada pemberian kredit yang mulai meningkat pada inovasi produk yang mulai berjalan, seperti pengembangan produk derivatif (antara lain credit linked notes), serta kerjasama produk dengan lembaga lain (reksadana dan bancassurance). Kebijakan perbankan diarahkan untuk semakin meningkatkan peranan industri perbankan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Serta untuk meningkatkan ketahanan bank guna menopang kinerja bank, memantapkan daya saing, dan sekaligus membendung kejutan krisis Indonesia menilai perlambatan kredit sejalan dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi dan pengaruh kenaikan suku bunga domestic. Dimana semakin melemahnya nilai rupiah yang menyebabkan adanya inflasi yang berkepanjangan. Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Indonesia, harus mempunyai langkah-langkah dalam memberikan kebijakan-kebijakan yang tepat untuk menyehatkan bank-bank yang sedang dalam keadaan “sakit” tersebut. BI disini sebagai acuan dari semua bank yang ada di Indonesia harus tegas mengeluarkan kebijakan yang membantu agar statement penyehatan bank dan lembaga keuangan lainnya dapat terkontrol. Adapun kebijakan yang dilakukan oleh BI adalah dengan memberikan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). BLBI adalah dana yang dikucurkan oleh BI ke bank-bank yang mengalami kesulitan likuiditas dalam opersainya sehari-hari. Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati stabilitas sistem keuangan termasuk ketahanan industri perbankan sehingga tetap kuat dalam mendukung proses penyesuaian ekonomi ke arah yang lebih seimbang dan sehat.

    ReplyDelete
  65. Koperasi sebagai badan usaha yang didirikan berdasarkan asas kekeluargaan memiliki badan hukum yang mengatur tentang perkoperasian. Koperasi ini ditujukan untuk dapat mensejahterakan anggota-anggotanya. Disebutkan peran koperasi dalam perekonomian bangsa masih sangat kecil. Di Indonesia koperasi tidak bisa berkembang dengan cukup baik. Anggota sebagai pemilik mampu dalam penyertaan permodalan koperasi. Sebagai pelanggan mampu menggunakan jasa-jasa dari perusahaan koperasi Tidak perlu harus sama seperti lembaga keuangan lainnya koperasi memiliki tugas untuk mensejahterakan anggota yang ikut didalamnya dengan menghasilkan dan menggunakan produk dari anggota yang dihimpun dalam suatu wadah tersebut. Dalam memenuhi kebutuhan individu-individu tersebut ditempuh usaha bersama berdasarkan perhitungan-perthitungan yang matang, bahwa pemenuhan kebutuhan individu tersebut dapat dipenuhi lebih ekonomis melalui usaha bersama. Perusahaan koperasi yang berkerja secara ekonomis ; Pertama perusahaan tersebur harus dapat bersaing dengan badan usaha lainnya, ini disebut pemenuhan ”Market Test” : kedua harus dapat memenuhi ”Paticipation Test”, yaitu memberikan manfaat khusus kepada anggota. Banyak koperasi yang juga ingin disamakan seperti bank yang mencari nasabah. Sebenarnya koperasi itu galak untuk mencari anggota yang sama-sama memiliki kepentingan yang sama untuk dapat memajukan koperasi tersebut. Dana yang didapat dari pemasukan tabungan maupun pemberian kredit itulah yang harus bagus manajemennya agar perputaran uang dapat berjalan dengan baik. Dalam Manajemen Koperasi Perencanaan strategis adalah pengambilan keputusan saat ini untuk koperasi yang akan dilakukan pada masa datang. Pengambilan keputusan dalam organisasi Koperasi Indonesia harus mempertimbangka Sumber daya, kondisi saat ini serta peramalan terhadap keadaan yang mempengaruhi koperasi dimasa yang akan datang. Untuk melakukan perencanaan Strategis dalam koperasi maka pengurus koperasi harus memperhatikan 4 aspek penting yaitu masa depan dan peramalanya, aspek lingkungan baik internal atau eksternal, target kedepan dan terakhir strategi untuk pencapaian target. Kadangkala koperasi tersebut tidak menjadi maju dan sering bangkrut akibat dari sistim yang kurang. Koperasi telah memiliki struktur yang berbeda dengan badan hukum lainnya. Karena koperasi dapat didirikan oleh pihak pribadi jadi jangan sampai masuk dalam politik. Walaupun perbankan itu besar mereka juga masuk dalam anggota koperasi. Jadi koperasi itu dibutuhkan oleh setiap masyarakat. Namun berbeda,perbankan diawasi oleh LPS,jadi semua kegiatan perbankan tersebut sangat diawasi ketat. Bagaimana kinerja suatu perbankan dijaga oleh LPS,agar bagimana bank tersebut dapat bekerja sesuai dengan jalannya dan terhindar dari kebangkrutan. Hal itu dianalisis oleh mereka.

    ReplyDelete
  66. Analissi SWOT sangat penting dalm suatu perusahaan. Karena dengan melakukan analisis ini kita dapat mengatur laju pertumbuhan perusahaan kita. Lingkungan yang menjadi kendala suatu perusahaan. Bagaimana kita memancing ikan di samudra yang luas. Bagaimana kita kita dapat memancing seseorang dengan umpannya dari mereka sendiri,kita hanyalah menjadi penengah dari apa yang mereka inginkan. Perusahaan yang baru kita dirikan belum tentu mendapat respon yang baik bagi liingkungan sekitar kita. Untuk membangun kepercayaan tersebut guna pencapaian peluang membutuhkan strategi dari perusahaan tersebut. Memperhitungkan ancaman yang akan didapat dalam menjalankannya. Koperasi dapat lebih dikembangkan terutama di daerah pedesaan. Pengurus harus jeli akan situasi daerah tersebut,untuk memajukannya mereka harus memiliki komitmen yang sama dan berjalan bersama menuju tujuan dari koperasi tersebut. Menganalisis dan mencari jalan keluar dapat meminalisir ancaman yang akan terjadi nantinya. Jadi dengan analisis SWOT ini pengurus maupun anggota lebih siap menghadapi resiko yang akan terjadi. Setelah analis SWOT koperasi selesai dilakukan langjah berikutnya adalah menntukan target. Fase ini merupakan salah satu bagian terpenting dari penyusunan strategi koperasi. Target ini diperoleh dari proses telah realistis terhadap analisa SWOT yang telah ditentukan sebelumnya dan target koperasi harus diyakini oleh seluruh komponen organisasi koperasi, bahwa koperasi mampu mencapainya.

    Ni luh putu sri widiantari
    13.01.1.1.024
    Majemen/reguler sore


    ReplyDelete
  67. km Angger novita yanti
    13.01.1.1.043
    Manajemen Reguler Sore

    bank
    pada thun 2013 ini perekonomian Indonesia membaik sesuai perkiraan bank Indonesia tetapi mengalami perlambatan,.Perlambatan ekonomi terutama bersumber dari kegiatan investasi yang melemah, terutama pada investasi nonbangunan. Sementara itu, perlambatan kegiatan konsumsi diperkirakan tertahan oleh meningkatnya pengeluaran terkait persiapan pemilu dan realisasi belanja pemerintah. menurut saya ini salah satu strategi bank Indonesia untuk membawa pertumbuhan ekonomi ke arah yang lebih sehat dan seimbang dan sesuai kebijakan stabilisasi Pemerintah .

    koperasi
    Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.tujuan koperasi bukanlah mencari laba yang sebesar-besarnya, melainkan melayani kebutuhan bersama dan wadah partisipasi pelaku ekonomi skala kecil. Selanjutnya fungsi koperasi tertuang dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, yaitu:
    1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
    2. Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
    3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai gurunya.

    4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
    Fungsi Koperasi sendiri adalah sebagai berikut:
    - Sebagai urat nadi kegiatan perekonomian indonesia
    - Sebagai upaya mendemokrasikan sosial ekonomi indonesia
    - Untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara indonesi
    - Memperkokoh perekonomian rakyat indonesia dengan jalan pembinaan koperasi

    ReplyDelete
  68. Komentar tentang Perbankan :

    Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 9 Januari 2014 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 7,50%, dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility masing-masing tetap pada level 7,50% dan 5,75%. Menurut analisis saya evaluasi menyeluruh ekonomi tahun 2013 dan prospek ekonomi tahun 2014-2015 menunjukkan kebijakan ini masih konsisten dengan upaya mengarahkan inflasi menuju ke sasaran 4,5±1% pada 2014 dan 4±1% pada 2015, serta mengendalikan penyesuaian ekonomi Indonesia sehingga defisit transaksi berjalan menurun ke tingkat yang lebih sehat. Bank Indonesia juga akan terus memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial, serta mempererat koordinasi dengan Pemerintah dalam pengendalian inflasi dan defisit transaksi berjalan, termasuk kebijakan untuk memperbaiki struktur ekonomi.
    Ekonomi global yang menurun dan keperluan untuk stabilisasi perekonomian nasional berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Perekonomian Indonesia tahun 2013 diprakirakan tumbuh sebesar 5,7%, melambat bila dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2012 sebesar 6,2%. Penurunan pertumbuhan ekonomi 2013 tercatat pada terbatasnya pertumbuhan ekspor riil akibat melambatnya ekonomi global. Dari sisi permintaan domestik, pertumbuhan investasi, khususnya investasi nonbangunan, juga melambat. Sementara itu, konsumsi rumah tangga masih menjadi penggerak utama pertumbuhan. Bank Indonesia menilai tren perlambatan ekonomi sejalan dengan arah kebijakan stabilisasi Pemerintah dan Bank Indonesia dalam membawa ekonomi ke arah yang lebih sehat dan seimbang. Secara keseluruhan, kebijakan stabilisasi yang terukur mampu diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi 2013 yang masih cukup tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi negara-negara lain. Pada tahun 2014, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan lebih baik, mendekati batas bawah kisaran 5,8-6,2% sejalan perbaikan ekonomi global di tengah berlanjutnya proses konsolidasi ekonomi domestik mengarah ke kondisi yang lebih seimbang.
    Nama : I MADE BALIANA
    NIM : 12.01.1.1.1092
    KELAS : REGULER SORE
    JUR. : S1 MANAGEMEN EKONOMI
    SEMESTER : 2 (DUA)

    ReplyDelete
  69. BANK
    Dari artikel diatas mengenai Statement Penyehatan Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya khususnya pada kasus lembaga perbankannya, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 12 Desember 2013 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate pada level 7,50%, dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility tetap pada level 7,50% dan 5,75%. Kebijakan tersebut dinilai konsisten dengan upaya mengarahkan inflasi menuju ke sasaran 4,5±1% pada 2014 serta mengendalikan defisit transaksi berjalan menurun ke tingkat yang lebih sehat dan berkesinambungan. Bank Indonesia untuk memperkuat pendalaman pasar uang rupiah dan valas, dengan mengimplementasikan mini Master Repo Agreement antar sejumlah bank serta memperluas cakupan swap lindung nilai jangka menengah dan panjang antara Bank dengan Bank Indonesia. Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati sejumlah risiko, termasuk ketidakpastian ekonomi global yang dapat kembali meningkat. Bank Indonesia akan terus memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial serta koordinasi dengan Pemerintah dalam pengendalian inflasi dan defisit transaksi berjalan, termasuk kebijakan untuk memperbaiki struktur ekonomi. Pergeseran pola ekonomi dan keuangan global tersebut perlu dicermati karena dapat memberi tekanan kepada kinerja sektor eksternal ekonomi Indonesia, baik melalui jalur perdagangan maupun jalur finansial. Bank Indonesia menilai tren perlambatan ekonomi domestik sejalan dengan arah kebijakan stabilisasi Pemerintah dan Bank Indonesia dalam membawa pertumbuhan ekonomi ke arah yang lebih sehat dan seimbang. Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2013 masih dalam kisaran proyeksi sebelumnya di 5,5-5,9%. Untuk 2014, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan lebih rendah dari proyeksi sebelumnya sehingga berada pada batas bawah kisaran 5,8-6,2%. Di sisi eksternal, beberapa perkembangan mengindikasikan berlanjutnya perbaikan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan IV 2013 yang ditopang oleh menyempitnya defisit transaksi berjalan seiring dengan perbaikan pada neraca perdagangan yang kembali mencatat surplus pada Oktober 2013. Cadangan devisa pada akhir November 2013 sebesar 97,0 miliar dolar AS atau setara dengan 5,3 bulan impor dan pembayaran Utang Luar Negeri pemerintah, di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
    Ke depan, Bank Indonesia akan terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya sehingga dapat mendukung penyesuaian ekonomi secara terkendali. Dan Bank Indonesia akan terus mencermati stabilitas sistem keuangan termasuk ketahanan industri perbankan sehingga tetap kuat dalam mendukung proses penyesuaian ekonomi ke arah yang lebih seimbang dan sehat.

    Kadek Chandra Teja Kusuma
    13.01.1.1.017
    Semester II Reg Sore

    ReplyDelete
    Replies
    1. KOPERASI
      Berdasarkan materi yang telah saya baca, pengertian koperasi adalah organisasi ekonomi yang otonom yang dimiliki oleh para anggota dan ditugaskan untuk menunjang para anggotanya sebagai rekanan/pelanggan dari perusahaan koperasi. pelaku-pelaku yang sangat menentukan perkembangan koperasi. Individu yang akan menjadi anggota koperasi mempunyai fungsi sebagai pemilik sekaligus pelanggan dan harus melaksanakan kedua fungsi tersebut.
      Koperasi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
      (1) Adanya kebutuhan bersama dari sekumpulan orang atau individu yang sekaligus merupakan dasar kebersamaan atau pengikat dari perkumpulan tersebut.
      (2) Usaha bersama dari individu-individu untuk mencapai tujuan tersebut.
      (3) Perusahaan koperasi sebagai wahana untuk pemenuhan kebutuhan. Perusahaan koperasi tersebut didirikan secara permanen dan dikelola berdasarkan prinsip-prinsip koperasi.
      (4) Promosi khusus untuk anggota.
      Kebutuhan bersama ini merupakan unsur-unsur struktural utama yang harus sudah dapat dirumuskan secara tepat, dan terukur baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Tanpa perumusan yang jelas mengenai kebutuhan bersama tidak ada landasan untuk pendirian koperasi. Unsur kumpulan individu-individu atau orang-orang sangat penting dalam koperasi, orang-orang ini akan menjadi pelaku-pelaku yang sangat menentukan perkembangan koperasi. Apabila tidak dapat melaksanakan fungsinya, koperasi tidak dapat berkembang.
      Pengertian menurut Undang-Undang perkoperasian No. 25 tahun 1992, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatan-kegiatan berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
      Organisasi koperasi sebagai suatu sistem merupakan salah satu sub sistem dalam perekonomian masyarakat. Organisasi koperasi hanyalah merupakan suatu unsur dari unsur-unsur yang lainnya yang ada dalam masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lainnya dan saling berhubungan, saling tergantung dan saling mempengaruhi sehingga merupakan satu kesatuan yang komplek. Dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya, organisasi koperasi sebagai sistem terbuka tidak dapat terlepas dari pengaruh dan ketergantungan lingkungan, baik lingkungan luar seperti ekonomi pasar, sosial budaya, pemerintah, teknologi dan sebagainya maupun lingkungan dalam seperti kelompok koperasi, perusahaan koperasi, kepentingan anggota dan sebagainya.
      Analisis SWOT
      Analisis lingkungan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi perencanaan strategi perusahaan dalam menentukan peluang maupun ancaman terhadap perusahaan itu sendiri. Analisis SWOT yang didapat dari analisis ekstern maupun lingkungan intern dilakukan melalui beberapa langkah yang dapat dilihat dalam kerangkan konseptual meliputi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
      Pengembangan koperasi dengan menggunakan analisis SWOT :
      Analisis SWOT dapat membantu pengurus dan pengelola untuk mengimplementasikannnya dalam rangka pengembangan dan keberhasilan koperasi. Yang perlu perhatian serius adallah unsur kelemahan baik oleh pengurus dan pengelola maupun oleh para anggota, sehingga resiko yang timbul akibat dari kelemahan-kelemahan tersebut dapat diminimalisasikan sehingga keberhasilan dan pengembangan koperasi dapat tercapai.
      Perlu bagi pengurus dan pengelola untuk dapat mengantisipasi ancaman agar dapat hidup dan berkembang serta dapat mewujudkan keberhasilan yang diharapkan

      Delete
  70. Nama : Ni Komang Sukariantini
    NIM : 12.01.1.1077
    Jurusan :Manajemen Reguler sore
    smester : 2

    BANK :
    BI Rate 7,5 persen, saya kira bagus supaya sektor riil bisa tetap jalan dengan baik, terutama UKM agar bisa bernafas untuk mendapatkan modal kerja dan mendorong investasi, apabila BI Rate kembali dinaikkan, dampaknya dapat menahan perkembangan sektor riil dan para pelaku usaha kecil dan semakin menyulitkan industri tekstil level menengah kecil yang berorientasi pasar ekspor. Langkah ini sangat tepat, apalagi Bank Indonesia juga akan memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial, serta mempererat koordinasi dengan pemerintah dalam menerapkan kebijakan untuk mengendalikan inflasi dan defisit transaksi berjalan.

    Menurut saya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) yang masih dipertahankan pada angka 7,5 persen merupakan sinyal bahwa kebijakan untuk menurunkan defisit neraca transaksi berjalan telah bekerja efektif.Defisit neraca transaksi berjalan telah mengecil dan memberikan ketenangan bagi para pelaku pasar. Harapannya, tren ini konsisten dan efektif pada 2014.

    Dengan demikian membaiknya defisit terlihat pula dari surplus selama Agustus, Oktober, dan November 2013. Kinerja ekspor semakin positif. Ditambah lagi pertumbuhan ekonominya mulai membaik AS awal pada 2014 semakin meyakinkan. Ekspor bisa lebih tinggi.

    Olehnya itu, diperlukan untuk menghadapi tekanan eksternal agar fokus pertumbuhan dapat kembali diupayakan. Berdasarkan catatan Kementerian Keuangan, defisit transaksi berjalan sudah mulai menyempit menjadi 8,4 miliar dollar AS atau 3,6 persen terhadap PDB pada triwulan III 2013. Sebelumnya, angka defisit pada triwulan II 2013 adalah 10 miliar dollar AS atau 4,4 persen terhadap PDB.

    ReplyDelete
  71. KOPERASI :
    Koperasi adalah perkumpulan orang atau badan hukum bukan perkumpulan modal. Koperasi hanya akan berhasil jika manajemennya bersifat terbuka/transparan dan benar-benar partisipatif. Keprihatinan kita atas terjadinya kesenjangan sosial, dan ketidak adilan dalam segala bidang kehidupan bangsa, seharusnya merangsang para ilmuwan sosial lebih-lebih ekonom untuk mengadakan kajian mendalam menemukenali akar-akar penyebabnya. Khusus bagi paraekonomian tantangan yang dihadapi amat jelas karena justru selama Orde Baru ekonom dianggap sudah sangat berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara meyakinkan sehingga menaikkan status Indonesia dari negara miskin menjadi negara berpendapatan menengah. Krisis multidimensi yang disulut krisis moneter dan krisis perbankan tahun 1997 tidak urung kini hanya disebut sebagai krisis ekonomi yang menandakan betapa bidang ekonomi dianggap mencakupi segala bidang sosial dan non-ekonomi lainnya. Inilah alasan lain mengapa ekonomi Indonesia mempunyai tugas sangat berat sebagai penganalisis smasalah-masalah sosial ekonomi besar yang sedang dihadapi bangsanya. Perbedaan pendapat di antara ahli hukum atau ahli sosiologi dapat terjadi barangkali tanpa implikasiserius, sedangkan jika perbedaan itu terjadi di antara pakar-pakar ekonomi makaimplikasinya sungguh dapat sangat serius bagi banyak orang, bahkan bagi perekonomian nasional.
    Pada dasarnya lembaga koperasi sejak awal diperkenalkan di Indonesia memang sudah diarahkan untuk berpihak kepada kepentingan ekonomi rakyat yang dikenal sebagai golongan ekonomi lemah. Strata ini biasanya berasal dari kelompok masyarakat kelas menengah kebawah. Eksistensi koperasi memang merupakan suatu fenomena tersendiri, sebab tidak satu lembaga sejenis lainnya yang mampu menyamainya, tetapi sekaligus diharapkan menjadi penyeimbang terhadap pilar ekonomi lainnya. Lembaga koperasi oleh banyak kalangan, diyakini sangat sesuai dengan budaya dan tata kehidupan bangsa Indonesia. Di dalamnya terkandung muatan menolong diri sendiri, kerjasama untuk kepentingan bersama (gotong royong), dan beberapa esensi moral lainnya. Sangat banyak orang mengetahui tentang koperasi meski belum tentu sama pemahamannya, apalagi juga hanya sebagian kecil dari populasi bangsa ini yang mampu berkoperasi secara benar dan konsisten. Sejak kemerdekaan diraih, organisasi koperasi selalu memperoleh tempat sendiri dalam struktur perekonomian dan mendapatkan perhatian dari pemerintah.
    Kopersai Indonesia masih berkembang, Belum maju karena para pengelolanya kurang propesional untuk mengatasi koperasian Indonesia saat ini.
    Menurut saya sebaiknya pemerintah harusnya bisa mengelola dengan baik seperti memajukan mutu kualitas barang, khususnya memajukan para petani dengan memberi subsidi agar barang local tidak terlalu mahal hingga para-para konsumen tertarik untuk membeli karena dengan mutu kualitas yang baik dan harga yang terjangkau .
    Oleh karna itu seharusnya pemerintah memberi pajak tinggi pada barang-barang import agar produk local tidak kalah saing dengan produk non local.

    ReplyDelete
  72. nama : I Dewa Gede Ryan Sanjaya
    Nim : 13.01.1.1.031
    Jurusan ; S1 manajemen
    Kelas : Reg.Sore
    semester 2


    PERBANKAN :
    BI Rate 7,5 persen, saya kira bagus supaya sektor riil bisa tetap jalan dengan baik, terutama UKM agar bisa bernafas untuk mendapatkan modal kerja dan mendorong investasi, apabila BI Rate kembali dinaikkan, dampaknya dapat menahan perkembangan sektor riil dan para pelaku usaha kecil dan semakin menyulitkan industri tekstil level menengah kecil yang berorientasi pasar ekspor. Langkah ini sangat tepat, apalagi Bank Indonesia juga akan memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial, serta mempererat koordinasi dengan pemerintah dalam menerapkan kebijakan untuk mengendalikan inflasi dan defisit transaksi berjalan.

    Menurut saya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) yang masih dipertahankan pada angka 7,5 persen merupakan sinyal bahwa kebijakan untuk menurunkan defisit neraca transaksi berjalan telah bekerja efektif.Defisit neraca transaksi berjalan telah mengecil dan memberikan ketenangan bagi para pelaku pasar. Harapannya, tren ini konsisten dan efektif pada 2014.
    Menurut saya hasil evaluasi menunjukkan perekonomian Indonesia tahun 2013 menghadapi tantangan yang tidak ringan akibat dampak perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Perekonomian negara-negara maju melambat dan diikuti koreksi pertumbuhan ekonomi negara-negara emerging markets. Pertumbuhan ekonomi global yang melambat pada gilirannya mendorong menurunnya harga komoditas dunia. Selain itu, ketidakpastian keuangan global juga meningkat tajam sejalan dengan sentimen negatif terhadap rencana pengurangan stimulus moneter (tapering off) di AS. Perkembangan terkini menunjukkan membaiknya kondisi ekonomi global dimotori oleh AS dan Jepang, serta indikasi pemulihan ekonomi di kawasan Eropa, China dan India. Perbaikan ini diperkirakan dapat berlanjut pada tahun 2014 sehingga dapat menopang ekonomi Indonesia ke depan, baik dari jalur perdagangan maupun jalur finansial.Saya harap ke depan nanti, kebijakan Bank Indonesia pada tahun 2014 tetap difokuskan untuk menjaga stabilitas perekonomian dan sistem keuangan melalui penguatan bauran kebijakan di bidang moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran. Di bidang moneter, kebijakan akan tetap secara konsisten diarahkan untuk mengendalikan inflasi menuju sasarannya dan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang sehat, melalui kebijakan suku bunga dan stabilisasi nilai tukar sesuai fundamentalnya. Penguatan operasi moneter, pengelolaan lalu lintas devisa, dan pendalaman pasar keuangan akan diintensifkan untuk mendukung efektifitas transmisi suku bunga dan nilai tukar, sekaligus untuk memperkuat struktur dan daya dukung sistem keuangan dalam pembiayaan pembangunan. Di bidang makroprudensial, kebijakan diarahkan untuk memitigasi risiko sistemik di sektor keuangan serta pengendalian kredit dan likuiditas agar sejalan dengan pengelolaan stabilitas makroekonomi. Sementara di bidang sistem pembayaran, kebijakan diarahkan untuk pengembangan industri sistem pembayaran domestik yang lebih efisien. Seluruh kebijakan tersebut akan diperkuat dengan berbagai langkah koordinasi kebijakan yang ditempuh bersama dengan Pemerintah dan otoritas sektor keuangan terkait.

    ReplyDelete
  73. nama : I Dewa Gede Ryan Sanjaya
    Nim : 13.01.1.1.031
    Jurusan ; S1 manajemen
    Kelas : Reg.Sore
    semester 2


    KOPERASI :

    Pengembangan koperasi di Indonesia yang telah digerakan melalui dukungan kuat program pemerintah yang telah dijalankan dalam waktu lama, dan tidak mudah ke luar dari lingkungan pengalaman tersebut. Jika semula ketergantungan terhadap captive market program menjadi sumber pertumbuhan, maka pergeseran ke arah peran swasta menjadi tantangan baru bagi lahirnya pesaing-pesaing usaha terutama KUD. Meskipun KUD harus berjuang untuk menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi, namun sumbangan terbesar KUD adalah keberhasilan peningkatan produksi pertanian terutama pangan, disamping sumbangan dalam melahirkan kader wirausaha karena telah menikmati latihan dengan mengurus dan mengelola KUD. Posisi koperasi Indonesia pada dasarnya justru didominasi oleh koperasi kredit yang menguasai antara 55-60 persen dari keseluruhan aset koperasi. Pada akhir-akhir ini posisi koperasi dalam pasar perkreditan mikro menempati tempat kedua setelah BRI-unit desa sebesar 46% dari KSP/USP dengan pangsa sekitar 31%. Dengan demikian walaupun program pemerintah cukup gencar dan menimbulkan distorsi pada pertumbuhan kemandirian koperasi, tetapi hanya menyentuh sebagian dari populasi koperasi yang ada. Sehingga pada dasarnya masih besar elemen untuk tumbuhnya kemandirian koperasi. Namun juga terbesit pertanyaan knp sih koperasi di indonesia sulit untuk maju? jika dilihat dari pengertiannya Koperasi adalah perkumpulan orang atau badan hukum bukan perkumpulan modal. Koperasi hanya akan berhasil jika manajemennya bersifat terbuka/transparan dan benar-benar partisipatif. Keprihatinan kita atas terjadinya kesenjangan sosial, dan ketidak adilan dalam segala bidang kehidupan bangsa, seharusnya merangsang para ilmuwan sosial lebih-lebih ekonom untuk mengadakan kajian
    mendalam menemukenali akar-akar penyebabnya. Jika dalam artikel bapak menyimpulkan kalau analisis SWOT tersebut diatas dapat dijadikan pedoman bagi pengurus dan anggota demi keberhasilan koperasi, buat saya itu percuma jika dalam aplikasinya koperasi sudah tidak berjalan sesuai dengan apa yang seharusnya atau layaknya dilakukan oleh koperasi.

    ReplyDelete
  74. Kondisi ekonomi global yang menurun juga memberikan tekanan kepada Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tahun 2013. Tekanan pada NPI dipengaruhi meningkatnya defisit transaksi berjalan yang diperkirakan mencapai 3,5% dari PDB, dari defisit pada tahun 2012 sebesar 2,8% dari PDB. Peningkatan defisit neraca transaksi berjalan terutama disebabkan menurunnya ekspor non-migas akibat penurunan pertumbuhan ekonomi global dan harga komoditas dunia. Selain itu, neraca migas juga mencatat defisit yang lebih tinggi sejalan dengan masih tingginya kebutuhan konsumsi Bahan Bakar Minyak domestik. Tekanan pada NPI juga dipengaruhi surplus transaksi modal dan finansial yang menurun, terutama dipicu sentimen terhadap pengurangan stimulus moneter di AS dan juga persepsi terhadap kondisi transaksi berjalan. Dengan kebijakan stabilisasi yang ditempuh Pemerintah dan Bank Indonesia, perkembangan terkini di triwulan IV-2013 mengindikasikan tekanan terhadap NPI mulai membaik. Defisit transaksi berjalan diperkirakan menurun seiring surplus neraca perdagangan yang didorong kenaikan ekspor nonmigas sejalan perbaikan ekonomi global. Selain itu, impor nonmigas juga menurun seiring dengan perlambatan ekonomi domestik. Bank Indonesia memandang tren perbaikan NPI pada triwulan IV-2013 cukup positif dalam mendukung stabilitas ekonomi dan mengarahkan transaksi berjalan menjadi lebih sehat. Dengan perkembangan NPI tersebut maka cadangan devisa pada akhir Desember 2013 meningkat menjadi sebesar 99,4 miliar dolar AS atau setara dengan 5,4 bulan impor dan pembayaran Utang Luar Negeri pemerintah, di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

    Nama : MADE EVA SURYA PUTRA
    NIM : 1201111072
    KELAS : REGULER SORE
    SEMESTER : 2

    ReplyDelete
  75. Stabilitas sistem keuangan tetap terkendali, dengan ditopang ketahanan perbankan yang tetap terjaga sampai dengan akhir 2013. Di tengah tren perlambatan ekonomi domestik dan pelemahan nilai tukar rupiah, kinerja sektor keuangan Indonesia khususnya industri perbankan tetap solid dengan risiko kredit, likuiditas dan pasar yang cukup terjaga. Pertumbuhan kredit cenderung melambat dari November 2013 tercatat 21,9% (yoy), menurun bila dibandingkan pertumbuhan akhir 2012 sebesar 23,1%. Penurunan ini dipengaruhi penurunan tajam pertumbuhan kredit rupiah dari 24,0% pada akhir 2012 menjadi 20,0% pada November 2013. Bank Indonesia menilai perlambatan kredit tersebut sejalan dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi dan pengaruh kenaikan suku bunga domestik. Bank Indonesia akan terus mencermati stabilitas sistem keuangan termasuk ketahanan industri perbankan sehingga tetap kuat dalam mendukung proses penyesuaian ekonomi ke arah yang lebih seimbang dan sehat.

    Nama : IDA KADE GARGITA
    NIM : 12.01.1.1.1073
    Kelas : REGULER SORE
    Semester : 2 (dua)
    Jurusan : S1 Management Ekonomi

    ReplyDelete
  76. Menurut saya Rapat Dewan Gubernur yang memutuskan untuk tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuannya atau BI rate di level 7,50% dengan suku bungan Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility tetap pada level 7,50 % dan 5,75 % untuk menutup tahun 2013 adalah tepat. Hal ini dikarenakan
    Kebijakan tersebut konsisten dengan upaya mengarahkan inflasi menuju ke sasaran 4,5±1% pada 2014. Selain menyasar inflasi, level BI rate sebesar 7,5% diharapkan juga bakal mampu mengendalikan defisit transaksi berjalan ke arah yang lebih sehat, menurun, dan berkesinambungan. Defisit transaksi berjalan semakin menyempit seiring perbaikan neraca perdagangan yang mencatatkan surplus pada Oktober 2013. Ini adalah surplus yang ketiga kalinya dalam tahun ini setelah periode Maret dan Agustus 2013.
    Mempertahankan BI rate di level 7,5% adalah kebijakan yang tepat dilakukan bank sentral untuk kondisi saat ini. Ini karena tingkat inflasi yang mengalami penuruna dan laju perkreditan sudah menunjukkan pelambatan. Dengan BI rate yang bertahan di angka 7,5% diharapkan bisa menjaga dan menguatkan kembali nilai tukar rupiah dengan didukung oleh menurunnya permintaan dolar AS.
    Kebijakan Bank Indonesia ini bisa diartikan sebagai koreksi atas kebijakan sebelumnya yangs ebelumnya sempat dinaikan pemerintah. Kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia ini sejalan dengan arah kebijakan stabilisasi dalam membawa pertumbuhan ekonomi ke arah yang lebih sehat dan berimbang.
    Pertumbuhan ekonomi domestik yang mengalami perlambatan terutama bersumber dari kegiatan investasi yang melemah dan perlambatan kegiatan konsumsi diperkirakan tertahan oleh meningkatnya pengeluaran terkait persiapan pemilihan umum (pemilu) dan realisasi belanja pemerintah.
    Kondisi perekonomian saat ini penuh dengan dinamika. Pertumbuhan ekonomi nasional yang sudah melambat tidak boleh diteruskan, karena hal itu akan berdampak negatif dan bisa menuju resesi. Kebijakan moneter yang ditempuh bank sentral dengan mempertahankan BI rate adalah langkah tepat untuk mendorong sektor riil, di samping juga mengurangi tekanan pada likuiditas perbankan.
    BI rate yang ditahan di level 7,5 % bukan saja akan membuat para bankir menurunkan suku bunga sehingga bisa memperbaiki kinerja sektor riil, tapi pada akhirnya bisa memperbaiki defisit transaksi berjalan. Inflasi pun nantinya akan terjaga dengan kebijakan mempertahankan BI rate ini.
    Menurut saya peluang BI rate untuk diturunkan masih terbuka apabila inflasi tetap terjaga. Sebaliknya, peluang menaikkan BI rate pun masih terbuka mengingat masih banyak tantangan yang harus dihadapi pada 2014. Tantangan-tantangan ini akan mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar.
    Dari sisi moneter, kebijakan bank Indonesia sudah cukup untuk mengantisipasi pelemahan nilai tukar rupiah. Saat ini yang dibutuhkan adalah kebijakan di sektor riil. Bank Indonesia tidak boleh sendirian dalam menghadapi tantangan perekonomian nasional ke depannya. Pemerintah harus ikut terlibat. Sehingga diharapkan dapat mendorong ekspor dan menurunkan impor sehingga akan mengurangi tekanan terhadap rupiah.
    Nama : Titis kencana Wangi
    Nim : 13 01 1 1 059
    jurusan : S1 Manajemen / Ampulen

    ReplyDelete
  77. # Koperasi #
    Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Melakukan Analisa SWOT untuk koperasi sangat penting.
    Perumusan SWOT ditujukan sebagai dasar pembuatan strategi. Analisa SWOT adalah pola evaluasi yang mengklasifikasikan kondisi koperasi dengen SWOT yaitu Streght ( Kekuatan) Weakness ( Kelemahan koperasi Kita ) Oportunity ( Peluang Koperasi kita) dan threat ( ancaman pada Koperasi ) . Pengurus harus mengkalsifikasikan hal-hal penting yang kemudian dijadikan dasar sebagai pengambilan keputusan dalam koperasi. Seorang pengurus koperasi harus paham betul kondisi koperasinya, Pengurus harus mampu melakukan forecasting atau peramalan kondisi kedepan. Proses pertama dalam SWOT yang harus dilakukan adalah evaluasi diri, dari sini akan ditemukan “strengths” dan weaknesses serta sumberdaya organisasi. Kemdian analisa kondisi eksternal, seperti kondisi pasar, social, ekonomi dan budaya akan meminculkan opportunities dan threats.
    Pentingnya Analisis SWOT dijalankan oleh badan-badan usaha, dan salah satunya adalah koperasi, yaitu:
    1. Menentukan apa saja faktor dalam lingkungan yang akan merupakan kendala terhadap pelaksanaan strategi dan tujuan perusahaan yang sekarang.
    2. menentukan apa saja faktor dalam lingkungan yang akan memberi peluang pencapaian tujuan yang lebih besar dengan cara menyesuaikan dengan strategi perusahaan.
    Menurut saya, Dengan adanya analisis SWOT ini koperasi yang menjalankan analisis ini diharapakan dapat lebih produktif dan bisa berperan untuk meningkatkan serta memajukan perekonomian di Indonesia.
    Nama : Titis kencana Wangi
    Nim : 13 01 1 1 059
    jurusan : S1 Manajemen / Ampulen

    ReplyDelete
  78. Nyoman Yutarini
    12.01.1.1.1086
    Manajemen/Eksekutif
    Lembaga Keuangan
    Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan pada level 7,50% agar mampu mencapai target inflasi dan mempersempit deficit transaksi berjalan. BI juga harus memperkuat kebijakan moneter untuk mencapai dan memelihara kestabilan rupiah. Dimana kestabilan terhadapt harga-harga barang dan jasa yang tercermin pada inflasi.
    Ada banyak penyebab nilai rupiah melemah, salah satunya adalah impor lebih besar dibandingkan ekspor.
    Ekspor meningkatkan permintaan atas mata uang negara eksportir, karena dalam ekspor, biasanya terjadi pertukaran mata uang negara tujuan dengan mata uang negara eksportir. Pertukaran ini terjadi karena si eksportir membutuhkan hasil akhir ekspor dalam bentuk mata uang negerinya agar bisa ia pakai dalam usahanya. Sebaliknya, impor meningkatkan penawaran atas mata uang negara importir, karena dalam impor, biasanya terjadi pertukaran mata uang negara importir dengan mata uang negara asal. Karena selama Januari-Juli 2013, impor Indonesia lebih besar daripada ekspornya, maka situasi ini telah melemahkan nilai tukar Rupiah.

    ReplyDelete
  79. Saya hanya bilang, bahwa jika suku bunga BI naik, itu akan membuat masyarakat Indonesia akan mengalami kesulitan ekonomi. Para pakar ekonomi bahkan menyebutkan bahwa tak pernah ada dalam sejarah menemukan adanya bank sentral yang membuat kebijakan menurunkan inflasi dengan cara menaikkan suku bunga. Kebijakan ini justru akan memakan korban pebisnis di sektor riil. Sementara, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam beberapa bulan terakhir menurut pakar ekonomi, sementara ini tidak mengkhawatirkan, karena rupiah lebih banyak digunakan di dalam negeri, tidak seperti dollar yang digunakan di seluruh dunia. Dengan perputaran rupiah yang hanya bergerak di wilayah Indonesia, justru akan membuat mata uang tersebut lebih mudah menemukan keseimbangan sendiri. Artinya, bank sentral tak perlu mengeluarkan kebijakan menaikkan suku bunga BI Rate untuk menekan rupiah. Justru yang dibutuhkan Indonesia di saat kondisi ekonomi tertekan adalah kredit yang cukup banyak dikucurkan untuk menjalankan usaha. Kebutuhan terutama muncul dari kucuran kucuran dana kredit dengan bunga yang tidak mencekik. Kenaikan suku bunga tak akan menurunkan inflasi. Bunga naik, kredit naik pula pastinya.
    Negara ini mampu melewati krisis global yang berlangsung di tahun 2008 meski perlambatan ekonomi tetap harus disikapi dengan bijaksana. Saat ini, jika kebijakan moneter, menaikan suku bunga, BI akan terus kekurangan dana karena mengintervensi rupiah. Bank – Bank milik Negara juga diharapkan bisa berkontribusi lebih untuk mendongkrak perekoniman Indonesia karena bank-bank tersebut mempunyai tanggung jawab ganda yaitu menjaga stabilitas bank sebagai perusahaan dan meningkatkan perekonomian bangsa untuk kesejahteraan masyarakat, dan tentu bukan hanya pemain lokal. Setidaknya menjadi pemain regional.
    Hal lainnya yang harus diperhatikan adalah defisit transaksi berjalan Indonesia hingga akhir tahun 2013 berada di 3,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Hal tersebut diatas disumbangkan oleh permasalahan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) yang masih tinggi dan pemecahan permasalahannya tidaklah mudah karena menyangkut perlunya dilakukan perbaikan di sektor struktural. Dengan bahasa lain impor Bahan Bakar Minyak (BBM) yang masih tinggi permasalahannya lebih struktural yang tidak bisa diselesaikan dengan suku bunga dan kurs. Suka tidak suka, mudah atau tidak mudah perbaikan sektor struktural itu sangat mendesak mengingat kondisi neraca transaksi berjalan Indonesia terus mengalami defisit dikarenakan tingginya impor BBM. Selain masalah defisit neraca transaksi migas yang masih cukup besar, pengaruh meningkatnya defisit transaksi berjalan tersebut diakibatkan karena menurunnya harga komoditi dan menurunnya ekspor non-migas.
    Penurunan pertumbuhan ekonomi 2013 tercatat akibat terbatasnya ekspor riil akibat melambatnya perekonomian global, Sementara dari sisi dalam negeri, pertumbuhan investas khususnya nonbangunan juga mengalami perlambatan. Ekonomi Indonesia sepanjang tahun lalu masih banyak bertopang pada konsumsi rumah tangga.
    #saya begadang hanya untuk tulisan sebanyak ini heheheh…

    ReplyDelete
  80. "KOPERASI"
    Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan
    Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa koperasi memiliki fungsi dan peranan antara lain yaitu mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat, berupaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia, memperkokoh perekonomian rakyat, mengembangkan perekonomian nasional, serta mengembangkan kreativitas dan jiwa berorganisasi bagi pelajar bangsa.
    Koperasi berbentuk Badan Hukum menurut Undang-Undang No.12 tahun 1967 adalah Organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama, berdasarkan asas kekeluargaan. Kinerja koperasi khusus mengenai perhimpunan, koperasi harus bekerja berdasarkan ketentuan undang-undang umum mengenai organisasi usaha (perseorangan, persekutuan, dsb.) serta hukum dagang dan hukum pajak.

    ReplyDelete
  81. Definisi analisis SWOT menurut Tunggal (1994:74-75) adalah sebagai berikut:

    1. Peluang (Opportunities)
    Suatu peluang merupakan situasi utama yang mengguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecenderungan-kecenderungan utama adalah salah satu dari peluang identifikasi dari segmen pasar yang sebelumnya terlewatkan, perubahan-perubahan dalam keadaan bersaing, atau peraturan, perubahan teknologi, dan hubungan pembeli dan pemasok yang diperbaiki dapat menunjukan peluang bagi perusahaan.
    2. Ancaman (Threaths)
    Ancaman adalah rintangan-rintangan utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan dari perusahaan. Masuknya pesaing baru, perumbuhan pasar yang lambat, daya tawar pembeli dan pemasok utama yang meningkat, perubahan teknologi, dan peraturan yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi keberhasilan suatu perusahaan.
    3. Kekuatan (Strenghts)
    Kekuatan adalah sumber daya, ketrampilan atau keunggulan lain yang relatif terhadap pesaing dan kebutuhan dari pasar suatu perusahaan layani atau hendak layani. Kekuatan merupakan suatu kompetensi yang berbeda (destintive competence) yang memberi perusahaan suatu keunggulan komparatif (comparative advantage) dalam pasar. Kekuatan berkaitan dengan sumber daya, keuangan, citra, kepemimpinan pasar, hubungan pembeli/pemasok, dan faktor-faktor lain.
    4. Kelemahan (weaknesses)
    Kelemahan merupakan keterbatasan/kekurangan dalam sumber daya, ketrampilan, dan kemampuan yang secara seerius menghalangi kinerja efektif suatu perusahaan.

    Dari pembahasan diatas analisis SWOT merupakan instrumen yang ampuh dalam melakukan analisis strategi. Keampuhan tersebut terletak pada kemampuan para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.
    NAMA: I Made Baliana
    NIM: 12.01.1.1.1092
    JURU:MANAJEMEN ( Reguler Sore )

    ReplyDelete
  82. Bank
    Menurut pendapat saya, dari hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indoesia yang memutuskan mempertahankan BI Rate pada level 7,50% dengan suku bunga lending Facility dan suku bunga deposit Facility keras pada level 7,50% dan 7,75%. kebijkan tersebut dinilai konsisten dengan upaya edukasimenuju ke sasaran 4,5 +- 1%, serta megandalkan defisit transaksi berjalan menuju ke tingkat yang lebih sehat dan berkesinambungan dan hasil rapat ini menurut saya malah lebih cenderung mengarah ke sisi negatif daripada sisi positif karena suku bunga yang bernilai deposit facility 7,50% diamggap cukup besar dan sangat terasa meski tujuan BI untuk menekan defisit, ada baiknya BI mencari alternative lain selain menaikkan BI Rate karena jika tidak BI Rate akan berdampak terhadap perekonomian selain itu juga perekonomian terancam akan semakin melambat dari perekonomian-perekonomian sebelumnya. selain dampak perekonomian yang melambat kenaian BI Rate akan berdampak juga dengan kenaikan suku bunga Bank lainnya. Dan hal ini bisa memicu tertundanya kegiatan ekonomi karena suku unga yang sangat terasa kenaikannya bagi pelaku ekonomi. Selain itu dengan menaikkan suku bunga maka akan meningkatkan juga iaya dana Bank dan bisa saja dengan menaiknya suku bunga pinjaman Bank akan berhadapan dengan masalah Resiko kredit. Namun setiap keputusan pasti saja ada nilai positif dan negatfnya jik tadi kita membahas tentang sisi negatifnya maka sekarang saya akan berpendapat tentang nilai posotif tentng kenaikan BI Rate jika sisi negatifnya suku bunga yang meningkat akan samgat terasa bagi pelaku ekonomi atau masyarakat.Namun dari keputusan tetang kenaikan BI Rate negara bisa membayar lebih untuk Devisa, Namun alangkah baiknya jika keputusan tidak memberatkan masyarakat dengan kenaikan suku bunga dengan mencari alternatif lain selain menaikkan suku bunga apalagi kenaikan suku bunga saya rasa akan sanagt terasa bagi masyarakat dan bisa mempengaruhi tertundanya kegiatan ekonomi.


    Koperasi
    koperasi adalah suatu organisasi bisnis yang dimiliki atau dioperasikan atau dijalan oleh banyak orang. Dan koperasi adalah suatu organisasi yang berlandaskan kekeluargaan. Koperasi juga bisa didekatkan dengan upaya kelmpok-kelompok individu yang bermaksud mewujudkan tujuan-tujuan umum yang kongkritnya melalui kegiatan ekonomi. Kenapa disebutkan dengan upaya kelompok individu-individu yang mewujudkan tujuan impian karena staf koperasi yang bersifa membangun secara bersama-sama dan bersifat kekeluargaan . Untuk mendirikan suatu koperasi kita juga harus memenuhi kriteria. dan berpacu pada analisis, analisis yang sagat berkaitan dengan koperasi adalah analisi SWOT dimana analisis ini adalah analisi yang penting bagi perencanaan strategi suatu perusahaan atau koperasi itu sendiri. Karena dari analisis tersebut perusahaan dapat mendiagnosis dan mengambil suatu kebijakan dan strategi sesuai dengan kelemahan dan kelebuhan yang dimiliki perusahaan tau koperasi. Adapun cara dalam mengembangkan analisis SWOT yaitu dengan memperhatikan DImana?, Kemana? , dan Bagaiman?
    Dimana adalah saat kita memntukan dimana saja kita menjalankan koperasi tersebut?
    Kemana adalah kemana kita akan menjalankan koperasi tersebut?
    dan Bagaiman adalah bagaimana cara kita menjalankan koperasi tersebut?
    Dan jika menjalankan suatu koperasi tanpa adanya memakai acuan analisis SWOT dipastika koperasi itu tidak akan berjalan lancar dan malahn aan mengalami kerugian karena tidak adanya cara, dan tujuan kita untuk membangun koperasi. Maka dengan adanya analisis SWOT ini diharapkan suatu koperasi isa lebih maju dan bisa mensejahterakan para anggota koperasi tersebut khususnya koperasi-koperasi yang ada si Singaraja.

    nama : I Gusti Ayu Sukmawati
    NIM: 013.01.1.1.193
    semeter 2/Reguler Sore

    ReplyDelete
  83. Kasus lembaga perbankan
    "Bank Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal yakni mencapai dan menjaga kestabilan nilai rupiah. Hal ini mengandung dua aspek yakni kestabilan nilai mata uang rupiah terhadap barang dan jasa yang tercermin pada laju inflasi; serta kestabilan nilai mata uang rupiah terhadap mata uang negara lain yang tercermin pada perkembangan nilai tukar. Dari segi pelaksanaan tugas dan wewenang, Bank Indonesia menerapkan prinsip akuntabilitas dan transparansi melalui penyampaian informasi kepada masyarakat luas secara terbuka melalui media massa setiap awal tahun mengenai evaluasi pelaksanaan kebijakan moneter, dan serta rencana kebijakan moneter dan penetapan sasaran-sasaran moneter pada tahun yang akan datingMenurut saya Rapat Dewan Gubernur yang memutuskan untuk tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuannya atau BI rate di level 7,50% dengan suku bungan Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility tetap pada level 7,50 % dan 5,75 % untuk menutup tahun 2013 adalah tepat. Hal ini dikarenakan
    Kebijakan tersebut konsisten dengan upaya mengarahkan inflasi menuju ke sasaran 4,5±1% pada 2014.Jika BI Rate dinaikkan, harapannya adalah semakin banyak orang yang akan tergiur untuk “mengendapkan” uangnya di Bank, soalnya bunganya makin besar (makin menguntungkan). Karena uang orang-orang sudah mengendap di Bank, makanya jumlah uang yang beredar di masyarakat akan semakin sedikit, sehingga inflasi turun. Harapannya sih demikian..Namun, di sisi lain, bagi pengusaha dan peminjam atau orang yang berhutang dari bank, maka kenaikan BI Rate ini mungkin akan mempersulit bisnis, dan memperlambat pertumbuhan ekonomi. Karena apa? Pertama, suku bunga kalau kita berhutang ke bank jadi lebih besar. Makin susah kalau bunga jadi tinggi kan? Kedua, daripada ngeri kena kredit macet dari pengusaha yang berhutang ke bank, bank akan ramai-ramai “menyetor” dana ke BI dalam bentuk SBI, dan mendapat bunga 7,25% per tahun.


    Nama : Yohana Wahyundari
    Nim : 13.01.1.1.003

    ReplyDelete
  84. Perkembangan koperasi tidak senantiasa semulus apa yang diharapkan dan dibayangkan. Banyak permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam setiap perkembangannya, harapan menjadikan koperasi menjadi soko guru perekonomian Indonesia belum dapat diwujudkan. Meski banyak contoh Koperasi yang telah berhasil membuat sejahtera anggotanya tetapi masih banyak hal yang perlu dibenahi.. Analisis SWOT merupakan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman yang terlibat dalam sebuah bisnis atau usaha. Analisa SWOT adalah alat analisa dalam menentukan tujuan bisnis usaha dengan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang baik dan tidak baik untuk mencapai tujuan tertentu. Analisa SWOT dapat diterapkan untuk menganalisis kelangsungan bisnis Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Sebuah bisnis usaha kecil akan memiliki landasan yang kokoh untuk menaiki tangga kesuksesan , jika direncanakan dengan matang melalui beberapa analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi sebuah usaha. Maka dari itu saya sangat setuju jika pengembangan koperasi menggunakan analisis SWOT ini, karena Tujuan utama didirikannya koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Dengan pernyataan inilah maka dapat disimpulkan bahwa koperasi sangat menguntungkan bagi anggotanya baik secara keuangan (financial) maupun non financial. Manfaat secara keuangan yang dirasakan oleh para anggotanya adalah sebagai berikut
    a. dengan adanya koperasi, anggota dapat meminjam uang pada koperasi untuk modal usaha dengan bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan pinjaman kepada rentenir,
    b. setiap anggota dapat membeli barang – barang kebutuhan pokok dengan harga yang lebih murah di koperasi,


    Nama : Yohana Wahyundari
    Nim : 13.01.1.1.003

    ReplyDelete
  85. 1. Lembaga Perbankan
    menurut saya,, kestabilan keuangan sangat dibutuhkan untuk melancarkan keuangan di Indonesia, untuk itu harus diatur sedemikian agar tidak trjadi ketidak seimbangan keuangan seperti yang saya baca uang dollar AS sangat melambung tinggi,, maka dari itu perlu ditata ulang.

    2. Koperasi
    untuk saat ini koperasi sudah semakin diluar dari prinsip-prinsip koprasi didalam penggunaan perusahaan koperasi bagi golongan Nominalist yang mutlak untuk eksistensi koperasi yaitu unsur-unsur struktural koprasi tersebut. banyak karyawan-karyawan koprasi kini menyeleweng atau diluar kendali dari perusahaan koperasi tersebut sehingga terjadi ketidakcocokan antara prinsip-prinsip koprasi dengan jalannya koprasi di dalam masyarakat.

    ReplyDelete
  86. Nama : GD ARISTA DHARMA SUPUTRA
    NIM : 13.01.1.1.058
    Jurusan : Manajemen Perbankan
    Kelas : Reguler Sore
    Mata Kuliah : Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

    Berdasarkan Artikel STATEMENT PENYEHATAN BANK & LEMBAGA KEUANGANLAINNYA
    Khususnya pada kasus lembaga perbankan
    Keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 12 Desember 2013 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate pada level 7,50%, dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility tetap pada level 7,50% dan 5,75% saya rasa cukup bagus. Karna kebijakan tersebut dinilai konsisten dengan upaya mengarahkan inflasi menuju ke sasaran yang lebih bagus pada 2014 serta mengendalikan defisit transaksi berjalan menurun ke tingkat yang lebih sehat dan berkesinambungan. Berdasarkan artikel tersebut Bank Indonesia juga memperkuat pendalaman pasar uang rupiah dan valas dengan mengimplementasikan mini Master Repo Agreement antar sejumlah bank serta memperluas cakupan swap lindung nilai jangka menengah dan panjang antara Bank dengan Bank Indonesia. Dari artikel tersebut Bank Indonesia menilai ekonomi global pada November 2013 cenderung membaik. Pertumbuhan ekonomi domestik masih berada dalam tren melambat pada triwulan IV 2013. Perlambatan ekonomi terutama bersumber dari kegiatan investasi yang melemah, terutama pada investasi nonbangunan. Bank Indonesia menilai tren perlambatan ekonomi domestik sejalan dengan arah kebijakan stabilisasi Pemerintah dan Bank Indonesia dalam membawa pertumbuhan ekonomi ke arah yang lebih sehat dan seimbang. Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2013 masih dalam kisaran proyeksi sebelumnya. Untuk 2014, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan lebih rendah dari proyeksi sebelumnya sehingga berada pada batas bawah. Perkiraan ini sejalan dengan proses konsolidasi ekonomi dalam merespons berbagai perkembangan ekonomi global dan domestik. Perbaikan NPI ditopang oleh menyempitnya defisit transaksi berjalan seiring dengan perbaikan pada neraca perdagangan yang kembali mencatat surplus pada Oktober 2013. Selain itu, aliran masuk modal asing baik dari investasi langsung maupun investasi portofolio diperkirakan masih mencatat surplus yang meningkat sehingga memadai untuk membiayai defisit transaksi berjalan. Nilai tukar rupiah pada bulan November 2013 masih dalam tekanan. Secara point-to-point, nilai tukar rupiah melemah sebesar 5,77% (mtm) menjadi Rp11.963 per dolar AS atau secara rata-rata melemah 2,42% (mtm) menjadi Rp11.624 per dolar AS. Pelemahan nilai tukar tersebut terutama dipicu sentimen negatif pelaku pasar terhadap rencana pengurangan stimulus moneter AS (tapering-off) serta pengaruh defisit transaksi berjalan Indonesia. Inflasi pada bulan November 2013 tetap terkendali dan masih dalam tren yang menurun. IHK November 2013 tercatat sebesar 0,12% (mtm) atau 8,37% (yoy). Meskipun sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi Oktober 2013 sebesar 0,09% (mtm), inflasi November 2013 lebih rendah dibandingkan dengan pola historisnya dalam lima tahun terakhir. Bank Indonesia memprakirakan inflasi keseluruhan tahun 2013 dapat lebih rendah dari 8,5% dan terus menurun pada tahun 2014. Stabilitas sistem keuangan terjaga, dengan dukungan ketahanan industri perbankan yang solid. Rasio kecukupan modal (CAR/Capital Adequacy Ratio) tetap tinggi mencapai 18,4%, jauh di atas ketentuan minimum 8%, sedangkan rasio kredit bermasalah (NPL/Non Performing Loan) tetap rendah sebesar 1,91% pada bulan Oktober 2013. Ketahanan perbankan yang masih terjaga ini cukup positif di tengah kondisi penyaluran kredit yang melambat. Pertumbuhan kredit pada bulan Oktober 2013 tercatat sebesar 22,2% (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 23,1% (yoy). Diharapkan ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati stabilitas sistem keuangan termasuk ketahanan industri perbankan sehingga tetap kuat dalam mendukung proses penyesuaian ekonomi ke arah yang lebih seimbang dan sehat.

    ReplyDelete
  87. Nama : Gd Arista Dharma Suputra
    NIM : 13.01.1.1.058
    Jurusan : Manajemen
    Mata Kuliah : Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
    Kelas : Reguler Sore

    Materi : KOPERASI
    Menurut saya Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
    Koperasi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
    1. Adanya kebutuhan bersama dari sekumpulan orang atau individu yang sekaligus merupakan dasar kebersamaan atau pengikat dari perkumpulan tersebut.
    2. Usaha bersama dari individu-individu untuk mencapai tujuan tersebut.
    3. Perusahaan koperasi sebagai wahana untuk pemenuhan kebutuhan. Perusahaan koperasi tersebut didirikan secara permanen dan dikelola berdasarkan prinsip-prinsip koperasi.
    4. Promosi khusus untuk anggota.Individu yang akan menjadi anggota koperasi mempunyai fungsi sebagai pemilik sekaligus pelanggan dan harus melaksanakan kedua fungsi tersebut.
    Peran serta individu dalam menjalankan koperasi ini sangat penting karena merekalah yang akan menjalankan fungsi koperasi dan menentukan perkembangan koperasi.
    Fungsi anggota sebagai pemilik ialah mampu dalam penyertaan permodalan koperasi. Sebagai pelanggan mampu menggunakan jasa-jasa dari perusahaan koperasi. Fungsi ganda dari anggota disebut identity principle merupakan ciri khas koperasi dan menbedakan dari badan usaha lainnya
    Dalam memenuhi kebutuhan individu-individu tersebut ditempuh usaha bersama berdasarkan perhitungan-perthitungan yang matang, bahwa pemenuhan kebutuhan individu tersebut dapat dipenuhi lebih ekonomis melalui usaha bersama
    Dari sudut pandang aspek nilai, ideologis dan tujuan ekonomi sosial yang akan dicapai oleh koperasi ialah penggunaan prinsip-prinsip didalam pengelolaan perusahaan koperasi Prinsip-prinsip koperasi yang diangkat dari pranata sosial yang ada dalam masyarakat merupakan pedoman dalam pengelolaan perusahaan koperasi sekaligus untuk menciptakan kelembagaan ekonomi yang ideal, tidak semata-mata kebutuhan ekonomi akan tetapi juga kebutuhan sosial.
    Pengertian menurut Undang-Undang perkoperasian No. 25 tahun 1992, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatan-kegiatan berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Dari yang telah dipaparkan saya setuju bahwa Pendekatan hukum secara murni mendefinisikan koperasi sebagai organisasi yang sah menurut Undang-Undang, tidak memuaskan. Karna disamping definisi itu terlalu sempit untuk menampung dan mencakup semua bentuk organisasi, juga di lain pihak banyak organisasi yang terdaftar sebagai koperasi menurut Undang-Undang namun tidak memenuhi ciri-ciri yang terdapat dalam definisi koperasi menurut pengertian ekonomis dan sosiologis.
    Selain pengertian koperasi diatas, Ada lagi pengertian koperasi menurut Esensialist (pengertian koperasi menurut hukum), adalah organisasi yang didaftarkan sebagai organisasi koperasi menurut Undang-Undang koperasi di berbagai negara.
    Ada persamaan antara koperasi dan perusahaan kapitalis dapat disebut sebagai berikut: (1) Koperasi maupun perusahaan kapitalis merupakan kegiatan usaha otonom, harus berhasil mempertahankan dirinya dalam persaingan pasar. (2) Harus berhasil menciptakan efisiensi ekonomi. (3) Harus dapat meningkatkan kemampuan dalam keuangannya.

    ReplyDelete
  88. mungkin hanya itu review yang bisa saya paparkan terimakasih..

    ReplyDelete
  89. Nama ; kadek ari yastini
    Nim ;12.01.1.1.1082
    Managemen eksekutif semester II

    Bank

    Kebijakan pemerintah untuk menaikkan BI rate,negeri menyebabkan perubahan perekonomian dalam negeri yang drastis.. Hal ini menyebabkan tingkat inflasi di Indonesia mengalami kenaikan dan semakin mempersulit kondisi ekonomi masyarakat terutama mereka yang berpenghasilan tetap. Untuk mengatasi hal tersebut maka pemerintah mengambil langkah-langkah kebijakan untuk menstabilkan kembali kondisi perekonomian yang sempat bergejolak.
    Bank Indonesia selaku otoritas moneter bertugas untuk mengatur jumlah peredaran uang di masyarakat.
    Eksistensi lembaga keuangan khususnya sektor perbankan menempati posisi sangat strategis dalam menjembatani kebutuhan modal kerja dan investasi di sektor riil dengan pemilik dana. Dengan demikian, fungsi utama sektor perbankan dalam infrastruktur kebijakan makro ekonomi memang diarahkan dalam konteks bagaimana menjadikan uang efektif untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi.
    Bank merupakan lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang dalam masyarakat. Oleh karena itu, usaha bank akan selalu dikaitkan dengan masalah uang yang merupakan barang dagangan utama.
    Dalam melaksanakan fungsinya, bank membeli uang dari masyarakat dengan harga tertentu yang lazim disebut bunga kredit. Sebaliknya bank akan menjual uang dalam bentuk pemberian uang pinjaman dengan harga tertentu yang lazim disebut bunga debet. Dengan demikian, bank akan mendapatkan keuntungan dari selisih antara harga jual dengan harga beli uang tersebut..
    Adanya kenaikan tingkat suku bunga pada bank-bank umum akan mempengaruhi peran intermediasi dunia perbankan dalam perekonomian Indonesia. Bank-bank umum (konvensional) dalam operasionalnya sangat tergantung pada tingkat suku bunga yang berlaku, karena keuntungan bank konvensional berasal dari selisih antara bunga pinjam dengan bunga simpan. Sedangkan dalam bank syariah tidak mengenal sistem bunga, yang ada adalah prinsip bagi hasil (profit sharing) antara bank dengan nasabah dalam pengelolaan dananya.
    Walaupun demikian, dengan adanya kenaikan tingkat suku bunga pada bank-bank umum baik langsung maupun tidak langsung akan membawa dampak terhadap kinerja bank lainKenaikan tingkat suku bunga inilah yang menjadi dilema dunia perbankan saat ini, karena dikhawatirkan akan ada perpindahan dana dari banksatu ke bank yang lain. Tetapi ada juga keuntungan yang diperoleh bank umum dengan naiknya suku bunga yakni permohonan pembiayaan (kredit) di bank konvensional oleh nasabah diperkirakan akan mengalami peningkatan seiring dengan naiknya bunga pinjaman pada bank konvensional atau bank umum.
    Rasanya semakin hari semakin sulit saja untuk menebak alur pikiran para pembuat kebijakan di republik ini. Saya menilai, kebijakan moneter yang diambil Bank Indonesia sejauh ini dengan menaikkan BI rate merupakan kebijakan yang salah arah dan salah kaprah. Menaikkan BI rate bukan merupakan solusi untuk permasalahan ekonomi kita saat ini. Kebijakan tersebut bahkan akan memperburuk kondisi ekonomi kita, pertumbuhan melambat, dan bahkan dapat memicu krisis ekonomi apabila kebijakan suku bunga tinggi ini (kebijakan uang ketat) berlangsung berkepanjangan.

    Dari uraian di atas sangat jelas bahwa penaikan BI rate bukan jawaban atas permasalahan ekonomi kita dewasa ini. Sebaliknya, penaikan BI rate merupakan sebuah kebijakan moneter yang salah arah dan salah kaprah, dan dapat menyebabkan ekonomi kita terpuruk, khususnya investasi akan turun dan pengangguran akan meningkat. Kurs rupiah akan tetap merosot ketika the FED memberlakukan tapering meskipun BI rate ada pada posisi yang cukup tinggi. Oleh karena itu, stop berilusi dan stop penaikan BI rate.

    ReplyDelete
  90. Koperasi
    Perkembangan koperasi secara nasional di masa datang diperkirakan menunjukkan peningkatan yang signifikan namun masih lemah secara kualitas. Untuk itu diperlukan komiten yang kuat untuk membangun koperasi yang mampu menolong dirinya sendiri sesuai dengan jatidiri koperasi. Hanya koperasi yang berkembang melalui praktek melaksanakan nilai koperasi yang akan mampu bertahan dan mampu memberikan manfaat bagi anggotanya. Prospek koperasi pada masa datang dapat dilihat dari banyaknya jumlah koperasi, jumlah anggota dan jumlah manajer, jumlah modal,volume usaha dan besarnya SHU yang telah dihimpun koperasi, sangat prosfektif untuk dikembangkan. Model pengembangan koperasi pada masa datang yang ditawarkan adalah mengadobsi koperasi yang berhasil seperti Koperasi Kredit, Koperasi simpan pinjam dan lainnya dan Model Pengembangan Pemecahan Masalah sesuai dengan kondisi koperasi seperti penataan kelembagaan koperasi yang tidak aktif dan koperasi aktif tidak melaksanakan RAT. Untuk memberdayakan koperasi baik yang sudah berjalan dan tidak aktif perlu dibangun sistem pendidikan yang terorgniser dan harus dilaksanakan secara konsesten untuk mengembangkan organisasi, usaha dan mampu bersaing dengan pelaku usaha lainnya.Inilah salah satu nilai koperasi yang tidak ada pada organisasi lain yang perlu terus dilaksanakan dan dikembangkan.
    Dan dengan adanya UU pada koperasi akan mengembangkan koperasi di Indonesia khususnya singaraja bukan sebaliknya,namun saya sering melihat kegitan koperasi di singaraja banyak yang meniru gaya perbankan,itu adalah salah satu persepsi yang salah yang perlu kita luruskan,dan koperasi akan tetap maju jika kita mengikuti standar dari Bi rate.
    terimakasih

    ReplyDelete
  91. BANK
    Keputusan yang diambil dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yakni untuk mempertahankan BI rate pada level 7,5% dengan suku bunga lending facility dan Fasbi rate masing-masing di posisi 7,5% dan 5,75% dengan tujuan untuk mengarahkan inflasi di sasaran 4,5% +-1% tahun 2014 serta mengendalikan defisit neraca transaksi berjalan ke arah lebih sehat lebih menurun dan berkesinambungan memang benar, namun kebijakan tersebut juga menimbulkan dampak yang negatif, seperti halnya mempengaruhi sektor riil terutama usaha kecil dan menengah (UKM). Melesunya kegiatan UKM, karena terbatasnya dana (tingginya suku bunga kredit perbankan) untuk para pelaku usaha kelompok ini dalam melangsungkan usahanya. Selain itu, merosotnya nilai rupiah dengan kurs rupiah yang sudah menembus level Rp 12.000 per US$ apa ada uang pemerintah menalangi selisih kurs? Padahal cadangan devisa, transaksi perdagangan dan APBN sudah defisit (tekor). Jika kebijakan menalangi dipaksakan dikhawatirkan berpotensi menimbulkan masalah baru bagi pemerintah.


    KOPERASI
    Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh sekelompok orang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Analisis SWOT merupakan pola evaluasi yang mengklasifikasikan kondisi koperasi dengan SWOT yaitu Streght (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Oportunity (Peluang), dan Threat (ancaman). Pengurus koperasi harus mengklasifikasikan hal-hal diatas menjadi sebuah tabel yang kemudian dijadikan dasar sebagai pengambilan keputusan dalam renstra koperasi. Seorang pengurus koperasi harus memahami bagaimana kondisi koperasinya, Pengurus harus mampu melakukan forecasting atau peramalan kondisi kedepan. Dari forecasting ini kemudian di rumuskan asumsi-asumsi yang relevan. Dari pemetaan kondisi dan permalahan inilah kemudian di rumuskan analisis SWOT Koperasi. Proses pertama yang harus dilakukan adalah evaluasi diri, dari sini akan ditemukan "strengths"/kekuatan dan ”weaknesses”/kelemahan serta sumberdaya organisasi. Kemudian analisa kondisi eksternal, seperti kondisi pasar, sosial, ekonomi dan budaya akan memunculkan ”opportunities”/peluang dan ”threats”/ancaman.

    (Eksekutif Manajemen)
    (13.01.1.1.064)

    ReplyDelete
  92. Menurut pendapat saya, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 12 Desember 2013 yang dimana hasil rapat tersebut memutuskan untuk mempertahankan BI Rate pada level 7,50%, dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility tetap pada level 7,50% dan 5,75% saya rasa merupakan keputusan yang tepat..

    Kondisi ekonomi secara keseluruhan pada tahun 2014 dan 2015 mengarah pada inflasi 4,5% plus minus 1% di 2014 dan 4% plus minus 1% di 2015.

    Terlihat bahwa keadaan ekonomi di awal tahun ini sudah membaik, dimotori pemulihan ekonomi di AS, Jepang, Eropa, serta Tiongkok, dan India. Perbaikan ini diperkirakan akan tetap berlanjut di sepanjang 2014. Sehingga perdagangan dan finansial Indonesia terdorong. Tren neraca pembayaran di triwulan I ini terus membaik.

    Seperti diketahui, Inflasi tahun 2013 tercatat 8,38% dari target 9%. Surplus perdagangan Indonesia pun tercatat US$ 776,8 juta pada November 2013. Selain itu, cadangan devisa tercatat US$ 99,4 miliar pada Desember 2013.

    Saat ini langkah BI lebih kepada mengerem defisit neraca transaksi berjalan dan menjaga rupiah dibandingkan inflasi.

    Ini menggambarkan keyakinan BI, dengan perkembangan inflasi pada kuartal I 2014 sehingga inflasi tidak perlu diwaspadai lagi. Selain itu, BI juga masih cukup optimistis dengan selisih tingkat bunga BI Rate dan Fed Rate.

    Nama: I Nyoman Widiatmika
    NIM: 12.01.1.1.1085
    Semester 2
    Kelas Eksekutif

    ReplyDelete
  93. Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Sedangkan koperasi jga dapat di bedakan menjadi beberapa jenis diantaranya:
    Jenis Koperasi menurut fungsinya
    • Koperasi pembelian/pengadaan/konsumsi adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi pembelian atau pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota sebagai konsumen akhir. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pembeli atau konsumen bagi koperasinya.
    • Koperasi penjualan/pemasaran adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pemasok barang atau jasa kepada koperasinya.
    • Koperasi produksi adalah koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, dimana anggotanya bekerja sebagai pegawai atau karyawan koperasi. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pekerja koperasi.
    • Koperasi jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan pelayanan jasa yang dibutuhkan oleh anggota, misalnya: simpan pinjam, asuransi, angkutan, dan sebagainya. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan jasa koperasi.
    Apabila koperasi menyelenggarakan satu fungsi disebut koperasi tunggal usaha (single purpose cooperative), sedangkan koperasi yang menyelenggarakan lebih dari satu fungsi disebut koperasi serba usaha (multi purpose cooperative).
    Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja
    • Koperasi Primer
    Koperasi primer ialah koperasi yang yang minimal memiliki anggota sebanyak 20 orang perseorangan.
    • Koperasi Sekunder
    Adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi serta memiliki cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi primer. Koperasi sekunder dapat dibagi menjadi :
    • koperasi pusat - adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit koperasi primer
    • gabungan koperasi - adalah koperasi yang anggotanya minimal koperasi pusat
    • induk koperasi - adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah gabungan koperasi
    Jenis Koperasi menurut status keanggotaannya
    • Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya para produsen barang/jasa dan memiliki rumah tangga usaha.
    • Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya para konsumen akhir atau pemakai barang/jasa yang ditawarkan para pemasok di pasar.
    Kedudukan anggota di dalam koperasi dapat berada dalam salah satu status atau keduanya. Dengan demikian pengelompokkan koperasi menurut status anggotanya berkaitan erat dengan pengelompokan koperasi menurut fungsinya.

    ReplyDelete
  94. Komentar tentang KOPERASI :
    Perencanaan Strategis Dengan Menggunakan Analisa SWOT Untuk Koperasi Indonesia

    Setelah membahas tentang RAT kita lanjutkan dengan pembahasan bagaimana cara menyusun rencana strategis menggunakan anlisa SWOT untuk Koperasi Indonesia.

    Dalam Manajemen Koperasi Perencanaan strategis adalah pengambilan keputusan saat ini untuk koperasi yang akan dilakukan pada masa datang. Pengambilan keputusan dalam organisasi Koperasi Indonesia harus mempertimbangka Sumber daya, kondisi saat ini serta peramalan terhadap keadaan yang mempengaruhi koperasi dimasa yang akan datang.Kita Bisa ambil Contoh Kondisi saat ini disini dan disini

    Untuk melakukan perencanaan Strategis dalam koperasi maka pengurus koperasi harus memperhatikan 4 aspek penting yaitu masa depan dan peramalanya, aspek lingkungan baik internal atau eksternal, target kedepan dan terakhir strategi untuk pencapaian target.

    Organisasi Koperasi seacara kelembagaan harus mempunyai perangkat organisasi koperasi yang menjadi sarana dalam pencapaian tujuan koperasi. Perangkat fundamental dalam perencanaan strategis yang kemudian menjadi kelengkapan organisasi yang wajib ada adalah parameter-parameter idialisme dasar seperti; visi, misi, goal, objektif,


    Untuk mempercepat percapaian Renstra koperasi diperlukan:
    - Spesific ( kekhususan)
    - Measurable ( Terukur)
    - Achieveable ( Dapat dicapai)
    - Rationable ( Rasional, dapat dipahami)
    - Timebound ( Ada limit/batas waktu)

    Bagimana cara menyusun Renstra Koperasi

    Renstra koperasi pertama kali kita rumuskan dengan 3 menjawab pertanyaan mendasar:

    1. Dimana koperasi kita saat ini berada, dan akan kemana arahan koperasi kita?
    2. Kemana tujuan koperasi kita, ingin pergi kemana koperasi kita.?
    3. Bagaimana atau dengan apa koperasi kita pergi atau mencapai tujuan tersebut?

    Setelah kita berhasil mejawab ke 3 pertanyaan diatas kita akan melakukan evaluasi organisasi koperasi dengan menggunakan Analisa SWOT.

    secara terperici tahapan menyusun Renstra koperasi adalah sebagai berikut.

    Melakukan Analisa SWOT untuk koperasi Kita
    Perumusan SWOT ditujukan sebagai dasar pembuatan strategi. Analisa SWOT adalah pola evaluasi yang mengklasifikasikan kondisi koperasi dengen SWOT yaitu Streght ( Kekuatan) Weakness ( Kelemahan koperasi Kita ) Oportunity ( Peluang Koperasi kita) dan threat ( ancaman pada Koperasi ) . Pengurus harus mengkalsifikasikan hal2 ditas menjadi sebuah tabel yang kemudian dijadikan dasar sebagai pengambilan keputusan dalam renstra koperasi.Seorang pengurus koperasi harus paham betul kondisi koperasinya, Pengurus harus mampu melakukan forecasting atau peramalan kondisi kedepan. Dari forecasting ini kemudian di rumuskan asumsi-asumsi yang relevan. Dari pemetaan kondisi dan permalahan inilah kemudian di rumuskan analisi SWOT Koperasi. Proses pertama yang harus dilakukan adalah evaluasi diri, dari sini akan ditemukan "strengths" dan weaknesses serta sumberdaya organisasi. Kemdian analisa kondisi eksternal, seperti kondisi pasar, social, ekonomi dan budaya akan meminculkan opportunities dan threats

    Menentukan target Koperasi.
    Setelah analis SWOt koperasi selesai dilakukan langjah berikutnya adalah menntukan target. Fase ini merupakan salah satubagian terpenting dari penyusunan strategi koperasi. Target ini diperoleh dari proses telaah realistis terhadap analisa SWOT yang telah ditentukan sebelumnya dan target koperasi harus diyakini oleh seluruh komponen organisasi koperasi, bahwa koperasi mampu mencapainya.

    Perumusan Strategi Koperasi
    Fase ini adalah upaya penyusunan siasat untuk menyelesaikan permasalahan koperasi sekaligus cara untuk pencapaian target koperasi.

    Hasil Renstra Koperasi biasanya berupa Garis-Garis Besar program Kerja ( GBPK ) Koperasi yang juga harus disertai dengan Perencanaan Anggaran Pendapatan dan Belenja Koperasi ( APBK) hasil perumusan Renstra akan dibaha dan Disahakan di RAT Koperasi
    Nama : IDA KADE GARGITA
    NIM : 12.01.1.1.1073
    Kelas : REGULER SORE
    Semester : 2 (dua)
    Jurusan : S1 Management Ekonomi

    ReplyDelete
  95. Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Sedangkan koperasi jga dapat di bedakan menjadi beberapa jenis diantaranya:
    Jenis Koperasi menurut fungsinya
    • Koperasi pembelian/pengadaan/konsumsi adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi pembelian atau pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota sebagai konsumen akhir. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pembeli atau konsumen bagi koperasinya.
    • Koperasi penjualan/pemasaran adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pemasok barang atau jasa kepada koperasinya.
    • Koperasi produksi adalah koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, dimana anggotanya bekerja sebagai pegawai atau karyawan koperasi. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pekerja koperasi.
    • Koperasi jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan pelayanan jasa yang dibutuhkan oleh anggota, misalnya: simpan pinjam, asuransi, angkutan, dan sebagainya. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan jasa koperasi.
    Apabila koperasi menyelenggarakan satu fungsi disebut koperasi tunggal usaha (single purpose cooperative), sedangkan koperasi yang menyelenggarakan lebih dari satu fungsi disebut koperasi serba usaha (multi purpose cooperative).
    Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja
    • Koperasi Primer
    Koperasi primer ialah koperasi yang yang minimal memiliki anggota sebanyak 20 orang perseorangan.
    • Koperasi Sekunder
    Adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi serta memiliki cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi primer. Koperasi sekunder dapat dibagi menjadi :
    • koperasi pusat - adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit koperasi primer
    • gabungan koperasi - adalah koperasi yang anggotanya minimal koperasi pusat
    • induk koperasi - adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah gabungan koperasi
    Jenis Koperasi menurut status keanggotaannya
    • Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya para produsen barang/jasa dan memiliki rumah tangga usaha.
    • Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya para konsumen akhir atau pemakai barang/jasa yang ditawarkan para pemasok di pasar.
    Kedudukan anggota di dalam koperasi dapat berada dalam salah satu status atau keduanya. Dengan demikian pengelompokkan koperasi menurut status anggotanya berkaitan erat dengan pengelompokan koperasi menurut fungsinya.
    nama; i gede sukayasa
    nim: 12.01.1.1.1069

    ReplyDelete
  96. Komentar tentang Koperasi :

    Analisis SWOT merupakan cara sistematis untuk mengidentifikasikan faktor-faktor strenghts, weaknesses, opportunities dan threats dan strategi yang menggambarkan kecocokan paling baik diantara keempat faktor tersebut. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif akan memaksimalkan kekuatan dan peluang dan meminimalkan kelemahan dan ancaman. Analisis SWOT menunjukkan peran penting dari identifikasi kekuatan dan kelemahan intern dalam pencarian strategi yang efektif. Pencocokan yang cermat antara peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan dengan kekuatan dan kelemahannya merupakan saripati dari formulasi strategi yang tepat. Analisis ini akan berlanjut dengan penggambaran matrik SWOT yang mengilustrasikan empat kemungkinan strategi yaitu strategi Strenghts Opportinities (SO), strategi Weaknesses Opportunities (WO), strategi Strenght Threats (ST) dan strategi Weaknesses Threats (WT). Peluang adalah situasi yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman adalah situasi yang tidak menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kekuatan adalah sumber daya, ketrampilan atau keunggulan-keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin dilayani oleh perusahaan. Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, ketrampilan dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif perusahaan.
    Pengembangan Koperasi Dengan Analisis SWOT memberikan penjelasan tentang mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan sebagai berikut : analisis internal merupakan proses dengan mana perencanaan strategi mengkaji pemasaran, penelitian dan pengembangan, produksi dan operasi, sumber daya dan karyawan perusahaan, serta faktor keuangan dan akuntansi untuk menentukan dimana perusahaan mempunyai kemampuan yang penting, sehingga perusahaan memanfaatkan peluang dengan cara yang paling efektif dapat menangani ancaman didalam lingkungan.
    Sedangkan faktor tertentu dalam lingkungan eksternal dapat menyediakan dasar-dasar bagi menejer untuk mengantisipasi peluang dan merencanakan tanggapan yang tepat sesuai dengan peluang yang ada, dan juga membantu manajer untuk melindungi perusahaan terhadap anacaman atau mengembangkan srategi yang tepat yang dapat merubah ancaman menjadi bermanfaat bagi perusahaan. Dalam satu lingkungan eksternal dapat menimbulkan ancaman, beliau mengelompokkan lingkungan ekstern kedalam 2 (dua) kelompok yaitu :
    (1) Lingkungan luar mempunyai unsur-unsur langsung dan tidak langsung. Contoh unsur-unsur tindakan langsung adalah pelanggan, pemerintah, pesaing, serikat pekerja, pemasok, dan lembaga keuangan.
    (2) Unsur-unsur tindakan tidak langsung, antara lain : teknologi, ekonomi, dan politik masyarakat. Mengidentifikasi peluang dan ancaman dapat diuraikan sebagai berikut : disini seorang manajer akan berusaha mengidentifikasi peluang dan acaman apa saja yang sedang dan akan dialami. Kedua hal ini merupakan faktor luar yang dapat mempengaruhi masa depan bisnis, sehingga memang perlu untuk dicatat. Dengan demikian setia pihak yang berkepentingan akan terangsang untuk menyiapakan tindakan, baik peluang maupun ancaman perlu diberikan urutan sedemikian rupa sehingga perhatian khusus dapat diberikan kepada yang lebih penting dan mendesak.
    Pengembangan koperasi dalam analisis SWOT meliputi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dengan berbagai indikator. Aspek keusahawanan dalam makalah ini meliputi aspek pemasaran, aspek manajemen dan organisasi, aspek teknologi produksi, dan aspek keuangan.

    Nama : MADE EVA SURYA PUTRA
    NIM : 1201111072
    KELAS : REGULER SORE
    SEMESTER : 2

    ReplyDelete
  97. PERBANKAN
    Menurut pendapat saya, dengan perkembangan di dunia perbankan saat yang seperti kita lihat Bank Indonesia mempertahankan BI Rate pada level 7,50%, dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility tetap pada level 7,50% dan 5,75% merupakan keputusan yang tepat. Seperti yang telah kita ketahui perekonomian Negara kita belum stabil dan perlu ditindak lanjuti oleh Pemerintah beserta BI. Apalagi saat ini masalah inflasi sudah menjamur di kalangan masyarakat, dan perlu diberi kebijakan. Penyebab terjadinya inflasi yang pada awalnya diyakini oleh pihak Bank Indonesia dan Bappenas karena kenaikan harga minyak dunia dan `subprime mortgage` yang terjadi di Amerika Serikat. Beberapa cara Pemerintah sudah keluarkan untuk mengatasi masalah inflasi tersebut. Diantaranya adalah : Kebijakan moneter bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nasional dengan cara mengubah jumlah uang yang beredar. Penyebab inflasi diantara jumlah uang yang beredar terlalu banyak sehingga dengan kebijakan ini diharapkan jumlah uang yang beredar dapat dikurangi menuju kondisi normal. Kebijakan Fiskal yang berhubugan dengan finansial pemerintah. Kebijakan Non Moneter yang tidak berhubungan dengan finansial pemerintah maupun jumla uang yang beredar, cara ini merupakan langkah alternatif untuk mengatasi inflasi. Saya berharap kedepannya kebijakan Pemerintah dapat membantu perekonomian Indonesia agar berangsur membaik dan kembali normal seperti semula.

    KOPERASI
    Analisis SWOT sangat penting dilakukan dalam sebuah perusahaan dan salah satunya juga pada Koperasi. Menurut saya Koperasi salah satu usaha yang tidak mungkin bisa bangkrut apabila dijalankan sesuai dengan prosedur UUD yang telah ada. Karena seperti yang telah saya tahu bahwa koperasi ada yang melakukan pekerjaan meminjamkan kredit seperti layaknya yang dilakukan oleh Bank dan menurut saya itu kurang sesuai dengan peraturan yang ada. Dan kembali pada analisis SWOT, Analisa SWOT adalah pola evaluasi yang mengklasifikasikan kondisi koperasi dengen SWOT yaitu Streght ( Kekuatan) Weakness ( Kelemahan koperasi Kita ) Oportunity ( Peluang Koperasi kita) dan threat ( ancaman pada Koperasi ) . Sehingga, pembangunan koperasi dengan menggunakan analisis SWOT dapat membantu peningkatan kemampuan organisasi, manajemen, dan semangat untuk berkoperasi.

    KADEK SUDIASA
    13.01.1.1.026
    SEMESTER II/ REG.SORE

    ReplyDelete
  98. NAMA : MD DIAN RUKMANA SARI
    NIM : 13.01.1.1.050
    KELAS : REGULER SORE
    MATA KULIAH : BANK & LEMBAGA KEUANGAN

    LEMBAGA BANK :

    Mengenai Statement Penyehatan Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya khususnya pada kasus lembaga perbankannya BI Rate 7,5 persen, saya kira bagus supaya sektor riil bisa tetap jalan dengan baik, terutama UKM agar bisa bernafas untuk mendapatkan modal kerja dan mendorong investasi, apabila BI Rate kembali dinaikkan, dampaknya dapat menahan perkembangan sektor riil dan para pelaku usaha kecil dan semakin menyulitkan industri tekstil level menengah kecil yang berorientasi pasar ekspor. Langkah ini sangat tepat, apalagi Bank Indonesia juga akan memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial, serta mempererat koordinasi dengan pemerintah dalam menerapkan kebijakan untuk mengendalikan inflasi dan defisit transaksi berjalan.

    Jadi, Menurut pendapat saya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) yang masih dipertahankan pada angka 7,5 persen merupakan sinyal bahwa kebijakan untuk menurunkan defisit neraca transaksi berjalan telah bekerja efektif.Defisit neraca transaksi berjalan telah mengecil dan memberikan ketenangan bagi para pelaku pasar. Harapannya, tren ini konsisten dan efektif pada 2014.
    Menurut saya hasil evaluasi menunjukkan perekonomian Indonesia tahun 2013 menghadapi tantangan yang tidak ringan akibat dampak perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Perekonomian negara-negara maju melambat dan diikuti koreksi pertumbuhan ekonomi negara-negara emerging markets. Pertumbuhan ekonomi global yang melambat pada gilirannya mendorong menurunnya harga komoditas dunia. Selain itu, ketidakpastian keuangan global juga meningkat tajam sejalan dengan sentimen negatif terhadap rencana pengurangan stimulus moneter (tapering off) di AS. Perkembangan terkini menunjukkan membaiknya kondisi ekonomi global dimotori oleh AS dan Jepang, serta indikasi pemulihan ekonomi di kawasan Eropa, China dan India. Perbaikan ini diperkirakan dapat berlanjut pada tahun 2014 sehingga dapat menopang ekonomi Indonesia ke depan, baik dari jalur perdagangan maupun jalur finansial.Saya harap ke depan nanti, kebijakan Bank Indonesia pada tahun 2014 tetap difokuskan untuk menjaga stabilitas perekonomian dan sistem keuangan melalui penguatan bauran kebijakan di bidang moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran. Di bidang moneter, kebijakan akan tetap secara konsisten diarahkan untuk mengendalikan inflasi menuju sasarannya dan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang sehat, melalui kebijakan suku bunga dan stabilisasi nilai tukar sesuai fundamentalnya. Penguatan operasi moneter, pengelolaan lalu lintas devisa, dan pendalaman pasar keuangan akan diintensifkan untuk mendukung efektifitas transmisi suku bunga dan nilai tukar, sekaligus untuk memperkuat struktur dan daya dukung sistem keuangan dalam pembiayaan pembangunan. Di bidang makroprudensial, kebijakan diarahkan untuk memitigasi risiko sistemik di sektor keuangan serta pengendalian kredit dan likuiditas agar sejalan dengan pengelolaan stabilitas makroekonomi. Sementara di bidang sistem pembayaran, kebijakan diarahkan untuk pengembangan industri sistem pembayaran domestik yang lebih efisien. Seluruh kebijakan tersebut akan diperkuat dengan berbagai langkah koordinasi kebijakan yang ditempuh bersama dengan Pemerintah dan otoritas sektor keuangan terkait.


    ReplyDelete
    Replies
    1. KOPERASI
      Berdasarkan materi yang telah saya baca, pengertian koperasi adalah organisasi ekonomi yang otonom yang dimiliki oleh para anggota dan ditugaskan untuk menunjang para anggotanya sebagai rekanan/pelanggan dari perusahaan koperasi. pelaku-pelaku yang sangat menentukan perkembangan koperasi. Individu yang akan menjadi anggota koperasi mempunyai fungsi sebagai pemilik sekaligus pelanggan dan harus melaksanakan kedua fungsi tersebut.
      Koperasi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
      (1) Adanya kebutuhan bersama dari sekumpulan orang atau individu yang sekaligus merupakan dasar kebersamaan atau pengikat dari perkumpulan tersebut.
      (2) Usaha bersama dari individu-individu untuk mencapai tujuan tersebut.
      (3) Perusahaan koperasi sebagai wahana untuk pemenuhan kebutuhan. Perusahaan koperasi tersebut didirikan secara permanen dan dikelola berdasarkan prinsip-prinsip koperasi.
      (4) Promosi khusus untuk anggota.
      Kebutuhan bersama ini merupakan unsur-unsur struktural utama yang harus sudah dapat dirumuskan secara tepat, dan terukur baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Tanpa perumusan yang jelas mengenai kebutuhan bersama tidak ada landasan untuk pendirian koperasi. Unsur kumpulan individu-individu atau orang-orang sangat penting dalam koperasi, orang-orang ini akan menjadi pelaku-pelaku yang sangat menentukan perkembangan koperasi. Apabila tidak dapat melaksanakan fungsinya, koperasi tidak dapat berkembang.
      Pengertian menurut Undang-Undang perkoperasian No. 25 tahun 1992, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatan-kegiatan berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
      Organisasi koperasi sebagai suatu sistem merupakan salah satu sub sistem dalam perekonomian masyarakat. Organisasi koperasi hanyalah merupakan suatu unsur dari unsur-unsur yang lainnya yang ada dalam masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lainnya dan saling berhubungan, saling tergantung dan saling mempengaruhi sehingga merupakan satu kesatuan yang komplek. Dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya, organisasi koperasi sebagai sistem terbuka tidak dapat terlepas dari pengaruh dan ketergantungan lingkungan, baik lingkungan luar seperti ekonomi pasar, sosial budaya, pemerintah, teknologi dan sebagainya maupun lingkungan dalam seperti kelompok koperasi, perusahaan koperasi, kepentingan anggota dan sebagainya.
      Analisis SWOT

      Analisis lingkungan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi perencanaan strategi perusahaan dalam menentukan peluang maupun ancaman terhadap perusahaan itu sendiri. Analisis SWOT yang didapat dari analisis ekstern maupun lingkungan intern dilakukan melalui beberapa langkah yang dapat dilihat dalam kerangkan konseptual meliputi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
      Pengembangan koperasi dengan menggunakan analisis SWOT :
      Analisis SWOT dapat membantu pengurus dan pengelola untuk mengimplementasikannnya dalam rangka pengembangan dan keberhasilan koperasi. Yang perlu perhatian serius adallah unsur kelemahan baik oleh pengurus dan pengelola maupun oleh para anggota, sehingga resiko yang timbul akibat dari kelemahan-kelemahan tersebut dapat diminimalisasikan sehingga keberhasilan dan pengembangan koperasi dapat tercapai.
      Perlu bagi pengurus dan pengelola untuk dapat mengantisipasi ancaman agar dapat hidup dan berkembang serta dapat mewujudkan keberhasilan yang diharapkan


      sekian, komentar dari saya .terimakasih

      Delete
  99. BANK
    Keputusan yang diambil dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yakni untuk mempertahankan BI rate pada level 7,5% dengan suku bunga lending facility dan Fasbi rate masing-masing di posisi 7,5% dan 5,75% dengan tujuan untuk mengarahkan inflasi di sasaran 4,5% +-1% tahun 2014 serta mengendalikan defisit neraca transaksi berjalan ke arah lebih sehat lebih menurun dan berkesinambungan memang benar, namun kebijakan tersebut juga menimbulkan dampak yang negatif, seperti halnya mempengaruhi sektor riil terutama usaha kecil dan menengah (UKM). Melesunya kegiatan UKM, karena terbatasnya dana (tingginya suku bunga kredit perbankan) untuk para pelaku usaha kelompok ini dalam melangsungkan usahanya. Selain itu, merosotnya nilai rupiah dengan kurs rupiah yang sudah menembus level Rp 12.000 per US$ apa ada uang pemerintah menalangi selisih kurs? Padahal cadangan devisa, transaksi perdagangan dan APBN sudah defisit (tekor). Jika kebijakan menalangi dipaksakan dikhawatirkan berpotensi menimbulkan masalah baru bagi pemerintah.


    KOPERASI
    Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh sekelompok orang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Analisis SWOT merupakan pola evaluasi yang mengklasifikasikan kondisi koperasi dengan SWOT yaitu Streght (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Oportunity (Peluang), dan Threat (ancaman). Pengurus koperasi harus mengklasifikasikan hal-hal diatas menjadi sebuah tabel yang kemudian dijadikan dasar sebagai pengambilan keputusan dalam renstra koperasi. Seorang pengurus koperasi harus memahami bagaimana kondisi koperasinya, Pengurus harus mampu melakukan forecasting atau peramalan kondisi kedepan. Dari forecasting ini kemudian di rumuskan asumsi-asumsi yang relevan. Dari pemetaan kondisi dan permalahan inilah kemudian di rumuskan analisis SWOT Koperasi. Proses pertama yang harus dilakukan adalah evaluasi diri, dari sini akan ditemukan "strengths"/kekuatan dan ”weaknesses”/kelemahan serta sumberdaya organisasi. Kemudian analisa kondisi eksternal, seperti kondisi pasar, sosial, ekonomi dan budaya akan memunculkan ”opportunities”/peluang dan ”threats”/ancaman.

    ReplyDelete
  100. KOPERASI
    Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang dijalankan berdasarkan asas kekeluargaan. inti dari koperasi adalah kerja sama, yaitu kerja sama diantara anggota dan para pengurus dalam rangka mewujudkan kesejahteraan anggota dan masyarakat serta membangun tatanan perekonomian nasional. Sebagai gerakan ekonomi rakyat, koperasi bukan hanya milik orang kaya melainkan juga milik oleh seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali.
    Koperasi adalah juga gerakan yang terorganisasi yang didorong oleh cita – cita rakyat mencapai masyarakat yang maju, adil dan makmur seperti yang diamanatkan oleh UUD 1945 khususnya pasal 33 ayat (1) yang menyatakan bahwa :
    “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan”. Dan “bangun perusahaan yang sesuai dengan itu ialah koperasi”. Karena dorongan cita – cita rakyat itu, undang – undang tentang perkoperasian No. 25 Tahun 1992 menyatakan bahwa koperasi selain badan usaha juga adalah gerakan ekonomi rakyat.


    BANK
    Mengenai arti bank bisa dipastikan semua orang sudah mengerti, baik yang pernah mengenyam pendidikan di sekolah ataupun yang tidak sekolahpun pasti tahu arti umum dari bank. Meskipun tidak semua orang mempunyai tabungan di bank, tapi kata bank sering dijumpai dalam kehidupan sehari hari, seperti iklan di TV yang sering menampilkan iklan bank, atau ketika bepergian kita melihat gedung bank.
    Saya rasa kita semua sepakat bahwa arti pendek dari bank adalah tempat menyimpan uang atau menabung, dan juga tempat untuk meminjam uang. Pada artikel ini akan dibahas mengenai pengertian bank secara lengkap, mulai asal kata bank, pengertian bank secara umum, dan pengertian bank menurut udang-undang pemerintah.
    Asal dari kata bank adalah dari bahasa Italia yaitu banca yang berarti tempat penukaran uang. Secara umum pengertian bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan yang umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote.
    Sedangkan pengertian bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
    Dari pengertian bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok bank sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung. Kegiatan menghimpun dana, berupa mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas jasa yang menarik seperti, bunga dan hadiah sebagai rangsangan bagi masyarakat agar lebih senang menabung. Kegiatan menyalurkan dana, berupa pemberian pinjaman kepada masyarakat. Sedangkan jasa-jasa perbankan lainnya diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan utama tersebut.

    NAMA : KETUT ARTA SAPUTRA
    NIM : 13.01.1.1.051
    KELAS : REGULER SORE
    JURUSAN : EKONOMI MANAJEMEN
    MK : BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN

    ReplyDelete
  101. BANK
    menurut saya,bank BI sudah bekerja dengan baik,dan terus memantau perkembangan ekonomi di indonesia,masih sangat banyak tugas dan tanggung jawab bank BI sebagai bank sentral.pertumbuhan ekonomi pasar global sangat mempengaruhi perekonomian di indonesia,oleh karena itu perlu dilakukan analisis yang cepat, mengubah sistem dan perencanaan yang matang dari bank BI untuk mensejahterakan masyarakat maupun perekonomian di indonesia.dengan diterapkannya BI rate akan dapat mengendalikan defisit.Disamping itu BI juga tetap mewaspadai resiko-resiko yang akan dihadapi dari inflasi,bank indonesia juga harus segera menyelesaikan masalah-masalah yang ada di dalam bank itu sendiri maupun dengan bank yang lainnya,agar tidak menjadi suatu masalah yang besar sehingga akan berdampak kepada perekonomian indonesia dan akan membuat masyarakat sengsara,karena rata-rata masyarakat indonesia memakai jasa bank sebagai tempat penyimpanan uang.meskipun sebagian orang tidak menyimpan uang di bank itu pun karena didaerah mereka belum adanya suatu sosialisasi tentang bank itu sendiri dan fasilitas yang kurang memadai.jadi untuk itu dengan kebijakan yang ada BI juga harus tetap memperhatikan kesejahteraan masyarakat indonesia,agar tidak terjadinya krisis moneter lagi.dan mengambil kebijakan yang bisa membuat perekonomian indonesia stabil bahkan maju,agar bisa bersaing di pasar global.Dimana untuk itu diperlukan juga oknum yang bersifat bersih,agar tidak membuat para investor memiliki asumsi yg negatif,dan masyarakat pada umumnya juga.sehingga mereka bisa mempercayai bank dan mau memakai jasa bank seutuhnya.meskipun perekonomian di indonesia agak lambat tetapi itu harus selalu dipantau dan meperkuat kebijakan - kebijakan dari pemerintah maupun BI yang memang akan membuat perekonomian indonesia stabil.

    KOPERASI
    menurut saya koperasi di indonesia masih kurang baik karena masih ada koperasi yang memang tidak layak disebut koperasi,tetapi kuperasi.jadi untuk itu perlu sekali adanya tindakan-tindakan dari pemerintah untuk tidak memberi ijin bagi yang membuat koperasi yang memang tidak layak karena itu akan memberikan dampak negatif bagi koperasi yang memang layak.tetapi untuk koperasi yang memang belum melaksanakan tugasnya sebagai koperasi seharusnya adanya suatu pendidikan tentang koperasi maupun anggotanya sehingga itu akan membuat bertambahnya anggota dan akan memajukan koperasi itu sendiri,yang saya tahu makin banyak anggota makin banyak pula modal yang dimiliki koperasi tersebut,jadi memang sangat perlu sekali diberikan pendidikan tentang koperasi bagi anggota maupun masyarakat luas agar mereka bisa mempercayai koperasi dan koperasi juga harus memiliki dasar hukum yang kuat.dengan banyaknya terjadi penipuan-penipuan tentang pembuatan koperasi itu sendiri masyarakat agak kurang percaya karena takut uang yang mereka setorkan akan hilang,jadi perlu sekali koperasi itu memberikan mereka suatu timbal balik yang tidak merugikan dan tidak membuat anggotanya berbelit- belit dalam melaksanakan transaksi,baik kredit maupun setoran tabungan. Analisa SWOT adalah pola evaluasi yang mengklasifikasikan kondisi koperasi dengen SWOT yaitu Streght ( Kekuatan) Weakness ( Kelemahan koperasi Kita ) Oportunity ( Peluang Koperasi kita) dan threat ( ancaman pada Koperasi ) .dimana suatu pengurus koperasi harus bisa membaca itu semua,dan mencari solusi dari kelemahan-kelemahannya sehingga dapat mengurangi resiko atau ancaman yang ada dari lingkungan eksternal maupun internal.karena dengan selalu meperhatikan hal tersebut maka dapat dipastikan ataupun diprediksi apakah koperasi itu bisa bertahan dalam jangka waktu panjang atau tidak,dan akan memberikan kesejahteraan untuk anggotanya sendiri.

    nama : Ketut Gede Hendra Surya Putra
    no. : 13.01.1.1.004
    kelas : reg.sore/semester 2

    ReplyDelete
  102. NAMA : NI KADEK MAYA LISTIANI
    NIM : 13.01.1.1.027
    KELAS : REGULER SORE/ SEMESTER 2
    MATA KULIAH : BANK & LEMBAGA KEUANGAN

    LEMBAGA BANK :

    Dari kutipan artikel yang saya baca diatas,yaitu Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 12 Desember 2013 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate pada level 7,50%, dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility tetap pada level 7,50% dan 5,75%. Kebijakan tersebut dinilai konsisten dengan upaya mengarahkan inflasi
    menuju ke sasaran 4,5±1% pada 2014 serta mengendalikan defisit transaksi berjalan menurun ke tingkat yang lebih sehat dan berkesinambungan.
    kalau menurut saya kebijakan tersebut akan membantu mewujudkan upaya untuk mengarahkan inflasi ke arah yang lebih baik. Bank Indonesia juga akan terus memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial serta koordinasi dengan Pemerintah dalam pengendalian inflasi dan defisit transaksi berjalan, termasuk kebijakan untuk memperbaiki struktur ekonomi.
    apa lagi kebijakan ini diambil setelah mengevaluasi menyeluruh ekonomi tahun 2013 dan prospek ekonomi tahun 2014-2015. Hasil evaluasi tersebut menunjukkan inflasi menuju sasaran masih terkendali.
    bank sentral berharap level BI rate juga bakal mampu mengendalikan defisit transaksi berjalan ke arah yang lebih sehat, menurun, dan berkesinambungan.
    seperti apa yang telah terjadi di tahun 2013 "Peningkatan inflasi yang cukup tajam pada 2013 menjadi perhatian TPID Jakarta. Inflasi Jakarta hingga November 2013 secara kumulatif tercatat sebesar 7,17 persen atau secara tahunan sebesar 7,76 persen," demikian dinyatakan BI, dalam siaran pers, Rabu (25/12).
    Lebih lanjut dijelaskan, dari sisi domestik, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada bulan Juni 2013 memberikan dampak yang signifikan terhadap kenaikan biaya transportasi serta harga barang dan jasa secara umum.
    Selain itu, keterbatasan pasokan beberapa bahan pangan, di antaranya produk hortikultura, daging sapi, dan kedelai juga memberikan tekanan harga. Risiko inflasi di DKI Jakarta ke depan terutama bersumber dari faktor keterbatasan pasokan pangan, meningkatnya kesenjangan antara harga eceran dan grosir, dan kenaikan tarif energi.
    Nah, program kerja 2014 yang disepakati dalam pertemuan Tim Kebijakan TPID Jakarta adalah intensifikasi forum koordinasi dan kerja sama lintas TPID dalam rangka menjajaki kerja sama perdagangan antar daerah guna menjaga ketersediaan pasokan pangan di Jakarta
    Kemudian, peluncuran portal Informasi Pangan Jakarta (IPJ) yang bertujuan untuk meningkatkan akses serta transparansi informasi untuk memperkecil kesenjangan harga pangan di Jakarta.
    Terakhir, evaluasi kebijakan daerah terkait pengendalian inflasi, khususnya yang bersifat struktural untuk meningkatkan efektivitas dari kebijakan yang telah diimplementasikan maupun yang baru pada tahap perencanaan.
    Kebijakan Bank Indonesia ini bisa diartikan sebagai koreksi atas kebijakan sebelumnya yang sebelumnya sempat dinaikan pemerintah. Kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia ini sejalan dengan arah kebijakan stabilisasi dalam membawa pertumbuhan ekonomi ke arah yang lebih sehat dan berimbang.
    Pertumbuhan ekonomi domestik yang mengalami perlambatan terutama bersumber dari kegiatan investasi yang melemah dan perlambatan kegiatan konsumsi diperkirakan tertahan oleh meningkatnya pengeluaran terkait persiapan pemilihan umum (pemilu) dan realisasi belanja pemerintah.
    Kondisi perekonomian saat ini penuh dengan dinamika. Pertumbuhan ekonomi nasional yang sudah melambat tidak boleh diteruskan, karena hal itu akan berdampak negatif dan bisa menuju resesi. Kebijakan moneter yang ditempuh bank sentral dengan mempertahankan BI rate adalah langkah tepat untuk mendorong sektor riil, di samping juga mengurangi tekanan pada likuiditas perbankan.
    menurut saya langkah Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 7,5 persen menunjukkan perubahan gaya kebijakan bank sentral. Karena Pelemahan rupiah yang terjadi pada bulan November dianggap sebagai bentuk perubahan kebijakan BI.

    ReplyDelete
  103. NAMA : NI KADEK MAYA LISTIANI
    NIM : 13.01.1.1.027
    KELAS : REGULER SORE/ SEMESTER 2
    MATA KULIAH : BANK & LEMBAGA KEUANGAN

    KOPERASI

    Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama.Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
    Kemungkinan koperasi untuk memperoleh keunggulan komparatif dari perusahaan lain cukup besar mengingat koperasi mempunyai potensi kelebihan antara lain pada skala ekonomi, aktivitas yang nyata, faktor-faktor precuniary, dan lain-lain.
    koperasi memiliki fungsi dan peranan antara lain yaitu mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat, berupaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia, memperkokoh perekonomian rakyat, mengembangkan perekonomian nasional, serta mengembangkan kreativitas dan jiwa berorganisasi bagi pelajar bangsa,
    Organisasi koperasi sebagai suatu sistem merupakan salah satu sub sistem dalam perekonomian masyarakat. Organisasi koperasi hanyalah merupakan suatu unsur dari unsur-unsur yang lainnya yang ada dalam masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lainnya dan saling berhubungan, saling tergantung dan saling mempengaruhi sehingga merupakan satu kesatuan yang komplek. Dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya, organisasi koperasi sebagai sistem terbuka tidak dapat terlepas dari pengaruh dan ketergantungan lingkungan, baik lingkungan luar seperti ekonomi pasar, sosial budaya, pemerintah, teknologi dan sebagainya maupun lingkungan dalam seperti kelompok koperasi, perusahaan koperasi, kepentingan anggota dan sebagainya.
    Tujuan utama didirikannya koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Dengan pernyataan inilah maka dapat disimpulkan bahwa koperasi sangat menguntungkan bagi anggotanya baik secara keuangan (financial) maupun non financial.
    Dengan terpenuhinya kebutuhan anggota maka semakin meningkatlah kesejahteraan anggota koperasi. Dengan memajukan kesejahteraan anggotanya berarti koperasi juga memajukan kesejahteraan masyarakat dan memajukan tatanan ekonomi nasional.
    Dengan demikian koperasi memiliki peran yang besar di masyarakat. Jika banyak orang yang dapat mengambil kemanfaatan koperasi maka perekonomian masyarakat pun akan semakin kuat.

    ReplyDelete
  104. PERBANKAN
    Dengan mempertahankan BI Rate pada level 7,50% dengan suku bunga lending facility dan suku bunga deposito facility tetap pada level 7,50% dan 5,75% bisa mengendalikan defisit transaksi pada tahun 2014 ke tingkat yang lebih sehat dan berkesinambungan.Sebagai bukti Bank Indonesia menilai ekonomi global pada November 2013 sudah membaik sesuai perkiraan, meskipun ketidakpastian perlu terus mendapat perhatian.Oleh karena itu kedepanya Indonesia harus lebih mencermati sejumlah resiko ekonomi global yang kembali meningkat. Bank Indonesia harus memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial serta koordinasi dengan pemerintah dalam pengendalian inflansi dan defisit transaksi berjalan.Pertumbuhan Ekonomi domestik masih dalam tren melambat pada tahun 2013. Ini terjadi karena kegiatan investasi yang melemah, terutama pada investasi nonbangunan.Perlambatan ekonomi domestik sejalan dengan arah kebijakan stabilitas pemerintah dan Bank Indonesia dalam membawa pertubuhan ekonomi ke arah yang lebih sehat dan seimbang. Nilai tukar uang rupiah pada November 2013 masih dalam tekanan.nilai tukar rupiah sempat mencapai 12.000 per dolar AS yang mengakibatkan ekonomi di Indonesia merosot, karena dampak ataupun pengaruh dari nilai tukar rupiah ke uang asing bagi masyarakat sangatlah penting untuk menjaga keseimbangan ekonomi masyarakat Indonesia .Ke depan, Bnak Indonesia harus terus menjaga stabilitas nilai tukar rupih sesuai dengan nilai fundamentalnya sehingga dapat mndukung penyesuaian ekonomi secara terkendali

    ReplyDelete
  105. Lanjutan
    KOPERASI
    Menurut saya, Koperasi adalah suatu organisasi atau suatu bisnis yang didirikan oleh seorang atau beberapa anggota untuk mencapai tujuan bersama dan untuk mencapai keuntungan bersama yang berdasarkan asas kekeluargaan . Suatubentuk usaha yang juga dapat menolong anggotanya untuk memenuhi kebutuhan anggotanya dalam kebutuhan sehari-hari. Dengan adanya koperasi bisa membuat aggotanya yang satu dan yang lain jika sebelumnya belum dekat membuat beberapa anggota itu saling kenal dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Adapun Undang-undang nomor 25 tahun 1992 yang berisi:
    a. Bahwa koperasi , baik sebagai gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai usaha berperan serta untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan pancasiladan UUD 1945
    b. Bahwa koperasi peru lebih membangun dirinya dan dibangun menjadi kuat dan mandiri berdasarkan prinsip koperasi sehingga mampu berperan sebagai guru perekonomian nasional.
    c. Bahwa pembangunan koperasi merupakan tugas dan tanggung jawab pemerintah dan seluruh rakyat
    d. Bahwa untuk mewujudkan hal-hal tersebut dan menyelaraskan dengan perkembangan keadaan, perlu mengatur kembali tentang perkoperasian dalam suatu UU sebagai pengganti UU nomor 12 Tahun 1967 tentang pokok-pokok perkoperasian.
    Adapun Tujuan dari Koperasi untuk mensejahterakan masyarakat untuk membangun tatanan perekonomian nasional dan mewujudkan masyarakat yang adil, makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
    Unsur-unsur dari Koperasi yaitu sebagai berikut:
    1. Keanggotaan terbuka
    2. Netral terhadap politik dan agama
    3. Menyelenggarakan pendidikan kepada anggotanya sesuai prinsip koperasi
    4. Bunga atas modal dibatasi
    5. Pembagian SHU kepada anggotanya sesuai jasanya.
    6. Penjualan sepenuhnya dengan tunai
    7. Pengawasan secara demokratis
    8. Mempunyai tujuan ekonomi yang sama.
    Dalam koperasi perlu menggunakan analisis SWOT. Analisi SWOTAnalisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
    NAMA :KOMANG TRIANA DEWI
    NIM :13.01.1.1.001
    KELAS :REGULER SORE / MANAJEMEN

    ReplyDelete
  106. Nama : Putu Eka Febriana
    NIM : 13.01.1.1.191
    Kelas : S1 manajemen Eksekutif

    Dalam masalah perbankan, sering kita dengar akan adanya bank-bank yang mengalami masalah sistemik dalam pelaksanaan system operasional keuangan dari bank tersebut, apalagi dalam masa krisis global seperti masa sekarang ini. Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Indonesia, harus mempunyai langkah-langkah dalam memberikan kebijakan-kebijakan yang tepat untuk menyehatkan bank-bank yang sedang dalam keadaan “sakit” tersebut. Sehubungan dengan itu terhadap Bank dimaksud perlu dilakukan langkah-langkah tertentu seperti pengawasan intensif dan pengawasan khusus, agar sistem perbankan yang sehat dapat tercipta secara efektif. Bagi Bank yang masih mempunyai prospek untuk menjadi sehat perlu dilakukan langkah-langkah perbaikan dan penyehatan atau bagi Bank yang tidak mungkin lagi dapat disehatkan perlu dilakukan langkah-langkah penyelesaian. Oleh karena itu perlu ditetapkan persyaratan dan kriteria yang jelas serta transparan mengenai tingkat kesulitan Bank dalam kegiatan usahanya, serta langkah-langkah koordinasi dan mekanisme yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan restrukturisasi perbankan nasional. Langkah-langkah koordinasi antara Bank Indonesia dengan BPPN dalam rangka restrukturisasi perbankan nasional antara lain dituangkan dalam Kesepakatan Bersama antara Gubernur Bank Indonesia dan Ketua BPPN.
    Sesuai dengan program rekapitalisasi perbankan, diwajibkan untuk memenuhi rasio kewajiban penyediaan modal minimum sama dengan atau lebih besar dari 8% (delapan perseratus).
    Dalam rangka menjalankan tugas pengawasan, Bank Indonesia menetapkan beberapa jenis pengawasan yang didasarkan atas analisis terhadap kondisi suatu bank tertentu yaitu: Pengawasan Normal (Rutin), Pengawasan Intensif (Intensive Supervision) dan Pengawasan Khusus (Special Surveillance)
    Dalam prakteknya, Bank Indonesia juga tetap mengawasi Bank Dalam Penyehatan (BDP), dan memantau penyelesaian kewajiban dari Bank Beku Kegiatan Usaha (BBKU), serta Bank Dalam Likuidasi (BDL) yang ditetapkan oleh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
    Selain tindakan perbaikan Bank yang diwajibkan tersebut, Bank Indonesia juga Bank yang telah ditetapkan dengan status Bank dalam Pengawasan Khusus pada homepage Bank Indonesia. Sebaliknya, dalam rangka keseimbangan informasi kepada publik, maka apabila kondisi Bank membaik dan tidak terkategori sebagai Bank dalam Pengawasan Khusus, maka Bank Indonesia juga akan mengumumkannya.
    Jangka waktu Bank dengan status Pengawasan Khusus adalah paling lama tiga bulan bagi Bank yang tidak terdaftar pada Pasar Modal atau enam bulan bagi Bank yang terdaftar pada Pasar Modal (listed Banks). Jangka waktu tersebut dapat diperpanjang dan perpanjangan dapat diberikan maksimal satu kali dan paling lama tiga bulan. Pertimbangan perpanjangan tersebut terutama yang berkaitan dengan proses hukum yang diperlukan antara lain perubahan anggaran dasar, pengalihan hak kepemilikan, proses perizinan, dan proses kaji tuntas oleh investor baru (due diligence). Pada umumnya frekuensi dan intensitas pengawasan dan pemeriksaan meningkat terutama dalam rangka memantau perkembangan kinerja dan komitmen serta kewajiban

    ReplyDelete
  107. lanjutan...............
    KOPERASI
    Seiring masih adanya beberapa koperasi yang melakukan adaptasi sehingga masuk dalam katogeri koperasi tidak sehat. Beragam masalah internal yang dihadapi suatu koperasi. Diantaranya, seperti factor kepengurusan yang tidak jalan sebagaimana mestinya, hingga pada usaha koperasi yang tidak berjalan bagus atau sesuai target.Untuk menggerakkan secara keseluruhan itu, tentunya butuh motivasi dan dorongan. Baik itu seperti dari keanggotaan atau pun dinas yang melakukan pengawasan atau control. Yang intinya, bagaimana anggota bisa berpartisipasi langsung di dalam koperasi itu.
    Jika faktor yang menjadikan koperasi itu tidak sehat adalah anggota, tentu kepengurusan itu harus diselesaikan melalui RAT (Rapat Anggota Tahunan). Tapi kalau masalah itu muncul dari usaha, tentu harus menggerakkan anggota. Sehingga, permasalahan internal akan terurai dan koperasi bisa berjalan maksimal. Bagaimana jika kepengurusan dan usaha bagus, namun masih tidak sehat ? Itulah pentingnya peran dari dinas. Dimana, akan melakukan pendampingan dan kontrol terhadap masalah yang dihadapi. Sebagai contoh, dengan diberikan pendidikan atau manajemen kerja yang bagus.
    Faktor yang tidak kalah pentingnya, memang perkuatan permodalan. Khusus yang satu ini memang diperlukan suatu pinjaman lunak. Tentu saja, dengan pertimbangan-pertimbangan yang ada. Sebagai contoh, jika dari penilaian layak mendapatkan, ada kalanya dari modal yang awalnya kecil kemudian ditambah.
    Dalam membangkitkan ekonomi kerakyatan peranan koperasi sangat penting. Namun demikian bila diperhatikan perkembangan perekonomian Indonesia selama 30 tahun ini, kinerja koperasi tampaknya makin jauh tertinggal sebab bila ditelusuri secara eksternal kondisi ekonomi dan politik yang ada tampaknya memang masih kurang konduktif bagi perkembangan koperasi. Sedangkan secara internal dapat ditelusuri dari 5 aspek yaitu aspek kelembagaan, aspek sumber daya manusia, aspek permodalan dan lingkungan eksternal, aspek kemitraan koperasi dengan badan usaha lain, serta peran pemerintah, sehingga untuk mengembangkan koperasi diperlukan peningkatan kualitas kelembagaan baik fungsi koperasi, profesionalisme pengurus, program kerja pengurus baik jangka pendek maupun jangka panjang. Juga peningkatan kualitas sumber daya manusia baik melalui penyuluhan, pelatihan dan pendidikan.

    ReplyDelete
  108. DINA HANDAYANI PUTU
    013.01.1.1.033
    BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN
    MANAJEMEN SORE


    BANK
    sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italiabanca berarti tempat penukaran uang Sedangkan menurut undang-undang perbankan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
    Industri perbankan telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir Industri ini menjadi lebih kompetitif karena deregulasi peraturan. Saat ini, bank memiliki fleksibilitas pada layanan yang mereka tawarkan, lokasi tempat mereka beroperasi, dan tarif yang mereka bayar untuk simpanan deposan.


    KOPERASI
    Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum yang berlandaskan pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Kegiatan usaha koperasi merupakan penjabaran dari UUD 1945 pasal 33 ayat (1). Dengan adanya penjelasan UUD 1945 Pasal 33 ayat (1) koperasi berkedudukan sebagai soko guru perekonomian nasional dan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem perekonomian nasional.

    Sebagai salah satu pelaku ekonomi, koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berusaha menggerakkan potensi sumber daya ekonomi demi memajukan kesejahteraan anggota. Karena sumber daya ekonomi tersebut terbatas, dan dalam mengembangkan koperasi harus mengutamakan kepentingan anggota, maka koperasi harus mampu bekerja seefisien mungkin dan mengikuti prinsipprinsip koperasi dan kaidah-kaidah ekonomi

    ReplyDelete
  109. KOMANG AGUS SETIABUDI
    013.01.1.1.037
    MANAJEMEN SORE
    BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN

    Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Sedangkan koperasi jga dapat di bedakan menjadi beberapa jenis diantaranya:
    Jenis Koperasi menurut fungsinya
    • Koperasi pembelian/pengadaan/konsumsi adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi pembelian atau pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota sebagai konsumen akhir. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pembeli atau konsumen bagi koperasinya.
    • Koperasi penjualan/pemasaran adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pemasok barang atau jasa kepada koperasinya.
    • Koperasi produksi adalah koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, dimana anggotanya bekerja sebagai pegawai atau karyawan koperasi. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pekerja koperasi.
    • Koperasi jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan pelayanan jasa yang dibutuhkan oleh anggota, misalnya: simpan pinjam, asuransi, angkutan, dan sebagainya. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan jasa koperasi.
    Apabila koperasi menyelenggarakan satu fungsi disebut koperasi tunggal usaha (single purpose cooperative), sedangkan koperasi yang menyelenggarakan lebih dari satu fungsi disebut koperasi serba usaha (multi purpose cooperative).


    BANK
    tentang keberlangsungan hidup dan pendaurulangan rupiah menjadi nilai tukar yang memiliki harga tinggi serta menominasi tingkatan yang patut diprhitungkan. Karena Indonesia memiliki kecenderungan hal-hal yang tidak dimiliki oleh negara bagian manapun didunia ini, contohnya sumber dayanya yang mengandung nilai tinggi yang dapat menopang keberadaan RUPIAH agar dapat bersaing didunia global. Saya sangat setuju apabila seluruh aspek nasional bukan hanya Gubernur salah satunya, mengadakan perbaikan dan pengembangan secara terus-menerus untuk peningkatan nilai tukar rupiah didunia global. Sehingga mata uang sekaligus nilai tukarnya memiliki dimensi nilai yang beraroma finansial tinggi untuk diperhitungkan kemajuannya. Semoga saja keberlangsungan Rupiah akan terus meningkat baik dari segi arti, fungsi, serta jumlahnya yang dapat meningkatkan pendapatan dalam nilai tukar dengan VALAS. semangat BELAKAS,,, semangat RUPIAH Vs VALAS.

    ReplyDelete
  110. ARI WAHYUDI
    013.01.1.1.030
    MANAJEMEN SORE
    BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN

    BANK
    “BANK”
    Sebelumnya saya akan sedikit membahas mengenai perekonomian negara China. Saat ini semua orang tahu, China merupakan negara dengan ekonomi terbesar ke-2 di dunia dan sampai saat ini terus berkembang. Pada saat GDP China di US$ 7,5 triliun, saat itu GDP Amerika Serikat lebih dari US$ 15 triliun. Namun sekarang hal itu berubah, pertumbuhan setiap tahun seakan terlihat begitu cepat. Posisi China dalam ekonomi dunia seakan sudah menyaingi Amerika Serikat (AS). Bahkan diperkirakan dalam waktu tiga tahun perekonomian China akan melampaui ekonomi Amerika Serikat. Itu berarti pada saat Presiden Barrack Obama sudah tidak lagi di Gedung Putih, penggantinya akan menjadi Presiden pertama sejak Perang Dunia II yang tidak mengatur perekonomian terbesar di dunia. Diperkirakan, ekonomi China akan melewati AS pada 2020. Pada tahun lalu, China mengalahkan Jerman dan AS untuk menjadi pasar sumber wisata terbesar di dunia. Menurut United Nations World Tourism Organization, belanja barang mewah oleh masyarakat China di Eropa pada tahun lalu menghabiskan lebih dari US$ 102 miliar, dimana hal itu naik US$ 73 miliar dari tahun 2011. Anehnya, hal ini dilakukan China pada saat ekonomi mereka menunjukkan pelemahan karena pengaruh krisis Eropa dan pergeseran kebijakan ekonomi dalam negeri. Tapi dengan segala daya upaya kreatifnya mereka mampu bertahan.

    KOPERASI
    Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan Hukum Koperasi dengan berlandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.Koperasi memiliki fungsi dan peranan antara lain yaitu mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat, dan berupaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia, memperkokoh perekonomian rakyat, mengembangkan perekonomian nasional. Apabila tidak dapat melaksanakan fungsinya, koperasi tidak dapat berkembang. Fungsi anggota sebagai pemilik ialah mampu dalam penyertaan permodalan koperasi. Sebagai pelanggan mampu menggunakan jasa-jasa dari perusahaan koperasi. Fungsi ganda dari anggota disebut identity principle merupakan ciri khas koperasi dan membedakan dari badan usaha lainnya.analisis SWOT adalah sebuah metode perencanaan strategi yang digunaakan untuk mengevaluasi kekuatan (strength),kelemahaan (weakness), peluang (opportunity) dan ancaman (threat) yang terjadi pada lembaga yang mengevaluasi diri sendiri maupun pesaing dari Koperasi tersebut.

    ReplyDelete
  111. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  112. Bank
    Seperti yang telah kita ketahui Indonesia masih digolongkan sebagai Negara yang sedang berkembang, jadi baik tingkat produksi maupun kualitas Perekonomiannya masih sangat jauh jika dibandingkan dengan Negara – negara berkembang lainnya jadi kita jangan dulu berpikir tentang kemampuan Bank kita seperti misalnya Bank Indonesia untuk bisa berdiri sejajar dengan bank – bank international milik para Investor asing yang ada Indonesia. Bagi saya sekarang sudah jadi hal luar biasa jika Bank Indonesia cukup mampu menyediakan kebutuhan Modal untuk para Pembisnis Muda, mampu memberikan pelayanan Optimal bagi para Nasabahnya, dan mampu menciptakan sebuah langkah yang serius jika ada tindakan yang tidak terpuji yang dilakukan oleh beberapa Pejabat diruang lingkup Bank Indonesia itu Sendiri, seperti halnya terjadinya penggelapan Uang Nasabah, lolosnya tindakan Money Laundry dan berbagai hal yang tidak terpuji yang mudah – mudahan tidak benar terjadi di Bank Indonesia kita ini. Mudah – mudahan Rasio kecukupan modal (CAR/Capital Adequacy Ratio) tetap tinggi mencapai 18,4%, jauh di atas ketentuan minimum 8%, sedangkan rasio kredit bermasalah (NPL/Non Performing Loan) tetap rendah sebesar 1,91% pada bulan Oktober 2013 (Data yang disebutkan dalam artikel “STATEMENT PENYEHATAN BANK 2013 final”), sehingga terdapat banyak cadangan modal Investasi untuk para Investor kita sendiri meskipun permasalahan lain masih harus tetap dicari jalan keluarnya.

    Koperasi
    Koperasi adalah badan usaha yang paling sesuai berkembang di Indonesia. mengapa demikian?, Karena Koperasi merupakan badan usaha yang memiliki nilai yang sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia, itu yang menyebabkan saya beranggapan koperasi seharusnya mampu memberikan Kontribusi Positif terhadap perkembangan Perekonomian Negara kita, ternyata benar tidak hanya saya tetapi banyak ekonom – ekonom muda yang masih berpikiran sederhana, memiliki pendapat sama dengan saya, kenapa Koperasi seakan hanya dilirik sebelah mata saat ini oleh pemerintah, salah satu contoh Koperasi tidak diberikan Ruang gerak yang Optimal dalam Permodalan, sehingga menyebabkan Koperasi memiliki struktur permodalan yang lemah dibandingkan Lembaga – lembaga Keuangan lain yang ada di Indonesia. Mungkin cukup sulit memberikan harapan lebih kepada Koperasi, namun apa salahnya mencoba alternatif lain dan mungkin tidak hanya saya yang berpikiran seperti ini. Harapan yang juga tidak hanya saya yang memiliki hal itu, dimana Koperasi menjadi lembaga Keuangan yang lebih baik dari pada Koperasi yang berkembang saat ini. “Maju terus Koperasi Indonesia!”.

    Kade Manik Supartami
    13.01.1.1.015
    Reguler Sore ( Semester II )

    ReplyDelete
  113. nama : Ni ketut Sriyani
    NIM : 12.01.1.1.1012
    jurusan : manajemen
    Semester : 3

    BANK
    menurut saya, kebijakan yang dilakukan oleh BI mengenai mempertahankan BI Rate pada level 7,50%, dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility tetap pada level 7,50% dan 5,75%, saya rasa banyak memunculkan dampak, salah satu dampak positifnya adalah, dengan ditetapkannya BI rate tersebut, mampu menstabilkan kondisi ekonomi yang menurun karena pelemahan ekonomi berupa menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar.

    KOPERASI
    Dalam Manajemen Koperasi Perencanaan strategis adalah pengambilan keputusan saat ini untuk koperasi yang akan dilakukan pada masa datang. Pengambilan keputusan dalam organisasi Koperasi Indonesia harus mempertimbangka Sumber daya, kondisi saat ini serta peramalan terhadap keadaan yang mempengaruhi koperasi dimasa yang akan datang. Untuk melakukan perencanaan Strategis dalam koperasi maka pengurus koperasi harus memperhatikan 4 aspek penting yaitu masa depan dan peramalanya, aspek lingkungan baik internal atau eksternal, target kedepan dan terakhir strategi untuk pencapaian target. Organisasi Koperasi seacara kelembagaan harus mempunyai perangkat organisasi koperasi yang menjadi sarana dalam pencapaian tujuan koperasi. Perangkat fundamental dalam perencanaan strategis yang kemudian menjadi kelengkapan organisasi yang wajib ada adalah parameter-parameter idialisme dasar seperti; visi, misi, goal, objektif,

    ReplyDelete
  114. Komang Arcana yasa
    S1 manajemen
    Eksekutif / semeste 2
    Nim : 013.01.1.1.067

    BANK

    Menurut Saya minimnya tingkat pengetahuan masyarakat terhadap lembaga jasa keuangan atau perbankan menjadi penyebab menjamurnya permasalahan yang terjadi di dunia perbankan. Oleh sebab itu, pemberian edukasi seputar perbankan kepada masyarakat diharapkan akan menekan tejadinya krisis di sektor keuangan. Jika edukasi didorong dan dilakukan secara intens, dispute atau pengaduan di perbankan akan berkurang. Bahkan, pemahaman persoalan seputar keuangan akan membuat kegiatan layanan keuangan menjadi lebih terbuka. Permasalahan di perbankan yang dialami oleh masyarakat terjadi karena kurangnya edukasi. Bila distatistikkan, kelemahan ini menjadi yang utama dan pertama. Tapi, dengan semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat seputar lembaga jasa keuangan, maka semakin membaik pula dunia perbankan. Hal ini karena ruang pengaduan masyarakat atau dispute akan semakin berkurang. Untuk meningkatkan edukasi masyarakat tentang dunia perbankan.

    Koperasi

    Koperasi di Indonesia dalam perkembangannya mengalami pasang dan surut. koperasi yang berkembang sejak jaman berdirinya koperasi indonesia sampai sekarang tidak ada yang tumbuh menjadi usaha besar yang seperti pelaku ekononomi yang besar. Padahal Berbagai paket program bantuan dari pemerintah telah diberi untuk Koperasi-koperasi di indonesia seperti kredit program: KKop, Kredit Usaha Tani (KUT), pengalihan saham (satu persen) dari perusahaan besar ke koperasi, skim program KUK dari bank dan Kredit Ketahanan Pangan (KKP) yang merupakan kredit komersial dari perbankan, juga “paket program” dari Permodalan Nasional Madani (PNM), terus mengalir untuk memberdayakan gerakan ekonomi kerakyatan ini. Tak hanya bantuan program, ada institusi khusus yang menangani di luar Dekopin, yaitu Menteri Negara Urusan Koperasi dan PKM (Pengusaha Kecil Menengah), yang seharusnya memacu gerakan ini untuk terus maju. Adapun Masalah-masalah Koperasi Saat ini di indonesia ialah terdiri dari dua yaitu Permasalahan internal dan eksternal :

    Permasalahan Internal
    1. Kebanyakan pengurus koperasi telah lanjut usia sehingga kapasitasnya terbatas;
    2. Pengurus koperasi juga tokoh dalam masyarakat, sehingga “rangkap jabatan” ini menimbulkan akibat bahwa focus perhatiannya terhadap pengelolaan koperasi berkurang sehingga kurang menyadari adanya perubahan-perubahan lingkungan;
    3. Bahwa ketidakpercayaan anggota koperasi menimbulkan kesulitan dalam memulihkannya;
    Permasalahan Eksternal

    1. Bertambahnya persaingan dari badan usaha yang lain yang secara bebas memasuki bidang usaha yang sedang ditangani oleh koperasi;
    2. Karena dicabutnya fasilitas-fasilitas tertentu koperasi tidak dapat lagi menjalankan usahanya dengan baik, misalnya usaha penyaluran pupuk yang pada waktu lalu disalurkan oleh koperasi melalui koperta sekarang tidak lagi sehingga terpaksa mencari sendiri.

    ReplyDelete
  115. Nama : Gusti Agung Ayu Priti Matalia
    Nim : 13.01.1.1.1.192
    Kelas : Eksekutif (ampulen)
    Jurusan : Manajemen

    Menurut UU RI No 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana,menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok bank sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung. Kegiatan menghimpun dana, berupa mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas jasa yang menarik seperti, bunga dan hadiah sebagai rangsangan bagi masyarakat.Kegiatan menyalurkan dana, berupa pemberian pinjaman kepada masyarakat. Sedangkan jasa-jasa perbankan lainnya diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan utama tersebut. bank didirikan oleh Prof. Dr. Ali Afifuddin, SE. Inilah beberapa manfaat perbankan dalam kehidupan:
    Sebagai model investasi, yang berarti, transaksi derivatif dapat dijadikan sebagai salah satu model berinvestasi. Walaupun pada umumnya merupakan jenis investasi jangka pendek (yield enhancement).
    Sebagai cara lindung nilai, yang berarti, transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai salah satu cara untuk menghilangkan risiko dengan jalan lindung nilai (hedging), atau disebut juga sebagai risk management.
    Informasi harga, yang berarti, transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai sarana mencari atau memberikan informasi tentang harga barang komoditi tertentu dikemudian hari (price discovery). Fungsi spekulatif, yang berarti, transaksi derivatif dapat memberikan kesempatan spekulasi (untung-untungan) terhadap perubahan nilai pasar dari transaksi derivatif itu sendiri.
    Fungsi manajemen produksi berjalan dengan baik dan efisien, yang berarti, transaksi derivatif dapat memberikan gambaran kepada manajemen produksi sebuah produsen dalam menilai suatu permintaan dan kebutuhan pasar pada masa mendatang.

    Terlepas dari funsi-fungsi perbankan (bank) yang utama atau turunannya, maka yang perlu diperhatikan untuk dunia perbankan, ialah tujuan secara filosofis dari eksistensi bank di Indonesia. Hal ini sangat jelas tercermin dalam Pasal empat (4) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 yang menjelaskan, ”Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak”. Meninjau lebih dalam terhadap kegiatan usaha bank, maka bank (perbankan) Indonesia dalam melakukan usahanya harus didasarkan atas asas demokrasi ekonomi yang menggunakan prinsip kehati-hatian.4 Hal ini, jelas tergambar, karena secara filosofis bank memiliki fungsi makro dan mikro terhadap proses pembangunan bangsa.
    Peranan Bank

    Dalam menjalankan kegiatannya bank mempunyai peran penting dalam sistem keuangan, yaitu :
    1. Pengalihan Aset (asset transmutation)
    Yaitu pengalihan dana atau aset dari unit surplus ke unit devisit. Dimana sumber dana yang diberikan pada pihak peminjam berasal pemilik dana yaitu unit surplus yang jangka waktunya dapat diatur sesuai dengan keinginan pemilik dana. Dalam hal ini bank berperan sebagai pangalih aset yang likuid dari unit surplus (lender) kepada unit defisit (borrower).
    2. Transaksi (transaction)
    Bank memberikan berbagai kemudahan kepada pelaku ekonomi untuk melakukan transaksi. Dalam ekonomi modern, trnsaksi barang dan jasa tidak pernah terlepas dari transaksi keuangan. Untuk itu produk-produk yang dikeluarkan oleh bank (giro, tabungan, depsito,

    ReplyDelete
  116. saham dan sebagainya)merupakan pengganti uang dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran.
    3. Likuiditas (liquidity)

    Unit surplus dapat menempatkan dana yang dimilikinya dalam bentuk produk-produk berupa giro, tabungan, deposito, dan sebagainya. Produk-produk tersebut masing-masing mempunyai tingkat likuiditas yang berbeda-beda. Untuk kepentingn likuiditas para pemilik dana dapat menempatkan dananya sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya. Dengan demikian bank memberikan fasilitas pengelolaan likuiditas kepada pihak yang mengalami surplus likuiditas dan menyalurkannya kepada pihak yang mengalami kekurangan likuiditas.
    4. Efisiensi (efficiency)
    Peranan bank sebagai broker adalah menemukan peminjam dan pengguna modal tanpa mengubah produknya. Disini bank hanya memperlancar dan mempertemukan pihak-pihak yang saling membutuhkan. Adanya informasi yang tidak simetris (asymmetric information) antara peminjam dan investor menimbulkan masalah insentif. Peran bank menjadi penting untuk memecahkan masalah insentif tersebut. Untuk itu jelas peran bank dalam hal ini yaitu menjembatani dua pihak yang saling berkepentingan untuk menyamakan informasi yang tidak sempurna, sehingga terjadi efisiensi biaya ekonomi.

    Peranan Bank Indonesia dalam Perbankan
    Pada Bab II Pasal 4 point 1 UU Nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, dikatakan bahwa Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia.
    Secara umum, fungsi bank sentral dalam sistem perbankan antara lain:

    1. Melaksanakan kebijakan moneter dan keuangan
    2. Memberi nasehat pada pemerintah untuk soal-soal moneter dan keuangan
    3. Melakukan pengawasan, pembinaan,dan pengaturan perbankan
    4. Sebagai banker’s bank atau lender of last resort
    5.Memelihara stabilitas moneter
    6. Melancarkan pembiayaan pembangunan ekonomi
    7.Mendorong pengembangan perbankan dan sistem keuangan yang sehat.
    Pertumbuhan ekonomi tinggi dalam beberapa tahun terakhir telah mendorong tingginya daya beli masyarakat sehingga tingkat permintaan pun semakin meningkat. Sejalan dengan itu, kelas menengah di Indonesia bertumbuh pesat yang juga memberi kontribusi yang besar pada peningkatan permintaan. Tingkat permintaan (demand) yang tinggi tentunya membutuhkan pasokan (supply) yang memadai. Besarnya kebutuhan untuk memenuhi tingkat permintaan yang tinggi dapat ditempuh melalui dua cara, yakni melalui produksi dalam negeri dan atau melalui importasi. Namun demikian karena produksi dalam negeri belum memadai, maka pemenuhan permintaan ini ditempuh melalui impor. Ini yang kemudian menjadi contributor utama deficit tranksaksi berjalan. Selama beberapa waktu terakhir, neraca perdagangan terus defisit akbat meningkatnya impor khususnya migas, sementara laju ekspor relative lebih kecil disbanding laju impor. Untuk mengatasi hal ini, Pemerintah telah mengambil kebijakan untuk menekan permintaan dan menyeimbangkan posisi supply-demand agar tidak menggerus fundamental ekonomi nasional.
    Pemerintah untuk sementara waktu hendaknya akan melakukan pengetatan fiscal dan moneter sebagai upaya untuk memberikan ruang gerak yang cukup dalam mempertahankan stabilitas dan fundamental perekonomian nasional. Pengetatan fiscal ditempuh melalui paket kebijakan ekonomi diantaranya menaikkan pajak atas barang konsumsi impor. Selain itu

    ReplyDelete
  117. pengetatan deficit juga tercermin dari desain deficit fiskal APBN dari persen sebelumnya ke persen yg lebih meningkat pada tahun 2014. Pengetatan moneter dilakukan Bank Indonesia dengan menaikkan suku bunga acuan menjadi 7,5% . Kedua kebijakan pengetatan ini dilakukan untuk mengantisipasi tekanan deficit transaksi berjalan sehingga dapat mencapai titik keseimbangan baru yang relatif stabil.
    Dalam konteks ini, maka Pemerintah mengedepankan stabilitas ekonomi dengan menahan laju pertumbuhan yang terlalut inggi agar tidak terjadi pemanasan ekonomi (overheating) seperti yang terjadi di beberapa Negara lainnya. Kebijakan ini juga ditempuh oleh Tiongkok beberapa waktu terakhir ketika Pemerintah Tiongkok menempuh kebijakan memperlambat pertumbuhan ekonominya untuk menghindari overheating. Tiongkok juga melakukan perubahan strategi pembangunan dari ekonomi yang mengandalkan ekspor dan infrastruktur menjadi ekonomi berbasis konsumsi dan inovasi dengan pertimbangan menurunnya permintaan global.
    Kebijakan menahan laju pertumbuhan yang ditempuh oleh Pemerintah diharapkan dapat mengatasi deficit transaski berjalan dan secara berkesinambungan dapat memperbaiki struktur ekonomi nasional. Pertumbuhan ekonomi yang terlalu tinggi berpotensi memperlebar deficit transaksi berjalan mengingat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebagian besar disumbangkan oleh konsumsi domestic (consumption-led growth). Di sisi lain instrument ekspor yang masih mengandalkan komoditas relatif tertekan akibat volatilitas harga dan melemahnya permintaan global.
    Melalui kebijakan pengetatan moneter dengan menaikkan suku bunga acuan menjadi 7,5% diharapkan dapat memperlambat laju kredit sehingga ekspansi usaha yang banyak membutuhkan impor dapat diredam. Kenaikan suku bunga acuan ini juga diharapkan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sehingga likuiditas di pasar uang dan perbankan dapat terjaga dan memperkuat stabilitas sector keuangan nasional. Selain itu Bank Sentral juga terus melakukan kebijakan pengelolaan kredit dan manajemen risiko secara terus menerus sebagai upaya kebijakan macro-prudential untuk menopang industry keuangan yang relative rentan terhadap gejolak pasar keuangan global.
    Di sisi fiskal, Pemerintah menempuh antara lain kebijakan menaikkan pajak atas barang konsumsi impor dan memberikan tax allowance bagi sector intermediate goods. Pengendalian konsumsi barang-barang impor ini dilakukan untuk menahan tingginya permintaan impor yang diharapkan dapat menekan deficit neraca perdagangan. Konsumsi BBM subsidi juga terus dikendalikan melalui kebijakan pengendalian BBM subsidi sehingga neraca migas dapat menemukan titik keseimbangan yang relative stabil. Selain menekan importasi, otoritas fiscal juga memberikan tax allowance bagi industry menengah agar dapat berkembang dan meninggalkan rezim ekspor komoditas menjadi ekspor barang bernilai tambah. Dengan mendorong industry menengah, Pemerintah berharap ekspor komoditas akan berkurang digantikan oleh ekspor barang yang bernilai tambah tinggi dan juga dapat mendorong subtitusi impor. Dengank ebijakan, fundamental perekonomian nasional terus diperkuat dan berada pada zona stabilitas yang berdaya tahan tinggi.
    Untuk mendukung upaya mendorong industrialisasi khususnya subtitusi impor, Pemerintah juga terus menggenjot pembangunan infrastruktur melalui program MP3EI, yaitu pembangunan pencapaian investasi yang terdiri dari investasi sector riil dan infrastruktur. Tentunya pembangunan infrastruktur yang sedang berjalan ini membutuhkan ruang waktu sehingga dapat berdampak pada kinerja perekonomian secara umum. Setidaknya hingga saat

    ReplyDelete
  118. ini sebagian diantaranya telah dapatdirasakan kontribusinya, sementara sebagian lagi masih dalam tahapan pembangunan.
    Dengan kebijakan menahan laju pertumbuhan, stabilitas perekonomian nasional terus ditingkatkan dan menghindari risiko pemanasan ekonomi yang banyak dialami oleh negara-negara lain. Besar harapan dengan bauran kebijakan di atas didukung akselerasi pembangunan infrastruktur, fundamental perekonomian nasional terus menguat serta menghadirkan daya tahan ekonomi yang kuat dan berdaya saing global.

    ReplyDelete
  119. saya setuju dengan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 12 Desember 2013 yang memutuskan untuk mempertahankan BI Rate pada level 7,50%, dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility tetap pada level 7,50% dan 5,75%. Kebijakan tersebut dinilai konsisten dengan upaya mengarahkan inflasi menuju ke sasaran 4,5±1% pada 2014 serta mengendalikan defisit transaksi berjalan menurun ke tingkat yang lebih sehat dan berkesinambungan. Bank Indonesia juga memperkuat pendalaman pasar uang rupiah dan valas dengan mengimplementasikan mini Master Repo Agreement antar sejumlah bank serta memperluas cakupan swap lindung nilai jangka menengah dan panjang antara Bank dengan Bank Indonesia.serta tindakan bank Indonesia untuk terus memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial serta koordinasi dengan Pemerintah dalam pengendalian inflasi dan defisit transaksi berjalan, termasuk kebijakan untuk memperbaiki struktur ekonomi dalam membawa pertumbuhan ekonomi ke arah yang lebih sehat dan seimbang, baik melalui jalur perdagangan maupun jalur finansial. Walaupun hal tersebut akan menimbulkan dampak yang cukup signifikan.

    Koperasi
    Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh beberapa orang demi kepentingan bersama yang berlandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Prinsip koperasi menurut UU no. 25 tahun 1992 adalah:
    • Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
    • Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
    • Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-masing anggota
    • Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
    • Kemandirian
    • Pendidikan perkoperasian
    • Kerjasama antar koperasi
    Analisis lingkungan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi perencanaan strategi perusahaan dalam menentukan peluang maupun ancaman terhadap perusahaan itu sendiri. Begitu juga dengan koperasi yaitu untuk :
    1. Menentukan apa saja faktor dalam lingkungan yang akan merupakan kendala terhadap pelaksanaan strategi dan tujuan perusahaan yang sekarang.
    2. menentukan apa saja faktor dalam lingkungan yang akan memberi peluang pencapaian tujuan yang lebih besar dengan cara menyesuaikan dengan strategi perusahaan.
    Dengan analisis SWOT diharapkan koperasi dapat lebih berkembang dan lebih produktif lagi dan dapat menangkap peluang yang ada.



    sukasari
    smt II (eksekutif)

    ReplyDelete
  120. Koperasi adalah suatu organisasi atau suatu bisnis yang didirikan olaeh seorang atau beberapa anggota utnuk mencapai tujuan bersama dan untuk mencapai keuntungan bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
    Suatu bentuk usaha yang juga dapat menolong anggotanya untuk memenuhi kebutuhan anggotanya dalam kehidupan sehari hari. Dengan adanya koperasi bisa membuat anggotanya yang satu dengan yang lain jika sebelumnya belum dekat membuat beberapa anggota itu saling kenal dan bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
    Menurut Prof. Ewell Roy (dalam Limbong, 2010) menjelaskan bahwa manajemen koperasi melibatkan unsur-unsur seperti anggota, pengurus, manajer, dan karyawan koperasi. Dalam hal ini seorang manajer koperasi harus bisa mengorganisasikan unsur-unsur koperasi didalamnya agar mencapai produktivitas yang tinggi. Disisi lain seorang karyawan juga harus mampu menghubungkan antara manajemen dan anggota koperasi.
    Manajemen koperasi dapat dilihat dari tiga sudut pandang yakni organisasi, proses dan gaya. Keberhasilan pengelolaan koperasi dapat dilihat dari kerjasama yang intens dari unsur-unsur koperasi dalam mengembangkan organisasi dan memberikan pelayanan yang terbaik pada anggota
    Dari segi proses, manajemen koperasi mengutamakan kebersamaan dalam pengambilan keputusan. Sedangkan Gaya dalam sudut pandang koperasi ialah Gaya manajemen yang dianut koperasi ialah gaya partisipatif (Participation Management) dimana anggota ditempatkan sebagai subjek dan manajemen yang aktif dalam mengatur perusahannya.

    • Kelebihan dan kekurangan koperasi
    Hal-hal yang menjadi kelebihan koperasi di Indonesia adalah:
    • Bersifat terbuka dan sukarela.
    • Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib tidak memberatkan anggota.
    • Setiap anggota memiliki hak suara yang sama, bukan berdasarkan besarnya modal
    • Bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota dan bukan sematamata mencari keuntungan
    Hal-hal yang menjadi kelemahan koperasi di Indonesia adalah:
    • Koperasi sulit berkembang karena modal terbatas.
    • Kurang cakapnya pengurus dalam mengelola koperasi.
    • Pengurus kadang-kadang tidak jujur.
    • Kurangnya kerja sama antara pengurus, pengawas dan anggotanya
    memang dalam kemajuan era globalisasi ini koperasi ini sudah tidak tren lagi, namun bagi masyarakat kecil koperasi ini sangat bermanfaat bagi kelangsungan ekonomi kecil. kerjasama yang dilakukan pada koperasi akan memper erat persaudaraan dari berbagai suku ataupun ras, dan dari kalangan menengah kebawah.
    meurut saya koperasi harus di kembangkan khususnya di daerah-daerah terpencil dan dalam pengawasan.

    ReplyDelete
  121. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  122. Lembaga Keuanga
    Menurut saya bahwa kondisi perbankan di Indonesia dalam keadaan sehat dalam tahun 2013 ini. Itu ditandai dengan pertumbuhan kredit yang hanya 20 persen tidak sampai menyentuh 25 persen seperti perkiraan awal. Selain itu rata-rata kredit macet (non performing loan/NPL) di bawah 1 persen. “Sedangkan rasio kecukupan modal ada di 18 persen lebih dan rasio return on asset yang di atas 3 persen. Hal ini dapat membantu Lembaga Keuangan Indonesia untuk menaikan nilai tukar Rupiah menjadi lebih tinggi, dan mampu bersaing dengan dunia global. Hal itu dapat terlhat dari menurunnya inflasi tahunan pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sudah mulai normal dan pada akhir tahun diperkirakan ada di kisaran 9-9,8 persen.
    Koperasi
    Sesuai dengan pengertiannya, koperasi merupakan kegiatan ekonomi yang berazaskan kekeluargaan. Adapun tujuan utama koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Dengan koperasi, masyaraakat atau anggota koperasi bisa membeli kebutuhan pokok dengan harga lebih murah. Anggota juga bisa mendapat pinjaman modal usaha melalui koperasi. Inilah peran koperasi untuk melindungi anggotanya dari cengkeraman para rentenir yang bergentayangan di desa-desa.
    Namun pada saat ini koperasi sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat dan beralih pada perbankan, hal ini disebabkan adanya Permasalahan pada kepastian usaha, segmentasi pasar, dan daya dukung organisasi yang sangat lemah. Percepatan usaha yang dimiliki berjalan lamban, dan kurang mampu bersaing di pasar, baik pasar lokal, regional, dan nasional apalagi pasar internasional.
    Nama : I Gede Maha Arta
    Nim : 13.01.1.1.076
    Kelas : Eksekutif / II

    ReplyDelete
  123. Bank

    Di tengah-tengah krisis ekonomi global yang belum menunjukan tanda-tanda perbaikan, perekonomian Indonesia tetap tumbuh meyakinkan dalam beberapa tahun terakhir. Prestasi ini tidak lepas dari peran industri perbankan sebagai sumber pendanaan utama aktifitas perekonomian. Dalam lima tahun terakhir kredit perbankan mengalami kenaikan rata-rata sebesar 23% per-tahun. Pada saat yang bersamaan nilai aset, Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan juga menunjukkan trend yang menggembirakan. Hal ini menggambarkan kesiapan perbankan untuk terus menerus mendorong pertumbuhan ekonomi ditahun-tahun mendatang.
    Kendatipun tumbuh cukup meyakinkan, mesin ekonomi kita diyakini masih bekerja jauh dibawah potensi yang dimilikinya. Akibatnya, kita terancam gagal memanfaatkan krisis global sebagai momentum untuk mempersempit kesenjangan GDP per-capita dengan negara tetangga, seperti Thailand, Malaysia dan Singapura. Terdapat banyak faktor penyebab, dan tingginya suku bunga kredit perbankan dianggap sebagai salah satu faktor penting, sehingga upaya menurunkan suku bunga kredit perbankan merupakan wacana yang mendominasi berbagai diskursus dikalangan pengambil kebijakan.
    Berbagai teori ekonomi dan pengalaman dilapangan menunjukkan bahwa rendahnya suku bunga kredit adalah stimulus yang handal bagi peningkatan kegiatan ekonomi. Fakta bahwa suku bunga kredit dan Net Interest Margin (NIM) perbankan kita masih jauh lebih tinggi dari negara tetangga merupakan alasan kuat bagi ide untuk menurunkan suku bunga kredit.
    Isu utama yang kita hadapi adalah bagaimana mendisain mekanisme penurunan suku bunga, sehingga di satu sisi mampu memberikan stimulus bagi perekonomian dan pada saat yang bersamaan tidak mengganggu harmonisasi industri perbankan yang selama beberapa tahun terakhir telah terjaga dan mampu memperkuat peran perbankan sebagai motor pendorong ekonomi.

    Nama : komang astiti
    Nim : 12.01.1.1.1051
    Kelas : regular sore/ 2

    ReplyDelete
  124. Koperasi

    Sejak awal kelahirannya koperasi diharapkan menjadi soko guru perekonomian Indonesia. Pola pengorganisasian dan pengelolaannya yang melibatkan partisipasi setiap anggota dan pembagian hasil usaha yang cukup adil menjadikan koperasi sebagai harapan pengembangan perekonomian Indonesia. Dukungan dari pemerintah dan berbagai lembaga lainnya membuat koperasi dapat tumbuh subur di tanh air. Akan tetapi perkembangan koperasi tidak senantiasa semulus apa yang diharapkan dan dibayangkan. Banyak permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam setiap perkembangannya, harapan menjadikan koperasi menjadi soko guru perekonomian Indonesia belum dapat diwujudkan. Meski banyak contoh koperasi yang telah berhasil membuat sejahtera anggotanya tetapi masih banyak hal yang perlu dibenahi. Pada kesempatan ini akan dipaparkan hasil analisis pengembangan koperasi dengan menggunakan pendekatan analisis SWOT.
    Salah satu hal yang membuat suatu bisnis usaha kecil maju dan menuai hasil yang baik adalah pada perencanaan usaha yang matang. Salah satu kiat sukses bisnis berada pada perencanaan usaha yang didasarkan pada analisa terhadap beberapa factor yang akan berpengaruh pada kelangsungan usaha bisnis yang dijalani. Analisa bisnis ini memegang peranan yang cukup penting bagi usaha kecil. Ada banyak yang mempengaruhi kesuksesan sebuah bisnis usaha kecil, factor tersebut berasal dari internal usaha kecil dan berasal dari eksternal bisnis. Salah satu pendekatan analisa yang bisa digunakan dalam perencanaan dan evaluasi suatu usaha termasuk bisnis usaha kecil adalah analisa SWOT (Strenght, Weakness, Oportunity, Treats). Dengan menggunakan analisa SWOT factor eksternal dan internal sebuah bisnis bisa didefinisikan dengan baik, sebagai pedoman untuk menentukan perencanaan strategis.
    Analisis SWOT maerupakan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman yang terlibat dalam sebuah bisnis atau usaha. Analisa SWOT adalah alat analisa dalam menentukan tujuan bisnis usaha dengan mengidentifikasi factor internal dan eksternal yang baik dan tidak baik untuk mencapai tujuan tertentu. Analisa SWOT dapat diterapkan untuk menganalisis kelangsungan bisnis Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Sebuah bisnis usaha kecil akan memiliki landasan yang kokoh untuk menaiki tangga kesuksesan, jika direncanakan dengan matang melalui beberapa analisa terhadap factor-faktor yang mempengaruhi sebuah usaha.
    Sebelum memutuskan untuk membangun bisnis usaha kecil Anda, ada baiknya dipertimbangkan beberapa hal yang berkaitan dengan lingkungan sekitar bisnis dan juga sisi internal diri kita. Dengan pendekatan analisa SWOT ini akan cukup membantu menentukan langkah bisnis selanjutnya. Kiat sukses bisnis dengan melakukan analisa bisnis dengan pendekatan SWOT ini cukup membantu suksesnya sebuah bisnis. Analisa ini telah banyak digunakan dan teruji dalam berbagai bidang bisnis.

    Nama : komang astiti
    Nim : 12.01.1.1.1051
    Kelas : regular sore/ 2

    ReplyDelete
  125. lanjutan koperasi

    Kekuatan yang kita miliki adalah potensi yang perlu ditonjolkan dan dijadikan modal mencapai keberhasilan. Misalnya kita memiliki produk yang memiliki kualitas di atas rata – rata produk sejenis, ini bisa dipergunakan sebagai bahan dalam pendekatan promosi. Peluang sama halnya dengan kekuatan merupakan hal positif dari sisi luar yang perlu ditangkap dan dijadikan landasan untuk menjalankan roda bisnis. Salah satu contoh, misalkan ada peluang pasar permintaan terhadap suatu produk sangat besar. Ini adalah peluang yang perlu segera ditangkap untuk dijadikan lading bisnis kita.
    Dalam proses pembangunan ekonomi, kita menyadari kerap terjadi sektor-sektor yang terpinggirkan atau terlupakan, baik oleh para pelaku ekonomi maupun para pengambil kebijakan. Biasanya yang terpinggirkan ini adalah mereka yang bergerak di usaha kecil, mikro, menengah, dan beberapa jenis badan usaha yang kurang mendapat arah, seperti koperasi. Padahal usaha kecil tidak pernah mempersoalkan kenapa mereka menjadi kecil. Mereka memahami adanya perbedaan kemakmuran, besar – kecil, sebagai bagian yang tidak terhindarkan dalam sistem ekonomi seperti yang kita alami saat ini. Namun persoalannya bukanlah pada lebih atau kurang, tapi lebih kepada sebuah etos : jangan mengambil segalanya sehingga tidak tertinggal apapun bagi orang lain.
    Tidaklah berlebihan apabila di tengah upaya kita menghadapi pasar bebas dan globalisasi, upaya membangun koperasi yang memiliki daya saing, efisiensi, budaya perusahaan ( corporate culture ), dan inovasi, menjadi hal yang tak terhindarkan. Koperasi adalah badan usaha yang paling cocok bagi karakter bangsa kita dalam menghadapi globalisasi tersebut. Oleh karena itu kita semua beruoaya mengangkat atau membawa kembali koperasi ke dalam mainstream pembangunan bangsa. Semoga pada akhir hari nanti, bukan hanya pertanyaan – pertanyaan mengenai harapan koperasi tetapi juga jawaban yang bermakna dan konkret bagi pengembangan koperasi di era globalisasi.

    Nama : komang astiti
    Nim : 12.01.1.1.1051
    Kelas : regular sore/ 2

    ReplyDelete
  126. LEMBAGA KEUANGAN

    Menurut pendapat saya, dengan perkembangan di dunia perbankan saat yang seperti kita lihat Bank Indonesia mempertahankan BI Rate pada level 7,50%, dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility tetap pada level 7,50% dan 5,75%. Kebijakan tersebut menurut saya lumayan tepat dimana kita lihat perekonomian di Indonesia menunjukkan adanya perekonomian yang membaik, tapi perekonomian Indonesia sangat lambat dan di akhir tahun 2013 perekonomian di Indonesia tidak seimbang dimana kita lihat saat ini nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing yang semakin merosot. Hal ini yang harus dijaga oleh pemerintah dalam hal ini Bank sentral. Ini akan membuat perekonomian Negara kita akan semakin lambat dan akan lebih lambat lagi. Seharusnya Bank Indonesia harus melakukan evaluasi dengan cepat dan tanggap agar perekonomian menjadi lebih baik dan Negara Indonesia bisa menjadi Negara yang lebih maju.

    KOPERSI

    Koperasi merupakan lembaga keuangan yang sudah diatur oleh pemerintah dalam hal ini sudah di buat Undang-Undang yang mengaturnya dan jika perkembangan koperasi menggunakan analisis SWOT diterapkan dalam koperasi saya yakin koperasi tersebut akan bisa berkemabang, akan tetapi kita lihat banyak koperasi yang ada di Singaraja pada khususnya tidak menerapkan hal tersebut dan banyak yang menyimpang dari analisis SWOT yang mengakibatkan terjadinya koperasi yang bangkrut. Disini yang harus berperan penting dalam perkemabangan koperasi selain dari koperasi tersebut seharusnya pemerintah secara teratur harus turun tangan untuk meninjau bagaimana perkembangan koperasi yang ada di daerah. Unsur-unsur dari analisis SWOt tersebut menurut saya harus dijalankan dan agar bisa koperasi melihat perkembangan perekonomian.

    ReplyDelete
    Replies
    1. eh kelupaan
      nama : berdy widi wardana
      nim : 13.01.1.1.075

      Delete
  127. LEMBAGA KEUANGAN

    Menurut pendapat saya, dengan perkembangan di dunia perbankan saat yang seperti kita lihat Bank Indonesia mempertahankan BI Rate pada level 7,50%, dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility tetap pada level 7,50% dan 5,75%. Kebijakan tersebut menurut saya lumayan tepat dimana kita lihat perekonomian di Indonesia menunjukkan adanya perekonomian yang membaik, tapi perekonomian Indonesia sangat lambat dan di akhir tahun 2013 perekonomian di Indonesia tidak seimbang dimana kita lihat saat ini nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing yang semakin merosot. Hal ini yang harus dijaga oleh pemerintah dalam hal ini Bank sentral. Ini akan membuat perekonomian Negara kita akan semakin lambat dan akan lebih lambat lagi. Seharusnya Bank Indonesia harus melakukan evaluasi dengan cepat dan tanggap agar perekonomian menjadi lebih baik dan Negara Indonesia bisa menjadi Negara yang lebih maju.

    KOPERASI
    Koperasi adalah suatu organisasi atau suatu bisnis yang didirikan olaeh seorang atau beberapa anggota utnuk mencapai tujuan bersama dan untuk mencapai keuntungan bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
    Suatu bentuk usaha yang juga dapat menolong anggotanya untuk memenuhi kebutuhan anggotanya dalam kehidupan sehari hari. Dengan adanya koperasi bisa membuat anggotanya yang satu dengan yang lain jika sebelumnya belum dekat membuat beberapa anggota itu saling kenal dan bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
    Menurut Prof. Ewell Roy (dalam Limbong, 2010) menjelaskan bahwa manajemen koperasi melibatkan unsur-unsur seperti anggota, pengurus, manajer, dan karyawan koperasi. Dalam hal ini seorang manajer koperasi harus bisa mengorganisasikan unsur-unsur koperasi didalamnya agar mencapai produktivitas yang tinggi. Disisi lain seorang karyawan juga harus mampu menghubungkan antara manajemen dan anggota koperasi.
    Manajemen koperasi dapat dilihat dari tiga sudut pandang yakni organisasi, proses dan gaya. Keberhasilan pengelolaan koperasi dapat dilihat dari kerjasama yang intens dari unsur-unsur koperasi dalam mengembangkan organisasi dan memberikan pelayanan yang terbaik pada anggota
    Dari segi proses, manajemen koperasi mengutamakan kebersamaan dalam pengambilan keputusan. Sedangkan Gaya dalam sudut pandang koperasi ialah Gaya manajemen yang dianut koperasi ialah gaya partisipatif (Participation Management) dimana anggota ditempatkan sebagai subjek dan manajemen yang aktif dalam mengatur perusahannya.

    • Kelebihan dan kekurangan koperasi
    Hal-hal yang menjadi kelebihan koperasi di Indonesia adalah:
    • Bersifat terbuka dan sukarela.
    • Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib tidak memberatkan anggota.
    • Setiap anggota memiliki hak suara yang sama, bukan berdasarkan besarnya modal
    • Bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota dan bukan sematamata mencari keuntungan
    Hal-hal yang menjadi kelemahan koperasi di Indonesia adalah:
    • Koperasi sulit berkembang karena modal terbatas.
    • Kurang cakapnya pengurus dalam mengelola koperasi.
    • Pengurus kadang-kadang tidak jujur.
    • Kurangnya kerja sama antara pengurus, pengawas dan anggotanya
    memang dalam kemajuan era globalisasi ini koperasi ini sudah tidak tren lagi, namun bagi masyarakat kecil koperasi ini sangat bermanfaat bagi kelangsungan ekonomi kecil. kerjasama yang dilakukan pada koperasi akan memper erat persaudaraan dari berbagai suku ataupun ras, dan dari kalangan menengah kebawah.
    meurut saya koperasi harus di kembangkan khususnya di daerah-daerah terpencil dan dalam pengawasan.


    Nama: Luh Trisna Sandyani
    NIM: 13.01.1.1.177
    Jurusan: Manajemen

    ReplyDelete
  128. Bank

    Di tengah-tengah krisis ekonomi global yang belum menunjukan tanda-tanda perbaikan, perekonomian Indonesia tetap tumbuh meyakinkan dalam beberapa tahun terakhir. Prestasi ini tidak lepas dari peran industri perbankan sebagai sumber pendanaan utama aktifitas perekonomian. Dalam lima tahun terakhir kredit perbankan mengalami kenaikan rata-rata sebesar 23% per-tahun. Pada saat yang bersamaan nilai aset, Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan juga menunjukkan trend yang menggembirakan. Hal ini menggambarkan kesiapan perbankan untuk terus menerus mendorong pertumbuhan ekonomi ditahun-tahun mendatang.
    Kendatipun tumbuh cukup meyakinkan, mesin ekonomi kita diyakini masih bekerja jauh dibawah potensi yang dimilikinya. Akibatnya, kita terancam gagal memanfaatkan krisis global sebagai momentum untuk mempersempit kesenjangan GDP per-capita dengan negara tetangga, seperti Thailand, Malaysia dan Singapura. Terdapat banyak faktor penyebab, dan tingginya suku bunga kredit perbankan dianggap sebagai salah satu faktor penting, sehingga upaya menurunkan suku bunga kredit perbankan merupakan wacana yang mendominasi berbagai diskursus dikalangan pengambil kebijakan.
    Berbagai teori ekonomi dan pengalaman dilapangan menunjukkan bahwa rendahnya suku bunga kredit adalah stimulus yang handal bagi peningkatan kegiatan ekonomi. Fakta bahwa suku bunga kredit dan Net Interest Margin (NIM) perbankan kita masih jauh lebih tinggi dari negara tetangga merupakan alasan kuat bagi ide untuk menurunkan suku bunga kredit.
    Isu utama yang kita hadapi adalah bagaimana mendisain mekanisme penurunan suku bunga, sehingga di satu sisi mampu memberikan stimulus bagi perekonomian dan pada saat yang bersamaan tidak mengganggu harmonisasi industri perbankan yang selama beberapa tahun terakhir telah terjaga dan mampu memperkuat peran perbankan sebagai motor pendorong ekonomi.

    Koperasi

    Koperasi di Indonesia dalam perkembangannya mengalami pasang dan surut. koperasi yang berkembang sejak jaman berdirinya koperasi indonesia sampai sekarang tidak ada yang tumbuh menjadi usaha besar yang seperti pelaku ekononomi yang besar. Padahal Berbagai paket program bantuan dari pemerintah telah diberi untuk Koperasi-koperasi di indonesia seperti kredit program: KKop, Kredit Usaha Tani (KUT), pengalihan saham (satu persen) dari perusahaan besar ke koperasi, skim program KUK dari bank dan Kredit Ketahanan Pangan (KKP) yang merupakan kredit komersial dari perbankan, juga “paket program” dari Permodalan Nasional Madani (PNM), terus mengalir untuk memberdayakan gerakan ekonomi kerakyatan ini. Tak hanya bantuan program, ada institusi khusus yang menangani di luar Dekopin, yaitu Menteri Negara Urusan Koperasi dan PKM (Pengusaha Kecil Menengah), yang seharusnya memacu gerakan ini untuk terus maju. Adapun Masalah-masalah Koperasi Saat ini di indonesia ialah terdiri dari dua yaitu Permasalahan internal dan eksternal :

    Permasalahan Internal
    1. Kebanyakan pengurus koperasi telah lanjut usia sehingga kapasitasnya terbatas;
    2. Pengurus koperasi juga tokoh dalam masyarakat, sehingga “rangkap jabatan” ini menimbulkan akibat bahwa focus perhatiannya terhadap pengelolaan koperasi berkurang sehingga kurang menyadari adanya perubahan-perubahan lingkungan;
    3. Bahwa ketidakpercayaan anggota koperasi menimbulkan kesulitan dalam memulihkannya;
    Permasalahan Eksternal

    1. Bertambahnya persaingan dari badan usaha yang lain yang secara bebas memasuki bidang usaha yang sedang ditangani oleh koperasi;
    2. Karena dicabutnya fasilitas-fasilitas tertentu koperasi tidak dapat lagi menjalankan usahanya dengan baik, misalnya usaha penyaluran pupuk yang pada waktu lalu disalurkan oleh koperasi melalui koperta sekarang tidak lagi sehingga terpaksa mencari sendiri.

    Nama : Desak Putu Henny Krisnawati
    Jurusan : Eksekutif Manajemen
    No.Nik : 013.01.1.1.068

    ReplyDelete
  129. a. bank
    Menurut saya, langkah Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 7,5 persen menunjukkan perubahan gaya kebijakan bank sentral. Karena Pelemahan rupiah yang terjadi pada bulan November dianggap sebagai bentuk perubahan kebijakan BI. Rupiah melemah sekitar 6 persen selama November, namun cadangan devisa di luar pinjaman jangka pendek naik US$ 2 miliar. "Hal ini menunjukkan rupiah sekarang digunakan sebagai instrumen kebijakan untuk mengurangi defisit transaksi berjalan, melengkapi kenaikan suku bunga sebelumnya".

    b. Koperasi
    pengembangan koperasi dengan analisis SWOT
    menurut : Kotler (1997 : 399) memberikan penjelasan tentang mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan sebagai berikut : analisis internal merupakan proses dengan mana perencanaan strategi mengkaji pemasaran, penelitian dan pengembangan, produksi dan operasi, sumber daya dan karyawan perusahaan, serta faktor keuangan dan akuntansi untuk menentukan dimana perusahaan mempunyai kemampuan yang penting, sehingga perusahaan memanfaatkan peluang dengan cara yang paling efektif dapat menangani ancaman didalam lingkungan.

    Sedangkan faktor tertentu dalam lingkungan eksternal dapat menyediakan dasar-dasar bagi menejer untuk mengantisipasi peluang dan merencanakan tanggapan yang tepat sesuai dengan peluang yang ada, dan juga membantu manajer untuk melindungi perusahaan terhadap anacaman atau mengembangkan srategi yang tepat yang dapat merubah ancaman menjadi bermanfaat bagi perusahaan. Stoner (1994) menyatakan dalam satu lingkungan eksternal dapat menimbulkan ancaman, beliau mengelompokkan lingkungan ekstern kedalam 2 (dua) kelompok yaitu : (1) lingkungan luar mempunyai unsur-unsur langsung dan tidak langsung. Contoh unsur-unsur tindakan langsung adalah pelanggan, pemerintah, pesaing, serikat pekerja, pemasok, dan lembaga keuangan. (2) Unsur-unsur tindakan tidak langsung, antara lain : teknologi, ekonomi, dan politik masyarakat.

    Kotler (1997 : 398) mengemukakan bahwa mengidentifikasi peluang dan ancaman dapat diuraikan sebagai berikut : disini seorang manejer akan berusaha mengidentifikasi peluang dan acaman apa saja yang sedang dan akan dialami. Kedua hal ini merupakan faktor luar yang dapat mempengaruhi masa depan bisnis, sehingga memang perlu untuk dicatat. Dengan demikian setia pihak yang berkepentingan akan terangsang untuk menyiapakan tindakan, baik peluang maupun ancaman perlu diberikan urutan sedemikian rupa sehingga perhatian khusus dapat diberikan kepada yang lebih penting dan mendesak.
    KOMANG SUMERTA YASA,
    13.01.1.1.081
    MANAJEMEN
    SMT 2 (EKSEKUTIF)

    ReplyDelete
  130. Adapun cara dalam mengembangkan koperasi dengan menggunakan strategi manajemen SWOT yang bertujuan :
    a. Melakukan Analisa SWOT untuk koperasi Kita, Perumusan SWOT ditujukan sebagai dasar pembuatan strategi. Analisa SWOT adalah pola evaluasi yang mengklasifikasikan kondisi koperasi dengen SWOT yaitu Streght (Kekuatan), Weakness (Kelemahan koperasi Kita), Oportunity (Peluang Koperasi kita), dan Threat (ancaman pada Koperasi ). Pengurus harus mengklasifikasikan hal-hal diatas menjadi sebuah tabel yang kemudian dijadikan dasar sebagai pengambilan keputusan dalam renstra koperasi. Seorang pengurus koperasi harus paham betul kondisi koperasinya, Pengurus harus mampu melakukan forecasting atau peramalan kondisi kedepan. Dari forecasting ini kemudian di rumuskan asumsi-asumsi yang relevan. Dari pemetaan kondisi dan permalahan inilah kemudian di rumuskan analisis SWOT Koperasi. Proses pertama yang harus dilakukan adalah evaluasi diri, dari sini akan ditemukan "strengths" dan ”weaknesses” serta sumberdaya organisasi. Kemudian analisa kondisi eksternal, seperti kondisi pasar, sosial, ekonomi dan budaya akan memunculkan ”opportunities” dan ”threats”.
    b. Menentukan target Koperasi, Setelah analisis SWOT koperasi selesai dilakukan langkah berikutnya adalah menentukan target. Fase ini merupakan salah satu bagian terpenting dari penyusunan strategi koperasi. Target ini diperoleh dari proses telaah realistis terhadap analisis SWOT yang telah ditentukan sebelumnya dan target koperasi harus diyakini oleh seluruh komponen organisasi koperasi, bahwa koperasi mampu mencapainya.
    c. Perumusan Strategi Koperasi, Pada tahap ini merupakan upaya penyusunan siasat untuk menyelesaikan permasalahan koperasi sekaligus cara untuk pencapaian target koperasi. Hasil Renstra Koperasi biasanya berupa Garis-Garis Besar Program Kerja (GBPK) Koperasi yang juga harus disertai dengan Perencanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi ( APBK) hasil perumusan Renstra akan dibahas dan disahkan dalam RAT Koperasi. Jika dalam suatu koperasi tidak memiki strategy SWOT dalam menjalankan manajemennya maka dapat dipastikan koperasi tersebut tidak akan terkendalikan dan haya akan membuat kerugian untuk koperasi itu sendiri. Sebaiknya koperasi memiliki strategi manajemen SWOT agar supaya dapat mengendalikan Koperasi itu sendiri di lihat dari berbagai aspek yaitu : kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman.

    ReplyDelete
    Replies
    1. luh reni yanti
      nim:13.01.1.1.179
      kelas:manajemen(eksekutif)

      Delete
  131. A. BANK
    eperti yang telah kita ketahui Indonesia masih digolongkan sebagai Negara yang sedang berkembang, jadi baik tingkat produksi maupun kualitas Perekonomiannya masih sangat jauh jika dibandingkan dengan Negara – negara berkembang lainnya jadi kita jangan dulu berpikir tentang kemampuan Bank kita seperti misalnya Bank Indonesia untuk bisa berdiri sejajar dengan bank – bank international milik para Investor asing yang ada Indonesia. Bagi saya sekarang sudah jadi hal luar biasa jika Bank Indonesia cukup mampu menyediakan kebutuhan Modal untuk para Pembisnis Muda, mampu memberikan pelayanan Optimal bagi para Nasabahnya, dan mampu menciptakan sebuah langkah yang serius jika ada tindakan yang tidak terpuji yang dilakukan oleh beberapa Pejabat diruang lingkup Bank Indonesia itu Sendiri, seperti halnya terjadinya penggelapan Uang Nasabah, lolosnya tindakan Money Laundry dan berbagai hal yang tidak terpuji yang mudah – mudahan tidak benar terjadi di Bank Indonesia kita ini. Mudah – mudahan Rasio kecukupan modal (CAR/Capital Adequacy Ratio) tetap tinggi mencapai 18,4%, jauh di atas ketentuan minimum 8%, sedangkan rasio kredit bermasalah (NPL/Non Performing Loan) tetap rendah sebesar 1,91% pada bulan Oktober 2013 (Data yang disebutkan dalam artikel “STATEMENT PENYEHATAN BANK 2013 final”), sehingga terdapat banyak cadangan modal Investasi untuk para Investor kita sendiri meskipun permasalahan lain masih harus tetap dicari jalan keluarnya.

    B. KOPERASI
    Pengembangan koperasi dalam analisis SWOT menurut Freddy Rangkuti (1997) sub-sub bagian dari analisis SWOT meliputi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dengan berbagai indikator.

    1. Kekuatan dengan indikator :

    a. Telah memiliki badan hukum.

    b. Stukur organisasi yang sesuai dengan eksistensi koperasi.

    c. Keanggotaan yang terbuka dan sukarela.

    d. Resiko kekurangan pelanggan cukup kecil.

    e. Biaya rendah.

    2. Kelemahan dengan indikator :

    a. Lemahnya stuktur permodalan koperasi.

    b. Lemahnya dalam pengelolaan/manajemen usaha.

    c. Kurang pengalaman usaha.

    d. Tingkat kemampuan dan profesionalisme SDM koperasi belum memadai.

    e. Kurangnya pengetahuan bisnis para pengelola koperasi.

    3. Peluang dengan indikator

    a. Adanya aspek pemerataan yang diprioritaskan oleh pemerintah.

    b. Undang-Undang nomor 25 tahun 1992, memungkinkan konsolidasi koperasi primer ke dalam koperasi sekunder.

    c. Kemauan politik yang kuat dari pemerintah dan berkembangnya tuntutan masyarakat untuk lebih membangun koperasi.

    d. Kondisi ekonomi cukup mendukung eksistensi koperasi.

    e. Perekonomian dunia yang makin terbuka mengakibatkan makin terbukanya pasar internasional bagi hasil koperasi Indonesia.

    4. Ancaman dengan indikator :

    a. Persaingan usaha yang semakin ketat.

    b. Peranan Iptek yang makin meningkat.

    c. Masih kurangnya kepercayaan untuk saling bekerjasama dengan pelaku ekonomi lain dan antar koperasi.

    d. Terbatasnya penyebaran dan penyediaan teknologi secara nasional bagi koperasi.

    e. Kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang koperasi serta kurangnya kepedulian dan kepercayaan masyarakat terhadap koperasi.

    D. Kesimpulan

    Pengembangan koperasi dengan menggunakan analisis SWOT :

    1. Tujuh indikator kekuatan dan dua belas indikator peluang yang telah diuraikan diatas dapat membantu pengurus dan pengelola untuk mengimplementasikannnya dalam rangka pengembangan dan keberhasilan koperasi.

    2. Unsur-unsur kelemahan yang ada supaya mendapat perhatian yang serius baik oleh pengurus dan pengelola maupun oleh para anggota, sehingga resiko yang timbul akibat dari kelemahan-kelemahan tersebut dapat diminimalisasikan sehingga keberhasilan dan pengembangan koperasi dapat tercapai.

    3. Perlu bagi pengurus dan pengelola untuk dapat mengantisipasi ancaman agar dapat hidup dan berkembang serta dapat mewujudkan keberhasilan yang diharapkan

    nama: KETUT SUDI
    NIM: 12.11.1.1.090
    Manajemen Eksekutif
    smt 2

    ReplyDelete
  132. NAMA :DESAK PUTU RIA HAMIATI
    NIM : 12.01.1.1.1025

    1. LEMBAGA PERBANKAN
    Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya dimulai ketika sebuah undang-undang baru, yaitu UU No. 23/1999 tentang Bank Indonesia, dinyatakan berlaku pada tanggal 17 Mei 1999 dan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 6/ 2009. Undang-undang ini memberikan status dan kedudukan sebagai suatu lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan Pemerintah dan/atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang ini.
    Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang tersebut. Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun juga. Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien.
    Status Bank Indonesia baik sebagai badan hukum publik maupun badan hukum perdata ditetapkan dengan undang-undang. Sebagai badan hukum publik Bank Indonesia berwenang menetapkan peraturan-peraturan hukum yang merupakan pelaksanaan dari undang-undang yang mengikat seluruh masyarakat luas sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Sebagai badan hukum perdata, Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam maupun di luar pengadilan
    Menurut UU RI no. 10 tahun 1998 yang dimaksud dengan bank adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana dari masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.
    Seperti pada pengertiannya, yang pada intinya perbankan merupakan badan usaha yangmenghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali ke masyarakat.bank selaku stabilitator moneter diartikan bahwa bank mempunyai kewajiban ikut serta menstabilkannilaitukar uang, nilaikurs,atau harga barang-barang relatif stabil atau tetap, baik secara langsung maupun mekanisme giro wajib minimum(gwm), operasi pasar terbuka, atau pun kebijakan diskonto ank memilikiasas dalam melaksanakan kegiatan usahanya yakni demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian
    Fungsi utama perbankandiindonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat (finacial intermediary) Dalam menjalankan fungsinya, bank harus memperhatikan hal – hal berikut :
    a. Rentabilitas yaitu kemampuan bank untuk memperoleh keuntungan
    b. Likuiditas yaitu kemampuan bank untuk melunasi kewajibannya pada saat jatuh tempo
    c. Solvabilitas yaitu kemampuan bank untuk memenuhi kewajibannya saat bank tersebut di likuidasi.
    Perbankan Indonesia adalah untuk menunjung pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhanekonomi dan stabilisasi nasional ke arah peningkatan rakyat banyak Bank Indonesia memiliki tugas-tugas sebagai Bank Sentral Indonesia yaitu:
    a. Mengatur peredaran uang di Indonesia ( Bank Sirkulasi )
    b. Sebagai tempat penyimpanan terakhir ( Lender of the last resort )
    c. Mengatur perbankan Indonesia (Bank to Bank )
    d. Mengatur perkreditan
    e. Menjaga stabilitas mata uang
    f. Mengajukan pencetakan / penambahan mata uang rupiah

    ReplyDelete
    Replies
    1. lanjutan....
      Tingkat Kesehatan Bank
      Pemeriksaaan dilakukan untuk menilai tingkat kesehatan bank. Faktor-faktor untuk penilaian tingkat kesehatan bank antara lain :
      a. Faktor Permodalan(Capital) =C
      b. Faktor Kualitas Aktiva Produktif (Asset )A
      c. Faktor ManajemenManagement) =M
      d. Faktor Rentabilitas(Earning) =E
      e. FaktorLikuiditas(Liquidity)= L
      MakaPenilaian untuk menentukan kondisi suatu bank biasanya menggunakananalisis CAMELS :
      Penilaian untuk menentukan kondisi suatu bank biasanya menggunakananalisis CAMELS :
      a. Aspek Permodalan
      Yang dinilai adalah permodalan yang ada didasarkan kepada kewajiban-kewajiban penyediaan modal minimum bank. Penilaian tersebut didasarkan kepada CAR (Capital Adequanci Ratio) yang telah ditetapkan BI. Perbandingan rasio tersebutadalah rasio modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) dan sesuaiketentuan pemerintah CAR tahun 1999 minimal harus 8% .
      b. Aspek Kualitas Aset
      Untukmenilaijenisjenisasset yangdimilikioleh bank.Penilaianharussesuai dengan peraturan oleh Bank Indonesia dengan memperbandingkan antaraaktiva produktif yang diklasifikasikan dengan aktiva produktif. Kemudian rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap aktiva produktif terhadap aktiva produktif yang diklasifikasikan. Rasio ini dapat dilihat dari neraca yang telahdilaporkan secara berkala kepada Bank Indonesia.

      c. Aspek Kualitas Manajemen
      Kualitas manajemen dapat dilihat dari kualitas manusianya dalam bekerja.Kualitas manajemen juga dapat dilihat dari segi pendidikan dan pengalaman darikaryawannya dalam menangani berbagai kasus yang terjadi. Dalam aspek ini yang dinilai adalah manajemen Permodalan , Manajemen Kualitas aktiva, manajemen rentabilitas, dan manajemen likuiditas.
      d. Aspek Likuiditas
      Suatu bank dapat dikatakan likuid, apabila bank yang bersangkutan dapatmembayar semua utang-utangnyaterutamasimpanantabungan,girodandeposito pada saat ditagih dan dapat pula memenuhi semua permohonan kredit yang layak dibiayai.
      e. Aspek Rentabilitas
      Merupakanukuran kemampuan bankdalam meningkatkanlabanyaapakah setiap periode atau untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai bank yang bersangkutan.
      f. Aspek Sensitivitas
      Pertimbangan resiko yang harus diperhitungkan berkaitan erat dengan sensitivitas perbankan. Sensitivitas terhadap risiko ini penting agar tujuan memperoleh laba dapattercapai dan pada akhirnya kesehatan bank juga terjamin.

      2. LEMBAGA KOPERASI
      Tak dapat kita pungkiri bahwa masyarakat secara keseluruhan telah merasakan perekonomian globalisasi melalui perdagangan bebas. Berbagai kesepakatan , jalinan kerjasama, perjanjian multilateral, berbagai kelompok negara maju dan berkembang, penyatuan mata uang, dan lain-lain, merupakan suatu wujud dari lintas batas geografis-regional menuju pada kepentingan ekonomi internasional yang tak terhindarkan.

      Khusus di bidang ekonomi, globalisasi menampilkan bentuknya dengan prinsip perdagangan bebas dan perdagangan di tingkat dunia (world trade). Dengan demikian globalisasi ekonomi ini mengarah pada suatu aktifitas yang muItinasional. Ungkapan lain untuk proses ini dinamakan juga sebagai "universalisasi sistem ekonomi" (the universalization of the economic system), Berbagai institusi-institusi perekonomian dunia akan "dipaksa" untuk mengikuti pergulatan di dalamnya, termasuk dalam hal ini tentu saja berlaku bagi badan-badan usaha koperasi yang banyak digeluti oleh usaha ekonomi rakyat di Indonesia.

      Delete
    2. lanjutan.........
      Bagi Indonesia, jelaslah bahwa implikasi dari perdagangan bebas ini adalah pentingnya upaya untuk membuka ketertutupan usaha, peluang, dan kesempatan, terutama bagi usaha koperasi yang menjadi salah satu pola usaha ekonomi rakyat. Hal ini menjadi sangat penting karena produk yang dihasilkan dari Indonesia harus berkompetisi secara terbuka tidak hanya di pasar dalam negeri, melainkan juga di luar negeri/pasar internasional.

      Sekilas, jika melihat tentang krisis moneter yang berlanjut sampai sekarang, koperasi dan usaha kecil membuktikan dirinya sebagai pelaku ekonomi yang tangguh dan unggul, misalnya dalam menanggulangi masalah pengangguran dan kemiskinan. Terdapat harapan bahwa pengembangan peran terhadap kedua pelaku ekonomi tersebut dapat menjadi tumpuan pemasok devisa negara yang sangat penting artinya dalam proses pemulihan ekonomi nasional (National Economics Recovery). Namun hal itu menuntut pengembangan kualitas SDM, mulai dari tingkat perencanaan, teknis, sampai dengan tingkat pelaksanaan di lapangan, penguasaan teknologi, dan dukungan sarana, prasarana, serta lembaga pendukung.

      Melihat kembali era Orde Baru, dapat dilihat bahwa pemanfaatan potensi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) lebih diorientasikan pada peningkatan produksi melalui eksploitasi kedua sumber daya esensial tersebut secara berlebihan. Pembangunan waktu itu cenderung mengejar pertumbuhan dengan cara meningkatkan produksi dan pendapatan nasional (GNP) dalam jangka waktu yang relatif cepat, tanpa memperhatikan kondisi ekonomi dan sosial dalam masyarakat serta kelestarian SDA dan lingkungan. Indikator keberhasilan pembangunan dilihat dari kemampuan untuk menekan inflasi dan meningkatkan pertumbuhan. Keadaan ini antara lain terlihat dengan dikeluarkannya berbagai peraturan perundang-undangan yang cenderung memanjakan usaha besar, yang secara langsung maupun tidak langsung telah mendorong terjadinya krisis ekonomi serta kemiskinan dan kesenjangan ekonomi. Ketidakberdayaan usaha besar untuk eksis dalam perekonomian global baru dirasakan setelah terjadinya krisis moneter yang melumpuhkan hampir semua usaha besar. Kondisi seperti ini sudah lama diramalkan akan terjadi, seperti yang dikemukakan oleh Yoshihara Kunio, sebagai fenomena "kapitalisme semu" atau erzats capitalism
      .

      Sebaliknya, pengembangan perekonomian yang mengarah pada globalisasi dalam bentuk liberalisasi perdagangan kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Lebih ironis lagi regulasi perbankan yang ditujukan untuk memandirikan perusahaan-perusahaan besar swasta, malah mendorong perusahaan-perusahaan tersebut untuk membangun bank-bank baru yang ditujukan untuk mendapatkan lebih banyak lagi pinjaman bersubsidi dari pemerintah, serta memobilisasi dana murah dari masyarakat. Dengan kata lain kebjjaksanaan pemerintah pada waktu itu (sejak awal era tahun 1980-an) memang hanya sebatas move politics yang banyak memiliki kelemahan bila dikaji dari aspek ekonominya. Dalam kondisi yang demikian usaha kecil dan koperasi dengan segala keterbatasannya menjadi sulit berkembang.

      Namun dengan adanya keterbatasan yang menjadikan koperasi untuk sulit berkembang memotifasikan saya untuk mencari strategi dalam menjalankan koperasi agar dapat berkembang. Dalam hal ini strategi yang saya maksudkan adalah strategi dalam manajemen khusunya dengan menggunakan strategi SWOT.

      SWOT (Strength,Weakness,Opportunity,Threat) merupakan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.

      Delete
    3. lanjutan....
      Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam perumusan strategi SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
      Dalam manajemen koperasi, perencanaan strategis adalah pengambilan keputusan saat ini untuk pelaksanaan koperasi pada masa datang. Pengambilan keputusan dalam organisasi Koperasi Indonesia harus mempertimbangkan sumber daya, kondisi saat ini serta peramalan terhadap keadaan yang mempengaruhi koperasi dimasa yang akan datang. Untuk melakukan perencanaan Strategis dalam koperasi maka pengurus koperasi harus memperhatikan 4 aspek penting yaitu masa depan dan peramalanya, aspek lingkungan baik internal atau eksternal, target kedepan dan terakhir strategi untuk pencapaian target.
      Untuk melakukan perencanaan strategis dalam koperasi maka pengurus koperasi harus memperhatikan 4 aspek penting yaitu masa depan dan peramalanya, aspek lingkungan baik internal ataupun eksternal, target kedepan dan terakhir strategi untuk pencapaian target.
      Organisasi koperasi secara kelembagaan harus mempunyai perangkat organisasi koperasi yang menjadi sarana dalam pencapaian tujuan koperasi. Perangkat fundamental dalam perencanaan strategis yang kemudian menjadi kelengkapan organisasi yang wajib ada adalah parameter-parameter idialisme dasar seperti; visi, misi, goal, objektif,
      Adapun cara dalam mengembangkan koperasi dengan menggunakan strategi manajemen SWOT yaitu : Renstra koperasi pertama kali kita rumuskan dengan cara menjawab 3 pertanyaan mendasar:
      1.Dimana koperasi kita saat ini berada, dan akan kemana arahan koperasi kita?
      2.Kemana tujuan koperasi kita, ingin pergi kemana koperasi kita.?
      3.Bagaimana atau dengan apa koperasi kita pergi atau mencapai tujuan tersebut?

      Delete
    4. Setelah kita berhasil mejawab ke 3 pertanyaan di atas kita akan melakukan evaluasi organisasi koperasi dengan menggunakan Analisa SWOT. Secara terperici tahapan menyusun Renstra koperasi adalah sebagai berikut:
      a. Melakukan Analisa SWOT untuk koperasi Kita
      Perumusan SWOT ditujukan sebagai dasar pembuatan strategi. Analisa SWOT adalah pola evaluasi yang mengklasifikasikan kondisi koperasi dengen SWOT yaitu Streght (Kekuatan), Weakness (Kelemahan koperasi Kita), Oportunity (Peluang Koperasi kita), dan Threat (ancaman pada Koperasi ). Pengurus harus mengklasifikasikan hal-hal diatas menjadi sebuah tabel yang kemudian dijadikan dasar sebagai pengambilan keputusan dalam renstra koperasi. Seorang pengurus koperasi harus paham betul kondisi koperasinya, Pengurus harus mampu melakukan forecasting atau peramalan kondisi kedepan. Dari forecasting ini kemudian di rumuskan asumsi-asumsi yang relevan. Dari pemetaan kondisi dan permalahan inilah kemudian di rumuskan analisis SWOT Koperasi. Proses pertama yang harus dilakukan adalah evaluasi diri, dari sini akan ditemukan "strengths" dan ”weaknesses” serta sumberdaya organisasi. Kemudian analisa kondisi eksternal, seperti kondisi pasar, sosial, ekonomi dan budaya akan memunculkan ”opportunities” dan ”threats”.
      b. Menentukan target Koperasi
      Setelah analisis SWOT koperasi selesai dilakukan langkah berikutnya adalah menentukan target. Fase ini merupakan salah satu bagian terpenting dari penyusunan strategi koperasi. Target ini diperoleh dari proses telaah realistis terhadap analisis SWOT yang telah ditentukan sebelumnya dan target koperasi harus diyakini oleh seluruh komponen organisasi koperasi, bahwa koperasi mampu mencapainya.
      c. Perumusan Strategi Koperasi
      Pada tahap ini merupakan upaya penyusunan siasat untuk menyelesaikan permasalahan koperasi sekaligus cara untuk pencapaian target koperasi. Hasil Renstra Koperasi biasanya berupa Garis-Garis Besar Program Kerja (GBPK) Koperasi yang juga harus disertai dengan Perencanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi ( APBK) hasil perumusan Renstra akan dibahas dan disahkan dalam RAT Koperasi.




      Jika dalam suatu koperasi tidak memiki strategy SWOT salam menjalankan manajemennya maka dapat dipastikan koperasi tersebut tidak akan terkendalikan dan haya akan membuat kerugian untuk koperasi itu sendiri. Oleh sebab itu sebaiknya koperasi memiliki strategi manajemen SWOT agar supaya dapat mengendalikan Koperasi itu sendiri di lihat dari berbagai aspek yaitu : kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman.

      Delete
  133. NAMA : KADEK SINARIANI
    NIM : 13.01.1.1.071
    JURUSAN : MANAJEMEN EKSEKUTIF
    SEMESTER : DUA (II)

    KOMENTAR SAYA TENTANG PERBANKAN MENGENAI SUKU BUNGA BI RATE
    Suku bunga acuan atau BI Rate naik lagi 25 basis poin, menjadi 7,5 persen. Kali ini, Bank Indonesia fokus pada pengendalian defisit transaksi berjalan. Namun, dalam jangka menengah panjang, BI mengarahkan kebijakan kepada pengendalian inflasi dan defisit transaksi berjalan.
    Kenaikan BI Rate itu diputuskan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Selasa (12/11/2013). Dengan demikian, BI Rate sudah naik 175 basis poin (bps) atau 1,75 persen sejak Juni 2013.
    Kenaikan BI Rate akan berdampak terhadap perekonomian dan sektor riil. Pertumbuhan ekonomi akan melambat.
    Di sisi lain, kenaikan BI Rate akan mengakibatkan kenaikan suku bunga perbankan. Bank bisa menaikkan suku bunga simpanan ataupun pinjaman.
    Kenaikan suku bunga simpanan akan mendorong masyarakat menunda kegiatan konsumsi karena memilih menyimpan dana di bank. Kenaikan suku bunga simpanan akan meningkatkan biaya dana bank.
    Jika tidak ingin margin tertekan, bank harus menaikkan suku bunga pinjaman. Langkah bank menaikkan suku bunga pinjaman akan berhadapan dengan risiko kredit bermasalah.
    Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Achmad Baiquni mengakui, BRI akan memantau lebih dulu situasi sebelum memutuskan menaikkan atau tidak menaikkan suku bunga simpanan.
    Sebaliknya, untuk suku bunga pinjaman, ada yang tidak akan naik karena berlaku suku bunga tetap, seperti pada kredit mikro. Namun, ada juga yang naik karena mengikuti BI Rate.
    ”Kenaikan suku bunga kredit yang mengikuti BI Rate tidak seketika. Kenaikan mungkin bulan depan,” ujar Baiquni.
    Berdasarkan data BI, kenaikan BI Rate berdampak pada menipisnya selisih antara suku bunga kredit dan deposito, dari 615 bps pada triwulan II-2013 menjadi 586 bps pada Agustus 2013.
    Dampak lain, kenaikan suku bunga deposito mengakibatkan simpanan perbankan tumbuh 15,83 persen pada Agustus 2013 dibandingkan triwulan II-2013. Per Agustus 2013, porsi deposito atas total simpanan 44 persen.
    Sektor energiLangkah mengendalikan defisit transaksi berjalan tidak bisa hanya dilakukan BI. Pemerintah juga harus memiliki kebijakan yang jelas di sektor energi.
    ”Defisit transaksi berjalan kan sumbernya impor migas yang masih tinggi,” kata Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti.
    Pemerintah, lanjut Destry, bisa menggunakan mekanisme harga atau konversi energi. Langkah itu harus terstruktur, tetapi dilakukan segera.
    Jika tidak, defisit transaksi berjalan masih tetap terjadi dengan sumber yang sama, yakni migas.
    Data Badan Pusat Statistik, perdagangan komoditas migas selalu defisit pada kurun waktu Januari-September 2013. Pada September 2013, perdagangan migas defisit 1,15 miliar dollar AS.
    Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo pernah menyebutkan, pertumbuhan impor minyak masih tinggi. Padahal, kenaikan harga BBM bersubsidi dilakukan pada Juni 2013. Itu berarti kenaikan harga BBM tidak terlalu berdampak menekan permintaan BBM.
    Ekonom Standard Chartered Bank Eric Sugandi menyebutkan, langkah BI menaikkan BI Rate saat inflasi sudah mulai bergerak ke pola normal menunjukkan bobot kebijakan BI saat ini bergeser. ”Isu utama BI saat ini adalah mengendalikan defisit transaksi berjalan. Namun, pada tahun 2014, bisa jadi kebijakan BI memang lebih ketat,” kata Eric.
    Langkah menaikkan BI Rate ini sekaligus upaya BI mengantisipasi kemungkinan berkurangnya stimulus moneter yang dilakukan Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed. Jika pengurangan stimulus itu dilakukan akhir tahun 2013, BI sudah siap menjaga rupiah tidak tertekan.
    Sin Beng Ong dari JP Morgan Chase Bank, dalam rilisnya menyebutkan, langkah BI telah menunjukkan prioritas kebijakan, yakni mengendalikan defisit transaksi berjalan. Langkah itu diperkirakan masih akan berlanjut pada tahun 2014.

    ReplyDelete
  134. LANJUTAN
    KOPERASI
    Dalam manajemen koperasi, perencanaan strategis adalah pengambilan keputusan saat ini untuk pelaksanaan koperasi pada masa datang. Pengambilan keputusan dalam organisasi Koperasi Indonesia harus mempertimbangkan sumber daya, kondisi saat ini serta peramalan terhadap keadaan yang mempengaruhi koperasi dimasa yang akan datang.
    Untuk melakukan perencanaan strategis dalam koperasi maka pengurus koperasi harus memperhatikan 4 aspek penting yaitu masa depan dan peramalanya, aspek lingkungan baik internal ataupun eksternal, target kedepan dan terakhir strategi untuk pencapaian target.
    Organisasi koperasi secara kelembagaan harus mempunyai perangkat organisasi koperasi yang menjadi sarana dalam pencapaian tujuan koperasi. Perangkat fundamental dalam perencanaan strategis yang kemudian menjadi kelengkapan organisasi yang wajib ada adalah parameter-parameter idialisme dasar seperti; visi, misi, goal, objektif.
    Untuk mempercepat percapaian Renstra Koperasi diperlukan:
    - Spesific (Kekhususan)
    - Measurable (Terukur)
    - Achieveable (Dapat dicapai)
    - Rationable (Rasional, dapat dipahami)
    - Timebound (Ada limit/batas waktu)
    Bagimana cara menyusun Renstra Koperasi
    Renstra koperasi pertama kali kita rumuskan dengan cara menjawab 3 pertanyaan mendasar:
    1. Dimana koperasi kita saat ini berada, dan akan kemana arahan koperasi kita?
    2. Kemana tujuan koperasi kita, ingin pergi kemana koperasi kita.?
    3. Bagaimana atau dengan apa koperasi kita pergi atau mencapai tujuan tersebut?

    Setelah kita berhasil mejawab ke 3 pertanyaan diatas kita akan melakukan evaluasi organisasi koperasi dengan menggunakan Analisa SWOT.
    Secara terperici tahapan menyusun Renstra koperasi adalah sebagai berikut.

    ReplyDelete
  135. LANJUTAN
    Melakukan Analisa SWOT untuk koperasi Kita
    Perumusan SWOT ditujukan sebagai dasar pembuatan strategi. Analisa SWOT adalah pola evaluasi yang mengklasifikasikan kondisi koperasi dengen SWOT yaitu Streght (Kekuatan), Weakness (Kelemahan koperasi Kita), Oportunity (Peluang Koperasi kita), dan Threat (ancaman pada Koperasi ). Pengurus harus mengklasifikasikan hal-hal diatas menjadi sebuah tabel yang kemudian dijadikan dasar sebagai pengambilan keputusan dalam renstra koperasi. Seorang pengurus koperasi harus paham betul kondisi koperasinya, Pengurus harus mampu melakukan forecasting atau peramalan kondisi kedepan. Dari forecasting ini kemudian di rumuskan asumsi-asumsi yang relevan. Dari pemetaan kondisi dan permalahan inilah kemudian di rumuskan analisis SWOT Koperasi. Proses pertama yang harus dilakukan adalah evaluasi diri, dari sini akan ditemukan "strengths" dan ”weaknesses” serta sumberdaya organisasi. Kemudian analisa kondisi eksternal, seperti kondisi pasar, sosial, ekonomi dan budaya akan memunculkan ”opportunities” dan ”threats”.
    Lebih jelasnya :
    KEKUATAN (STRENGTH)
    - Anggaran pembangunan yang cukup memadai
    - Komitmen Pimpinan Kementrian Koperasi untuk menegakkan birokrasi yang efisien dan efektif serta akuntabel

    KENDALA (WEAKNESS)
    - Terbatasnya saran dan prasarana penunjang yang persebarannya kurang merata dan memadai

    PELUANG (OPPURTINITY)
    - Pranata Konstitusi dan aturan pelaksanaannya (GBHN, UU Perkoperasian dan UU Propenas) yang memberikan prioritas pembangunan ekonomi pada koperasi mewujudkan system ekonomi kerakyatan

    ANCAMAN (TREATS)
    - Penegakan hukum yang belum efektif
    - Rendahnya partisipasi anggota koperasi dalam kegiatan usaha koperasi


    Menentukan target Koperasi
    Setelah analisis SWOT koperasi selesai dilakukan langkah berikutnya adalah menentukan target. Fase ini merupakan salah satu bagian terpenting dari penyusunan strategi koperasi. Target ini diperoleh dari proses telaah realistis terhadap analisis SWOT yang telah ditentukan sebelumnya dan target koperasi harus diyakini oleh seluruh komponen organisasi koperasi, bahwa koperasi mampu mencapainya.

    Perumusan Strategi Koperasi
    Fase ini adalah upaya penyusunan siasat untuk menyelesaikan permasalahan koperasi sekaligus cara untuk pencapaian target koperasi.
    Hasil Renstra Koperasi biasanya berupa Garis-Garis Besar Program Kerja (GBPK) Koperasi yang juga harus disertai dengan Perencanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi ( APBK) hasil perumusan Renstra akan dibahas dan disahkan dalam RAT.

    ReplyDelete
  136. Nama : Kadek Devi Andriani
    NO : 13.01.1.1.013
    Matkul: Bank dan lembaga keuangan / semester 2 ( reguler sore )

    BANK
    - Menurut saya, jika BI Rate mempertahankan Rate pada level 7,50%, dengan suku bunga lending facility dan suku bunga deposit facility tetap pada level 7,50% ada dampak negatif dan pasitifnya.
    Positifnya seperti seperti perbaikan juga di tunjukan oleh indikator ekonomi negara-negara emerging market seperti china dan india. Namun demikian,Bank Indonesia terus mencermati kecendrungan pergeseran pola ekonomi global, yang di tandlobal dai melambatnya ekonomi global berkembang dan negara maju, serta prakiraan beberapa ketidakpastian perlu terus mendapat perhatian. pergeseran pola ekonomi dan keuangan global tersebut perlu dicermati karena dapat memberi tekanan kepada kinerja sektor eksternal ekonomi indonesia, baik melalui jalur perdagangan maupun jalur pinansial.
    Dengan adanya pertumbuhan ekonomi domestik masih berada dalam trenmelambat pada triwulan IV 2013. Perlambatan ekonomi terutama bersumber dari kegiatan investasi yang melemah, terutama pada investasi non bangunan dan sementara itu perlambatan kegiatan konsumsi di perkirakan tertahan oleh meningkatnya pengeluaran terkait persiapan pemilu dan realisasi belanja pemerintah dank indonesia dalam membawa pertumbuhan ekonomi kearah yang lebih sehat dan seimbang.Dengan perkembangan ekonomi tersebut Bank indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi indonesia 2013 masih dalam kisaran proyeksi sebelum di 5,5- 5,9% untuk 2014, Bank indonesia memperkirakan pwrtumbuhan ekonomi akan lebih rendah dari proyeksi sebelum berada pada kisaran bawah 5,8-6,2 perkiraan ini sejalan dengan proses konsolidasi ekonomi dalam merespons berbagain perkembangan ekonomi global domestik.
    Disisi eksternal, ada beberapa perkembangan tersebut, Bank Indonesia (NPI) pada triwulan 2013. selain itu giliran masuk modal asing baik dari investasi langsung maupun investasi fortopolio di perkirakan masih mencatat surplus yang memikat sehingga memadai defisit transaksi berjalan di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor, sedangkan nilai tukar rupiah pada bulan november 2013 tetap terkendali dan masi dalam tren yng menurun , Ihk november masih dalam tekanan secara point to poin, nilai tukarrupiah melemah sebesar 5,77% atau 8,37%. meskipun sedikit lebih tinggi di bandingkan dengan inflasi oktober 2013 sebesar 0,09%, inflasi november 2013 lebih rendah di bandingkan dengan pola historisnya dalam lima tahun terakhir.
    Intinya akibat perkembangan harga global yang cenderung rendah. Bank indonesia akan terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan nilai fudamentalnya sehingga dapat mendukung penyesuaian ekonomi secara terkendali. Inflasi pada bulan november 2013 tetap terkendali dan masih dalam tren yang menurun, IHK november 2013vtercatat sebesar 0,21% atau 8,37% keseluruhan tahun 2013 dapat lebih rendah dari 8,5% dan terus menurun dalam kisaran target 4,5% th 2014. Dengan dukungan stabilitas sistem keuangan terjaga, dengan dukungan ketahanan industri perbankan yng solid. rasio kecukupan modal tetap tinggi mencapai 18,4% jauh diatas ketentuan minimum 8% sedangkan rasio kredit tetap rendah sebesar 1,92% pada bulan oktober 2013. Ketahan perbankan yng masih ada ke depan , Bank Indonesia akan terus mencermati stabilitas sistem keuangan termasuk ketahanan industri perbankan sehingga tetap kuat dalam mendukung proses penyesuaian ekonomi ke arah yng lebih seimbang.

    - KOPERASI
    Menurut saya koperasi adalah lembaga-lembaga atau organisasi-organisasi yang tanpa memperhatikan bentuk hukum. Nominasi koperasi di dekatkan dengan upaya kelompok individu yang bermaksud mewujudkan tujuan-tujuan umum yang konkritnya melalui kegiatan ekonomi secara bersama bagi pemanfaatnya bersama , sehingga koperasi merupakan organisasi ekonomi yng otonom oleh para anggota yng di tugaskan menunjang para anggotanya sebagai rekan dari perusahaan koperasi.

    ReplyDelete
  137. menurut yang saya baca dibku mempertahankan suku bunga Bank Indonesia mengenai (BI) mempertahankan suku bunga, acuan pada level 7,5% untuk bulan kedua berturut-turut, . BI kini mendapat lebih banyak waktu untuk menilai hasil kenaikan sebelumnya terhadap perekonomian dalam negeri, BI menaikkan suku bunga secara agresif sejak Juni lalu. Kenaikan diharapkan dapat menurunkan inflasi serta mengurangi aliran modal keluar. Aliran ini cukup deras kala bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Fed mempersiapkan pelonggaran program pembelian aset.

    Eksodus modal, sebagai antisipasi akan pelonggaran stimulus Fed, ikut menghantam MSCI Emerging Market Index. Indeks pengukur performa saham negara-negara berkembang itu turun 5% tahun lalu. Penurunan terus berlanjut pada hari-hari awal perdagangan saham pada 2014.

    Indonesia merupakan salah satu negara yang paling rentan terkena dampak negatif kondisi ini. Sebabnya, Indonesia bergantung pada aliran modal asing untuk menangani defisit transaksi

    ReplyDelete
  138. nama: joko triantoro
    no:1075

    lanjutkan
    KOPERASI
    Pengembangan koperasi dalam analisis SWOT menurut Freddy Rangkuti (1997) sub-sub bagian dari analisis SWOT meliputi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dengan berbagai indikator.

    1. Kekuatan dengan indikator :

    a. Telah memiliki badan hukum.

    b. Stukur organisasi yang sesuai dengan eksistensi koperasi.

    c. Keanggotaan yang terbuka dan sukarela.

    d. Resiko kekurangan pelanggan cukup kecil.

    e. Biaya rendah.

    2. Kelemahan dengan indikator :

    a. Lemahnya stuktur permodalan koperasi.

    b. Lemahnya dalam pengelolaan/manajemen usaha.

    c. Kurang pengalaman usaha.

    d. Tingkat kemampuan dan profesionalisme SDM koperasi belum memadai.

    e. Kurangnya pengetahuan bisnis para pengelola koperasi.

    3. Peluang dengan indikator

    a. Adanya aspek pemerataan yang diprioritaskan oleh pemerintah.

    b. Undang-Undang nomor 25 tahun 1992, memungkinkan konsolidasi koperasi primer ke dalam koperasi sekunder.

    c. Kemauan politik yang kuat dari pemerintah dan berkembangnya tuntutan masyarakat untuk lebih membangun koperasi.

    d. Kondisi ekonomi cukup mendukung eksistensi koperasi.

    e. Perekonomian dunia yang makin terbuka mengakibatkan makin terbukanya pasar internasional bagi hasil koperasi Indonesia.

    4. Ancaman dengan indikator :

    a. Persaingan usaha yang semakin ketat.

    b. Peranan Iptek yang makin meningkat.

    c. Masih kurangnya kepercayaan untuk saling bekerjasama dengan pelaku ekonomi lain dan antar koperasi.

    d. Terbatasnya penyebaran dan penyediaan teknologi secara nasional bagi koperasi.

    e. Kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang koperasi serta kurangnya kepedulian dan kepercayaan masyarakat terhadap koperasi.

    D. Kesimpulan

    Pengembangan koperasi dengan menggunakan analisis SWOT :

    1. Tujuh indikator kekuatan dan dua belas indikator peluang yang telah diuraikan diatas dapat membantu pengurus dan pengelola untuk mengimplementasikannnya dalam rangka pengembangan dan keberhasilan koperasi.

    2. Unsur-unsur kelemahan yang ada supaya mendapat perhatian yang serius baik oleh pengurus dan pengelola maupun oleh para anggota, sehingga resiko yang timbul akibat dari kelemahan-kelemahan tersebut dapat diminimalisasikan sehingga keberhasilan dan pengembangan koperasi dapat tercapai.

    3. Perlu bagi pengurus dan pengelola untuk dapat mengantisipasi ancaman agar dapat hidup dan berkembang serta dapat mewujudkan keberhasilan yang diharapkan

    ReplyDelete
  139. NAMA : Putu Ayu Sutriningsih
    NIM : 013.01.1.1.074
    JURUSAN : Manajemen eksekutif sem II

    Koperasi
    Koperasi adalah asosiasi orang-orang yang bergabung dan melakukan usaha bersama atas dasar prinsip-prinsip Koperasi, sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan biaya yang rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh anggotanya dengan berlandaskan asas kekeluargaan. Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa koperasi memiliki fungsi dan peranan antara lain yaitu mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat, berupaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia, memperkokoh perekonomian rakyat, mengembangkan perekonomian nasional, serta mengembangkan kreativitas dan jiwa berorganisasi bagi pelajar bangsa. Namun hal itu tak sepenuhnya terwujud, seperti yang kita ketahui sesuatu yang kita harapkan tak semudah membalik telapak tangan. Pada era globalisasi ini, permasalahan yang dialami koperasi sangatlah beragam. Baik itu masalah internal koperasi atau masalah eksternal koperasi,dan bukan hanya itu saja masalah yang dihadapi perkoperasian di Indonesia, masalah permodalan koperasi, dan masalah Re-generasi dalam pengurusan koperasi perlu penanganan khusus. Disinilah diharapkan kepada seluruh anggota koperasi untuk intropeksi diri akan hak dan kewajibannya serta tetap bila perlu meningkatkan kinerja dalam koperasi tersebut. Selain itu peran pemerintah juga sangat berpengaruh terhadap kondisi koperasi masa kini. Kebijakan-kebijakan yang diambil diharapkan dapat mengantisipasi hal-hal buruk yang kemungkinan dapat terjadi. Dengan kata lain pemerintah harus turun tangan mengawasi, menindak lanjuti serta membantu permasalahan yang terjadi pada koperasi saat ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bank

      Definisi
      BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan kepada publik.

      Fungsi
      BI Rate diumumkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap Rapat Dewan Gubernur bulanan dan diimplementasikan pada operasi moneter yang dilakukan Bank Indonesia melalui pengelolaan likuiditas (liquidity management) di pasar uang untuk m8encapai sasaran operasional kebijakan moneter.
      Sasaran operasional kebijakan moneter dicerminkan pada perkembangan suku bunga Pasar Uang Antar Bank Overnight (PUAB O/N). Pergerakan di suku bunga PUAB ini diharapkan akan diikuti oleh perkembangan di suku bunga deposito, dan pada gilirannya suku bunga kredit perbankan.
      Dengan mempertimbangkan pula faktor-faktor lain dalam perekonomian, Bank Indonesia pada umumnya akan menaikkan BI Rate apabila inflasi ke depan diperkirakan melampaui sasaran yang telah ditetapkan, sebaliknya Bank Indonesia akan menurunkan BI Rate apabila inflasi ke depan diperkirakan berada di bawah sasaran yang telah ditetapkan.
      Dari permasalahan yang di berikan dapat di analisi sebagai berikut

      Perekonomian Indonesia tahun 2013 diprakirakan tumbuh sebesar 5,7%, melambat bila dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2012 sebesar 6,2%. Penurunan pertumbuhan ekonomi 2013 tercatat pada terbatasnya pertumbuhan ekspor riil akibat melambatnya ekonomi global. Dari sisi permintaan domestik, pertumbuhan investasi, khususnya investasi nonbangunan, juga melambat. Sementara itu, konsumsi rumah tangga masih menjadi penggerak utama pertumbuhan. Bank Indonesia menilai tren perlambatan ekonomi sejalan dengan arah kebijakan stabilisasi Pemerintah dan Bank Indonesia dalam membawa ekonomi ke arah yang lebih sehat dan seimbang. Secara keseluruhan, kebijakan stabilisasi yang terukur mampu diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi 2013 yang masih cukup tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi negara-negara lain. Pada tahun 2014, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan lebih baik, mendekati batas bawah kisaran 5,8-6,2% sejalan perbaikan ekonomi global di tengah berlanjutnya proses konsolidasi ekonomi domestik mengarah ke kondisi yang lebih seimbang.

      Delete
    2. Tekanan pada NPI dipengaruhi meningkatnya defisit transaksi berjalan yang diperkirakan mencapai 3,5% dari PDB, dari defisit pada tahun 2012 sebesar 2,8% dari PDB. Peningkatan defisit neraca transaksi berjalan terutama disebabkan menurunnya ekspor non-migas akibat penurunan pertumbuhan ekonomi global dan harga komoditas dunia. Selain itu, neraca migas juga mencatat defisit yang lebih tinggi sejalan dengan masih tingginya kebutuhan konsumsi Bahan Bakar Minyak domestik. Tekanan pada NPI juga dipengaruhi surplus transaksi modal dan finansial yang menurun, terutama dipicu sentimen terhadap pengurangan stimulus moneter di AS dan juga persepsi terhadap kondisi transaksi berjalan. Dengan kebijakan stabilisasi yang ditempuh Pemerintah dan Bank Indonesia, perkembangan terkini di triwulan IV-2013 mengindikasikan tekanan terhadap NPI mulai membaik. Defisit transaksi berjalan diperkirakan menurun seiring surplus neraca perdagangan yang didorong kenaikan ekspor nonmigas sejalan perbaikan ekonomi global. Selain itu, impor nonmigas juga menurun seiring dengan perlambatan ekonomi domestik. Bank Indonesia memandang tren perbaikan NPI pada triwulan IV-2013 cukup positif dalam mendukung stabilitas ekonomi dan mengarahkan transaksi berjalan menjadi lebih sehat. Dengan perkembangan NPI tersebut maka cadangan devisa pada akhir Desember 2013 meningkat menjadi sebesar 99,4 miliar dolar AS atau setara dengan 5,4 bulan impor dan pembayaran Utang Luar Negeri pemerintah, di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

      Rupiah secara point-to-point melemah 20,8%(yoy) selama tahun 2013 ke level Rp12.170 per dolar AS atau secara rata-rata melemah 10,4% (yoy) ke level Rp10.445 per dolar AS. Tekanan terhadap rupiah terutama cukup kuat terjadi sejak akhir Mei 2013 hingga Agustus 2013, sejalan dengan meningkatnya aliran modal keluar dipicu sentimen terhadap rencana pengurangan stimulus moneter oleh The Fed, di tengah kenaikan inflasi domestik pasca kenaikan harga BBM bersubsidi dan persepsi terhadap prospek transaksi berjalan di dalam negeri. Pengaruh global yang cukup kuat tersebut tergambar pada pergerakan rupiah yang searah dengan pelemahan mata uang di negara kawasan. Bank Indonesia terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya sehingga dapat mendukung penyesuaian ekonomi secara terkendali. Perbaikan kinerja NPI dengan defisit transaksi berjalan yang menurun diperkirakan akan mendukung pergerakan nilai tukar Rupiah yang lebih stabil dan cenderung menguat ke depan.

      Kenaikan inflasi terutama disebabkan dampak gejolak harga pangan domestik serta pengaruh kenaikan harga BBM bersubsidi pada akhir Juni 2013. Kenaikan harga BBM bersubsidi telah mendorong kenaikan harga-harga baik dampak langsung maupun dampak lanjutan (second round effect). Namun demikian, tekanan inflasi berangsur-angsur dapat dikendalikan dan jauh lebih rendah dibandingkan saat kenaikan harga BBM beberapa tahun sebelumnya. Respon kebijakan Bank Indonesia dan koordinasi kebijakan yang erat dengan Pemerintah dalam mengendalikan second round effect dapat meredam tekanan inflasi sehingga kembali pada pola normalnya sejak September 2013. Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 4,5±1% pada tahun 2014 dan 4,0±1% pada 2015. Untuk memperkuat pencapaian sasaran inflasi tersebut Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah Pusat, dan Pemerintah Daerah melalui TPI dan TPID.

      Delete
  140. Di tengah tren perlambatan ekonomi domestik dan pelemahan nilai tukar rupiah, kinerja sektor keuangan Indonesia khususnya industri perbankan tetap solid dengan risiko kredit, likuiditas dan pasar yang cukup terjaga. Pertumbuhan kredit cenderung melambat dari November 2013 tercatat 21,9% (yoy), menurun bila dibandingkan pertumbuhan akhir 2012 sebesar 23,1%. Penurunan ini dipengaruhi penurunan tajam pertumbuhan kredit rupiah dari 24,0% pada akhir 2012 menjadi 20,0% pada November 2013. Bank Indonesia menilai perlambatan kredit tersebut sejalan dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi dan pengaruh kenaikan suku bunga domestik. Bank Indonesia akan terus mencermati stabilitas sistem keuangan termasuk ketahanan industri perbankan sehingga tetap kuat dalam mendukung proses penyesuaian ekonomi ke arah yang lebih seimbang dan sehat.

    Di bidang moneter, kebijakan akan tetap secara konsisten diarahkan untuk mengendalikan inflasi menuju sasarannya dan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang sehat, melalui kebijakan suku bunga dan stabilisasi nilai tukar sesuai fundamentalnya. Penguatan operasi moneter, pengelolaan lalu lintas devisa, dan pendalaman pasar keuangan akan diintensifkan untuk mendukung efektifitas transmisi suku bunga dan nilai tukar, sekaligus untuk memperkuat struktur dan daya dukung sistem keuangan dalam pembiayaan pembangunan. Di bidang makroprudensial, kebijakan diarahkan untuk memitigasi risiko sistemik di sektor keuangan serta pengendalian kredit dan likuiditas agar sejalan dengan pengelolaan stabilitas makroekonomi. Sementara di bidang sistem pembayaran, kebijakan diarahkan untuk pengembangan industri sistem pembayaran domestik yang lebih efisien. Seluruh kebijakan tersebut akan diperkuat dengan berbagai langkah koordinasi kebijakan yang ditempuh bersama dengan Pemerintah dan otoritas sektor keuangan terkait.

    ReplyDelete
  141. LEMBAGA KEUANGAN
    Menurut pendapat saya, dengan adanya Bank Indonesia mempertahankan BI Rate pada level 7,50%, dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility tetap pada level 7,50% dan 5,75% saya rasa itu sudah cukup tepat. Selain itu dengan adanya kebijakan yang dikeluarkanb oleh Pemerintah yang bisa disebut 4 paket kebijakannya sudah tepat dan hanya perlu dimaksimalkan lagi untuk membantu perekonomian Indonesia agar bisa berangsur membaik kedepannya. Seperti yang saya ketahui saat ini inflasi merupakan masalah yang sering terdengar, dan untuk menyikapinya Pemerintah tidak dapat berperan sendiri dan mengatasinya sendiri sehingga peran BI juga sangat dibutuhkan. Saya berharap tahun ini dan kedepannya perekonomian Indonesia bisa lebih baik lagi dan berjalan normal.

    KOPERASI
    Menurut pendapat saya, Koperasi adalah sekumpulan orang-orang yang dalam suatu perkumpulan dan membentuk usaha bersama dengan atas dasar rasa kekeluargaan. Selain itu Koperasi menurut saya adalah salah satu usaha yang tidak bisa bangkrut karena dalam apabila dilakukan sesuai dengan prosedur perkoperasian. Dalam koperasi juga perlu dilakukan analisis SWOT yang sama seperti badan usaha lainnya. Analisa SWOT adalah pola evaluasi yang mengklasifikasikan kondisi koperasi dengen SWOT yaitu Streght ( Kekuatan) Weakness ( Kelemahan koperasi Kita ) Oportunity ( Peluang Koperasi kita) dan threat ( ancaman pada Koperasi ) . Sehingga, pembangunan koperasi dengan menggunakan analisis SWOT dapat membantu peningkatan kemampuan organisasi, manajemen, dan semangat untuk berkoperasi. Dan analisis SWOT dapat membantu badan usaha manapun menjadi badan usaha yang berkualitas.

    KOMANG YUNI WIDIANTARI
    13.01.1.1.044
    SEMESTER 2/ REGULER SORE

    ReplyDelete
  142. Nama: luh reni yanti
    Nim: 13.01.1.1.179
    Kelas:eksekutif (manajemen)
    Menurut saya pak……..dengan BI mengambil langkah mempertahankan rate sebesar 7,50% akan berdampak buruk bagi masyarakat yang tidak berinvestasi karena dgn kebijakan ini suku bunga kredit akan semakin naik sehingga dengan naiknya suku bunga akan merembwt ke segala hal sepertI bahan pokok jg akan ikut naik dan itu sangat merugikan mungkin kenaikan rate akan berdampak positif bagi investor karena mereka akan mendapatkan ke untungan dengan ke putusan ini trus bagaimana dgn yg lainnya jdi hal seperti ini harus di perhatikan mengingat jumlah masyarakat lebih banyak dari pada jumlah investor dan hal tersebut sangat penting untuk di pertimbangkan agar kebijakan yang di ambil oleh BI tidak membuat masyarakat indonesia semakin terpuruk seharusnya Indonesia melakukan evaluasi dengan cepat dan tanggap agar perekonomian Indonesia menjadi lebih baik bukan malah sebaliknya
    Mungkin saja menurut pemerintah…….
    Dengan ke naikan BI rate akan memperbaiki perekonomian Indonesia tetapi menurut saya masih ada cara lain seperti dengan cara mengubah struktur industry yang dapat menghasilkan produk-produk yang bagus untuk diimpor termasuk bahan baku.seharusnya pemerintah lebih berkonsentrasi betul dan harus memikirkan baik buruknya pada setiap kalangan bukan hanya berdampak baik bagi investor saja
    Hahaha mv pemerintah……..

    ReplyDelete
  143. Nama : Ketut Tyna Windayani
    NIM : 13.01.1.1.049
    Jurusan : Manajemen Perbankan
    Kelas : Reguler Sore
    Mata Kuliah : Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
    Berdasarkan Artikel STATEMENT PENYEHATAN BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA
    KHUSUSNYA PADA KASUS LEMBAGA PERBANKAN
    Menurut saya Keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 12 Desember 2013 untuk mempertahankan BI Rate pada level 7,50%, dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility tetap pada level 7,50% dan 5,75% dirasa bagus. Dimana dalam kebijakan tersebut dinilai konsisten dengan upaya mengarahkan inflasi menuju ke sasaran 4,5±1% pada 2014 serta mengendalikan defisit transaksi yang sedang berjalan menurun ke tingkat yang lebih sehat dan berkesinambungan. Bank Indonesia menilai ekonomi global pada November 2013 cenderung membaik sesuai prakiraan, meskipun beberapa ketidakpastian perlu terus mendapat perhatian. Pergeseran pola ekonomi dan keuangan global tersebut dirasa perlu dicermati karena dapat memberi tekanan kepada kinerja sektor eksternal ekonomi Indonesia, baik melalui jalur perdagangan maupun jalur finansial.
    Berdasarkan artikel diatas, dapat dilihat bahwa pertumbuhan ekonomi domestik masih berada dalam tren melambat pada triwulan IV 2013. Dimana perlambatan ekonomi terutama bersumber dari kegiatan investasi yang melemah, terutama pada investasi nonbangunan. Sementara itu, perlambatan kegiatan konsumsi diperkirakan tertahan oleh meningkatnya pengeluaran terkait persiapan PEMILU dan realisasi belanja pemerintah. Disebutkan juga bahwa Bank Indonesia menilai tren perlambatan ekonomi domestik sejalan dengan arah kebijakan stabilisasi Pemerintah dan Bank Indonesia dalam membawa pertumbuhan ekonomi ke arah yang lebih sehat dan seimbang. Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2013 masih dalam kisaran proyeksi sebelumnya di 5,5-5,9%. Berdasarkan data tersebut untuk 2014, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan lebih rendah dari proyeksi sebelumnya sehingga berada pada batas bawah kisaran 5,8-6,2%. Di sisi eksternal, beberapa perkembangan mengindikasikan berlanjutnya perbaikan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan IV 2013. Diman Inflasi pada bulan November 2013 tetap terkendali dan masih dalam tren yang menurun. IHK November 2013 tercatat sebesar 0,12% (mtm) atau 8,37% (yoy). Meskipun sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi Oktober 2013 sebesar 0,09% (mtm), inflasi November 2013 lebih rendah dibandingkan dengan pola historisnya dalam lima tahun terakhir. Inflasi yang rendah didukung oleh koreksi harga pada kelompok volatile food dan melambatnya inflasi inti akibat perkembangan harga global yang cenderung rendah. Dari artikel tersebut, Bank Indonesia memprakirakan inflasi keseluruhan tahun 2013 dapat lebih rendah dari 8,5% dan terus menurun dalam kisaran target 4,5±1% pada tahun 2014.
    Stabilitas sistem keuangan terjaga, dengan dukungan ketahanan industri perbankan yang solid. Rasio kecukupan modal (CAR/Capital Adequacy Ratio) tetap tinggi mencapai 18,4%, jauh di atas ketentuan minimum 8%, sedangkan rasio kredit bermasalah (NPL/Non Performing Loan) tetap rendah sebesar 1,91% pada bulan Oktober 2013. Ketahanan perbankan yang masih terjaga ini cukup positif di tengah kondisi penyaluran kredit yang melambat. Pertumbuhan kredit pada bulan Oktober 2013 tercatat sebesar 22,2% (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 23,1% (yoy). Bank Indonesia menilai perlambatan kredit tersebut sejalan dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi dan pengaruh kenaikan suku bunga domestik. Sehingga menurut saya ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati stabilitas sistem keuangan termasuk ketahanan industri perbankan sehingga tetap kuat dalam mendukung proses penyesuaian ekonomi ke arah yang lebih seimbang dan sehat.

    ReplyDelete
  144. Nama : Ketut Tyna Windayani
    NIM : 13.01.1.1.049
    Jurusan : Manajemen Perbankan
    Kelas : Reguler Sore
    Mata Kuliah : Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

    KOPERASI
    Menurut saya berdasarkan artikel koperasi diatas definisi organisasi koperasi digolongkan menurut Esensialist dan Nominalist, menurut Hanel (1989 : 29) Esensialist pengertian koperasi didefinisikan dengan pengertian hukum. Sedangkan pengertian nominalis yang sesuai dengan pendekatan ilmiah modern dalam ilmu ekonomi koperasi, koperasi adalah lembaga-lembaga atau organisasi-organisasi yang tanpa memperhatikan bentuk hukum. Dimana menurut pengertian Nominalis Koperasi didekatkan dengan upaya kelompok-kelompok individu yang bermaksud mewujudkan tujuan-tujuan umum yang konkritnya melalui kegiatan ekonomi dilaksanakan secara bersama-sama bagi pemanfaatan bersama, sehingga koperasi merupakan organisasi ekonomi yang otonom yang dimiliki oleh para anggota dan ditugaskan untuk menunjang para anggotanya sebagai rekanan/pelanggan dari perusahaan koperasi.
    Berdasarkan artikel yg saya baca, untuk disebut koperasi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : (1) Adanya kebutuhan bersama dari sekumpulan orang atau individu yang sekaligus merupakan dasar kebersamaan atau pengikat dari perkumpulan tersebut. (2) Usaha bersama dari individu-individu untuk mencapai tujuan tersebut. (3) Perusahaan koperasi sebagai wahana untuk pemenuhan kebutuhan. Perusahaan koperasi tersebut didirikan secara permanen dan dikelola berdasarkan prinsip-prinsip koperasi. (4) Promosi khusus untuk anggota. Kebutuhan bersama ini merupakan unsur-unsur struktural utama yang harus sudah dapat dirumuskan secara tepat, dan terukur baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Disamping pengertian kebutuhan bersama, unsur kumpulan individu-individu atau orang-orang sangat penting dalam koperasi, orang-orang ini akan menjadi pelaku-pelaku yang sangat menentukan perkembangan koperasi. Fungsi anggota sebagai pemilik ialah mampu dalam penyertaan permodalan koperasi. Sebagai pelanggan mampu menggunakan jasa-jasa dari perusahaan koperasi. Fungsi ganda dari anggota disebut identity principle merupakan ciri khas koperasi dan menbedakan dari badan usaha lainnya. Perusahaan koperasi yang berkerja secara ekonomis ; Pertama perusahaan tersebur harus dapat bersaing dengan badan usaha lainnya, ini disebut pemenuhan ”Market Test” : kedua harus dapat memenuhi ”Paticipation Test”, yaitu memberikan manfaat khusus kepada anggota.Prinsip-prinsip koperasi yang diangkat dari pranata sosial yang ada dalam masyarakat merupakan pedoman dalam pengelolaan perusahaan koperasi sekaligus untuk menciptakan kelembagaan ekonomi yang ideal, tidak semata-mata kebutuhan ekonomi akan tetapi juga kebutuhan sosial. Pengertian menurut Undang-Undang perkoperasian No. 25 tahun 1992, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatan-kegiatan berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Menurut Nominalist pengertian koperasi berdasarkan modern economic scientific methode, sehingga timbul principle of identity, yakni anggota (members) adalah sebagai pemilik (owners) sekaligus sebagai pelanggan (costumers). Persamaan antara koperasi dan perusahaan kapitalis dapat disebut sebagai berikut: (1) Koperasi maupun perusahaan kapitalis merupakan kegiatan usaha otonom, harus berhasil mempertahankan dirinya dalam persaingan pasar. (2) Harus berhasil menciptakan efisiensi ekonomi. (3) Harus dapat meningkatkan kemampuan dalam keuangannya. Jadi Organisasi koperasi sebagai suatu sistem merupakan salah satu sub sistem dalam perekonomian masyarakat. Jadi organisasi koperasi hanyalah merupakan suatu unsur dari unsur-unsur yang lainnya yang ada dalam masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lainnya dan saling berhubungan, saling tergantung dan saling mempengaruhi sehingga merupakan satu kesatuan yang komplek.

    ReplyDelete
  145. KOPERASI
    Menurut saya koperasi adalah lembaga-lembaga atau organisasi-organisasi yang tanpa memperhatikan bentuk hukum. Nominasi koperasi di dekatkan dengan upaya kelompok individu yang bermaksud mewujudkan tujuan-tujuan umum yang konkritnya melalui kegiatan ekonomi secara bersama bagi pemanfaatnya bersama , sehingga koperasi merupakan organisasi ekonomi yng otonom oleh para anggota yang di tugas.

    PERBANKAN
    Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya dimulai ketika sebuah undang-undang baru, yaitu UU No. 23/1999 tentang Bank Indonesia, dinyatakan berlaku pada tanggal 17 Mei 1999 dan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 6/ 2009. Undang-undang ini memberikan status dan kedudukan sebagai suatu lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan Pemerintah dan/atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang ini.
    Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang tersebut. Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun juga. Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien.
    Status Bank Indonesia baik sebagai badan hukum publik maupun badan hukum perdata ditetapkan dengan undang-undang. Sebagai badan hukum publik Bank Indonesia berwenang menetapkan peraturan-peraturan hukum yang merupakan pelaksanaan dari undang-undang yang mengikat seluruh masyarakat luas sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Sebagai badan hukum perdata, Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam maupun di luar pengadilan
    Menurut UU RI no. 10 tahun 1998 yang dimaksud dengan bank adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana dari masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.kan menunjang para anggotanya sebagai rekan dari perusahaan koperasi.

    Nama : Kadek Yeni Handayani
    NIM : 13.01.1.1.056
    Reguler sore / Semester II

    ReplyDelete
  146. Sumber Instabilitas Sistem Keuangan
    Telah dipahami bahwa sistem keuangan memegang peranan yang sangat penting dalam perekonomian seiring dengan fungsinya untuk menyalurkan dana dari pihak yang berkelebihan dana kepada pihak-pihak yang membutuhkan dana. Apabila sistem keuangan tidak bekerja dengan baik, maka perekonomian menjadi tidak efisien dan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan tidak akan tercapai. Salah satu masalah krusial dalam sistem keuangan yang dapat menjadi sumber instabilitas keuangan yakni menyangkut terjadinya asimetri / ketidaksamaan informasi (asymmetric information)3 yakni suatu situasi dimana satu pihak yang terlibat dalam kesepakatan keuangan tidak memiliki informasi yang akurat dibanding pihak lain. sebagai contoh, peminjam (debitur) biasanya memiliki informasi yang lebih baik keuntungan dan kerugian potensial dari suatu proyek. investasi yang direncanakan dibandingkan dengan pihak pemberi pinjaman (kreditur). Dengan demikian, kreditur tidak dapat membedakan antara pinjaman yang sehat dan tidak sehat.
    Permasalahan asimetri informasi selanjutnya menyebabkan dua permasalahan pokok yakni adverse selection dan moral hazard. Adverse selection merupakan satu bentuk masalah asimetri, informasi yang terjadi sebelum transaksi keuangan dilakukan karena peminjam dengan kualitas yang rendah (memiliki resiko kredit tinggi) biasanya akan mau mencari pinjaman dengan bunga yang sangat tinggi. Dari masalah adverse selection inilah sebagian besar dari pinjamannya biasanya merupakan Kredit bermasalah. Asimetri informasi ini juga menggambarkan dampak lanjutan dari krisis finansial pada perekonomian misalnya dalam kondisi suku bunga naik, mungkin berakibat pada adverse selection sehingga mengakibatkan penurunan penawaran kredit oleh bank. Demikian pula kondisi penurunan nilai agunan yang menyebabkan timbulnya debitur dengan net worth yang rendah. Akhirnya bila terjadi bank runs, bank yang sehat dapat memproteksi dirinya dengan mencadangkan lebih banyak likuiditas yang berakibat kontraksi dari sisi pemberian kreditnya.


    Nama: Muhamad Rudi
    Nim :13.01.1.100
    Reg : Pagi
    Smtr : II
    Manajement SI

    ReplyDelete